Bertemu Satu Sama Lain di Malam Hari
Bertemu Satu Sama Lain di Malam Hari
Instruktur Ruo Ling, begitu juga Xiao Yu dan orang lain di samping Xun Er, tak pernah menyangka bahwa perempuan muda yang biasanya terlihat pendiam dan acuh itu, bisa melakukan hal berani seperti itu di depan banyak orang. Wajah para penonton terpana, lalu mereka tertawa kecut beberapa saat kemudian.
Xiao Yu menatap Xun Er yang sedang berada di pelukan Xiao Yan, lalu, mengamati Xiao Yan yang sedang tersenyum seperti orang yang mabuk anggur yang sudah disimpan lama. Sebuah perasaan aneh dan sedikit mengganjal, seketika muncul dalam benaknya.
Di sudut lain di balkon penonton, senyuman samar pada wajah Bai Shan berubah menjadi ekspresi gelap dan serius seketika.
"Sejak kapan Xun Er jadi seberani ini? Hanya karena seorang laki - laki?" Alis perempuan berbaju merah naik hingga berbentuk tegak lurus saat itu. Jika bukan karena orang tua yang memegangi punggungnya, ia mungkin tak akan bisa menahan diri untuk lari ke arah mereka, lalu memisahkan kedua orang yang berpelukan itu, seolah - olah terkena lem.
Tangan Xiao Yan dengan erat mengitari pinggang yang lembut itu. Ia menundukkan kepalanya lalu dengan lembut mencium rambut hitam wangi menyegarkan dari perempuan muda itu. Karena perempuan itu sudah berani melakukan aksi nekat yang memperlihatkan kemesraan mereka di depan banyak orang, sebagai seorang lelaki, Xiao Yan sudah semestinya tak akan menolak. Tatapan panas dari penonton, seolah - olah membuat dia serasa berada di atas tungku api.
"*Uhuk*..." Setelah keduanya berpelukan selama kurang lebih satu menit, Instruktur Ruo Ling yang sedang duduk di pojok, akhirnya tak dapat menahan tatapan berapi - api yang ditujukan pada kedua pasangan itu oleh orang - orang dan mengeluarkan suara batuk yang pelan.
Mendengar suara batuk itu, Xun Er yang sedang menempelkan kepalanya di dada Xiao Yan, seperti burung yang bermain dengan tuannya, seketika melepaskan dirinya dari keindahan dan kebahagian dari seseorang yang ia rindukan. Seketika, wajah merah malu tampak di wajah si perempuan pendiam yang tampak seperti bunga teratai. Ia segera melepaskan diri dari dekapan Xiao Yan, lalu bersembunyi di belakang Xiao Yu seperti sebuah Putri Malu.
Melihat sikap malu dari gadis berbadan kecil yang jarang diperlihatkan, namun menyenangkan itu, Xiao Yan menjadi tertawa pelan. Ia menolehkan kepalanya lalu menatap Instruktur Ruo Ling dan berkata sambil tersenyum canggung, "Hee hee, maafkan aku, Instruktur Ruo Ling."
"Kau masih ingat kalau aku adalah gurumu?" Instruktur Ruo Ling mengarahkan pandangannya ke Xiao Yan, lalu berkata tanpa ekspresi.
Xiao Yan tertawa kecut ketika ia melihat ekspresi dan sikap Instruktur Ruo Ling. Ia tahu bahwa selama beberapa tahun kebelakang, Ia benar - benar telah membuat marah wanita yang sebenarnya sikapnya tenang seperti air itu. Namun, karena dia bersalah, ia tidak membantah, lalu mengencangkan dahinya dan menerima kritikan, juga amarah dari Instruktur Ruo.
"Hmm, jangan kau kira semua akan baik - baik saja jika kau hanya berdiam diri. Kau benar - benar memiliki nyali untuk kabur dari pelatihan selama dua tahun. Apakah kau tahu berapa banyak alasan yang kuberikan ke akademi sampai mulutku hampir sobek karenamu?" Instruktur Ruo Ling berbicara dengan penuh amarah.
"Instruktur, Xiao Yan, si berandalan ini, memang telah pergi keluar sebelumnya. Namun, ia dapat datang tepat waktu hari ini dan bahkan mengalahkan orang bernama Xue Beng itu. Selama Xun Er dan dia bisa mempertahankan rekor tak terkalahkan pada ronde tersisa di Kompetisi Kualifikasi, kau akan dipromosikan menjadi seorang Instruktur Tingkat Xuan. Jika kau terus berpikir bahwa hal itu tidak bisa menurunkan amarahmu, kau tak akan perlu menunggu lama untuk melihat ia menyelesaikan semua ronde di Kompetisi Kualifikasi ini, sehingga kau bisa menghukumnya. Lagipula, sekarang ia telah berada di akademi, apakah kau perlu khawatir dia akan kabur?" Melihat Xiao Yan tersenyum kecut tak berdaya, Xiao Yu mungkin telah bergumam pelan mengatakan 'Kau pantas mendapatkannya' dalam pendengarannya, namun, kata - kata yang keluar dari mulutnya telah membantu meredakan situasi yang dialami Xiao Yan.
Hanya setelah mendengarkan ucapan Xiao Yu, wajah marah Ruo Ling menjadi lebih hangat. Ia menatap Xiao Yan dan berkata, "Baiklah, aku akan menunggumu menyelesaikan Kompetisi Kualifikasi sebelum kita menyelesaikan masalah ini!"
Xiao Yan menghela nafas lega di benaknya ketika ia melihat Instruktur Ruo Ling berhenti mengkritik untuk sementara. Kemudian, ia menoleh ke atas lalu menatap dengan penuh rasa syukur ke arah Xiao Yu. Namun Xiao Yu, membalasnya dengan memutarkan bola matanya lalu mendengus.
"Hei, kakak sepupu Xiao Yu, setelah tidak melihatmu selama dua tahun, kau bertambah sangat cantik. Apakah seseorang telah merayumu?" Xiao Yan mengacuhkan ekspresi Xiao Yu dan bertanya sambil tersenyum.
"Kenapa kau peduli!" Mendengar nada Xiao Yan yang persis dengan nadanya waktu ia masih bocah, sebuah perasaan aneh seketika keluar di benaknya. Pada saat itu juga, kaki panjangnya yang menggairahkan diangkat sedikit, seolah - olah hal itu ada refleks, bersiap untuk menendangnya.
"Cukup, jangan saling merayu di sini. Kompetisi Kualifikasi hari ini akan segera berakhir. Ikuti aku. Akan ada banyak pertarungan sengit untuk besok dan seterusnya. Bukanlah suatu hal mudah untuk masuk ke Akademi Bagian Dalam." Instruktur Ruo mengayunkan tangannya. Ia mengacuhkan wajah anggun Xiao Yu yang memerah dan tampak malu karena kata - katanya, lalu membalikkan badan dan menggiring mereka keluar dari area terbuka itu.
Di belakang Instruktur Ruo Ling, Xiao Yu dengan cepat mengalihkan pandangannya kepada Xiao Yan ketika ia menarik Xun Er lalu mengikuti instruktur Ruo.
Xiao Yan membawa pedang hitamnya dan berjalan mengikuti di belakang mereka. Ketika ia hendak keluar dari arena terbuka, langkah kakinya terhenti. Ia sedikit mengerutkan dahinya, saat ia membalikkan badannya, lalu menatap ke penjuru lain arena. Di sudut itu, berdiri seorang pemuda yang mengenakan baju putih. Orang itu menatapnya dengan wajah gelap dan penuh dengan keseriusan dan permusuhan.
"Siapa orang ini? Ia terlihat cukup kuat…" Xiao Yan mengalihkan pandangannya. Ia merenung sekejap sebelum ia menggelengkan kepala dengan perlahan. Lalu ia berbalik dan di saat banyak orang menatapnya, ia segera mengikuti Instruktur Ruo Ling dan yang lain ketika mereka sudah hampir keluar dari arena terbuka itu.
Mereka berjalan keluar melewati tempat yang sangat ramai. Instruktur Ruo Ling mengusir para wanita yang memiliki mata berbinar - binar yang mengelilingi Xiao Yan. Setelah itu, ia membawa Xiao Yan, Xun Er, dan Xiao Yu, mengitari jalanan penuh dengan tumbuhan hijau sebelum mereka sampai ke sebuah rumah besar.
Ketika mereka memasuki rumah tersebut, Instruktur Ruo Ling mempersilahkan ketiga orang itu duduk, sebelum mata mereka, secara bersamaan menatap Xiao Yan. Ia berkata sambil tersenyum samar, "Anak muda, aku benar - benar tak dapat mempercayainya. Kau memang telah berkembang pesat selama dua tahun ini."
"Aku hanya sedikit beruntung." Kata Xiao Yan sambil tersenyum dan mengangkat bahunya.
"Lupakan hal itu, aku tak akan beradu kata dengan lidahmu yang penuh dengan tipu daya. Karena kau sudah berada di akademi, dan aku sudah memasukkan namamu ke dalam Kompetisi Kualifikasi Akademi Bagian Dalam, dua hari ke depan, kau dan Xun Er harus tetap bertahan dan berhasil masuk ke lima puluh besar. Dengan begitu, kau akan mendapatkan kesempatan untuk memasuki Akademi Bagian Dalam untuk berlatih di sana. Untukku, aku akan dipromosikan dari Instruktur Tingkat Huang menjadi seorang Instruktur Tingkat Xuan…" Instruktur Ruo Ling mengayunkan tangannya dan berkata dengan serius.
"Apa keuntungan dari masuk ke Akademi Dalam?" Xiao Yan bersandar di kursinya lalu menyilangkan sepuluh jarinya saat ia menanyakan hal itu.
Mata Instruktur Ruo Ling memandang dengan serius muka pemuda yang sedang tersenyum itu. Beberapa waktu kemudian, ia mendadak menghela nafas lalu berkata, "Tampaknya, mengambil cuti dua tahun memang bagus untukmu. Bagian dirimu yang mana yang masih membawa kepolosan dari Kota Wu Tan dahulu? Dengan memandang sekilas dirimu yang sekarang, tidak ada satupun yang akan memperlakukanmu seperti anak muda yang berumur delapan belas tahun."
Xiao Yan tersenyum tanpa berbicara. Ia jelas telah mengalami banyak hal dalam dua tahun terakhir. Suka dukanya juga telah membentur dan menyeimbangkan sikap tenang yang ia bentuk sejak dini. Dirinya yang sekarang tak sedikitpun memiliki kepolosan dari dirinya yang dulu.
"Akademi Jia Nan terbagi menjadi Akademi Bagian Dalam dan Luar. Akademi Luar adalah tempat yang kita tinggali sekarang. Murid baru yang baru yang kita rekrut dari benua ini akan belajar di Akademi Luar hingga kekuatan mereka mencapai di titik tertentu. Mereka dapat berpartisipasi dalam Kompetisi Kualifikasi Akademi Dalam tahunan. Akademi Dalam berbeda dengan Akademi Luar. Seseorang dapat dengan terus terang mengatakan bahwa Akademi Luar Jia Nan, semata - mata hanyalah sebuah tempat untuk mengetes murid baru. Inti sebenarnya Akademi Jia Nan terletak pada Akademi Dalam!" Instruktur Ruo Ling menatak pikirannya sebelum mengutarakannya.
"Akademi Luar Jia Nan terbagi menjadi dua kelas. Kelas yang aku tangani adalah Tingkat Huang. Xue Beng yang menantangmu sebelumnya adalah bagian dari Tingkat Xuan. Dari perbedaan kelas tersebut, kau dapat mengetahui bahwa kekuatan keseluruhan seseorang bertingkat Xuan, melebihi kekuatan keseluruhan seorang anggota kelas Huang. Namun, tidak ada yang benar - benar pasti. Sebagai contohnya, Xun Er dan kau…"
"Dari yang aku lihat, kemampuanmu sekarang ada di tingkat Da Dou Shi, kan?" Instruktur Ruo Ling seketika menatap Xiao Yan lalu bertanya.
Ketika mendengar perkataan Instruktur Ruo Ling, Xiao Yu memandang sekilas Xiao Yan dengan penuh dengan rasa heran. Dirinya sekarang hanya mempunyai kekuatan seorang Dou Shi bintang lima. Anak muda itu sudah menjadi seorang Da Dou Shi setelah cuti selama dua tahun. Bukankah kecepatan berkembang seperti itu terlalu cepat?
"Ya." Xiao Yan sedikit mengangguk, saat Xiao Yu menatapnya dengan penuh dengan rasa kaget.
"Kau memang manusia aneh yang bisa dibandingkan dengan perempuan bernama Xun Er ini." Instruktur Ruo bergumam, "Menurut aturan, aku juga tak bisa mengatakan banyak hal tentang Akademi Dalam. Bagaimanapun juga, karena disebut sebagai inti asli dari Akademi Jia Nan, tempat itu memiliki banyak area yang tak dapat dibandingkan dengan Akademi Luar. Tempat itu hanya akan berguna jika kau dapat masuk ke sana.
"Baiklah, aku akan berusaha semampuku…" Xiao Yan melebarkan tangannya lalu berkata sambil tersenyum. Dalam perjalanan ke sini, ia telah mendengar berulang kali tentang Akademi Dalam itu dari Yao Lao. Karena sekarang ia memiliki kesempatan untuk memasukinya… ia semestinya tak akan menolak.
"Dengan kekuatan yang kau miliki, aku pikir, tak akan susah untuk memasuki lima puluh besar selama kau tak bertemu orang seperti Bai Shan ataupun Penyihir Kecil." Instruktur Ruo Ling juga menghelas nafas lega ketika ia melihat Xiao Yan menganggukkan kepalanya, saat ia lanjut berbicara.
"Bai Shan? Penyihir Kecil? Tampaknya aku sudah pernah mendengar nama yang kedua diucapkan oleh instruktur, dua tahun lalu…" Xiao Yan mengulang kedua nama itu di mulutnya ketika ia tersenyum, suaranya berhenti.
"Bai Shan adalah satu dari orang terkemuka di Akademi Luar Jia Nan dalam dua tahun terakhir. Parasnya tampan dan ia memiliki kekuatan besar. Banyak perempuan yang tak terhitung jumlahnya, tergila - gila dengan pemuda ini. Ditambah lagi, tampaknya, ia juga adalah salah satu dari orang yang menggoda Xun Er. Bahkan, jika aku tak menjelaskan ini kepadamu, ia akan bertemu denganmu cepat atau lambat." Instruktur Ruo Ling menutupi mulutnya lalu tertawa dengan anggun.
Xiao Yan tak berdaya menganggukan kepalanya.
"Tentang seseorang bernama Penyihir Kecil, ia adalah cucu dari Wakil Kepala Sekolah. Latar belakangnya tidaklah sembarangan. Latihan kerasnya yang tidak lebih lemah dari latihanmu, juga dilatih secara pribadi oleh Wakil Kepala Sekolah; aku pikir, kekuatannya sedikit lebih besar dari Bai Shan. Karena kemandiriannya dan gayanya yang spesial dalam melakukan banyak hal, juga kecantikannya, banyak orang di dalam akademi yang mengejar - ngejar dia. Namun tampaknya, ia tak memiliki ketertarikan kepada lelaki. Sebaliknya, ia sangat menyukai perempuan. Dengan watak dan keahlian yang Xun Er miliki, Xun Er semestinya adalah target yang didambakan Penyihir Kecil… Oleh karenanya, kemunculanmu sudah pasti membuat dia merasakan perselisihan denganmu." Instruktur Ruo Ling batuk, saat mengatakannya dengan wajah yang sedikit memerah.
Ekspresi Xiao Yan menjadi sedikit aneh ketika mendengar hal itu. Ia menoleh dan melihat Xun Er yang juga tak berdaya sebelum mengutarakan sesuatu dengan gaya yang tak menunjukan tawa ataupun tangis, "Menangkap pria dan wanita?"
Xun Er mengikuti gaya Xiao Yan lalu meregangkan tangannya dan menunjukan bahwa ia juga tak tahu apa - apa tentang hal itu. Ia telah menjaga dirinya agar tidak terlalu mencolok dalam dua tahun ini. Ia bahkan pernah menyerah dalam Kompetisi Kualifikasi Akademi Dalam karena Xiao Yan.
"Oh… sudah pasti ada banyak musuh di manapun…" Xiao Yan sedikit menghela nafas. Ia mengangkat kepalanya, lalu tersenyum, saat berbicara dengan Instruktur Ruo Ling, "Apapun itu, demi promosi pengangkatan Instruktur Ruo Ling, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk memasuki lima puluh besar."
"Bagus. Kau sebaiknya beristirahat di sini hari ini. Di tempat inilah aku tinggal. Biasanya, Xun Er dan Yu-er juga di sini denganku. Mulai esok hari, orang - orang kuat akan bermunculan di Kompetisi Kualifikasi. Saat waktunya tiba, kau akan mengetahui kemampuan dasar dari lawan - lawanmu." Instruktur Ruo Ling beranjak, mengayunkan tangannya dan memberi instruksi.
Xiao Yan tersenyum dan mengangguk.
....
Dalam sebuah ruangan yang dipenuhi dengan rak buku, tujuh orang tua duduk di atas kursi yang mengitari sebuah meja berbentuk bulat. Di antara mereka, duduk sesosok orang tua yang telah berbicara dengan perempuan berbaju merah beberapa waktu sebelumnya di area kompetisi. Dari Qinya yang terlihat tenang seperti sebelumnya, seseorang bisa melihat bahwa kekuatan asli dan posisinya tidaklah rendah. Juga, orang tua yang tak berkedudukan tidak mungkin duduk di ruangan pertemuan itu, untuk mengatur urusan besar maupun kecil dalam akademi.
Pada saat itu juga, orang tua tersebut, yang dipanggil Wakil Kepala Sekolah, perlahan meletakkan sebuah dokumen dari tangannya. Matanya melirik di sekitar ruangan lalu berucap sambil tersenyum, "Ck ck, Xiao Yan ini memang bukanlah orang yang biasa. Ia melawan seseorang dari Sekte Misty Cloud dari Kekaisaran Jia Ma dengan kekuatannya sendiri dan bahkan melumpuhkan seketika seorang Dou Wang kuat sebelum benar - benar lepas dari tangan seorang Dou Zong. Riwayat pertandingan seperti adalah sesuatu yang bahkan murid - murid teratas di Akademi Dalam kesusahan untuk mencapainya."
"Hah?" Saat mereka mendengar ucapan dari orang tua itu, rupa kaget muncul di wajah berkerut para orang tua di sana.
"Ini adalah informasi tentang Xiao Yan. Kau bisa melihatnya sendiri."
Si Wakil Kepala Sekolah menjentikkan jarinya, lalu dokumen informasi di depannya sekejap terpental ke arah para orang tua di bawah. Jarinya perlahan mengetuk permukaan meja. Beberapa saat kemudian, ia mendengar hembusan nafas terkaget - kaget yang keluar serentak dari para orang tua yang baru saja selesai membaca informasi itu. Ia berkata sambil tersenyum, "Potensinya sangat luar biasa. Namun, hubungannya dengan Sekte Misty Cloud telah memburuk dan tak dapat diperbaiki…"
"Potensinya memang luar biasa. Jika kita melatihnya dengan benar, ia mungkin akan menjadi orang yang mencapai puncak kekuatan." Seorang pria berumur yang memakai jubah abu - abu, berkata dengan lembut, "Kita tak perlu khawatir dengan Sekte Misty Cloud. Hanya dengan seorang Dou Zong, mereka tak akan berani melakukan apapun pada kita, Akademi Jia Nan."
"Sekte Misty Cloud memang bukanlah apa - apa… tetapi, orang di belakang mereka…" Wakil Kepala Sekolah mengerutkan alisnya. Ia baru berbicara setengah jalan, ketika ia seketika terdiam. Ekspresinya berangsur - angsur berganti. Akhirnya, ia tidak jadi membeberkan hal yang lebih penting. Ia melambaikan tangannya lalu berkata, "Kita harus mengamati Xiao Yan secara diam - diam. Jika memang ada sesuatu yang berguna dari melatihnya, kita harus memberinya kesempatan."
"Benar…" Ketika mereka mendengar hal tersebut, orang tua yang lain tidak mengelak ketika mereka menganggukan kepala mereka. Mereka saling bertatapan saat mereka melihat Wakil Kepala Sekolah terdiam. Tubuh mereka bergerak ke depan, lalu ke belakang dan tiba - tiba menghilang dari kursi mereka.
....
Malam yang telah larut itu tampak sunyi ketika cahaya samar bulan terpancar ke bawah. Rumah mewah itu tak biasanya terlihat sepi di bawah sinar bulan.
Sebuah bayangan putih sekejap melintas di malam yang sunyi itu. Kakinya perlahan beranjak dari sebuah ranting pohon ketika badanya melayang dengan anggun ke sebuah gundukan batu yang terletak tak jauh dari rumah itu. Tatapan tenangnya mengarah ke sebuah ruangan di rumah itu, saat sebuah Dou-Qi perak, yang terlihat samar - samar, muncul di badannya.
"Siu…"
Hanya sebentar setelah Dou Qi muncul di badan bayangan putih itu, sesosok bayangan hitam muncul dari dalam rumah seperti kilat. Setelah melompat - lompat beberapa kali, ia mendarat dengan tenang di sebuah batu besar yang terletak tidak jauh dari bayangan putih itu. Ia mengangkat kepalanya perlahan menatap pria tegap, tinggi, dan tampan yang sedang mengenakan pakaian putih itu.
Kedua matanya menyatu dengan malam yang gelap itu. Beberapa pancaran cahaya keluar dengan bebas.
"Tinggalkan dia." Suara pria berjubah putih itu terdengar halus saat diucapkan perlahan.
Xiao Yan tertawa perlahan ketika mendengar hal itu. Ia mengangkat kepalanya perlahan. Wajah halus nan tampan itu tiba - tiba muncul di bawah sinar bulan malam itu.
"Kau berani?"