Para Ahli Dari Suku Manusia - Ular
Para Ahli Dari Suku Manusia - Ular
Medusa mengernyitkan alisnya dan berkata, "Apakah ia bisa dipercaya? Jika kita menerjang di hari kita menyerang dan berakhir terkepung oleh mereka, akhirnya… Kekaisaran Jia Ma dan Manusia - Ular bergantung pada kita berdua. Jika ada kecelakaan yang terjadi, kau seharusnya tahu konsekuensinya bagi Aliansi Yan."
Raut wajah Xiao Yan menjadi agak serius ketika ia mendengar kata - kata Medusa. Sesaat kemudian, ia sedikit mengangguk dan berbicara dengan suara yang dalam, "Aku percaya padanya."
"Aku harap kau tidak salah mengenai dirinya." Medusa mendengus pelan. Matanya seketika mengkilat. Ia ragu sesaat sebelum berkata, "Kau sebaiknya pergi denganku ke Suku Manusia - Ular besok. Beberapa Tetua suku kami ingin bertemu denganmu."
"Bertemu denganku?" Xiao Yan terkejut saat ia bertanya, "Untuk apa?"
Wajah Medusa tidak seperti biasanya. Kepalanya menoleh ke samping saat ia berkata, "Para Tetua di suku ini memiliki cara rahasia untuk dengan mudah menyelidiki tubuh orang lain. Aku… masalah diriku yang tidak perawan adalah sesuatu yang sudah mereka sadari."
Xiao Yan sedikit membuka mulutnya. Wajahnya seketika menunjukkan raut wajah yang malu saat ia mengusap kepalanya. Mulutnya mengeluarkan tawa datar. Setelah waktu yang agak lama, ia bertanya dengan berhati - hati, "Lalu… apa yang mereka rencanakan?"
Hati Medusa secara refleks tersenyum ketika ia melihat raut wajah Xiao Yan. Namun wajahnya masih sedingin es saat ia berkata lirih, "Menurut peraturan klan kami, kau akan menderita dengan cara ditelan oleh puluhan ribu ular…"
Xiao Yan gemetar dengan dingin dan hebat ketika mendengar 'ditelan oleh puluhan ribu ular' atau apalah itu. Ia tertawa datar, "Tidakkah semua orang bisa berbincang dengan baik - baik? Haruskah kalian menggunakan hal ini? Aku saat ini adalah ketua Aliansi Yan, *uhuk*, melakukan hal itu padaku pasti akan menodai hubungan di antara Suku Manusia - Ular dan Kekaisaran Jia Ma. Ini tidak bagus untuk siapapun."
"Kau bisa pergi dan beritahu para tetua." Medusa mengarahkan matanya ke atas saat ia menjawab dengan tenang.
Xiao Yan memegang keningnya dan mengeluarkan rintihan kesakitan. Hatinya diam - diam berkata bahwa sesuatu yang merepotkan memang telah tiba.
"Aku akan datang mencarimu besok…" Medusa mengabaikan sikap kesakitan Xiao Yan. Ia berbalik dan perlahan berjalan ke bawah bukit. Langkah kakinya mendadak terhenti. Ia ragu sesaat sebelum berkata, "Kau tidak perlu lagi mengingat 'Pil Pemulihan Jiwa' atau apalah itu. Pengaruh yang dimiliki 'Python Penelan Surga' kepadaku sudah menjadi semakin lemah."
"Apakah kau akan membunuhku?" Xiao Yan terkejut ketika mendengar hal ini. Ia seketika bertanya dengan tertegun.
"Jika Ratu ini ingin membunuhmu, kau sudah mati entah berapa kali dalam setahun ini." Medusa mendengus dingin.
Xiao Yan tersenyum canggung, tetapi hatinya menghela nafas lega. Bom waktu di sebelahnya ini sepertinya mulai menunjukkan tanda - tanda melemah. Ia akhirnya tidak perlu lagi gelisah seperti di masa lalu. Terlebih lagi, apapun yang terjadi di masa lalu, ia setidaknya masih memiliki Yao Lao yang bisa memperingatkannya. Namun, sekarang Yao Lao ditangkap. Jika Medusa masih memiliki pikiran yang sama seperti kala itu, kemungkinan besar, ia akan benar - benar diam - diam dihabisi tanpa ada yang tahu.
"Ingat, jangan gunakan apapun sebagai alasan besok. Jika tidak…" Medusa meninggalkan beberapa kata yang mengandung ancaman. Setelah itu, tubuhnya bergerak dan ia perlahan menghilang di kegelapan langit malam.
Xiao Yan tersenyum saat ia menatap titik di mana Medusa menghilang. Ia merosot terduduk dan menghela nafas sesaat kemudian. Seketika, ia menggertakkan giginya dan berkata, "Baiklah, aku akan pergi. Aku tidak percaya kalian semua akan benar - benar membunuhku…" Xiao Yan mendadak merasa bersalah, sebelum ia berbicara hingga akhir. Ia diam - diam berbicara di dalam hatinya, "Namun, demi keamanan, aku masih harus memanggil Pak Tua Hai, Jia Lao, dan yang lainnya…"
Xiao Yan akhirnya menghela nafas lega setelah ia memutuskan di dalam hatinya. Ia mengeluarkan sayap api, sebelum terbang menuju Benteng Gunung Hitam.
Meskipun aliansi tiga tentara telah mundur, pertahanan Benteng Gunung Hitam masih sangat ketat. Lagipula, tidak ada yang tahu apakah aliansi tiga pasukan itu akan kembali lagi. Karena itu, suasana di tempat ini masih sangat tegang dan serius, meskipun adanya sorak kegirangan di bagian dalam kekaisaran.
Ruang Pertemuan dari Benteng Gunung Hitam di hari berikutnya.
Xiao Ding dan yang lainnya sangat terkejut ketika mereka mendengar Xiao Yan ingin pergi menuju perbatasan Kekaisaran Chu Yun untuk membunuh tiga Tetua Mulan dan Yan Luo Tian. Rencana ini cukup beresiko.
"Jika ini adalah jebakan yang mereka siapkan untuk kita, kemungkinan besar nasibmu dan Medusa akan cukup buruk. Jika ada kecelakaan terjadi pada kalian berdua, aliansi tiga pasukan pasti akan menyerang lagi!" Xiao Ding berbicara dengan serius.
Hai Bo Dong dan yang lainnya di samping mengangguk dengan wajah yang serius. Masalah ini terlalu beresiko.
"Jika aku tidak melakukan hal ini, Yan Luo Tian dan tiga tetua Mulan akan kembali mengumpulkan semua kekuatan inti di dalam sekte mereka, setelah mereka pulih sepenuhnya dari cedera mereka. Setelah itu, mereka akan menjadi masalah yang sangat besar. Kekuatan seorang Dou Zong jauh terlalu kuat. Kini, setelah kita membentuk kebencian di hati mereka, kita akan harus membayar harga yang cukup besar jika mereka memutuskan untuk membalas dendam di masa depan. Jadi, sekarang adalah waktu terbaik bagi kita untuk menyingkirkan rumput dari akarnya." Xiao Yan berkata perlahan. Matanya menatap seluruh aula itu saat ia tersenyum dan berkata, "Rencana mana yang tidak memiliki resiko? Terlebih lagi, apalagi ketika rencana itu adalah rencana yang besar seperti ini."
Xiao Ding dan yang lainnya hanya bisa menghela nafas ketika mereka mendengar Xiao Yan bersikeras. Namun, mereka juga jelas memahami bahwa meskipun rencana ini memiliki resiko yang dahsyat, bahaya untuk Aliansi Yan dan Kekaisaran Jia Ma akan benar - benar dimusnahkan ketika hal ini berhasil!
Cara seperti ini adalah cara dengan kepastian terbesar!
"Apakah kau sungguh berpikir pemimpin Sekte Racun bisa dipercaya?" Jari Xiao Ding perlahan bergerak ke permukaan meja. Sesaat kemudian, ia menanyakan sebuah pertanyaan dengan suara yang dalam.
"Ya, dia bisa dipercaya. Perang ini semula hanyalah sebuah kesalahpahaman. Jika aku berada di Aliansi Yan, perang ini mungkin bahkan tidak akan dimulai." Xiao Yan mengangguk dan menghela nafas.
"Karena kau bersikeras melakukan hal ini… kita akan melakukannya sesuai perintahmu. Di hari kau bertindak, para ahli Aliansi Yan juga akan digerakkan dan bersembunyi di sekitar kota itu. Jika ada perubahan tak terduga yang terjadi, kita akan seketika meluncurkan penyelamatan." Xiao Ding sudah tahu bahwa Xiao Yan teguh setelah mendengar kata - kata itu. Yang bisa ia lakukan hanyalah mengangguk saat ia berbicara.
Xiao Yan tersenyum ketika ia mendengar jawaban saudaranya. Ia memandang suasana yang agak serius di aula itu dan tertawa, "Semuanya tidak perlu bertindak seperti ini. Kita tidak akan dikekang oleh siapapun setelah Aliansi Yan kita berkembang di masa depan. Namun, kita harus mengambil sedikit resiko sekarang."
Semua orang hanya bisa tersenyum ketika mereka mendengar kata - katanya. Namun, kekhawatiran di dalam hati mereka tidak berkurang banyak.
Sebuah suara samar terpancar dari samping sembari Xiao Yan diam - diam meninggalkan Ruangan Pertemuan itu.
"Ayo pergi. Aku sudah menunggu cukup lama."
Tubuh Xiao Yan seketika membeku ketika ia mendengar suara ini. Ia menoleh dengan sangat kesulitan, dan melihat Medusa sedang bersandar di sebuah pagar batu di luar Ruang Pertemuan. Ia berdiri dengan santai sembari mata menyihir itu menatapnya dengan cuek.
Xiao Yan tertawa datar. Wajahnya menunjukkan sebuah seringai, tetapi hal itu sangat dipaksakan. Setelah itu, ia berjalan dengan enggan menuju Medusa.
Hai Bo Dong dan Jia Xing Tian secara kebetulan berjalan keluar dari aula, tepat ketika Xiao Yan mendekati Medusa. Mereka berdua terkejut ketika melihat hal ini, namun seketika tersenyum dan menyapa mereka.
Xiao Yan seketika bergembira ketika melihat mereka berdua. Ketika ia hendak membuka mulutnya untuk berbicara, Medusa di sampingnya menyuruh mereka pergi dengan suara yang sedingin es, "Xiao Yan dan aku punya beberapa masalah untuk diurus. Kalian berdua tidak perlu mengikuti."
Hai Bo Dong dan Jia Xing Tian tertegun ketika mendengar hal ini. Mereka seketika memandang satu sama lain, sebelum tertawa datar. Setelah itu, mereka melayangkan sebuah tatapan mata kepada Xiao Yan yang menunjukkan ia harus berjuang sendiri, sebelum dengan cepat kabur.
Saat ia memandang dua orang tua ini, yang telah kabur lebih cepat daripada seekor kelinci, Xiao Yan hanya bisa menyerah pada nasibnya dan menggelengkan kepalanya. Ia menoleh ke Medusa dan berkata, "Ayo pergi. Aku ingin lihat sebenarnya apa yang bisa dilakukan para Tetuamu kepadaku…"
Sebuah senyum samar muncul di sudut mulut Medusa ketika ia melihat sikap Xiao Yan, yang tampak seperti ia hendak mati. Ia berbalik dan memimpin jalan di depan dengan langkah yang stabil. Xiao Yan mengikuti di belakang dengan raut wajah yang pahit.
Xiao Yan tidak bisa disalahkan jika menyeret kakinya. Masalah di antara dirinya dan Medusa mungkin tidak berada dalam kendalinya, tetapi ia pada akhirnya merenggut tubuh Medusa. Ini adalah kenyataannya. Pergi untuk bertemu Tetua di klan mirip dengan bertemu dengan orang tua pihak satunya.
Xiao Yan mengikuti Medusa saat mereka melewati beberapa jalan yang luas. Setelah sekitar lebih dari sepuluh menit, mereka berangsur - angsur berbelok menuju sebuah daerah yang agak gelap. Tempat ini kebetulan adalah sudut kota. Bayangan yang terbentuk dari tembok - tembok kota yang menjulang menyebabkan tempat ini sedikit lebih gelap. Banyak ahli dari Suku Manusia - Ular.
Ada garis perbatasan yang diletakkan di persimpangan antara tempat ini dan dunia luar. Suku Manusia - Ular mungkin saat ini bersekutu dengan Kekaisaran Jia Ma, tapi sebagian besar Manusia - Ular masih cukup menolak manusia. Karena itu, membutuhkan waktu yang cukup lama agar mereka lambat laun menggerus perselisihan mereka dan hidup berdampingan dengan damai.
Area di mana Suku Manusia - Ular tinggal ini dijaga dengan ketat. Manusia - Ular yang menggenggam senjata di tangan mereka berulang kali berpatroli kesana kemari. Ketika mereka melihat Medusa, para penjaga ini seketika menghentikan tubuh mereka dan menunjukkan api liar di dalam mata mereka. Setelah itu, mereka akan membungkuk dan memberinya salam.
Xiao Yan dan Medusa melewati mereka. Setelah waktu yang agak lama, mereka berhenti di depan sebuah kompleks bangunan yang besar. Medusa melambaikan tangannya dan pintu tempat itu secara sendirinya terbuka. Ia masuk. Xiao Yan ragu sejenak sebelum mengikuti.
Ketika kaki Xiao Yan baru saja melangkah masuk ke dalam kompleks itu, sebuah bayangan gelap raksasa mendadak datang menghantam dengan kejam sembari membawa angin ganas.
Wajah Xiao Yan berubah saat ia merasakan serangan dadakan itu. Ia seketika mendengus dingin saat mengepalkan tinjunya. Api hijau giok dengan cepat menggelora keluar dan menghantam orang yang tanpa basa - basi meluncurkan serangan diam - diam itu.
"Bum!"
Sebuah angin rendah dalam mengembang di pekarangan, mengguncang debu di tanah hingga mulai menyebar layaknya gelombang angin.
Pundak Xiao Yan gemetar setelah bertukar serangan. Orang yang meluncurkan serangan diam - diam itu berputar beberapa kali menembus udara, sebelum terjatuh ke tanah.
Xiao Yan perlahan mendongak. Matanya agak sedingin es saat menatap orang yang telah meluncurkan serangan diam - diam itu. Matanya seketika menyipit.