Halo Suamiku!

Jun Hang Telah Menjadi Ayah (2)



Jun Hang Telah Menjadi Ayah (2)

1Wajah Tuan Putri Lama seketika berubah kusut. Ia merasa bahwa Youyou sengaja melakukan ini di depan orang luar, agar membuat dirinya benar-benar malu.     

Bagaimana tidak? Tepat setelah ia melontarkan kalimat itu, tiba-tiba saja Youyou muntah.     

Sangat memalukan!     

Akhirnya dengan wajah bersungut-sungut, Tuan Putri lama hendak membuka suara untuk memarahi, namun ketika melihat Youyou buru-buru bangkit dan berlari keluar tanpa melihat ke belakang sembari menutup mulut, ia termangu untuk sesaat.     

"Ini, ini benar-benar keterlaluan!"     

Sudut mata Tuan Putri Lama seketika berkedut tak tertahankan.     

Berbeda dengan wanita di sebelahnya yang tampak terpana, "Tidak, tidak, menurutku, Putri Baru tampaknya sedang hamil. Benar, kan?"     

"Benar, jangan marah, Tuan Putri. Menantu perempuanmu adalah menantu yang baik dengan status bangsawan, perilakunya pun juga tak kalah baik, kecerdasan dan kecantikan yang dia miliki juga luar biasa. Apalagi perasaan yang mendalam di antara mereka. Itu hal yang langka. Sebaiknya periksa saja apakah dia memang sedang tidak sehat atau benar-benar hamil."     

Sesaat setelah Tuan Putri Lama mengungkapkan kemarahannya, terdengar beberapa seruan keberpihakan di sekitarnya, yang semuanya ditujukan untuk Tuan Putri Baru.     

Hal ini membuat Putri Lama seolah memberikan pandangan kurang memuaskan di hadapan orang-orang, di mana ia terlalu bias dan pilih-pilih?     

Dan saat ini, setelah ia berpikir tenang, menurutnya Youyou tidak mungkin akan bersikap begitu memalukan pada kesempatan seperti ini meski ia sangat licik dan berbahaya.     

Jika benar demikian, apa mungkin gadis itu memang…     

Benarkah ia seperti itu karena… hamil??     

Tuan Putri Lama tidak bisa memercayainya. Lagi pula, ia bisa melihat betapa sibuk putranya akhir-akhir ini, tetapi— fakta itu tetap tidak bisa menjamin.     

Meski awalnya ia ragu sejenak, tapi kemudian hatinya dilanda perasaan gugup.     

Kemudian, ia segera menyuruh pelayan membawa dokter menemui menantunya untuk memastikan keadaannya dengan baik.     

"Tuan Putri, aku tahu Anda sedang terburu-buru dan ingin dia melahirkan seorang putra yang sah, putra mahkota, untuk keluarga kerajaan. Tapi hal semacam ini tidak bisa datang begitu saja. Dan jika tidak sesuai keinginan, jangan terlalu kecewa. Yang terpenting saat ini adalah menjaga kesehatan dirinya dengan baik."     

Ucap seorang wanita muda yang berusia tiga puluhan dengan anggun dan lembut.     

Yang membuat Tuan Putri Lama berhenti sejenak, baru kemudian mengangguk patuh.     

Ya, ia harus berpikir demikian. Jika tidak sesuai keinginan, maka ia juga tidak akan terlalu kecewa.     

 ...     

Sementara itu di sisi Youyou, setelah muntah lagi dan lagi, wajahnya seketika berubah pucat. Semua makanan di perutnya dimuntahkan dan ia merasa sangat tidak nyaman.     

Setelah pelayan yang sigap segera membantu, baru ia menemukan tempat untuk duduk dan menenggak air dengan perlahan.     

Tak lama, Tuan Putri Lama datang bersama wanita-wanita yang sebelumnya ada di meja makan.     

Youyou segera berdiri dan ingin menjelaskan, juga ingin mengutarakan permintaan maafnya, tetapi Putri Lama tiba-tiba mengulurkan tangan, dan kemudian meminta pelayan untuk mempersilakan seorang dokter berjanggut putih beserta peralatan yang ia bawa.     

"Ini…?"     

"Biarkan dokter memeriksa tubuhmu, apakah itu masalah perut atau ada hal lain." Terang Putri Lama tanpa menyebutkan tentang kemungkinan kehamilan.     

Karena ia tahu bahwa meskipun gadis itu tidak mengatakan apa-apa, tapi ia sangat menentang dalam hati.     

Dan Youyou pun yang sempat terkejut dengan perhatian Putri Lama, akhirnya tetap melakukan pemeriksaan dengan patuh karena ia memang merasa sakit di perutnya sangat mengganggu.     

Perutnya benar-benar sakit dan ia sangat mual.     

Hanya saja, satu hal yang membuat Youyou sedikit terpana. Ketika dokter memeriksa tubuhnya, ia sempat menanyakan beberapa urusan pribadinya.     

Youyou terdiam, "..."     

Ia yang berbaring di tempat tidur mengatakan dengan tegas bahwa dirinya tidak melakukan keintiman semacam itu, tetapi pada akhirnya, kata-kata dokter benar-benar mengejutkannya.     

Yang juga berhasil memukulnya dengan telak.     

"Putri, Anda hamil dan usia kandungannya sudah lebih dari tiga bulan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.