Membedah Sebuah Bangkai
Membedah Sebuah Bangkai
Karena Binatang Magic ini sudah mati untuk waktu yang lama, daging dari seluruh tubuhnya telah kering dan menyusut menjadi satu. Karena itu, Xiao Yan tidak bisa mengidentifikasi Binatang Magic apa itu dari penampilannya. Namun, Xiao Yan tidak begitu tertarik dengan tubuh dari Binatang Magic tersebut. Satu-satunya ketertarikannya adalah sayap tulang Binatang Magic itu yang seperti giok, karena hal itu bisa membantunya memurnikan sepasang Sembilan Sayap Burung Surga kualitas tinggi.
Xiao Yan menggeser kakinya, dan berhenti ketika ia berada di samping sayap tulang seperti giok, yang lebarnya dua puluh sampai tiga puluh kaki. Tangannya perlahan mengusap sayap tulang itu. Hawa dingin bisa ia rasakan di tangannya. Akan tetapi, hawa sedingin es ini mengandung kehangatan samar. Sulit dibayangkan bahwa bangkai kering ini, yang telah mati entah beberapa tahun, masih akan bisa memancarkan panas.
Sayap tulang yang seperti giok ini agak tembus pandang. Oleh karena itu, Xiao Yan bisa melihat energi unik di dalamnya dengan mata telanjangnya, yangampaknya mengalir di dalam sayap tulang.
"Klang! Klang!"
Jari Xiao Yan perlahan mengetuk sayap tulang itu. Ketangguhan yang terasa di tangan Xiao Yan membuatnya menganggukkan kepalanya puas. Matanya segera menyipit ketika Kekuatan Spiritual mengikuti jarinya dan perlahan masuk ke sayap itu.
Kekuatan spiritual Xiao Yan dengan hati-hati melewati tulang-tulangnya. Namun, sebelum ia bisa melepaskannya, sayap tulang seketika memancarkan cahaya seperti batu giok. Roh Xiao Yan seketika tampak seperti memasuki pusaran angin. Kekuatan penghisap liar dan brutal merobek kekuatan spiritualnya hingga lenyap.
Mata Xiao Yan yang menyipit seketika terbuka. Tangannya ditarik seolah-olah disengat listrik. Matanya menunjukkan seutas rasa takut saat mengamati sayap tulang yang seperti giok itu. Keterkejutan melonjak di dalam hatinya. Ia tidak menduga sayap tulang menyembunyikan energi afinitas angin yang liar dan ganas seperti itu. Bahkan, hal yang paling mengejutkan Xiao Yan adalah energi angin itu masih memancarkan hawa panas. Kedua jenis ikatan yang berbeda ini terpelihara dengan sempurna di sayap-sayap ini. Situasi yang benar-benar misterius.
"Memang pantas menjadi makhluk buas paling ganas yang akan menerobos ke peringkat delapan. Meskipun telah mati selama bertahun-tahun, sayapnya masih bisa mempertahankan energi liar dan ganas seperti itu. Jika ini digunakan untuk memurnikan Sembilan Sayap Burung Surga, hasilnya mungkin lebih besar dari yang diperkirakan." Xiao Yan menjilat bibirnya. Panas api berangsur-angsur muncul di mata hitam pekatnya. Kali ini, ia mungkin benar-benar mendapatkan harta karun. Sepadan untuk menghabiskan beberapa pil obat untuk bangkai ini, bahkan jika bagian dalam Binatang Magic ini hanya setumpuk daging busuk. Hanya sayap tulang ini yang bisa menyamai nilai pil obat itu.
Xiao Yan dengan pelan menggosok tangannya. Matanya sekali lagi melirik ke arah bangkai Binatang Magic. Tangannya bergetar dan pedang panjang yang tajam muncul. Lapisan api hijau giok perlahan merembes keluar. Api itu melekat di pedang, saat suhu panasnya menyebabkan besi pedang panjang ini memancarkan sedikit asap putih.
Chi!
Xiao Yan memposisikan pedang panjangnya sebelum ia dengan keras menusuk ke tempat di mana sayap tulang seperti giok tersambung dengan bangkai. Perlawanan yang diduga, ternyata tidak muncul. Kulit di permukaan Binatang Magic yang kering itu terlihat seperti tahu saat pedang panjang menusuknya.
Xiao Yan menghela dalam kekecewaan saat ia merasakan itu. Tampaknya, kulit dari Binatang Magic itu kehilangan ketangguhannya dari pembusukan selama bertahun-tahun. Niatnya menggunakannya untuk membuat baju zirah tersembunyi hanya bisa diabaikan.
Chi!
Xiao Yan memegang erat gagang pedang di tangannya saat ia mengayunkan pedang panjang untuk memotong perlahan kulit di bagian bawah tulang sayap. Saat kulit di permukaan sudah dipotong, daging putih yang aneh muncul di bawahnya. Namun, tidak ada sedikitpun darah yang keluar.
Meskipun Xiao Yan merasa agak terkejut bahwa daging Binatang Magic ini awet untuk bertahun-tahun tanpa membusuk, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya dalam kekecewaan setelah mengamatinya dengan teliti. Tidak ada sedikitpun energi yang bercampur di dalam daging ini. Kemungkinan, satu-satunya alasan untuk daging itu bisa bertahan lama adalah karena ditutupi oleh kulitnya.
Bilah pedang Xiao Yan perlahan membuat dua lubang di dalam bangkai kering Binatang Magic. Setelah itu, ia mengambil tulang sayap yang seperti giok itu, dan perlahan menaruhnya di atas tanah.
Tulang sayap seperti giok itu, yang telah lepas dari tubuh Binatang Magic, tidak menunjukkan tanda-tanda peredupan. Ini menyebabkan Xiao Yan menghela nafas lega. Ia agak khawatir jika benda ini akan berubah menjadi tumpukan benda-benda yang tidak berguna saat terlepas dari tubuhnya. Melihatnya sekarang, kekhawatirannya itu ternyata sia - sia.
Xiao Yan menjulurkan kepalanya ke arah salah satu lubang setelah melepaskan tulang sayap itu. Bau masam yang membuat orang pusing dikeluarkan dari tempat itu, mencekiknya hingga ia segera berhenti bernafas.
Xiao Yan mundur. Ia ragu-ragu untuk beberapa saat sebelum menggertakkan giginya dan berkata, "Aku tidak percaya bahwa tubuh besar ini tidak memiliki apa-apa." Bilah pedang diayunkan setelah suaranya terdengar. Pedang itu memotong dengan beberapa lengkungan tipis, dan dengan cepat meninggalkan lebih dari selusin goresan pedang.
Goresan pedang yang seperti kawat tipis itu pun perlahan melengkung sebelum dengan cepat mengembang. Beberapa kedipan kemudian, mereka terbelah seperti sebuah celah. Bangkai Binatang Magic itu tampak telah dibelah menjadi beberapa potongan saat pedang itu turun. Daging putih yang padat pun muncul. Lalu, isi perut makhluk besar ini dikeluarkan oleh Xiao Yan.
Bau busuk dan asam keluar setelah bangkai kering Binatang Magic ini dibuka oleh Xiao Yan. Akhirnya, bangkai itu meringkuk dan mengeluarkan suara 'chi chi' ketika bertemu langit-langit. Langit-langit itu pun langsung berkarat di depan mata tertegun Xiao Yan, dan lubang raksasa terbentuk. Jika seseorang berdiri di bawahnya, ia akan bisa melihat bulan sabit tergantung di langit malam.
Xiao Yan mendecakkan lidahnya, dan mengagumi pemandangan itu setelah bau asam benar-benar tersebar. Dengan hati-hati, ia berdiri di samping bangkai Binatang Magic yang dipotong terbuka. Tatapannya menyapu sebelum kekecewaan muncul di matanya. Dapat dilihat bahwa bagian dalam dari bangkai Binatang Magic hanya berisi daging putih yang padat. Bahkan tidak ada potongan kecil tulang yang tersisa, apa lagi organ dalam.
"Jangan katakan padaku bahwa mereka digerus oleh gas asam itu? Tapi kenapa dagingnya tidak terkorosi?" Xiao Yan mengernyitkan alis matanya dan bergumam ragu. Namun, ia masih tidak mendapatkan jawaban beberapa saat kemudian.
"Sial, bahkan jika gas asam bisa mengkorosi daging dan organnya, bagaimana dengan Inti Monster? Itu adalah tempat di mana energi Binatang Magic terkumpul. Tidak mungkin bahwa itu juga bisa terkorosi oleh gas asam, bukan?" Xiao Yan mengerutkan kening. Tangannya terus mencengkram genggaman pedang panjang saat ia memotong daging putih yang padat secara acak lebih dari sepuluh kali, terutama di bagian kepala Binatang Magic. Namun, hanya warna putih yang tersisa di mana daging itu terpisah. Bagian kepala benar-benar kosong tanpa sedikitpun jejak darah atau organ, apalagi Inti Monster.
"Apa makhluk besar ini hanya memiliki tulang sayap?" Xiao Yan sekali lagi memotong beberapa bagian dari daging. Namun, itu sia-sia. Ia hanya bisa dengan tak berdaya meninggalkan pedang panjangnya dan memaki pelan.
"Ugh, lupakan. Dengan tulang sayap ini, aku bisa menganggapnya sepadan dengan apa yang kuberikan. Jika bangkai ini tidak memiliki hal lain, biarlah." Xiao Yan tertekan sejenak sebelum ia menggelengkan kepalanya. Saat ia berencana untuk menyimpan bangkai dari Binatang Magic yang telah dibedahnya itu, suara lembut dan jelas terdengar dari ruangan itu.
"Kau ini benar-benar melakukan tindakan yang menjijikkan di malam hari."
Xiao Yan terkejut ketika ia mendengarkan suara yang tidak asing itu. Ia segera mengangkat kepalanya dan melihat Zi Yan menggerakkan kedua kakinya yang seputih salju di atap yang telah dikorosi oleh gas asam. Ia mengerutkan mulut dan menatapnya.
"Sudah larut malam, kenapa kau belum tidur? Apa yang kau lakukan, berlarian di atap kamarku?" Xiao Yan duduk di bangku dan tertawa saat ia memutar bola matanya ke arah Zi Yan.
"Sebenarnya, aku berencana untuk tidur, tapi aku mencium bau yang membuatku sangat tidak nyaman. Setelah itu, aku terbangun dan mencari sumber dari baunya." Zi Yan perlahan melompat ke dalam ruangan. Ia menggunakan kakinya untuk menendang bangkai misterius Binatang Magic yang telah di bedah. Ia berkata, "Jadi asalnya dari benda ini."
Xiao Yan dengan malas bersandar di sandaran kursi. Ia tertawa, "Jika kau tertarik, kau bisa membawanya. Aku tidak tahu jika daging yang berada di dalamnya selama beberapa tahun yang tidak diketahui masih bisa dimakan."
Zi Yan yang punggungnya menghadap Xiao Yan, mengabaikan godaannya. Sepasang mata seperti permata menyapu perlahan ke arah Binatang Magic saat cahaya ungu samar perlahan melayang di atasnya.
Saat cahaya ungu melayang, Zi Yan seketika mengangkat pedang panjang di lantai sebelum memotong sepuluh jari putih dari cakar Binatang Magic di depan tatapan tertegun Xiao Yan. Ia perlahan menaruhnya di meja.
"Apa yang kau lakukan? Kau tidak benar-benar menginginkan itu, kan?" Xiao Yan mengeluh tanpa daya setelah merasa terkejut dengan apa yang Zi Yan lakukan. Zi Yan dengan santai menarik kuku sepanjang setengah jari itu dan menekannya dengan perlahan. Kuku-kuku itu pun hancur seperti lumpur lunak, karena sudah kehilangan semua kekerasannya.
Zi Yan yang agak bersemangat menghadapi kurang nya minat Xiao Yan. Ia mendesak, "Kau harus membantuku dengan cara mengeluarkan 'Api Surgawi' untuk membakar benda-benda ini."
Xiao Yan segera terkejut ketika mendengarkan itu. Ia baru saja akan menanyakan sedikit lagi ketika melihat sikap Zi Yan yang sangat cemas. Tanpa mengatakan sesuatu yang tidak perlu, ia menjentikkan jarinya dan gumpalan api hijau muncul di jarinya. Setelah itu, itu membungkus kuku putih pucat itu.
Pemandangan yang menyebabkan Xiao Yan menjadi terkejut perlahan muncul saat 'Api Surgawi' menari. Ia melihat kuku yang seperti lumpur putih pucat itu tidak dengan cepat berubah menjadi abu di hadapan 'Api Hati Teratai Berlapis'. Malahan, kuku itu perlahan menyusut pada kecepatan yang sangat lambat. Setelah menyusutnya ukurannya, warna putih pucat perlahan menghilang. Warna merah hijau menggantikannya. Tepi kuku yang tajam menunjukkan kilatan dingin di tengah 'Api Surgawi' yang menyebabkan Xiao Yan merasa kedinginan.
"Ini…"
Pembakaran itu berlangsung untuk sekitar sepuluh menit sebelum kuku putih pucat berubah menjadi duri hijau merah seukuran buku jari yang tajam. Hijau dan merah dicampur bersama-sama, muncul seperti menggabungkan angin dan api saat memancarkan panas mendesing. Bahkan Xiao Yan tertegun saat ia melihat pemandangan misterius itu. Siapa yang mengira bahwa benda ini… akan berubah menjadi ini setelah dimasak oleh 'Api Surgawi'.
Mungkinkah ini inti yang tersembunyi di dalam tubuh? Dengan kata lain… apakah bangkai Binatang Magic misterius ini tidak setidak berguna yang ia bayangkan?