Perjuangan Menembus Surga

Buah Api Es Asparagus



Buah Api Es Asparagus

2Di balik pintu kayu itu terdapat sebuah ruangan luas yang diselimuti oleh cahaya samar yang berpijar. Xiao Yan perlahan berjalan masuk, sembari melirik ke segala arah. Keterkejutan berangsur - angsur melanda wajahnya. Bagian dalam tembok di seluruh ruangan itu dibungkus oleh lapisan giok berwarna putih kekuningan. Bahkan, tanah di bawah kakinya disusun rapi oleh kepingan - kepingan giok putih, tanpa garis retakan satupun. Cahaya berpijar samar tadi ternyata dipancarkan dari kepingan - kepingan giok putih ini.     

"Sungguh sebuah karya maha agung." Xiao Yan berdecak dan berseru pada dirinya sendiri. Kepingan - kepingan giok putih ini sangatlah mahal. Akan tetapi, mereka cukup efektif ketika digunakan untuk mengawetkan bahan obat. Di dalam lingkungan kedap udara seperti ini, bahan - bahan obat berharga ini tidak akan kehilangan sedikitpun efek obatnya. Bahkan, mereka bisa disimpan di tempat penyimpanan lebih lama. Pengaturan semacam ini jauh jika dibandingkan dengan cincin penyimpanan yang digunakan Xiao Yan untuk menyimpan bahan obat.     

Ruangan yang dikelilingi oleh giok putih ini memiliki dua tempat berjalan bawaan. Terdapat dua rak tinggi besar yang terbuat dari giok putih, ditempatkan pada dua sisi jalur itu. Xiao Yan secara acak memasuki salah satu dari jalur itu, dan matanya melayang ke arah rak - rak tadi. Seketika, berbagai macam bahan obat unik, yang sepertinya sangat langka jika dilihat sekilas, secara diam - diam diletakan di sana. Berbagai macam aroma obat dengan bau yang berbeda - beda mengalir keluar dengan samar.     

"'Rumput Api Magis Yin'…'Bunga Plastik Roh Ungu'… hal ini tampaknya disebut sebagai…'Buah Darah Dingin'?"     

Langkah kaki Xiao Yan mengikuti tempat berjalan tadi di samping rak - rak, saat ia berjalan - jalan di sekitar perlahan. Berbagai macam bahan obat unik yang diletakan di dalam rak itu membuat keterkejutan di muka Xiao Yan menjadi semakin pekat. Pada akhirnya, ia tidak bisa menyebutkan nama beberapa bahan obat yang ada. Namun, dari aroma obat yang dipancarkan bahan - bahan obat ini, dapat diketahui bahwa mereka termasuk ke dalam sejenis eliksir, dimana tingkat kelangkaannya lebih dari satu dibanding sepuluh ribu bahan obat yang ada.     

Xiao Yan menyelesaikan berjalan melalui satu lorong, setelah menghabiskan hampir sepuluh menit. Meskipun Buah Api Es Asparagus yang ia butuhkan tidak ada, berbagai macam bahan obat yang sangat langka itu membuat detak jantung Xiao Yan menjadi berdegup semakin cepat.     

Tenggorokan Xiao Yan terlihat berguling saat ia menelan seteguk ludahnya. Jika bukan karena akal sehatnya, kemungkinan ia tidak akan bisa menahan godaan untuk menyimpan seluruh bahan obat ini ke dalam cincin penyimpanannya. Namun, pemikiran ini ia tekan tepat ketika melintas di benaknya. Jika ia benar - benar melakukan hal seperti itu, kemungkinan besar, ia tidak akan bisa tinggal di Akademi Dalam lagi. Jika seperti itu, rencananya untuk memperoleh 'Api Hati Gugur' juga akan kandas. Bahan - bahan obat ini mungkin berharga dan langka, tetapi mereka tidak ada apa - apanya dibandingkan dengan 'Api Hati Gugur'.     

Mata Xiao Yan menatap dengan serius ke arah sebuah ranting pohon kering yang berwarna merah darah dan membentuk sebuah bentuk terpilin yang tampak seperti python yang berkelok - kelok. Mulutnya menjadi semakin berair karena air ludahnya yang semakin banyak. Ia mengenali benda ini; Yao Lao dulu pernah berkata bahwa 'Ranting Python Darah' ini adalah sebuah bahan obat yang sangat langka. Bahkan, hal itu adalah sebuah bahan kunci untuk memurnikan 'Pil Dou Ling'.     

'Pil Dou Ling' adalah salah satu pil obat tingkat enam yang paling dicari di benua Dou Qi. Pil obat semacam ini hanya bisa dikonsumsi di dalam kelas Dou Wang. Selama seseorang mengonsumsi satu pil selama kurun waktu ini, ia akan bisa meningkatkan tingkatnya sebanyak satu bintang tanpa resiko apapun. Tentu saja, dia hanya bisa mengonsumsi satu biji di dalam kelas ini. Jika dia mengonsumsi lebih, ia hanya akan membuang - buang pil tersebut karena pertahanan terhadap efek obat yang telah terbentuk. Jika dipikirkan, meningkatkan satu tingkat di kelas Dou Wang adalah sesuatu yang sangat sulit untuk bisa dicapai, bahkan setelah beberapa tahun. Namun, pil obat kecil ini bisa menghemat waktu bertahun - tahun proses pengumpulan. Terlebih lagi, hal itu tidak memiliki efek samping. Para Dou Wang tingkat tinggi itu tidak dapat menahan diri mereka untuk menjadi tergila - gila pada benda ini.     

"Ah. Aku bisa melihat, tetapi tidak boleh pegang."     

Xiao Yan berusaha sebaik mungkin untuk berpaling dari 'Ranting Python Darah' itu. Ia tertawa kecut sebelum memaksa tubuhnya berbalik dan berjalan ke lorong satunya, untuk mencari bahan obat yang ia butuhkan.     

Terdapat hampir enam hingga tujuh jalur di seluruh ruangan giok putih yang luas ini, dengan lebih dari seratus macam bahan obat yang terletak di dalamnya. Apalagi, mereka semua termasuk dalam kategori langka. Xiao Yan berjalan satu per satu lorong yang ada. Pergerakan langkah kakinya mendadak terhenti di lorong terakhir, saat matanya bersinar saat ia menatap sebuah rak di depannya.     

Terdapat sebuah piring giok yang sangat istimewa di rak itu, dengan sebuah buah seukuran telapak tangan diletakkan di atasnya. Buah ini cukup unik. Setengah bagiannya berwarna merah, sedangkan setengahnya lagi berwarna putih. Xiao Yan dapat merasakan hawa panas keluar dari sisi yang berwarna merah, meskipun ia berada lebih dari setengah meter jauhnya. Di sisi lain, bagian yang berwarna putih memancarkan suhu sedingin es yang benar - benar berbeda. Dua afinitas yang benar - benar berbeda ini, dengan sempurna melebur menjadi satu buah. Harus dikatakan, bahwa alam sungguh luar biasa unik tiada banding.     

Ditambah lagi, terdapat tanda - tanda garis samar yang menyebar dari permukaan buah ini, yang memiliki dua afinitas: es dan api. Garis - garis ini terdapat di mana - mana dan tampaknya, memiliki sebuah pola tertentu yang tersembunyi. Namun, jika dipelajari dengan cermat, dapat dilihat sebuah gumpalan sesuatu yang berantakan yang tidak bisa dipahami.     

Xiao Yan terkejut saat ia memandang buah unik itu. Meskipun Xiao Yan belum pernah melihat buah yang disebut sebagai 'Buah Api Es Asparagus' sebelumnya, ia masih bisa menyimpulkan dari deskripsi Yao Lao bahwa benda di depannya seharusnya merupakan bahan obat terakhir yang telah ia cari dengan susah payah, 'Buah Api Es Asparagus'!     

"Aku akhirnya menemukannya. Akademi Dalam ini memang memiliki koleksi yang kaya. Tempat ini bahkan bisa memiliki bahan obat selangka ini." Kegembiraan di wajah Xiao Yan sulit untuk disembunyikan. Ia menggosokkan kedua tangannya dengan bersemangat dan menjulurkan tangannya untuk mengambil 'Buah Api Es Asparagus' itu.     

Akan tetapi, ketika ia hendak menjulurkan tangannya, sebuah tangan kecil yang sangat halus, muncul entah dari mana dan mengambil 'Buah Api Es Asparagus' dari piring giok di hadapan Xiao Yan yang sangat tertegun.     

Xiao Yan sungguh tidak bisa bereaksi tepat waktu ketika sasarannya direnggut dan matanya memandang piring giok kosong itu dengan kebingungan. Sekejap kemudian, ia mendadak menoleh secepat kilat. Matanya menunjukkan keterkejutan saat ia melihat ke sampingnya.     

Sudut mulut Xiao Yan sedikit berkedut ketika pandangannya yang terkejut melihat pemilik tangan kecil di sampingnya.     

Orang yang muncul di samping Xiao Yan adalah seorang gadis muda berbaju putih, yang setinggi pinggangnya. Gadis kecil itu tampaknya berumur dua belas hingga tiga belas tahun. Rambutnya yang berwarna ungu pucat tergantung hingga pinggangnya dan wajahnya sangat lembut. Gadis itu cantik, putih, dan jernih, dan sepasang mata hitamnya berkedip ke arah Xiao Yan. Mata itu tampaknya memiliki kekuatan jahat yang membuat keterkejutan di hati Xiao Yan berangsur - angsur menghilang.     

Xiao Yan sedikit menelan ludahnya. Matanya berpaling ke bawah perlahan, dan mendapati tangan kiri gadis kecil itu menggenggam bahan obat berwarna emas yang tampaknya memiliki afinitas emas. Tangan kanannya dengan erat menggenggam sasarannya kali ini, Buah Api Es Asparagus.     

Xiao Yan mengedipkan matanya. Ia mengingat kejadian tadi dan keterkejutan mendadak menjalar ke dalam hatinya. Sebenarnya, kapan gadis kecil ini muncul di sampingnya? Jika ia tidak menjulurkan tangannya untuk mengambil Buah Api Es Asparagus tadi, kemungkinan ia masih tidak sadar bahwa ada seseorang yang berdiri di sampingnya….     

Gadis kecil berbaju putih itu membuka mata besarnya dan mengamati Xiao Yan sejenak. Setelah itu, ia mendadak mengambil bahan obat yang tampak seperti emas di tangannya dan menaruhnya ke dalam mulutnya yang kecil. Sepertinya, ia ternyata berpikir untuk menggigit benda itu.     

"Jangan!" Xiao Yan berteriak secara refleks ketika ia melihat tindakan gadis kecil itu. Ia mengenali bahan obat itu. Hal itu adalah sebuah bahan obat langka bernama 'Pu Emas Keras'. Benda itu bisa digunakan untuk memurnikan obat, tetapi badannya sekeras logam. Jangankan menggunakan gigi untuk menggigitnya, bahkan, api biasa pun tidak akan bisa berpengaruh pada benda itu.     

Gadis kecil itu benar - benar mengabaikan teriakan Xiao Yan. Gigi kecil rapinya yang seputih salju menggigit benda itu dengan kekuatan yang besar. Seketika… suara jernih seperti sebuah batu gunung yang pecah mulai menggema di dalam ruangan yang luas ini.     

Xiao Yan terpaku ketika ia memandang belahan kecil pada 'Pu Emas Keras'. Dapat dilihat bekas gigitan di titik di mana belahan itu ada. Tetes - tetes cairan berwarna kuning emas menetes dari belah itu, dan mendarat di atas lantai giok seputih salju, tampak sangat menawan.     

"Krek, krek…"     

Mulut gadis kecil itu membungkus 'Pu Emas Keras' yang telah ia gigit dan giginya mengunyah berulang kali. Seutas cairan kuning - emas tumpah dari sudut mulutnya. Akhirnya, hal itu mengalir turun ke dagunya. 'Pu Emas Keras' yang keras seperti logam itu hanya seperti sebuah makanan ringan biasa di mulut gadis kecil ini, saat benda itu dengan mudah dikunyah hingga berkeping - keping, sebelum ditelan ke dalam perutnya.     

Tatapan mata Xiao Yan yang terpaku berlanjut untuk waktu yang lama. Akhirnya, ia perlahan tersadar. Saat ia memandang cairan kuning - emas di sudut mulut gadis berbaju putih di depannya, ia merasakan kepiluan yang hebat. Tidakkah ini terlalu membuang - buang benda yang langka?     

Gadis kecil berbaju putih itu menggunakan punggung tangannya yang kemerahan untuk mengusap cairan kuning - emas dari sudut mulutnya. Ia melirik Xiao Yan sekali. Terdapat perasaan cuek di dalam mata hitamnya yang besar dan gelap. Setelah itu, ia kembali mengangkat 'Buah Api Es Asparagus' di tangan satunya. Ia membuka mulutnya yang kecil dan ternyata tampak berniat untuk menggigit benda ini.     

Tindakan gadis kecil ini seketika mengejutkan Xiao Yan hingga ia merasa amat ngeri. 'Buah Api Es Asparagus' ini adalah sesuatu yang telah ia temukan dengan susah payah. Jika ia akan menggigitnya seperti ini, seberapa lama ia akan menemukan gantinya?     

"Jangan dimakan!" Xiao Yan berteriak sekali lagi. Xiao Yan tidak bisa memperdulikan keadaan aneh gadis kecil di depannya itu. Ia bergegas menjulurkan tangannya dan menggenggam 'Buah Api Es Asparagus' tersebut.     

Tangannya baru saja menjulur ke depan ketika tangan kecil gadis itu, yang masih memegang 'Pu Emas Keras', menjulur ke depan secepat kilat. Akhirnya, ia menjulurkan dua jari putih salju yang agak merah muda dan dengan lembut mencengkeram telapak tangan Xiao Yan.     

Meskipun tindakan gadis itu cukup ringan dan lincah, wajah Xiao Yan mendadak berubah ketika dua jari tadi mencengkeramnya. Ia berusaha menarik tangannya sekuat tenaga, tetapi hal itu tidak membuat tangan gadis kecil itu bergerak sedikitpun. Seketika, keterkejutan muncul di wajahnya. Ini... monster macam apa gadis kecil ini? Ia ternyata memiliki kekuatan yang bahkan seorang Dou Wang tidak miliki dengan usia semuda ini. Ini… sebuah pemikiran dengan cepat berputar di benaknya ketika ia merasakan punggungnya penuh dengan keringat dingin.     

Mulut kecil gadis kecil berbaju putih itu bergerak sedikit setelah mencengkeram telapak tangan Xiao Yan. Suara lembut segar gadis kecil yang menggugah hati itu menunjukkan perasaan tak acuh saat terdengar di dalam ruangan tersebut. Xiao Yan tidak tahu apakah ia salah, tetapi ia bahkan merasa suara lembut ini mengandung niat membunuh.     

"Kau ingin mengambil barangku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.