Perjuangan Menembus Surga

Satu Lawan Banyak



Satu Lawan Banyak

0"Xiao Yan, apa yang ingin kau lakukan?"     

Dua Tetua Mulan tidak berani melakukan pergerakan yang tidak biasa. Mereka menatap cakar tangan Xiao Yan yang membungkus tenggorokan Tetua berkepala macan. Pada saat ini, ia hanya perlu menggunakan sedikit kekuatan untuk membunuh Tetua tersebut di tempat. Mereka hanya bisa berteriak tegas karena takut akan melukai rekan mereka.     

"Tidak ada, aku hanya sedang menyingkirkan akar masalahnya." Xiao Yan tersenyum tipis. Suaranya cukup tenang.     

Namun, kata - kata tenang inilah yang menyebabkan hati tiga Tetua Mulan merasa putus asa. Meskipun mereka telah berhati - hati, mereka tidak menduga Xiao Yan ternyata akan mengambil resiko sebesar itu dan datang ke wilayah aliansi tiga tentara untuk meluncurkan serangan diam - diam kepada mereka.     

"Jika kau membunuhnya, kau akan benar - benar menjadi musuh Lembah Mulan kami. Pada saat itu, situasi yang ada akan berubah menjadi di mana kami tidak akan menyerah hingga kau mati!" Tetua Mulan di sisi samping mengamati Xiao Yan dengan mata kelam yang serius, sembari berbicara dengan ganas.     

"Aliansi Yan milikku nyaris dibinasakan oleh kalian semua. Tidakkah sedikit terlalu terlambat untuk mengatakan hal ini?" Senyum tipis Xiao Yan tetap berada di wajahnya, tetapi sekarang mengandung kekejaman. Tangannya sedikit mengencang ketika ia mengatakan hal ini. Wajah Tetua berkepala macan seketika berubah memerah. Ia membuka mulutnya dan mulai terengah - engah.     

Wajah kedua Tetua Mulan berkedut. Mereka akhirnya menghirup nafas dalam - dalam sesaat kemudian. Mereka menekan amarah di dalam hati mereka dan salah satu dari mereka berkata, "Xiao Yan, selama kau membiarkannya pergi, aku bersumpah Lembah Mulan tidak akan lagi mencari masalah dengan Kekaisaran Jia Ma dan Aliansi Yan. Bagaimana menurutmu?"     

"Tidak." Xiao Yan lanjut tersenyum saat ia menjawab.     

Mata dua Tetua Mulan menyusut. Tangan mereka yang berada di belakang punggung, mendadak diam - diam mulai membentuk segel. Namun, mulut mereka menggunakan suara yang dalam untuk berbicara, "Jika kau tidak puas, kami bisa menggunakan 'Teknik Tiga Hewan Buas Ganas' Lembah Mulan kita sebagai ganti nyawanya. Bagaimana? Metode Qi kami ini adalah sebuah Metode Qi tingkat Tengah kelas Di. Kau sudah merasakannya sendiri kekuatannya yang sebenarnya seperti apa."     

"Teknik Tiga Hewan Buas Ganas?" Mata Xiao Yan sedikit bergerak saat mendengar kata - kata ini. Mata kedua Tetua Mulan mengkilatkan kebahagian yang sulit untuk diketahui. Namun, mereka tidak sempat berbicara sebelum Xiao Yan tertawa, "Aku memang sangat tertarik dengan Metode Qi ini. Namun, ia harus mati!"     

Mata Xiao Yan mendadak menjadi kelam dan dingin di akhir kata - katanya. Sebuah api hijau giok mendadak menggelora dari tangannya. Jari tengahnya seketika menusuk maju dan menembus tenggorokan Tetua berkepala macan di bawah selimut sinar api.      

Grek! Grek! Grek! Grek!     

Sebuah tiang darah mendadak melesat keluar dan pada akhirnya meninggalkan noda darah merah terang yang mencolok di tenda yang seputih salju.     

Dua Tetua Mulan menatap kosong Tetua berkepala macan, yang tenaga kehidupannya dengan cepat menghilang. Tubuhnya perlahan terjatuh lunglai. Jika mereka diberikan sedikit waktu lagi, mereka akan dengan paksa mengedarkan 'Teknik Tiga Hewan Buas Ganas'. Selama mereka meletakkan kekuatan gabungan mereka ke dalam tubuh Tetua berkepala macan, mendobrak jepitan tangan Xiao Yan pasti sudah sangat mudah. Namun… mereka kekurangan hanya sedikit saja…     

"Xiao Yan keparat. Diriku yang tua ini akan mengubah tulangmu menjadi abu hari ini!"     

Sebuah raungan buas yang murkan mendadak terdengar saat Dou Qi kuat tiba - tiba menggelora keluar dari tubuh dua tetua. Daya gerak yang diciptakan dari Dou Qi itu menghembuskan tenda raksasa itu menjauh. Sosok di dalam seketika terungkap di mata para ahli dari Lembah Mulan yang sedang berpatroli di angkasa.     

Raut wajah Xiao Yan juga sedingin es. Darah di tangannya sudah menguap karena api. Dengan bantuan Penglihatan Spiritualnya yang tajam, ia tentu saja paham apa yang sedang dilakukan dua orang tua ini diam - diam. Namun, mereka berpikir hal ini bisa menghambatnya, apakah mereka benar - benar berpikir ia adalah anak muda tak berpengalaman yang baru saja meninggalkan rumah?     

"Tangkap dia!" Tidak peduli apakah ia hidup atau mati!" Jari salah satu Tetua Lembah Mulan menunjuk ke arah Xiao Yan sembari raungan marahnya bergema di seluruh kemah. Kematian Tetua berkepala macan akan menjadi pukulan yang sangat serius bagi Lembah Mulan mereka. Karena telah kehilangan dia, tak lagi mungkin untuk menggunakan 'Teknik Tiga Hewan Buas Ganas', dan karena kehilangan Teknik itu, Lembah Mulan sudah kehilangan kemampuan untuk menakuti para faksi di dalam kekaisaran mereka yang menatap mereka dengan niat buruk. Ini sudah pasti fatal bagi Lembah Mulan mereka.     

Karena alasan inilah dua Tetua Mulan sangat murka pada saat ini.     

Banyak sosok manusia melesat ke tempat perkemahan setelah Tetua Lembah Mulan dengan murka mengaum. Banyak sekali tatapan dingin dari darat, langit, dan atas tenda - tenda, sedang menatap Xiao Yan dengan saksama. Mata mereka penuh dengan hawa membunuh kelam dan dingin, yang tampak berniat merobek mayat Xiao Yan menjadi sepuluh ribu potong.     

Wajah Xiao Yan juga sedikit berubah ketika ia melihat begitu banyak ahli yang ada. Dengan Penglihatan Spiritualnya, ia dapat merasakan ada tiga Dou Huang elit yang hadir. Ditambah dua Tetua Mulan, totalnya ada lima Dou Huang elit. Jika mereka bekerja sama, bahkan Xiao Yan akan dipaksa untuk mencari perlindungan sementara.     

Tentu saja, bukannya Xiao Yan tidak ingin kabur, tetapi tidak ada tempat baginya untuk kabur. Para ahli dari Lembah Mulan ini sangatlah berpengalaman dalam bertarung. Mereka telah menyegel semua rute pelarian yang dapat ia ambil ketika mereka muncul. Karena itu, ia hanya bisa dengan paksa mendobrak jika ia ingin kabur.      

Xiao Yan mendadak berjongkok ketika pemikiran ini melintas di dalam hatinya. Ia dengan kejam mematahkan sebuah jari dari Tetua berkepala macan di hadapan tatapan tertegun orang - orang di sekitarnya. Ia mendapatkan Cincin Penyimpanan di jari itu dan menyimpannya ke kantung depan saat kakinya menginjak tanah. Tubuhnya mendadak melesat ke langit.     

"Hentikan dia! Hentikan dia sekarang juga! Terlepas ia hidup atau mati! Siapapun yang membunuhnya akan dipromosikan menjadi seorang Tetua lembah luar!"     

Imbalan yang dijanjikan dua Tetua Mulan sepertinya memiliki daya pikat besar di mata para ahli ini dari Lembah Mulan. Mata para ahli di langit itu seketika berubah merah. Masing - masing dari mereka mengeluarkan raungan membara saat mereka dengan menggila menerjang menuju Xiao Yan.      

Xiao Yan mengepakkan sayap api di punggungnya saat ia menghindari serangan langsung seorang Dou Huang elit. Raut wajahnya kelam dan dingin saat ia menghantam keras ke arah kepala seorang Dou Wang ahli di samping. Api menggelora seketika dan pukulan itu menghantam orang tersebut. Kepalanya menjadi seperti semangka yang meletus seketika.      

Setelah membunuh seorang Dou Wang ahli dengan sekali pukul, wajah Xiao Yan dipenuhi darah. Mata hitam gelapnya berangsur - angsur menunjukkan tampang haus darah dan ganas, saat ia sekali lagi menerjang maju dengan hebat dan bergegas menuju pintu keluar perkemahan dengan seluruh kekuatannya.     

"Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum!""     

Tinju itu, yang diselimuti dengan Api Hati Teratai Berlapis, dengan keras bertumbukan dengan seorang Dou Huang ahli. Sebuah angin energi yang kuat meledak dari titik di mana mereka berdua bertabrakan. Pundak Xiao Yan gemetar, sementara Dou Huang ahli yang kekuatannya berada di sekitar bintang satu, tampak telah menerima sebuah pukulan keras saat ia terbang mundur. Pada akhirnya, ia menyemburkan dua teguk darah segar. Matanya penuh dengan keterkejutan saat ia memandang Xiao Yan, yang seluruh tubuhnya dipenuhi dengan darah segar. Kemungkinan, ia tidak menduga akan dikalahkan dengan begitu menyedihkan hanya setelah satu serangan di tangan Xiao Yan, yang tampaknya adalah seseorang di kelas yang sama dengannya.     

Meskipun pukulan Xiao Yan ini mungkin telah mengguncang dan mencederai Dou Huang itu, ia telah berhasil diam - diam menghentikan kecepatannya sejenak. Dalam saat inilah kedua Tetua Mulan, yang sedari tadi menatap Xiao Yan dengan mata yang jahat, mendadak bangkit, satu berada di depan sementara satunya di belakang. Mulut mereka mengeluarkan raungan murka saat sinar berdarah berkumpul di tinju mereka. Sinar darah itu akhirnya berubah menjadi sebuah kepala beruang dan sebuah kepala singa yang buas!     

"Tinju Pembelah Tanah Beruang Ganas!"     

"Tenaga Inci Singa!"     

Raut wajah Xiao Yan serius saat ia merasakan serangan haus darah yang tajam dari depan dan belakang. Mereka pada dasarnya telah menutup semua rute pelariannya. Wajahnya juga menjadi sedikit serius saat segel tangannya bergerak dan sebuah cincin api hijau tua melingkar menyapu ke segala arah dengan tubuhnya berada di tengah.     

"Ledakan Cincin Api!"     

Sebuah raungan rendah terdengar dan cincin api hijau giok yang dengan cepat menyebar itu bertumbukan dengan keras dengan serangan ganas dua Tetua Mulan. Seketika, sebuah ledakan energi yang jernih bergema di langit layaknya guntur.     

Energi liar dan dahsyat dengan cepat menyebar. Cincin api itu lambat laun menghilang, tetapi Xiao Yan masih merasakan dua tenaga tersembunyi menerjang ke arahnya. Serangan - serangan kejam yang diarahkan ke dada dan punggungnya itu menyebabkan dirinya mengerang pelan.     

Ketika Xiao Yan cedera, dua Tetua Mulan juga diledakkan oleh Api Hati Teratai Berlapis hingga darah segar menetes turun dari tinju mereka. Jelas, kedua belah pihak telah menderita beberapa cedera selama tumbukan langsung ini.      

Ketika Xiao Yan belum sempat beristirahat setelah secara sementara memukul mundur dua Tetua Mulan itu, lebih dari sepuluh tenaga kuat mendadak melesat mendekat dari segala arah. Mereka mengincar semua titik fatal di tubuh Xiao Yan, saat mereka mengepungnya. Jelas, setelah menderita serangan jarak dekat yang tajam dari Xiao Yan, para ahli dari Lembah Mulan ini mulai menghindari pertempuran jarak dekat. Alih - alih, mereka memilih untuk bergantung pada Dou Qi kuat mereka untuk menghambat pergerakan Xiao Yan.     

Xiao Yan bisa mengabaikan serangan Dou Qi ini jika hanya ada satu orang. Namun, dengan begitu banyaknya musuh yang menyerang dengan teratur, bahkan dia tidak bisa begitu saja membiarkan mereka memukulnya sesuka hati. Jadi, ia dengan cepat menggunakan Api Hati Teratai Berlapis untuk membentuk sebuah zirah api hijau giok di permukaan tubuhnya.     

Beberapa tiang Dou Qi mungkin telah dihamburkan oleh Xiao Yan, tetapi masih ada lebih dari sepuluh yang menghantam zirah api itu. Gelombang energi yang terbentuk dari ledakan hebat itu membuat getaran dahsyat muncul di dalam tubuh Xiao Yan.     

"Sial… aku akan ditahan di tempat ini jika ini berlanjut!" Tiang - tiang Dou Qi ini mungkin tidak terlalu melukai Xiao Yan, tetapi hal itu membuat kecepatannya berkurang. Dengan menggunakan pengurangan kecepatan ini, dua Tetua Mulan dan beberapa Dou Huang elit lainnya sudah selesai menyiapkan aura mereka. Mata mereka menunjukkan sebuah kilauan ganas sembari menatap ke arah Xiao Yan. Teknik Dou yang kuat dengan cepat digumpalkan.     

Hati Xiao Yan merasa putus asa saat ia merasakan banyak Teknik Dou kuat yang sedang dikumpulkan di sekitarnya. Tepat ketika ia hendak mengerahkan segalanya dan sekali lagi bersiap meledakan para bajingan ini hingga mati menggunakan 'Api Teratai Buddha Marah', sebuah sinar cahaya mendadak bergegas mendekat dari langit di kejauhan. Dalam beberapa kejapan, sinar itu membabi buta dan menerjang masuk ke langit yang semrawut ini. Sebuah sosok menawan yang anggun berputar sebelum muncul di depan Xiao Yan. Ia menjulurkan tangan halusnya dan tiang - tiang Dou Qi yang bergegas dari segala tempat menghilang.     

Sosok hitam itu menolehkan kepalanya, menunjukkan wajah yang tenang dan menyihir. Itu ternyata adalah Medusa!     

Matanya menatap tubuh Xiao Yan yang dipenuhi darah dan seketika merasakan auranya yang agak kacau. Biji matanya panjangnya yang menyihir mengungkapkan hawa membunuh yang kelam dan dingin.     

"Berikutnya, serahkan mereka padaku. Aku akan membuat dua orang tua ini membayar harganya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.