Perjuangan Menembus Surga

Peringkat Pertama Misterius di Peringkat Kekuatan



Peringkat Pertama Misterius di Peringkat Kekuatan

1Xiao Yan agak terkejut ketika ia memandang rasa takut yang melintas di wajah Lin Yan. Ia seketika mengernyitkan alisnya sedikit dan hatinya mulai sedikit terguncang. Semenjak ia berkenalan dengan Lin Yan, orang yang angkuh ini tidak pernah menunjukkan rasa takut kepada siapapun. Ia hanya merasakan perasaan kagum kepada kekuatan Lin Xiu Ya, Liu Qing, dan yang lainnya ketika ia menghadapi mereka. Namun, ia tidak pernah sedikitpun menunjukkan tanda - tanda ketakutan kepada mereka. Kini, di sisi lainnya, Lin Yan ini, yang terkenal angkuh dan liar di Akademi Dalam, telah menjadi hening dan menunjukkan raut muka takut ketika menyebutkan orang yang berada dalam posisi pertama pada 'Peringkat Kekuatan'. Hal ini membuat Xiao Yan tidak bisa mempertahankan ketenangan di dalam hatinya.     

"He he, aku hanya bertanya secara asal. Kakak Tingkat Lin Yan tidak perlu memasukkannya ke dalam hati." Xiao Yan tersenyum tipis setelah keheningan itu berlanjut untuk sementara waktu. Ia meneruskan tersenyum sembari berbicara dan ia dengan lembut meletakkan cangkir tehnya.     

Raut muka pada wajah Lin Yan menjadi sedikit santai setelah mendengar perkataan Xiao Yan dan ia tersenyum kecut saat ia menghela napas, "Aku sungguh tidak ingin menyebut orang itu. Aku rasa, kau akan bisa melihat orang itu di kompetisi besar satu bulan dari sekarang. Namun, aku akan memberimu saran terlebih dahulu. Jika kau bertemu dengan orang itu di kompetisi nanti, kau jangan membuat orang itu marah bagaimanapun juga. Kau juga bisa mengaku kalah jika tidak mungkin menang."     

Xiao Yan mengerutkan bibirnya dan diam - diam mengangguk. Sebenarnya, seberapa kuat orang itu yang berada pada peringkat pertama di 'Peringkat Kekuatan'? Xiao Yan mendadak merasa penasaran terhadap orang itu, saat pemikiran ini melintas di dalam benaknya. Ia sungguh tidak tahu orang semengerikan apa dia, hingga Lin Yan mengatakan kata - kata itu. Mungkinkah ia memiliki tiga kepala dan enam tangan?     

"Hee hee, akan tetapi, kau mungkin tidak bertemu orang itu. Tingkat kesulitan bagimu untuk menerobos ke dalam sepuluh besar sepuluh kali lebih besar daripada mengalahkan Bai Cheng. Saat ini, semua orang di sepuluh besar, tanpa terkecuali, berada di puncak kelas Dou Ling dan mereka memiliki pengalaman bertarung yang kaya. Di saat yang bersamaan, masing - masing dari mereka juga memiliki Teknik Dou yang kuat di tangan mereka. Kekuatan bertarung mereka jauh lebih kuat dibandingkan seseorang dari kelas Bai Cheng." Lin Yan tertawa. Kata - katanya yang terus terang tidak menyisakan banyak kehormatan bagi Xiao Yan.     

Xiao Yan tertawa kecut. Ia tidak bisa melakukan apapun mengenai sikap terus terang Lin Yan ini dan hanya bisa berbicara pelan, "Aku akan melakukan yang terbaik."     

"Kenapa kita tidak bertarung? Jika kau bisa mengalahkan atau menahan beberapa serangan dari tanganku, kau mungkin memiliki kesempatan." Mata Lin Yan berputar dua kali ke arah tubuh Xiao Yan. Matanya mendadak menjadi berapi - api saat ia menyarankan dengan agak memaksa.     

Xiao Yan terkejut ketika ia mendengar hal ini. Ia tidak bisa menahan seluruh tubuhnya yang menjadi dingin, ketika ia melihat sikap haus Lin Yan. Ketagihan orang ini terhadap pertarungan hampir sebanding dengan Wu Hao. Ia tidak ingin menghabiskan tenaga untuk bertarung dengan orang seperti dia, yang akan menjadi gila setelah mereka mulai bertarung. Oleh karena itu, ia bergegas melambaikan tangannya dan berkata, "Lupakanlah, lupakanlah. Aku saat ini belum pulih. Mari kita tunggu nanti saja."     

Lin Yan hanya bisa mengangguk kecewa ketika ia mendengar penolakan Xiao Yan. Setelah berlatih selama setengah bulan di dalam 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara', ia dapat merasakan tangannya menjadi gatal. Ia sungguh berharap bahwa akan ada seseorang yang akan membiarkannya bertarung menyenangkan tanpa beban.     

Xiao Yan bergegas mundur dari topik pembicaraan ini ketika ia melihat gerak - gerik Lin Yan. Ia tidak bisa menanti untuk mencari alasan agar dia pergi, setelah berbincang dengannya sejenak.     

Xun Er tidak dapat menahan senyumnya dan menggelengkan kepalanya ketika ia melihat Xiao Yan mengusir Lin Yan dan menutup pintunya dengan keras. Akan tetapi, ia bergegas menghilangkan senyumnya ketika ia melihat mata marah Xiao Yan terarah padanya. Xun Er berbicara dengan nada menggoda, "Aku tahu bahwa bukannya Xiao Yan ge - ge takut, tetapi kau hanya khawatir kau akan mencederainya ketika bertanding."     

"Kau hanya bisa pamer…" Xiao Yan mengusap hidungnya dengan malu, setelah dibantu Xun Er pulih. Matanya melirik cuaca di luar dan merenung sesaat, sebelum berbicara, "Aku ingin melihat - lihat tempat Tetua Hao. Ia mengendalikan gudang obat Akademi Dalam dan aku sekarang kekurangan bahan obat tertentu. Jika ia memilikinya, aku harus mendapatkan sebagian darinya bagaimanapun juga."     

Xun Er mengangguk pelan ketika ia mendengar hal ini. Ia seketika bertanya, "Kau kekurangan bahan obat? Akhir - akhir ini, regu pencari obat 'Gerbang Pan' kita telah terbentuk. Bahkan, mereka telah masuk ke gunung beberapa kali dan mendapatkan panen hebat beberapa kali pula. Mereka mungkin punya apa yang kau butuhkan."     

Xiao Yan tersenyum kecut. Bahan - bahan obat yang ia butuhkan adalah sesuatu yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Nilainya bisa diukur hanya dengan dipikirkan. Akan tetapi, ia tidak bisa hanya menyingkirkan niat baik Xun Er begitu saja. Oleh karena itu, ia akhirnya mengatakan bahan obat terakhir yang ia tidak miliki: Buah Api Es Asparagus.     

Alis Xun Er mengernyit saat ia berpikir keras untuk sementara waktu, setelah mendengar nama itu. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya tak berdaya. Ia memeriksa daftar dari bahan - bahan obat yang telah dipanen regu pencari obat, tetapi tidak menemukan bahan obat ini di antara nama - nama yang terdaftar.     

Xiao Yan tidak merasa terkejut ketika ia melihat Xun Er bertindak seperti ini. Ia mengucapkan selamat tinggal kepada Xun Er, sebelum membuka pintu dan pergi.     

…..     

Xiao Yan melihat ke kiri dan ke kanan setelah ia meninggalkan rumah itu. Ia menemukan sebuah tempat terpencil sebelum mengeluarkan Sayap Awan Ungu. Akhirnya, ia melompat tinggi ke angkasa sebelum terbang keluar dari area murid baru. Matanya melirik ke bawah ketika ia terbang melewati pintu masuk, dan memang mendapati beberapa orang yang sedang menyelinap di samping pintu masuk, sedang menjaga tempat itu dan ia seketika tertawa kecut. Saat ia mengepakkan sayapnya, tubuhnya berubah menjadi sebuah bayangan hitam samar yang menghilang di kejauhan, di bawah perlindungan langit yang berangsur - angsur menjadi gelap.     

Terdapat banyak orang kuat di dalam Akademi Dalam dan Xiao Yan tidak ingin mencari masalah. Oleh karena itu, ia mendarat di suatu tempat di mana hanya terdapat beberapa orang, setelah menghindari orang - orang yang berpikir untuk menantangnya. Ia menarik kembali Sayap Awan Ungu, sebelum dengan cepat berjalan ke gudang yang mengelola bahan - bahan obat Akademi Dalam.     

Sebagai tempat di mana Akademi Dalam menyimpan bahan - bahan obat berharga, gudang yang mengelola bahan obat ini memiliki penjagaan yang cukup ketat. Tidak hanya ada Tetua Hao, seorang Dou Wang, yang menjaga tempat ini, tetapi juga ada lebih dari sepuluh guru yang berpatroli dua puluh empat jam setiap hari. Tempat seperti ini tidak boleh dimasuki oleh murid biasa. Mungkin karena Tetua Hao telah memberikan perintah sebelumnya, tetapi Xiao Yan tidak disuruh pergi setelah dihentikan oleh seorang guru yang berpatroli. Alih - alih, setelah memastikan identitas Xiao Yan, guru itu membawa Xiao Yan ke Tetua Hao.     

"He he, selama dua bulan aku tidak melihatmu, kau ternyata telah mencapai kelas Dou Ling. Terlebih lagi, kau bahkan mengalahkan Bai Cheng, yang mana adalah Dou Ling bintang enam. Kau sungguh lumayan juga." Tetua Hao, yang awalnya sedang memeriksa bahan obat yang disimpan, bergegas meletakkan benda di tangannya ketika ia mendengar Xiao Yan datang untuk mencarinya. Ia memerintahkan anak buahnya untuk membawa Xiao Yan masuk, sebelum tersenyum dan memandang Xiao Yan. Jelas, ia telah mendengar tentang kejadian di Arena Pertarungan.     

"Aku hanya beruntung." Xiao Yan membungkuk sedikit ke arah Tetua Hao saat ia tersenyum. Baru setelah guru itu pergi, ia dengan pelan berbicara mengenai niatnya datang kemari. "Kali ini, aku datang untuk mencari Tetua Hao, karena aku kekurangan sebuah bahan obat untuk memurnikan sebuah pil obat. Oleh karena itu, aku berharap bisa datang kemari untuk melihat - lihat apakah aku bisa mendapatkannya. He he, kini setelah kekuatanku telah meningkat sedikit, kemungkinan, aku akan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dalam pemurnian 'Pil Kekuatan Naga' itu."     

Mata Xiao Yan dengan cermat mengamati raut muka Tetua Hao. Baru setelah melihat wajah Tetua Hao yang agak gembira setelah mendengar beberapa kata - kata terakhir itu, Xiao Yan menghela napas lega.     

"He he, bahan - bahan obat yang ada di sini cepat atau lambat akan diambil oleh para keparat tua dari Departemen Ahli Kimia itu dengan alasan tertentu." Tetua Hao melambaikan tangannya dan berjalan mendekati Xiao Yan dengan sikap yang bersungguh - sungguh. Ia menepuk pundak Xiao Yan saat ia tersenyum dan berkata, "Xiao Yan, aku lebih baik tidak berbicara omong kosong lagi padamu. Jika kau bisa memurnikan satu pil obat saja yang membuatku puas, aku akan membiarkanmu mengambil satu bahan obat manapun dari gudang ini. Bagaimana?"     

Xiao Yan terkejut. Satu jenis bahan obat untuk sebuah pil obat yang akan membuatnya puas? Hal ini….     

"Kau seharusnya tidak berpikir bahwa aku memanfaatkanmu. Aku rasa, sebuah bahan obat yang bahkan dirimu pikir sulit ditemukan, kemungkinan adalah sebuah bahan yang sangat langka. Kau tidak akan rugi jika kau menukar sebuah pil obat untuk sebuah bahan obat setingkat ini. Bagaimana menurutmu?" Tetua Hao tertawa, jelas memahami apa yang di pikirkan Xiao Yan di dalam benaknya ketika ia melihat Xiao Yan ragu.     

Xiao Yan mengangguk pelan setelah merenung dengan diam sejenak. Jika tempat ini memang memiliki bahan obat terakhir yang dibutuhkan untuk memurnikan 'Pil Roh Tanah', Buah Api Es Asparagus, ia memang tidak rugi untuk menggunakan 'Pil Kekuatan Naga' untuk menukarnya. Akan tetapi, ia tidak akan rugi hanya jika ia menukarnya untuk bahan obat itu. Jika ternyata adalah bahan obat lain, kemungkinan bisnis ini tidak benar - benar menguntungkan.     

"Baiklah. Kita akan lakukan sesuai saran Tetua Hao."     

Sebuah senyum cemerlang muncul di wajah Tetua Hao ketika ia mendengar bahwa Xiao Yan setuju. Kerutan di keningnya juga menjadi jauh lebih rileks. Ia secara acak melemparkan sebuah benda seputih salju dan berkata, "Ini adalah tempat di mana gudang pengelolaan menyimpan kebanyakan bahan obat berharga. Carilah di sana. Kau bisa datang dan menyelesaikan transaksi kita jika kau menemukannya."     

Xiao Yan bergegas menerima benda seputih salju itu, saat matanya melirik benda tersebut. Hal ini ternyata adalah sebuah piring giok yang terbuat dari batu giok putih. Terdapat tanaman - tanaman obat yang tampak hidup, terukir di atasnya. Aroma obat samar merembes keluar dari benda itu, membuatnya merasa tenang dan bahagia.     

"Akademi Dalam memang memiliki pondasi yang dalam. Bahkan, piring giok ini ternyata terbuat dari bahan giok yang sangat langka." Xiao Yan menggumam di dalam hati ketika ia menggenggam piring giok itu. Ia tidak melanjutkan berdiam di sana, tetapi berbalik dan berjalan ke pintu yang mengarah ke gudang bahan obat.     

"Oh ya. Anak muda, ingatlah hanya cari benda yang kau butuhkan. Jangan menyentuh yang lain dengan sembrono. Terdapat jejak - jejak energi pada benda - benda itu. Aku akan dapat merasakannya segera saat benda - benda itu tersentuh sedikit." Tetua Hao mengingatkan, tepat ketika Xiao Yan hendak masuk. Bahan - bahan obat di dalam terlalu berharga dan Akademi Dalam harus mengambil tindakan pencegahan.     

"He he, Tetua Hao, kau bisa yakin. Xiao Yan bukanlah orang yang tamak." Xiao Yan tertawa. Ia paham bahwa Tetua Hao mengingatkannya untuk tidak rakus. Oleh karena itu, ia seketika menjawab langsung.     

Tetua Hao hanya tersenyum canggung setelah Xiao Yan membongkar maksud kata - katanya. Ia melambaikan tangan dan sekali lagi duduk di kursi untuk memeriksa dokumen bahan - bahan obat.     

Xiao Yan tersenyum tipis, mendorong pintu tadi, dan masuk. Sebuah lorong luas berada di balik pintu itu. Xiao Yan mengikuti lorong itu hingga ujung, di mana sebuah energi samar menyelimuti tempat itu dan matanya pun melihat ke segala arah. Ketika ia melihat sebuah torehan di tembok di samping, Xiao Yan melangkah maju dan dengan berhati - hati menaruh giok putih tadi ke dalamnya.     

Cahaya energi di depannya berangsur - angsur menjadi lemah ketika piring giok tadi terletak di dalam cekungan itu. Sesaat kemudian, energi itu benar - benar menghilang.     

Xiao Yan mengambil piring giok putih tersebut. Ia memandang pintu kayu yang tersembunyi di belakang penghalang energi dan menggosokkan tangannya dengan agak gelisah. Setelah itu, ia mendorong pintu itu dan masuk ke dalam gudang obat ini, yang dibungkus oleh aroma - aroma obat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.