Tubuh Sejati
Tubuh Sejati
Xiao Yan menghela nafas lega setelah melihat tubuh besar ular api tak kasat mata itu menjadi semakin samar. Ia menyeka keringat yang seperti sungai di wajahnya. Baru setelah benaknya diam - diam menjadi rileks, ia merasakan rasa sakit membakar yang memenuhi sekujur tubuhnya. Setelah berada sedekat itu dengan 'Api Hati Gugur' tadi, ia masih berakhir sedikit menderita meskipun dilindungi oleh 'Api Inti Teratai Hijau'.
"Akan ada periode waktu dimana 'Api Hati Gugur' berada dalam keadaan melemah, setelah menunjukkan wujudnya. Kurun waktu ini akan menjadi kesempatan emas bagimu untuk merenggutnya. Awalnya, aku ingin orang lain memaksa makhluk ini ke dalam keadaan ini, tetapi sungguh tidak terduga bahwa kau harus bergantung pada dirimu sendiri pada akhirnya." Tawa Yao Lao terdengar di dalam hati Xiao Yan.
Xiao Yan menganggukkan sedikit kepalanya. Ia memusatkan seluruh perhatiannya dengan memandang python api tak kasat mata yang semakins samar itu. Cahaya - cahaya berwarna perak kembali melesat muncul di bawah kakinya.
"Kesulitan dalam merebut 'Api Surgawi' itu cukup besar. Jika tidak bisa, lepaskan kekuatanmu yang kau pinjam dariku sampai batas maksimal. Hal itu akan membuat kekuatanmu sebanding dengan Han Feng dalam sebuah pertarungan langsung… walaupun hal ini mungkin membongkar keberadaanku, kau sudah pasti harus mendapatkan 'Api Hati Gugur'." Yao Lao diam sesaat, sebelum ia mendadak menyuarakan pemikirannya.
Xiao Yan ragu sejenak ketika ia mendengar hal ini, sebelum perlahan menganggukkan kepalanya. Ia mengepalkan tinjunya dengan erat saat ia berbicara lirih di dalam hatinya, "Tenang, guru. Kau telah melindungi murid ini selama bertahun - tahun. Di masa depan… seharusnya menjadi giliran murid ini…"
"He he."
Roh tua yang tersembunyi di dalam tubuh Xiao Yan tertawa pelan. Sebuah kehangatan menyebabkan roh itu memancarkan cahaya lemah. Ia dahulu buta. Akan tetapi, Surga tidak memperlakukannya dengan buruk. Mereka tidak membiarkannya kembali mengalami luka yang sama. Jenis rasa sakit hati yang datang dari pengkhianatan kerabat sendiri menusuk ke dalam tulang - tulangnya.
"Ji!"
Suara mendesis tajam kembali bergema di langit. Tiba - tiba, api tak kasat mata yang telah menyebar ke angkasa menghilang, tampak seperti tidak pernah ada.
Suhu tinggi di langit juga berangsur - angsur menurun setelah menghilangnya api yang menyebar di angkasa tadi. Namun, tidak ada yang begitu memperhatikan hal ini. Pada saat ini, tatapan mereka semua terhenti pada titik di langit, di mana python api tak kasat mata telah menghilang. Pada titik itu… sebuah gumpalan 'Api Surgawi' aneh yang kira - kira sekitar satu setengah meter, perlahan bangkit.
Gumpalan api ini tampak tak kasat mata. Namun, bagaimanapun juga, orang yang melihatnya akan merasakan sesuatu yang unik. Api itu tampak memiliki sesuatu yang perlahan mengalir di dalamnya, tepat seperti sebuah roh.
Meskipun hal ini hanyalah sebuah bentuk dari dari penampilan luarnya, hal itu membuat orang merasa ganjil. Api ini tampak memiliki kecerdasan dan roh yang seperti manusia.
Seluruh langit terdiam. Semua orang menunjukkan raut muka terkejut, saat mereka memandang api tak kasat mata itu. Apakah gumpalan api ini merupakan tubuh sejati 'Api Surgawi'?
"Xiao Yan, lakukanlah!"
Teriakan Yao Lao tiba - tiba terdengar di hati Xiao Yan ketika semua orang untuk sesaat terpaku.
Suara Yao Lao baru saja terdengar ketika sayap di punggung Xiao Yan mengepak. Akhirnya, tubuhnya berubah menjadi sebuah cahaya yang mengalir, yang melesat ke gumpalan api tak kasat mata itu.
Ketika tubuh Xiao Yan bergerak, kegembiraan liar juga meletus di wajah Han Feng yang berada di bawah. Api biru tua di kedua tangannya dengan cepat berguling layaknya gelombang pasang. Dengan pengetahuannya akan 'Api Surgawi', ia tentu saja dengan jelas paham bahwa setelah menunjukkan tubuh sejatinya, 'Api Surgawi' akan berada dalam keadaan paling lemah. Kapan ia akan bertindak jika bukan sekarang?
"Hentikan Han Feng!"
Su Qian, yang sedari tadi telah sangat memperhatikan Han Feng dan para ahli dari 'Daerah Pelosok Hitam' menunjukkan raut wajah yang putus asa, ketika ia melihat tindakan Han Feng. Ia mengayunkan lengan bajunya dan berteriak lantang.
Selama waktu Han Feng dan Xiao Yan saling terjalin dengan 'Api Surgawi' tadi, seluruh Tetua di Akademi Dalam telah menggunakan kesempatan yang ada untuk menyembuhkan Dou Qi di dalam tubuh mereka. Karena itu, banyak sosok manusia dalam sekejap bergegas ke langit ketika mereka mendengar teriakan Su Qian yang lantang. Sayap Dou Qi melompat keluar dan membentuk sebuah tembok manusia besar di titik di mana Han Feng berada.
"Saudara Emas Perak, teman - teman dari 'Daerah Pelosok Hitam', bantu aku! Han Feng akan berterima kasih kepada kalian dengan sebagaimana mestinya setelah kita berhasil!" Raut muka Han Feng juga sedikit berubah ketika ia melihat banyak halangan itu. Ia seketika berpaling kepada berbagai macam ahli dari 'Daerah Pelosok Hitam' dan berteriak kencang.
"Hee hee, kau pikirkan saja mengenai merenggut 'Api Surgawi'. Kami akan membantumu menghentikan orang - orang ini!" Saudara Emas Perak mengeluarkan tawa 'ck ck' yang aneh. Dengan ayunan tangan mereka, kelompok besar sosok manusia di belakangnya bergegas seperti bilah pedang tajam yang menusuk langsung ke jaring penghalang para Tetua Akademi Jia Nan, menghajarnya hingga compang - camping.
Pertempuran besar kisruh di langit kembali meledak saat pasukan dari kedua belah pihak kembali berkumpul.
Raut muka Su Qian gelap dan serius saat ia memandang jaring pertahanan yang dihancurkan. Ia hendak bertindak ketika dua sosok manusia melesat muncul. Satu adalah emas dan yang lain perak. Jelas, mereka adalah Saudara Emas Perak dari 'Daerah Pelosok Hitam' yang paling kuat.
"Hee hee, Tetua Su. Tidakkah hal itu hanya sebuah gumpalan api... Mengapa kau harus berusaha mati - matian seperti ini?" Saudara berjubah emas itu tersenyum saat ia berbicara kepada Su Qian saat saudara berjubah peraknya tertawa aneh dan setuju di sampingnya.
Tatapan mata Su Qian penuh dengan kemurkaan saat ia memandang dua orang itu muncul di dekatnya. Sesaat kemudian, amarah di wajahnya mendadak menjadi tenang. Kedua telapak tangannya menjulur keluar dari lengan bajunya, saat nada bicaranya menjadi gelap dan dingin karena kecuekan hal tersebut, "Sepertinya Akademi Jia Nan sudah terlalu baik kepada 'Daerah Pelosok Hitam' selama beberapa tahun ini, menyebabkan kalian semua terlalu percaya diri sekarang. Baiklah… sudah lama waktu berlalu sejak pertempuran besar dulu kala. Sepertinya, kami harus menggunakan sesuatu yang akan mengejutkan dan mempesona. Jika begitu… aku akan memulai dengan kalian berdua."
Ruang yang ada di sekitar mendadak mulai berdesir setelah kata - kata Su Qian terdengar. Sebuah aura agung perlahan menggelora dari dalam tubuhnya. Aura itu begitu besar hingga mereka yang hadir di sana tak ada yang dapat menandinginya.
Raut muka Saudara Emas Perak juga sedikit berubah saat mereka merasakan aura mengerikan Su Qian yang pada dasarnya meningkat sampai batas maksimalnya. Mereka menyilangkan tangan dan dua aura mereka menggumpal bersama. Baru setelah itu mereka berhasil menahan Su Qian. Walaupun mereka terkenal mampu bertarung dengan seorang Dou Zong ahli ketika mereka bekerja sama, mereka akan berada di posisi tidak diunggulkan ketika mereka bertemu dengan seorang Dou Zong elit yang lebih merepotkan. Lagipula, celah di antara seorang Dou Huang dan Dou Zong sungguh terlalu besar…
Seluruh langit mulai gemetar karena dua Dou Qi agung ini. Sembari hal ini sedang berlangsung, Xiao Yan adalah yang pertama datang ke tempat di mana tubuh sejati 'Api Hati Gugur' berada, karena tidak ada yang menghentikannya.
Meskipun gumpalan yang merupakan tubuh sejati dari 'Api Hati Gugur' tidak bergerak di angkasa, suhu mengerikan yang dipancarkan masih membuat ruang di sekitar berulang kali menjadi kacau. Bahkan Xiao Yan yang berada di dekatnya tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan 'Api Inti Teratai Hijau' dan dengan cepat membentuk sebuah zirah api hijau tebal di sekitar tubuhnya.
Dengan bantuan perlindungan 'Api Inti Teratai Hijau', Xiao Yan berhasil mendekati 'Api Hati Gugur'. Tatapannya menembus zirah api itu dan memandang api tak kasat mata yang berada di dekatnya, tampak seperti ia dapat memperolehnya hanya dengan menjulurkan tangannya. Bahkan, dengan kekuatan mental Xiao Yan, ia tidak bisa menahan nafasnya yang menjadi terengah - engah pada saat ini.
Api berwarna hijau menggelora dengan cepat di tangan Xiao Yan. Akhirnya, hal itu menggumpal menjadi sebuah lengan api besar. Ketika Xiao Yan baru saja menggendalikannya untuk mengambil 'Api Hati Gugur', wajah yang tersembunyi di bawah zirah tersebut tiba - tiba memerah. Sekujur tubuhnya dalam sekejap menjadi kaku.
Sebuah gumpalan Api Hati dengan aneh telah muncul di dalam tubuh Xiao Yan, di titik di mana jantungnya berada. Hal itu seketika melepaskan suhu yang luar biasa tinggi, yang penuh dengan kekuatan penghancur. Niatnya seperti hendak benar - benar membakar semua yang ada di dalam tubuh Xiao Yan.
Kemunculan Api Hati ini sepertinya lebih kuat daripada pengalaman apapun sebelumnya yang pernah Xiao Yan alami. Akan tetapi, Api Hati itu tidak membantu memurnikan Dou Qi - nya kali ini. Alih - alih, api itu penuh dengan sejenis kekuatan penghancur yang tidak pernah dirasakan Xiao Yan sebelumnya…
"Sial…" Sebuah suara yang membawa udara panas merembes keluar dari celah di antara gigi Xiao Yan. 'Api Inti Teratai Hijau' di dalam tubuh Xiao Yan menggelora dengan cepat. Seketika, hal itu dengan kuat membungkus di sekitar gumpalan 'Api Hati Gugur', sebelum suhunya yang tinggi benar - benar dilepaskan!
"Hati - hati. 'Api Hati Gugur' ini handal dalam memanggil Inti Api. Api seperti itu sangat sulit untuk ditahan. Jika seseorang sembrono, ia akan benar - benar terbakar dari dalam ke luar." Yao Lao mengingatkan dengan serius.
Xiao Yan sedikit mengangguk. Tubuhnya tidak berani bergerak sedikitpun. Hal ini karena ia telah merasakan bahwa semakin dekat dirinya dengan gumpalan 'Api Hati Gugur' itu, semakin panas dan mengerikan Api Hati yang muncul di dalam jantungnya…
"Chi!"
Selama Xiao Yan berada dalam keadaan imbang dengan 'Api Hati Gugur', sebuah angin ganas mendadak melesat mendekat dari belakang. Hati Xiao Yan terasa dingin. Ia tidak bisa diganggu dalam keadaan terkuncinya dengan 'Api Hati Gugur'. Sebuah cahaya perak mengkilat di bawah kakinya dan tubuhnya mendadak menghilang. Tubunnya itu sudah berada puluhan meter jauhnya dari 'Api Hati Gugur' ketika ia muncul kembali.
Api Hati yang menggeliat di dalam jantung Xiao Yan berangsur - angsur melemah setelah ia mundur. Ia berpaling dengan kelam dan dingin dan secara kebetulan, melihat Han Feng yang telah mendobrak lingkaran yang menghalanginya. Jelas, serangan tadi dilepaskan olehnya.
Mata Xiao Yan menyipit ketika ia memandang Han Feng yang telah menerjang naik, bergegas ke mana tubuh 'Api Hati Gugur' berada. Api hijau di telapak tangannya menggeliat, saat gumpalan - gumpalan niat membunuh dingin pekat melintas di matanya. Orang ini sungguh tergesa - gesa, tetapi ia tidak mengerti bahwa semakin dekat ia dengan 'Api Hati Gugur', akan semakin berbahaya. Pada saat itu, hal itu akan menjadi kesempatan terbaik untuk membunuhnya!
"Siu!"
Sebuah kegembiraan liar secara refleks muncul di wajah Han Feng saat ia memandang 'Api Hati Gugur' yang berada begitu dekat. Pada saat ini, ia tidak lagi peduli mengenai Xiao Yan yang telah ia paksa mundur. Selama ia menggenggam 'Api Hati Gugur', mungkin baginya untuk dengan cepat pergi dari tempat ini, menyembunyikan dirinya dan memurnikannya. Setelah pemurniannya berhasil, jangankan Su Qian, bahkan kepala sekolah tua Akademi Dalam tidak akan bisa melakukan apapun kepadanya jika ia kembali!
"'Api Hati Gugur' ini milikku!"
Tubuh Han Feng melesat dan menerjang ke dalam radius lima meter dari 'Api Hati Gugur'. Kegembiraan liar di matanya belum benar - benar menghilang, ketika tubuhnya tiba - tiba menjadi kaku seperti Xiao Yan tadi!
"Bum!"
Ketika tubuh Han Feng menjadi kaku, Xiao Yan menghilang di kejauhan secepat kilat. Hanya suara guntur samar yang bergema di langit.
Raut muka Han Feng yang terpaku juga berubah, tepat ketika suara guntur itu terdengar!