Sepenuhnya Siap
Sepenuhnya Siap
Suara guntur yang keras dan mendadak, muncul di pegunungan tenang yang diselimuti oleh warna hijau rimbun yang lebat, mengejutkan banyak sekali burung di hutan itu. Cara burung - burung itu mengepakkan sayap mereka dan terbang tinggi di angkasa ke segala arah menandakan bahwa sebuah bencana besar hendak menerjang.
Sebuah puncak gunung mulai berguncang di suatu tempat tertentu di pegunungan itu. Bebatuan raksasa berulang kali menggelinding turun dari atas, menekan beberapa pohon raksasa di bawah hingga semuanya hancur. Banyak garis retakan setebal lengan dengan cepat mulai menyebar saat bebatuan raksasa itu berguling turun. Dalam beberapa menit, sebuah puncak gunung sempurna nyaris benar - benar runtuh.
Sesosok manusia berjubah hitam sedang mengepakan sayap api hijau - giok yang mencuat dari punggungnya, di udara di atas puncak gunung tersebut. Matanya mengamati puncak gunung yang bergoyang, yang hendak runtuh itu, sebelum menganggukkan kepalanya dengan puas. Saat ini, kekuatan 'Segel Gunung Terbuka' ini memang jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Bahkan, karena ini hanya latihan, Dou Qi yang digerakkan tidaklah berada pada kekuatan penuhnya. Sulit untuk dibayangkan seberapa mengerikannya kekuatan yang akan dihasilkan jika jurus itu dikeluarkan sekuat tenaga.
"Inikah 'Segel Gunung Terbuka'? Memang pantas menjadi sebuah Teknik Dou Tingkat Tinggi Kelas Di." Sosok tua yang agak samar mendadak muncul dan berdiri melayang di udara di samping pemuda berjubah hitam. Ia memandang puncak gunung yang nyaris hancur di bawahnya, saat ia menganggukan kepala dengan terkejut dan bertanya sembari tersenyum.
"Ya." Xiao Yan menganggukan kepalanya dan tersenyum. Ia seketika bertanya, "Guru telah mendengar Teknik Dou ini?"
"He he, 'Teknik Segel Dewa'. Bagaimana bisa aku belum pernah mendengar nama sehebat itu? Rangkaian Teknik Dou ini juga bukan sesuatu yang dapat diterapkan oleh siapapun di klan pacarmu itu. Alasan ia dapat mendapatkannya, kemungkinan besar adalah karena statusnya yang luar biasa. Namun, sungguh tak terduga bahwa ia bisa memberimu Teknik Dou selangka itu." Yao Lao tertawa. Ia seketika tampak telah mengingat sesuatu dan secara refleks menghela nafasnya.
"Kala itu, aku juga cukup tertarik pada rangkaian Teknik Dou segel tangan ini. Sayangnya, aku tidak bisa mendapatkannya. Jika seseorang benar - benar mencapai penguasaan utuh dari rangkaian Teknik Dou ini, tidak akan keterlaluan untuk mengatakan bahwa ia dapat menghancurkan pegunungan dan mendidihkan lautan."
"Sayangnya, hanya ada dua segel tangan dari Teknik Dou segel tangan ini di dalam gulungan yang diberikan Xun Er kepadaku." Xiao Yan mengusap kepalanya dan menjawab dengan agak malu.
"Dasar anak tamak. Bersyukurlah, meskipun 'Teknik Segel Dewa' ini merupakan sebuah Teknik Dou Tingkat Tinggi Kelas Di, jika seseorang bisa melatihnya hingga segel terakhir dan mencapai taraf dimana setiap segel yang ada terhubung dengan satu sama lain, kemungkinan, hal itu dapat menandingi sebuah Teknik Dou Kelas Tian." Yao Lao tertawa saat ia menegur pemuda ini. Ia berkata, "Meskipun status gadis muda itu luar biasa di dalam klan, kemungkinan, ia telah mengambil resiko cukup besar dengan diam - diam memberikan Teknik Dou semacam itu kepadamu. Klan - nya itu menjunjung tinggi Teknik Dou tingkat atas ini. Bisa memberimu dua segel 'Teknik Segel Dewa' saja kemungkinan sudah mencapai batasnya."
Xiao Yan tertawa malu. Ia hanyalah menyebutkannya dengan santai tadi. Tentu saja, mustahil baginya untuk mengeluh mengenai Xun Er. Dilihat dari raut wajah yang ditunjukkan Xun Er saat Xun Er memberinya 'Teknik Segel Dewa', jelas ia sangat menjunjung tinggi hal itu. Menurut apa yang tertulis di gulungan itu, dengan hanya melatih segel pertamanya saja, seseorang harus berada di kelas Dou Wang. Dengan kekuatan Xiao Yan sekarang, ia hanya dapat meraba - raba 'Segel Gunung Terbuka' ini. Karena itu, bahkan jika Xun Er benar - benar memberikannya semua 'Teknik Segel Dewa', kemungkinan, ia hanya bisa meneteskan air liur sembari memandang segel - segel itu. Dapat melihatnya, tetapi tak dapat melatihnya, ini merupakan siksaan yang bahkan lebih hebat.
"Sudah setidaknya setengah bulan semenjak aku memasuki pegunungan, tetapi tidak ada kabar mengenai kakak kedua. Apakah ada masalah yang terjadi?" Xiao Yan mengepakan sayap api di punggungnya dan menatap ke arah 'Daerah Pelosok Hitam'. Ia hanya bisa mengerutkan dahi saat ia berkata.
"Seharusnya tak masalah. Jika ada yang terjadi, ia pasti akan mengirimkan sinyal kepadamu." Yao Lao tersenyum dan wajahnya seketika menjadi serius saat ia berbicara. "Sekarang, kau harus menaruh perhatianmu pada dirimu sendiri. Ketika melawan Yun Shan, akan sangat sulit untuk membunuhnya, kecuali kau memiliki sebuah teknik yang kuat."
Xiao Yan melenyapkan senyumnya ketika nama yang mengganjal jauh di dalam ingatannya disebutkan. Ia sedikit mengangguk dan merenung, "Meskipun kekuatanku telah melonjak selama tiga tahun ini, mustahil juga bagi pak tua itu untuk tetap berada di tingkat yang sama. Terlebih lagi, Sekte Misty Cloud telah berdiri di Kekaisaran Jia Ma selama bertahun - tahun. Sekte itu pasti memiliki pondasi yang cukup kuat. Teknik - teknik Dou yang diketahui oleh orang tua itu seharusnya tidaklah lemah."
Kala itu, Xiao Yan nyaris tak bisa menandingi Yun Shan selama beberapa serangan dengan bergantung pada kekuatan Yao Lao, tetapi ini karena Yun Shan tidak menunjukan banyak Teknik Dou. Setelah ia melepaskan Teknik Dou untuk melengkapi kekuatannya yang sebenarnya sangat kuat, kemungkinan besar, nasib Xiao Yan akan menjadi cukup menyedihkan, bahkan dengan bantuan Yao Lao.
Saat ini, kekuatan Xiao Yan telah melonjak dan ia juga memiliki senjata mematikan seperti 'Api Teratai Buddha Marah' serta 'Teknik Segel Dewa'. Namun, masih ada ketidakpastian jika ia ingin bergantung pada jurus itu untuk membunuh Yun Shan. Lagipula, meskipun kelas Dou Zong tidak bisa dianggap sebagai ahli yang dapat berdiri di atas piramida kekuatan jika dibandingkan dengan seluruh benua, mereka adalah ahli yang hanya sedikit di bawah taraf itu. Jika seseorang meremehkan seorang ahli di tingkat tersebut, tak dapat dipungkiri hal itu akan membuatnya celaka. Ini terlebih lagi bagi seseorang seperti Xiao Yan, yang tingkatnya jauh di bawah taraf itu.
Namun, Xiao Yan tidak dapat membiarkan sedikitpun ketidakpastian untuk muncul di dalam perjalanannya kembali ke Kekaisaran Jia Ma. Kala itu, ia telah dipaksa untuk keluar dari Kekaisaran Jia Ma layaknya anjing yang kehilangan rumahnya. Setelah itu, ia telah membuat klan Xiao menghadapi malapetaka seperti itu. Ia mungkin masih bisa kabur jika ia gagal setelah kembali kali ini. Namun, yang menunggu klan Xiao, mungkin adalah kebinasaan!
Tentu saja, jika ia menghitung dua kekuatan bertarung dahsyat dari Medusa dan Yao Lao, pasti tidak akan sulit untuk membunuh Yun Shan. Sayangnya, Xiao Yan tidak memiliki kepercayaan diri untuk membujuk Medusa untuk membantunya bertarung melawan Yun Shan. Yao Lao mungkin saat ini memiliki kekuatan untuk bertanding dengan seorang Dou Zong elit, tetapi siapa yang dapat menjamin jika Sekte Misty Cloud akan memiliki seseorang yang sangat kuat yang tersembunyi?
Dari apa yang dikatakan Xiao Li, jelas bahwa Sekte Misty Cloud bekerjasama dengan Aula Jiwa. Oleh karena itu, Xiao Yan harus merencanakan untuk keadaan terburuk. Jika ada kecelakaan yang terjadi yang akan menghalangi Yao Lao berpartisipasi dalam pertarungan itu, Xiao Yan harus bisa bertarung dengan Yun Shan secara mandiri. Karena itu, ia harus membuat dirinya memiliki kekuatan yang mampu membunuh Yun Shan!
Yao Lao sedikit mengangguk saat ia memandang wajah Xiao Yan yang berangsur - angsur menjadi dingin dan tegas. Ia perlahan berkata, "Memang sangat sulit bagimu untuk memiliki kepercayaan diri mutlak dalam membunuh Yun Shan dengan kekuatanmu sekarang. Namun, hal itu tidak benar - benar mustahil untuk dilakukan."
"Cara apa yang guru punya?" Xiao Yan terkejut dan bergegas bertanya.
"Pelajari segel kedua 'Teknik Segel Dewa'." Yao Lao tertawa.
Xiao Yan seketika menjadi putus asa ketika ia mendengar hal ini. Ia dengan tak berdaya berkata, "Sekarang, aku bahkan belum benar - benar memahami segel pertamanya. Bagaimana bisa aku menguasai segel kedua? Dan juga, menurut apa yang dikatakan Xun Er, segel kedua membutuhkan seseorang mencapai kelas Dou Huang sebelum bisa menerapkannya."
"He he, jika begitu, hanya ada satu kemungkinan terakhir." Yao Lao tersenyum. Ia melambaikan tangannya dan sebuah api berwarna putih pekat menggelora keluar. Ia memandang Xiao Yan yang sedang berpikir keras di hadapannya dan tertawa, "Gabungkan tiga jenis 'Api Surgawi' dan gunakan 'Api Teratai Buddha Marah'!"
"Sebuah 'Api Teratai Buddha Marah' yang dibentuk dari tiga jenis 'Api Surgawi'…" Raut muka Xiao Yan berubah dengan cepat. Ia mengernyitkan alisnya erat. Sebagai pencipta teratai 'Api Surgawi', sebuah serangan yang memiliki kekuatan paling kuat dan paling mengerikan, ia memahami bahaya dan ketidakstabilannya dengan begitu baik. Kala itu, ia bergantung pada keberuntungannya untuk mengendalikan keseimbangan di antara dua jenis 'Api Surgawi'. Bahkan, ia harus membayar harga, yang mana, ia nyaris meledakan dirinya sendiri menjadi berkeping - keping. Peleburan tiga jenis 'Api Surgawi' mungkin tampak seperti hanya menambahkan satu jenis 'Api Surgawi' saja. Namun, tingkat kesulitan yang ada sangat dipahami Xiao Yan secara mendalam. Seseorang tanpa basa - basi dapat berkata bahwa tingkat kesulitan untuk mencoba meleburkan tiga jenis 'Api Surgawi' tidaklah lebih mudah daripada menerapkan 'Segel Gunung Terbuka'.
"Jika kau benar - benar bisa meleburkan tiga jenis 'Api Surgawi' menjadi sebuah 'Api Teratai Buddha Marah', tidak akan lagi ada kejadian yang tidak terduga yang akan terjadi ketika kau membunuh Yun Shan." Yao Lao tersenyum dan berbicara ketika ia melihat kerutan dahi Xiao Yan yang erat.
"Aku… akan coba." Xiao Yan ragu sesaat, tetapi ia hanya bisa dengan tak berdaya menganggukan kepalanya. Kemungkinan, ia hanya memiliki cara ini pada saat ini.
Yao Lao tersenyum dan mengangguk. Ia berkata, "Kau tidak perlu terlalu gelisah. Gabungkanlah jika kau bisa. Jika kau memang tak mampu, maka lupakanlah. Jika begitu, guru akan ikut campur pada saat itu dan membunuh Yun Shan."
Xiao Yan tersenyum. Namun, hatinya tahu bahwa ia harus bekerja keras agar bisa mencapai kepastian sejati…
Setelah ia memiliki sebuah tujuan, Xiao Yan mulai mencoba meleburkan tiga jenis 'Api Surgawi' ini menjadi 'Api Teratai Buddha Marah' selama waktu yang tersisa. Akan tetapi, sesuai dugaanya, memang sangat sulit untuk meleburkan hal ini. Ia mencoba beberapa eksperimen selama kurun waktu ini, tetapi semuanya gagal. Dan juga, ia bahkan mendapatkan cedera ringan ketika terjadi ledakan hebat yang tercipta ketika 'Api Surgawi' bertumbukan satu dengan yang lainnya.
Yao Lao pun tak berdaya di hadapan percobaan Xiao Yan yang berulang kali gagal. Ini bukanlah karena Xiao Yan tidak berbakat. Alih - alih, peleburan 'Api Surgawi' ini memang sulit. Ia bahkan berpikir bahwa meskipun di puncak kekuatannya dulu, mencoba meleburkan tiga jenis 'Api Surgawi' kemungkinan akan menjadi tugas yang luar biasa sulit. Terlebih lagi, meskipun Xiao Yan sudah memiliki dua jenis 'Api Surgawi', 'Api Pembeku Tulang' bukanlah miliknya. Meskipun Xiao Yan dapat menggunakanya, sangat sulit baginya untuk mencapai titik dimana ia memiliki kendali mutlak. Akan tetapi, sedikit penyimpangan dalam pengendalian ini memiliki konsekuensi krusial dalam peleburan sejenis ini, yang membutuhkan ketepatan yang hebat.
Namun, Xiao Yan tidak tampak terlalu gelisah di hadapan kegagalan berulang semacam itu. Ini membuat Yao Lao tak lagi khawatir di hatinya. Ia ternyata takut bahwa anak muda ini akan menemui jalan buntu di bawah tekanan waktu. Peleburan 'Api Surgawi' sejenis ini bukanlah sesuatu yang dapat diselesaikan dengan merasa gelisah. Semakin tenang, efeknya semakin baik. Jika seseorang menjadi semakin gelisah, ia mungkin akan dirugikan, alih - alih mendapat manfaat.
Setelah satu bulan eksperimen berulangkali tanpa istirahat seperti itu, tampaknya, ada kemajuan dalam peleburan tiga jenis 'Api Surgawi' ini. Namun, seekor burung pembawa pesan terbang datang dari 'Daerah Pelosok Hitam' di saat - saat seperti ini, membuat Xiao Yan terpaksa menghentikan eksperimennya.
"Semuanya sudah diatur, kita bisa pergi kapanpun juga!"
Pesan itu hanya menunjukan satu kalimat ini. Namun, kalimat tunggal ini membuat Xiao Yan terdiam untuk waktu yang lama. Ia seketika menghembuskan nafas panjang. Ia telah menunggu tibanya hari ini selama tiga tahun.