Perjuangan Menembus Surga

Raungan Harimau Mengguncang Hutan



Raungan Harimau Mengguncang Hutan

1Angin sepoi - sepoi berhembus di atas lautan pepohonan, hingga membuat cabang - cabangnya bergoyang. Lautan pepohonan itu diterpa oleh ledakan gelombang berwarna hijau yang menghambur hingga ke ujung pandangan seseorang.     

Di dalam lautan pohon itu, terkadang, akan ada sebuah air terjun perak seperti sungai, yang hadir sebagai hiasan. Air terjun itu mengeluarkan suara hantaman yang keras, saat kabut membumbung tinggi dan memenuhi angkasa. Di bawah air terjun itu, kabut menyebar di permukaan danau, menyebabkannya menjadi kabur seperti berada di dunia para dewa.     

Di sana, seorang pemuda berjubah hitam duduk bersila di atas sebuah batu besar di tepi danau. Tangannya membentuk segel latihan dan udara di sekitar tubuhnya sedikit bergejolak. Benang - benang energi samar, terus menerus muncul dan tumpah ke dalam tubuh pemuda itu.     

Danau yang bersih dan bening itu, dimana dasarnya bisa terlihat, mengeluarkan suara desiran air terjun dan kabut memenuhi udara sekitarnya. Pemandangan itu begitu indah, terbentuk dari lingkungan yang spesial. Di dalam lingkungan ini, energi yang menyerbu dari udara di sekitar pemuda berjubah hitam itu menjadi semakin pekat. Pemuda itu menerima semua energi yang datang padanya. Tubuhnya seperti sebuah lubang hitam yang tidak dapat terisi, menelan semua yang berada di dekatnya dan memurnikannya.     

Setelah berlatih selama satu jam, energi di sekitar Xiao Yan akhirnya berangsur - angsur memudar. Bulu matanya bergerak sedikit, sebelum ia membuka matanya. Sebuah cahaya yang terang menyinari mata hitamnya yang gelap, lalu menghilang dengan cepat.     

"Tempat ini bukanlah tempat yang buruk untuk berlatih. Dalam dua hari yang singkat ini, Dou Qi di tubuhku telah meningkat pesat. Berdasarkan kecepatan latihan ini, aku mungkin dapat meningkat menjadi Da Dou Shi bintang tujuh jika aku berlatih di sini selama dua bulan." Xiao Yan membatalkan segel yang terbentuk di tangannya dan merasakan Dou Qi melonjak dan mengalir di tubuhnya ketika ia berbisik dengan suara yang agak terkejut.     

"Sayangnya, setelah dua hari latihan yang keras, aku masih belum bisa mempelajari trik untuk menggunakan 'Raungan Harimau Singa Penghancur Emas' meskipun dengan bantuan 'Cairan Roh Es Pelindung Tenggorokkan'. Walaupun aku sekarang bisa sedikit memancarkan sebuah gelombang suara, kekuatan serangannya masih terlalu lemah. Pada dasarnya, hal itu tidak bisa digunakan untuk menghadapi lawan." Xiao Yan perlahan berdiri, membalikkan tangannya, dan meletakkannya di atas batu besar itu. Ia memandang permukaan danau yang tenang dan menghela nafas dengan senyum kecut.     

Setelah menghela nafas pelan, Xiao Yan menggelengkan kepalanya. Ia menyingkirkan kekecewaan di dalam hatinya, ketika tatapannya terpaku pada permukaan tenang danau itu, dimana tak ada riak yang terbentuk. Beberapa saat kemudian, ia perlahan menutup matanya dan mendongak sedikit. Penglihatan Spiritualnya mendobrak dari tubuhnya dan diam - diam menyebar. Akhirnya, kekuatan itu menyelimuti seluruh permukaan danau.     

Setelah dibungkus oleh Penglihatan Spiritual, suasana tenang dari danau kecil itu menjadi lebih kuat puluhan kali lipat. Di bawah pengaruh suasana tenang ini, hati Xiao Yan yang mulanya tak sabaran, juga berangsur - angsur terpulihkan ketenangannya.     

Pemuda berjubah hitam itu meletakkan tangannya di belakang tubuhnya, saat ia berdiri di atas batu besar. Tubuhnya setegap sebuah pena, seperti sebuah tombak panjang yang melepaskan aura dingin yang tajam, kekuatannya mengancam para musuhnya.     

Xiao Yan tidak tahu, sudah berapa lama ia berdiri seperti ini. Suara meraung dari air terjun yang menghantam ke arah bawah, tiba - tiba berangsur - angsur menjadi semakin samar di telinganya. Saat ini, seluruh dunia terasa berubah menjadi keheningan yang singkat dan ganjil di telinga Xiao Yan.     

Dirinya yang sekarang tampak telah memanfaatkan suasana hening permukaan danau untuk tanpa ia sadari masuk ke dalam kondisi yang misterius.     

Xiao Yan berada di dalam kondisi, dimana semuanya sunyi. Saat ini, satu per satu auman aneh, dengan cepat melintas di benaknya tanpa sengaja. Auman - auman ini dipancarkan oleh Xiao Yan selama usahanya dalam melatih 'Raungan Harimau Singa Penghancur Emas' dua hari belakangan ini. Di dalam keadaan yang normal, ia tidak akan menyadari keanehan dari aumannya itu. Namun, selama proses mengingat di benaknya saat ini, ia seperti sebuah mesin yang sangat teliti dan akurat, mengenali gelombang - gelombang suara kecil dari raungannya tersebut.     

Auman yang tak terhitung jumlahnya itu, berbunyi pada waktu yang bersamaan. Satu per satu, perbedaan di antara tiap gelombang suara itu dikenali. Setelah itu, perbedaan itu dihilangkan. Aumannya, yang awalnya tidak teratur, perlahan - lahan mulai memiliki kecenderungan untuk bergerak serempak. Jumlah dari auman juga mulai berkurang dari tak terhitung hingga, tidak… hal itu tidak bisa dibilang telah berkurang. Namun, mereka mulai melebur menjadi satu hingga mereka menjadi serentak, berubah menjadi satu suara saja.     

Kekacauan auman di dalam benaknya telah semakin berkurang, dibawah gerak - gerik Xiao Yan yang mulai terbiasa mengenali dan mengeliminasi. Auman itu juga semakin terdengar keras dan jelas.     

Di bawah kondisi yang aneh ini, Xiao Yan tidak memiliki konsep waktu. Satu hal yang hanya bisa ia lakukan dalam kondisi yang membingungkan ini, adalah untuk bergantung pada nalurinya untuk menganalisa gejolak dari suara raungan ini, hingga mencapai bentuk sempurnanya.     

Xiao Yan tidak tahu sudah berapa jam analisa yang tiada hentinya tersebut berlangsung. Namun, ia sangat enggan keluar dari kondisi tersebut. Ini dikarenakan, setelah banyak raungan yang melebur secara sempurna menjadi satu suara, tidak adak ada lagi kemajuan. Meskipun Xiao Yan juga tahu bahwa suara aumannya saat ini bisa dianggap telah mencapai tahap awal dari 'Raungan Harimau Singa Penghancur Emas', ia tetap merasa bahwa masih ada sesuatu yang kurang dari auman tersebut…     

Apa yang kurang? Pemikiran di benak Xiao Yan berputar secepat kilat. Namun, akhirnya ia kesulitan mencari sesuatu yang ia butuhkan.     

"Roar!"     

Perenungan pahit Xiao Yan berlanjut untuk waktu yang tidak diketahui lamanya. Namun, sesaat sebelum Xiao Yan memiliki firasat bahwa kondisi misterius ini akan menghilang, sebuah auman yang mengejutkan, yang mengguncang seluruh hutan gunung, mendadak terdengar dari pegunungan di dunia luar. Sebuah auman harimau, melayang mengikuti lautan pepohonan dan mulai menyebar. Akhirnya, auman itu sampai di danau dengan dahsyatnya. Tekanan yang terdapat di auman harimau itu menyebabkan beberapa binatang buas di sekitar danau benar - benar terdiam.     

Raungan harimau yang keras dan jelas itu tidak terisolasi di dalam kondisi Xiao Yan saat itu. Oleh karena itu, auman tadi, yang membawa kekuatan sang harimau, terpancarkan langsung ke dalam telinga Xiao Yan.     

Saat auman harimau itu memasuki telinganya, suara auman di benak Xiao Yan yang telah melewati berbagai macam analisa untuk melebur menjadi satu, mendadak bergoncang. Saat ini, hati Xiao Yan tiba - tiba menjadi cerah. Yang kurang dari aumannya tadi adalah kekuatan sejati harimau seperti ini. Dibanding dengan sebuah auman harimau yang asli, raungannya sendiri hanya menyerupai bentuk auman harimau!     

Di dalam pikirannya yang begitu jernih, raungan sang harimau, yang masuk ke telinganya tadi, disatukan, lalu membentuk sebuah gelombang perak seperti zat yang berkelok - kelok, dengan lengkungan yang besar. Di bawah kendali Xiao Yan, benang - benang gelombang ini mulai melebur dengan aumannya yang paling sempurna, yang ia analisa tadi.     

Dua gelombang suara itu saling terjalin satu sama lain dan berhasil melebur dengan sempurna tanpa kesulitan yang berarti.     

Ketika dua gelombang suara tersebut menyatu, kondisi misterius Xiao Yan tadi, pecah menjadi dua secara mendadak. Ia tiba - tiba membuka matanya dan sebuah cahaya jernih melesat di matanya. Ia menghirup udara dalam - dalam dan Dou Qi dengan liar mengalir di dalam tubuhnya. Sebuah benang aura naga, yang ia warisi dari 'Pil Naga Misterius Yin-Yang', dengan cepat melonjak keluar dan akhirnya melesat langsung ke dalam tenggorokannya.     

"Roar!"     

Mulut Xiao Yan terasa penuh. Wajahnya memerah ketika tangannya mendadak membentuk sebuah segel. Mulutnya lalu membuka. Saat itu, sebuah raungan harimau sekeras guntur, keluar, meledak - ledak dari mulutnya.     

Gelombang suara yang tak berbentuk baru saja keluar dari mulutnya, ketika udara di depan Xiao Yan mulai berguncang dengan hebat. Seketika, gelombang suara itu mulai melebar keluar secepat kilat dan ia hanya bisa mendengar sebuah ledakan keras. Permukaan danau yang tenang tampak seperti terdapat sebuah bom yang diletakkan di dalamnya. Sebuah gelombang besar, setinggi dua puluh hingga dua puluh lima meter meledak dan terangkat ke atas, sebelum jatuh, lalu meledak. Cipratan dan titik - titik air menyelimuti seluruh lembah kecil itu dalam kabut yang tebal.     

Suara dari auman harimau itu terdengar seperti amarah petir yang terbentuk dari awan badai yang pekat. Suara itu menggelinding dan menyapu keluar dengan Xiao Yan berada di tengahnya. Bahkan, suara keras dari air terjun yang menghantam turun, tertutup oleh auman harimau tersebut. Bahkan, auman itu dapat didengar dengan samar - samar dari jarak lima kilometer. Di setiap tempat yang dilewati gelombang suara tersebut, ratusan binatang buas akan merasa lemas. Bahkan, roh dari beberapa Binatang Magic yang kuat dan hebat, gemetaran dengan begitu hebatnya karena aura naga yang dibawa oleh raungan harimau tadi. Beberapa Binatang Magic tingkat rendah yang lebih lemah, yang juga berada dekat dari danau tersebut, langsung terkejut hingga mati karena gelombang suara marah yang seperti guntur ini.     

Hanya satu auman dari Xiao Yan saja bisa benar - benar semengerikan ini!     

Suara meraung itu perlahan menghilang beberapa saat kemudian. Kabut yang telah menyebar di lembah gunung yang kecil juga berangsur - angsur menghilang. Di atas sebuah batu besar, wajah dari pemuda berjubah hitam tampak penuh dengan perasaan girang dan terkejut ketika ia memandang tanah yang porak poranda di sekitarnya. Ia batuk dengan hebat sebelum menggumam dengan kegembiraan yang sungguh besar, "Apakah aku berhasil? Inikah kekuatan dari 'Raungan Harimau Singa Penghancur Emas'? Hal ini memang sangat kuat!"     

"Kau memang seorang anak laki - laki yang diberkati oleh surga. Bisa memahami ritme dari raungan harimau dalam dua hari yang singkat. Tanpa melewati latihan setengah tahun yang berat. Orang biasa pasti tidak bisa akan mencapai hal ini. Meskipun kau telah meminjam kekuatan dengan memasuki kondisi tenang itu untuk meleburkan raungan harimau dan menggunakan hal itu untuk tujuanmu, kecepatan dan pencapaian ini sungguh sangat menakjubkan." Suara Yao Lao mendadak terdengar di hati Xiao Yan. Ketika ia melihat Xiao Yan berada di dalam kondisi aneh tadi, bahkan ia tidak dapat menahan untuk merasa takjub.     

Xiao Yan tertawa ketika ia mendengar hal ini. Ia tidak menduga bahwa dengan bersusah payah, akhirnya, ia benar - benar bisa masuk dalam kondisi seperti itu.     

"Namun, kau tidak seharusnya terlalu gembira. Untuk saat ini, kau hanya memahami tahap awal dari 'Raungan Harimau Singa Penghancur Emas' dan hanya hampir menunjukkan tiga puluh hingga empat puluh persen kekuatannya. Tanpa waktu untuk mengasahnya, akan mustahil bagimu untuk mencapai penguasaan penuh. Terlebih lagi, pengasahan macam ini tidak ada jalan pintasnya." Kata Yao Lao mengingatkan.     

"Ya." Xiao Yan mengangguk. Ia meregangkan lehernya dan mendengar suara kertakan di antara tulangnya, sebelum ia menghela nafas panjang. Awalnya, ia tidak berpikir akan mencapai penguasaan penuh dari 'Raungan Harimau Singa Penghancur Emas'. Bisa mencapai pencapaiannya saat ini telah jauh melampaui perkiraannya. Oleh karena itu, ia tidak akan menjadi terlalu ambisius.     

"Bagus juga kau mengerti. Ada seseorang yang datang, aku akan mundur dulu…" Yao Lao benar - benar menghilang setelah itu, tanpa sedikitpun pergerakan.     

Tangan Xiao Yan menyapu air di pakaiannya. Kepalanya berputar ke arah pintu masuk dari lembah gunung kecil itu. Cabang - cabang pohon yang ada bergerak sedikit pada tempat itu dan sebuah sosok hijau seketika melesat dengan begitu lentur, seperti seekor kupu - kupu. Akhirnya, ia berdiri dengan tenang pada sebuah batu kecil yang menonjol di sisi danau. Tawanya merdunya yang seperti lonceng terdengar seperti nyanyian bel gunung, membuat pikiran Xiao Yan, yang tidak santai selama dua hari dua malam, menjadi tenang.     

"Xiao Yan ge-ge, persiapan dua hari telah selesai. Hari ini, kita akan masuk ke dalam Akademi Dalam. Apakah kau siap?" Gadis muda berjubah hijau mengangkat wajah cantiknya yang menawan dan sangat indah. Ia berkata sambil tersenyum dengan suara lembut ketika ia memandang pemuda yang tubuhnya tampak lebih tinggi, saat berdiri pada sebuah batu besar, dengan tangan yang berada di belakang punggungnya.     

Xiao Yan menganggukkan kepalanya dengan sebuah senyuman. Ia menepuk Pedang Penguasa Xuan Beratnya yang besar di punggungnya. Jemari kakinya menekan permukaan batu dan tubuhnya berubah menjadi sebuah bayangan hitam yang melesat dan muncul di pintu keluar lembah gunung itu. Setelah melambaikan tangannya ke arah Xun Er, ia seketika berbalik dan berjalan perlahan keluar dari lembah gunung kecil tersebut.     

"Akademi Dalam ya? Aku sungguh menantikannya… semoga tempat itu tidak mengecewakanku."     

Sosok manusia itu berangsur - angsur menghilang di dalam semak belukar, meninggalkan suara samar yang perlahan menggema di tempat itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.