Perjuangan Menembus Surga

Manusia-Ular Yue Mei



Manusia-Ular Yue Mei

2Tatapan mata Yue Mei menunjukkan sedikit keterkejutan saat ia memandang wajah muda yang mengenakan senyum hangat itu. Untuk alasan tertentu, Yue Mei merasa bahwa wajah ini agak tidak asing. Namun, ia tidak bisa mengingat di mana ia telah melihatnya.     

"Kau adalah seseorang dari Kekaisaran Jia Ma?" Biji mata ular itu menatap pemuda berjubah hitam di depannya, sembari ia bertanya dengan agak waspada.     

Xiao Yan tak dapat menahan senyumnya ketika ia melihat sikap waspada Yue Mei. Ia seketika mengangguk dan berkata, "Tenang, aku adalah seseorang dari Kekaisaran Jia Ma."     

Yue Mei baru menghela nafas lega ketika ia mendengar hal ini. Ketika ia baru saja berjuang untuk berdiri, rasa nyeri dan lemah yang terpancar dari tubuhnya membuatnya gagal untuk berdiri. Ia hanya bisa menghela nafas dalam - dalam. Sebuah pil obat bundar yang memancarkan aroma tenang muncul di depannya saat ia merasa tidak berdaya. Sebuah tawa segera menyusul, "Kau bisa coba makan ini jika kau tidak takut ini beracun."     

Yue Mei ragu sejenak saat ia menerima pil obat itu. Ia sedikit bergumul di dalam hatinya, sebelum akhirnya menggertakkan giginya dan menelan pil obat itu ke dalam perutnya. Sebuah kekuatan obat yang hangat seketika mulai menyebar ke kaki, tangan, dan tulang - tulangnya, ketika pil obat itu memasuki perutnya, menghilangkan sebagian besar perasaan lemah di dalam tubuhnya.      

Yue Mei baru mulai benar - benar merasa rileks saat merasakan perubahaan di dalam tubuhnya. Ia mendongak dan menunjukkan sebuah senyum ramah kepada pemuda berjubah hitam itu. Ia berkata, "Terima kasih banyak. Aku adalah Yue Mei dari Ras Manusia - Ular."     

Xiao Yan merasa hal itu sedikit menggelikan di dalam hatinya. Ia mengamati ular betina cantik yang ganas ini. Yue Mei menggertakkan giginya kala itu dan berniat menyeretnya kembali untuk menjadi budak lelakinya, tetapi sekarang, ia menunjukkan senyum selembut itu kepadanya. Ia seketika menoleh dan melayangkan tatapan matanya kepada dua pria paruh baya yang raut wajahnya telah menjadi luar biasa kelam setelah ia muncul.     

"Berhati - hatilah. Dua orang ini adalah para ahli dari Sekte Angsa Emas Kekaisaran Luo Yan. Kekuatan mereka semua berada di kelas Dou Wang dan tidak boleh diremehkan." Yue Mei pun memulihkan sebagian kekuatan dengan kekuatan obat pil obat itu. Ia menggerakkan ekor ularnya dan mengangkat tubuhnya yang menawan. Biji mata ular itu memandang dua orang di depan dengan sikap yang kelam dan dingin saat ia berbicara.     

"Sekte Angsa Emas?" Xiao Yan mengangkat alisnya sedikit dan mengangguk tanpa suara.     

"Kawan, kita seharusnya mengurus masalah kita masing - masing saja. Aku sarankan kau tak usah mengganggu. Jika tidak, kau bahkan mungkin akan menyia - nyiakan nyawamu." Pria paruh baya berwajah muram itu menatap Xiao Yan dengan saksama saat ia berbicara perlahan.     

Saat ini, Xiao Yan secara resmi telah meningkat ke kelas Dou Huang. Sudah sewajarnya dua orang itu tidak bisa merasakan kekuatan sejatinya. Namun, dilihat dari cara Xiao Yan memecahkan serangan gabungan mereka tadi, jelas ia tidak lemah. Karena itu, kedua orang ini merasa takut di dalam hati mereka dan tidak segera menyerang.     

Xiao Yan tertawa ketika ia mendengar hal ini. Tubuhnya yang berada di depan Yue Mei tidak bergerak. Meskipun ia tidak mengatakan apapun, tindakannya sudah memberitahu dua ahli dari Sekte Angsa Emas itu mengenai niatnya.     

"Hee hee, kalian orang - orang dari Kekaisaran Jia Ma sungguh ramah. Aku, Jin Zhen, mengaguminya. Namun, jika kau bersikeras untuk turut campur tangan, kau hanya bisa menyalahkan dirimu jika memiliki nasib yang buruk!" Kepekatan berangsur - angsur muncul di dalam matanya. Pria paruh baya itu yang memanggil dirinya Jin Zhen tertawa dingin dan menggelengkan kepalanya. Ia seketika berbicara dengan suara yang dalam kepada rekannya di sampingnya, "Ayo serang bersamaan dan bunuh dia!"     

Rekannya itu tersenyum kelam dan mengangguk. Mengingat kekuatan mereka berdua, mereka bisa dianggap sebagai seorang penguasa sebuah wilayah, bahkan di Kekaisaran Luo Yan. Mungkin, ini adalah keberuntungan mereka, namun ketika mereka sedang bertarung di Kekaisaran Jia Ma, mereka berdua jarang menemukan siapapun yang dapat menandingi mereka, selain beberapa ahli ternama dari Aliansi Yan. Karena itu, hati mereka secara refleks memandang rendah Kekaisaran Jia Ma.     

Sebuah sinar emas terang menggelora keluar dari tubuh mereka setelah kata - kata mereka berdua terdengar. Sebuah sinar emas tajam berdiam di atas tubuh mereka dan perlahan berputar, meninggalkan banyak jejak dalam seperti goresan di atas tanah.     

Raut wajah Yue Mei sedikit berubah ketika ia melihat tindakan dua orang itu, saat ia berdiri di belakang Xiao Yan. Meskipun ia dapat menduga bahwa Xiao Yan kemungkinan cukup kuat, pasti akan ada resiko yang cukup hebat jika ia berhadapan dengan dua Dou Wang ahli yang bekerja sama dengan baik.     

"Aku akan bertindak dan menahan salah satu dari mereka nanti. Jika kau bisa mengalahkan orang yang satunya, kau sebaiknya lakukan hal itu secepat mungkin. Ini karena aku hanya bisa menahannya sebentar." Yue Mei merenung sesaat, sebelum menggertakkan giginya dan berbicara kepada Xiao Yan di depannya dengan suara yang dalam.     

Xiao Yan terkejut ketika ia mendengar hal ini. Namun, ia tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Ia berkata, "Bagaimana kau bisa bertarung saat kau cedera? Kau sebaiknya beristirahatlah. Serahkan mereka padaku."     

Yue Mei sedikit tertegun ketika ia melihat Xiao Yan ternyata berniat bertarung dengan mereka berdua sendirian. Ia menoleh dan memandang dalam ke arah wajah pemuda itu yang menunjukkan sebuah senyuman. Ia berkata lirih, "Sebaiknya kau tidak memaksakan dirimu."     

"Siapa yang peduli jika kau memaksakan dirimu. Hari ini, kepala seseorang yang cukup kuat akan ditambahkan dalam daftar prestasi kami berdua." Jin Zhen tertawa dingin. Ia mengepalkan telapak tangannya dan sebuah senjata dengan bentuk yang agak aneh muncul di tangannya. Senjata ini agak seperti sebuah cincin emas, tetapi tepian luarnya penuh dengan duri tajam yang tersembunyi. Kilauan ungu yang samar - samar muncul di duri tersembunyi itu jelas diselimuti dengan racun yang mematikan.     

Rekannya juga mengeluarkan benda yang sama setelah Jin Zhen mengeluarkan senjatanya.     

"Berhati - hatilah, ini adalah sebuah senjata unik dari Sekte Angsa Emas, Cincin Bulu Angsa. Benda itu sangat rumit dan ganas. Terlebih lagi, jika ini digunakan bersamaan dengan Metode Qi mereka, hal ini bisa cukup kuat." Wajah Yue Mei berubah ketika ia melihat senjata di tangan dua orang itu. Ia bergegas mengingatkan.     

"Hei, tak terduga bahwa kau ternyata memiliki pemahaman yang cukup hebat mengenai Sekte Angsa Emas kami. Namun, hal ini tidak bisa menyelamatkan kedua nyawa kalian." Jin Zhen tertawa jahat. Ia memandang rekannya dan mereka berdua seketika mulai menyebar memisah secara mendadak. Salah satu dari mereka menyerang secara mendadak ke arah Xiao Yan, sementara yang lain menerjang ke arah Yue Mei yang berada di belakang Xiao Yan.     

Mata Xiao Yan setenang sebuah sumur tua, saat ia mengamati dua orang yang dengan cepat melesat mendekat. Ia perlahan menggelengkan kepalanya. Mereka hanyalah dua orang Dou Wang. Bahkan sebelum ia mendobrak ke kelas Dou Huang, ia bisa dengan mudah membunuh mereka, apalagi sekarang.     

Yue Mei memandang ahli dari Sekte Angsa Emas yang bergerak menuju ke arahnya dengan berputar - putar. Matanya seketika menjadi dingin saat ia mengepalkan tangannya. Sebuah pedang panjang yang tajam muncul di tangannya. Tepat ketika ia hendak bersiap untuk bergerak, sebuah tangan mendadak menggenggam pinggangnya yang seputih salju.     

Yue Mei terkejut ketika tangannya mengepal. Namun, ketika ia belum sempat berbicara, Xiao Yan menariknya ke sampingnya. Yue Mei mendongak dan secara kebetulan memandang senyum dingin dan acuh yang melintas di wajah muda itu.     

Jin Zhen dan orang satunya menunjukkan senyum kelam dan dingin di mulut mereka ketika mereka melihat tindakan Xiao Yan yang melindungi Yue Mei. Kecepatan mereka berdua tiba - tiba melonjak dan Cincin Sayap Angsa di tangan mereka memancarkan kilauan dingin yang mengerikan di bawah cahaya emas yang ada.     

"Ledakan Cincin Api!"     

Mulut Xiao Yan bergerak tepat ketika dua sosok itu masuk ke dalam radius tiga meter dari Xiao Yan. Sebuah teriakan dingin mendadak terpancar.     

Sebuah cincin api bundar hijau giok mendadak mulai menyebar secepat kilat dengan Xiao Yan berada di tengah - tengahnya. Hanya dalam sekejap mata, hal itu dengan keras menghantam Jin Zhen dan rekannya. Sebuah ledakan yang jernih seketika terdengar di dataran ini.     

Grek!     

Cincin api itu meledak, dan dua sosok yang dengan hebat menerjang mendekat itu seketika terdiam. Mereka melayang mundur dengan sangat menyedihkan, dan akhirnya perlahan berhenti, setelah bergesekan dengan tanah sepanjang lebih dari sepuluh meter. Banyak sekali darah segar secara refleks disemburkan. Mereka mendongak dan wajah mereka penuh dengan keterkejutan, saat mereka memandang pemuda berjubah hitam yang menyeringai. Tidak ada satupun dari mereka yang menduga bahwa mereka akan dikalahkan dengan semenyedihkan itu dengan sebuah serangan tunggal.      

Tatapan mata terkejut mereka terjalin dari sangat jauh. Mereka tampaknya telah memikirkan sesuatu dan keringat dingin seketika menutupi kening mereka. Ketidakpercayaan terkandung di suara parau mereka, "Dou Huang?"     

Hati kedua orang ini penuh dengan rasa panik ketika mereka menyemburkan dua kata ini. Pemuda di depan mereka hanya tampak berumur dua puluh tahun. Mereka berdua mungkin bisa menerima jika ia adalah seorang Dou Wang ahli. Namun, jika ia adalah seorang Dou Huang… tidakkah itu sedikit terlalu mengerikan? Namun, bagaimanapun mereka membolak - balikan pikiran itu di dalam benak mereka, energi mengerikan yang terkandung di dalam cincin api itu pasti hanya bisa dilepaskan oleh seorang Dou Huang elit!     

"Sejak kapan Dou Huang elit semuda itu muncul di Kekaisaran Jia Ma? Mengapa kita tidak pernah mendengarnya?"     

Yue Mei pun membuka bibir kecilnya yang merah lembut, seraya terkejut ketika sebuah badai bergejolak di dalam hati Jin Zhen dan rekannya. Ia juga tidak pernah membayangkan bahwa pemuda di sampingnya ternyata adalah seorang Dou Huang elit. Tidakkah bakat pelatihan orang ini sedikit terlalu mengerikan?     

Chi! Chi!     

Dua suara teredam terdengar ketika Yue Mei tertegun. Ketika ia mendongak, ia hanya bisa melihat Jin Zhen dan rekannya kabur dengan liar.     

"Cepat, kejar. Jangan biarkan mereka kabur!" Yue Mei bergegas berteriak ketika ia melihat mereka berdua berusaha kabur. Namun, sebelum ia selesai berbicara, ia kembali terbungkam saat ia mendapati Xiao Yan di depannya telah menghilang.     

"Kecepatan ini…" tangan lembut Yue Mei mengusap keringat dingin di keningnya. Ia hanya bisa merasakan perasaan takut yang berdiam di dalam hatinya. Untungnya, orang ini adalah seorang ahli dari Kekaisaran Jia Ma. Jika tidak, hanya dengan bergantung pada kecepatan ini, kemungkinan, tidak ada orang lain selain Yang Mulia yang dapat menandinginya.     

Dua sosok terjatuh dari langit ketika Yue Mei sedang menyeka keringat dinginnya. Akhirnya, mereka dilemparkan dengan keras ke tanah. Ia menunduk untuk melihat, dan melihat bahwa mereka adalah dua ahli Sekte Angsa emas yang tadi kabur. Namun, jelas bahwa kedua orang itu tidak lagi bernafas.     

"Mereka berlari cukup kencang…" Sosok Xiao Yan juga bergegas turun dari langit. Ia dengan santai menendang mayat itu dan berbicara dengan cuek.     

Mata Yue Mei terkejut saat ia memandang dua orang itu yang berakhir seperti itu, meskipun jelas telah berpisah dan kabur menuju dua arah yang berbeda. Ia kembali mengamati Xiao Yan yang perlahan berjalan mendekat dengan santai. Keringat dingin di keningnya bahkan menjadi lebih pekat. Pada saat ini, kekuatannya pasti lebih kuat daripada beberapa ahli dari Aliansi Yan yang berada di puncak kelas Dou Huang!     

"Bolehkah aku bertanya mengenai nama tuan?"     

Yue Mei akhirnya bertanya dengan berhati - hati setelah beberapa pemikiran melintas di hatinya.     

Xiao Yan secara refleks tertawa ketika ia melihat sikap berhati - hati Yue Mei. Sebuah tampang yang menggoda muncul di sudut mulutnya saat ia berkata, "Komandan Yue Mei, apakah kau sudah melupakan anak kecil mesum yang secara tidak sengaja melihatmu mandi di gurun dan kau kejar sejauh ratusan kilometer?"     

Kejadian dari gurun kala itu mendadak melesat muncul di benak Yue Mei ketika ia mendengar hal ini. Ia lalu memandang wajah muda yang agak tidak asing itu sekali lagi. Sepasang mata ular yang memikat mendadak melebar.     

"Itu kau?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.