Teriakan Elang
Teriakan Elang
"Anak muda ini… ia terlalu gegabah." Hai Bo Dong menelan seteguk air liur dan berbicara sembari perasaan takut masih berdiam di dalamnya.
Jia Xing Tian tertawa kecut saat ia berkat, "Kapan ia pernah untuk tidak melampaui perkiraan orang lain ketika ia muncul? Anak muda itu memang suka bekerja keras… jika itu diriku, aku pasti tidak akan melakukan hal seperti itu."
Xiao Ding, yang duduk di sebuah kursi roda menghela nafas lega pada saat ini. Tubuhnya yang tegang tampak menjadi lemah saat ia bersandar di kursi dan menghela nafas. "Pertempuran hari ini akhirnya selesai."
Hai Bo Dong dan beberapa orang lainnya menganggukkan kepala mereka saat mendengar hal ini. Alasan tiga Tetua Mulan begitu mengerikan adalah karena mereka sebanding dengan seorang Dou Zong elit ketika bekerjasama dan menggunakan 'Teknik Tiga Hewan Buas Ganas'. Namun, salah satu dari tiga Tetua itu dicederai serius oleh Xiao Yan. Tentu saja, sulit bagi mereka untuk menggunakan Teknik itu secara maksimal. Setelah efeknya hilang, dua Tetua Mulan sisanya hanyalah dua orang di puncak kelas Dou Huang. Mereka tidak lagi memiliki kemampuan untuk bertindak dengan angkuh.
Dengan kekuatan Xiao Yan, pasti akan menjadi lebih mudah baginya untuk menghadapi dua Tetua di puncak kelas Dou Huang, dibandingkan seorang Dou Zong elit, meskipun ia cedera. Terlebih lagi, hal yang paling penting adalah ia tidak hanya menghambat tiga Tetua Mulan, tetapi ia juga membuat salah satu dari mereka lumpuh. Dengan begitu, tidak ada lagi orang yang akan turut campur tangan dalam medan pertempuran lainnya di antara Medusa dan Yan Luo Tian. Dengan kekuatan Medusa, mengalahkan Luo Yan Tian hanyalah masalah waktu.
Setelah tiga Tetua Mulan dan Yan Luo Tian gagal hari ini, bahaya yang dihadapi Kekaisaran Jia Ma tidak hanya seketika dihilangkan, tetapi mereka mungkin juga memiliki kemampuan untuk membuat tiga sekte itu menderita kekalahan yang mengerikan.
Mata semua orang di benteng tidak dapat menahan untuk menunjukkan kegembiraan liar ketika mereka memikirkan datangnya hari itu. Selama satu tahun ini, mereka sudah dihajar oleh aliansi tiga sekte hingga tidak bisa mengangkat kepala mereka. Jika mereka terus kalah, semua orang akan menghadapi nasib di mana mereka kehilangan negara dan harapan mereka.
Orang yang telah membalikan keputusasaan semacam itu adalah pemuda di langit yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk turut serta dalam sebuah pertempuran mati - matian!
Ia telah menggunakan nyawanya untuk bertaruh dan mendapatkan kesempatan bertahan hidup bagi Kekasiaran Jia Ma. Ia juga telah bertaruh dan memenangkan sebuah nasib di mana semua orang terhindar dari kehilangan rumah mereka!
Tangan lembut Yue Mei menutupi bibir merahnya. Biji mata ularnya yang memikat mengkilat, sembari menunjukkan keterkejutan yang sulit untuk disembunyikan. Pertempuran secepat petir tadi telah menarik perhatian banyak sekali orang dan hatinya juga melonjak tinggi. Namun, untungnya Xiao Yan akhirnya berdiri dengan sikap seorang pemenang di akhir pertempuran yang penuh dengan lika - liku ini.
"Orang ini… tidak heran Yang Mulia begitu mempercayainya. Ia ternyata cukup kuat…" Yue Mei menggumam pelan. Matanya mengamati pemuda berjubah hitam di langit yang menunjukkan bercak darah di sudut mulutnya. Keangkuhan yang harus dimiliki seorang pemuda samar - samar hadir di antara alisnya. Sebuah gejolak yang tidak biasa menggelora di dalam hati Yue Mei. Siapa yang bisa membayangkan bahwa pemuda kala itu, yang ia kejar hingga ia dipaksa kabur dengan menyedihkan, ternyata telah menjadi pemilik dari faksi terkuat di dalam Kekaisaran Jia Ma dan idola yang dihormati di hati orang - orang Kekaisaran Jia Ma.
Kecepatan pertumbuhan ini benar - benar terlalu cepat. Ini begitu cepat hingga membuat orang terpesona.
Medan pertempuran di mana Medusa Dan Yan Luo Tian berada terhenti ketika Tetua berkepala macan terjatuh dari langit setelah cedera serius. Mata Yan Luo Tian seketika melayang dan raut wajahnya segera menjadi sangat buruk. Ia meraung penuh amarah, "Kalian tiga orang tua dari Lembah Mulan sungguh telah diperlakukan seperti itu oleh seorang Dou Huang ahli? Tidakkah kau bilang padaku bahwa kau akan menghabisinya dalam sepuluh kali serangan?"
Medusa bertindak berbeda dari Yan Luo Tian yang murka itu. Kegembiraan melintas di matanya karena hal ini. Ia mengarahkan biji mata cantiknya ke atas dan memandang pemuda berjubah hitam di langit di kejauhan, yang sekarang berdiri dengan kedua tangan di belakangnya. Kehangatan berkilau di dalam matanya. Pemuda yang bisa ia bunuh dengan mengangkat tangannya satu kali beberapa tahun lalu, telah bertumbuh hingga ia bisa bertarung dengan seorang Dou Zong elit tanpa ada yang menyadari.
Pada saat ini, bahkan seseorang seangkuh Medusa terpaksa mengakui bahwa perbedaan di antara Xiao Yan dan dirinya dengan cepat menyempit dengan kecepatan yang membuat orang terbungkam. Di suatu saat di masa depan, ia mungkin akan benar - benar melampauinya!
Ketika waktunya tiba… menurut peraturan tidak tertulis yang diwariskan di antara para Medusa selama beberapa generasi, suami dari Ratu harus memiliki kekuatan yang bahkan lebih kuat daripadanya!
Sebuah kemerahan samar muncul di wajah dingin dan acuh Medusa yang menyihir, ketika ia memikirkan hal ini. Tampang mendadak yang menggerakan hati itu membuat Yan Luo Tian yang murka di sisi yang berlawanan dengan keras menelan seteguk air liur. Wanita ini… ia bisa dibilang merupakan sesosok iblis menyihir bagi seorang pria. Jika kekuatan pihak lawan tidak sekuat itu, ia pasti sudah menculiknya dengan paksa apapun yang terjadi.
Ketika tatapan mata Yan Luo Tian baru saja terhenti ke wajah Medusa untuk sesaat, ia mendadak merasakan tatapan mata sedingin es tiba - tiba melesat ke arahnya. Sebuah pemikiran menyambarnya dan ia melihat Medusa di depannya sedang menatapnya dengan saksama. Sebuah niat membunuh yang pekat memenuhi matanya. Jelas, tatapan mata Yan Luo Tian yang lancang tadi telah memicu hawa membunuh dari Ratu Medusa yang emosional ini.
Yan Luo Tian seketika merasa agak gelisah saat dipandang oleh tatapan mata yang seperti ular berbisa itu. Ketika ia hendak bergerak, sebuah sinar dingin melesat mendekat secara eksplosif, berniat mencabut kedua matanya itu.
"Tinggalkan sepasang mata anjingmu itu di sini!"
Yan Luo Tian sedikit marah saat ia merasakan serangan ganas Medusa. Hati wanita ini memang tidak hanya memancarkan keganasan biasa. Kemungkinan, ia tidak berani tidur di kasur yang sama dengan ular betina secantik itu, yang membawa sebuah racun, bahkan jika ia benar - benar berhasil mendapatkannya.
Tubuh Yan Luo Tian bergerak ketika ia memikirkan hal ini di dalam hatinya. Meskipun ia jelas tahu bahwa ia tidak sebanding dengan Medusa, sebagai pemimpin Sekte Angsa Emas, ia tentu saja tidak bisa mundur begitu saja di hadapan banyak sekali tatapan mata.
Selama Medusa dan Yan Luo Tian berada di pertempuran yang sengit, Tetua berkepala macan yang terjatuh ke tanah, diterima oleh beberapa sinar cahaya yang terbang di antara tentara di luar benteng. Setelah itu, mereka bergegas mundur ke dalam pasukan yang besar itu.
Tatapan mata Xiao Yan itu secara acuh mengamati Tetua berkepala macan yang ditangkap tersebut. Ia merasa agak menyesal. Tak terduga 'Api Teratai Buddha Marah' yang terbentuk dari penggumpalan dua jenis 'Api Surgawi' masih tidak bisa mencabut nyawanya, bahkan dengan ledakan sedekat itu. Namun, untungnya Tetua itu menderita cedera yang sangat serius, meskipun tidak mati, dan tidak bisa pulih sepenuhnya dalam kurun waktu yang singkat. Terlebih lagi, bahkan jika ia berhasil disembuhkan, ia pasti akan mengalami efek samping yang sulit dihilangkan. Lagipula, 'Api Teratai Buddha marah' bukanlah Teknik Dou biasa yang dapat diremehkan.
Xiao Yan perlahan menggeser tatapan matanya ke atas, sebelum akhirnya berhenti pada dua Tetua Mulan di sisi yang berlawanan. Sebuah senyum dingin muncul di sudut mulutnya. Setelah kehilangan kolaborasi formasinya, 'Teknik Tiga Hewan Buas Ganas' jelas mulai menderita pengurangan yang besar. Dalam kurun waktu sesingkat itu, dua kepala hewan buas di tubuh Tetua, yang terbentuk dari energi berwarna darah, telah menjadi jauh lebih samar.
Meskipun kepala hewan buas itu agak samar, ini tidak menghalangi dua Tetua tadi untuk melayangkan tampang ganas kepada Xiao Yan. Jelas, karena Teknik mereka itu sudah dipecahkan oleh seorang bocah bandel di kelas Dou Huang di hadapan begitu banyak orang, yang membuat mereka kehilangan seluruh kehormatan mereka. Ketika mereka kembali ke lembah, akan ada beberapa orang yang tidak akan berkata apa pun di depan mereka, tetapi pasti diam - diam akan mengejek mereka dari belakang.
Semua cemoohan ini adalah hadiah yang mereka terima dari pemuda berjubah hitam di depan mereka ini.
"Kalian berdua, aku ingin tahu apakah 'Teknik Tiga Hewan Buas Ganas' milik kalian ini masih efektif setelah kalian kehilangan satu orang?" Xiao Yan tersenyum saat ia memandang wajah - wajah buruk dua Tetua Mulan dan tertawa.
"Kau hanya seorang bocah yang tahu beberapa teknik aneh. Kau hanya punya keberuntungan sesaat. Apanya yang bisa dibanggakan? Telapak tangan tadi tidaklah enak, bukan?" Tetua berkepala beruang menggertakan giginya saat berbicara.
"Masih tak masalah. Aku bisa bertahan hingga aku menghabisi kalian berdua." Xiao Yan tertawa dengan santai. Cedera kecil ini benar - benar berbeda dari pertempuran dengan Yun Shan kala itu.
"Bocah angkuh. Meskipun kami telah kehilangan satu orang, kami berdua cukup untuk mengalahkanmu. Setelah kau tertangkap, kami akan mengubah tulang - tulang di dalam tubuhmu menjadi bubuk dan mari kita lihat apakah kau masih bisa berlari dengan cepat!" Suara Tetua berkepala singa penuh dengan keganasan.
Xiao Yan hanya menggelengkan kepalanya ketika ia mendengar kata - kata yang ganas itu. Mereka hanya dua orang di puncak Dou Huang yang cukup kuat. Meskipun mereka sedikit merepotkan dari sudut pandang ini, tak bisa dikatakan bahwa mereka sulit dihadapi.
Wajah Xiao Yan tidak berubah. Dou Qi di dalam tubuhnya dengan cepat mulai beredar dan segel di tangannya juga tiba - tiba berubah. Sebuah jejak tangan yang rumit meninggalkan banyak bayangan saat hal itu berbalik dan terbang.
Dua Tetua dari Lembah Mulan bergegas menjadi fokus saat melihat Xiao Yan menggunakan segel tangannya. Setelah menderita kekalahan sedahsyat itu tadi, mereka benar - benar akan dianggap bodoh jika meremehkan Xiao Yan lagi.
Xiao Yan memandang tindakan dua pria tua itu dengan senyum dingin. Perubahan segel tangan ini menjadi semakin cepat. Dengan kekuatannya sekarang, ia pasti akan membuat dua orang tua ini menderita, jika ia melepaskan 'Teknik Gunung Terbuka' dengan seluruh kekuatannya.
"Li!"
Sebuah teriakan elang yang tajam tiba - tiba bergema di langit, tepat saat segel tangan Xiao Yan hendak meletus. Akhirnya, hal itu bergema di atas area ini dengan hebat.
Wajah semua orang yang hadir selain Xiao Yan sedikit berubah saat mendengar teriakan elang ini. Raut wajah Hai Bo Dong dan yang lainnya di benteng juga berubah menjadi begitu buruk.
"Tidakkah ia sedang memulihkan diri? Mengapa ia muncul lagi?"