Sejak Kapan Kamu Menyukaiku?
Sejak Kapan Kamu Menyukaiku?
Dan ketika usia kandungannya lebih dari tiga bulan saat ini, bayinya sangat sehat, jadi tidak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan.
Seketika, tali yang seolah menjerat Jun Hang luruh setelah ia mendengar semuanya.
Bayinya sehat.
Akhirnya, Youyou pun keluar dengan perasaan lega. Ketika keduanya keluar dari rumah sakit, mau tidak mau Youyou membelai perutnya dengan lembut. Meski belum terlalu kentara, tapi terasa ada sedikit benjolan di sana. Bahkan ia sendiri pun tidak bisa melihatnya tanpa menatapnya lekat-lekat. Namun sekarang, ada perasaan aneh yang merambat di hatinya, seolah ia merasakan darah Jun Hang mengalir di dalam tubuhnya.
Dan perasaan itu membuatnya sangat bahagia.
Dalam perjalanan pulang, Youyou meminta sopir untuk membawa mereka ke luar istana. Keduanya turun dari mobil dan berencana berjalan di sepanjang kerikil yang membentang di luar. Hari ini, di bawah langit biru yang melintang, matahari yang bersinar cerah, dan angin sepoi-sepoi yang bertiup, kehangatan hati mereka mampu menyalurkan kebahagiaan satu sama lain.
Tangan Youyou yang lembut digenggam erat oleh tangan ramping Jun Hang, meski aura yang terpancar dari sosok Jun Hang tetap tampak terasing bagi orang lain.
Keduanya kini sama-sama menikmati keindahan sekaligus kebahagiaan yang tak terkatakan. Tapi tiba-tiba Youyou merasakan perasaan yang tak terlukiskan di lubuk hatinya.
Pria ini akan menjadi ayah dari bayinya.
Jun Hang akan menjadi seorang ayah.
Pria yang dulunya ia kagumi, dewa laki-laki yang membuatnya tergila-gila saat itu, akhirnya mampu ia gapai dan menjadi ayah dari anak-anaknya.
Ada saat di mana Youyou benar-benar merasa semua ini hanya mimpi, tidak nyata, tetapi semuanya benar adanya.
Saat itu, ketika usia Jun Hang 18 atau 19 tahun, wajahnya begitu dingin dan terasing, tetapi penampilannya yang keren seperti makhluk abadi yang begitu elegan dan mulia, mampu membuat orang sangat kecanduan.
Dengan rambut hitamnya yang rapi dan kemeja putihnya, ia berdiri di bawah sinar matahari seraya menyapa Youyou dengan lembut, "Halo".
Saat itu, pikiran Youyou benar-benar kosong hingga sebaris kalimat melompat keluar dari mulutnya, "Keberuntungan yang tak terkira".
Ya, ia benar-benar beruntung.
Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba dewa yang ia dambakan menyadari kehadirannya.
Entah kenapa, sejak bertemu Jun Hang, ia tahu bahwa pria itu adalah orang yang harus ia tunggu dalam hidupnya.
Sungguh, ia telah terperosok ke dalam pesona Jun Hang.
Bahkan meski di awal ia harus tertancap duri sekali pun, maka semua usaha itu akan sepadan dengan hasilnya.
Dan sekarang, saat Youyou sedang berjalan bersamanya, ia tiba-tiba mendongak, "Kak Jun Hang..."
"Huh? Kenapa?"
Sembari menggenggam erat tangan Youyou, Jun Hang memeluk tubuh mungilnya ke dalam pelukan.
"Jun Hang, sebenarnya, aku selalu ingin tahu kapan kamu jatuh cinta padaku." Gumam Youyou dengan suara rendah seraya membelai lembut dada Jun Hang.
Kemudian, setelah pertanyaannya terlontar, ia mendongak untuk menatap suaminya.
Ya, awal dari kisah mereka adalah ketika Youyou mengakui perasaannya pada Jun Hang karena ia tidak ingin seperti Ye Zi dan Su Xun yang saling mencintai tetapi sama-sama saling menyiksa. Hingga akhirnya nanti, ia hanya bisa menangis pilu dan menyesal sampai akhir hayatnya. Karena itulah, Jun Hang setuju untuk bersamanya.
Tapi sejak kapan Jun Hang menyukainya? Apakah itu sebelum atau sesudah mereka bersama?
Entah, tiba-tiba saja Youyou sangat ingin mengetahuinya.
Mata gelap dan dingin Jun Hang saat itu seketika berkedip samar. Setelah hening sejenak, barulah ia menatap Youyou sambil melontarkan sebuah pertanyaan, "Kamu benar-benar ingin tahu?"
Jika tidak, kenapa Youyou menanyakannya? Tentu saja ia menangguk.
Hanya saja, tubuh Jun Hang tiba-tiba terpaku.
Matanya yang dingin menjadi dalam dan lembut, lalu sorot matanya memandang Youyou sejenak dan terucap satu kalimat dengan perlahan, "Sejak usiamu 16 tahun, saat di mana kamu pertama kali tiba di Roma."