Halo Suamiku!

Rong Zhan Merasa Tak Berdaya (3)



Rong Zhan Merasa Tak Berdaya (3)

1Tentu saja Sang Xia memerhatikan itu. Mau tak mau, ia memandang Rong Zhan sambil berkata, "Suamiku, bukankah kamu bilang kamu terlalu lelah dan ingin beristirahat hari ini? Ayo, berbaring dan tidur sebentar."     

Kemudian, Sang Xia beralih menatap ke arah Xiao Meibao, "Bagaimana kalau kamu berbaring di tengah, di sebelah ayahmu."     

Begitu Xiao Maibao mendengar ini, ia mendorong kaki bagian bawahnya dan memeluk ibunya.     

Keengganan diungkapkan dengan gamblang tanpa coba disembunyikan.     

Sungguh, Rong Zhan tidak tahu harus berkata apa ketika ia melihat pemandangan ini. Bahkan meski ia tahu bahwa perlakuan ini dilakukan oleh anak kecil, tapi ia merasa seolah tindakan ini telah menghapus semua kebaikan yang sudah ia lakukan untuknya——     

Meskipun ia tahu ini dengan sangat baik, tapi perasaan dingin yang menjalar di hatinya tetap tak bisa dihindari.     

Rasa dingin itu benar-benar menyiksanya hingga menembus ke tulang.     

Alhasil, Rong Zhan berbaring dan bersandar di samping Sang Xia, sedang kedua anaknya berada di sisi lain dan menolak untuk mendekat padanya.     

Kali ini, ia meletakkan tangannya di kelopak matanya dan wajahnya yang tampan. Tak pelak lagi, ia benar-benar tampak tak berdaya... dan... lelah.     

Bahkan hati Sang Xia terenyuh melihatnya.     

Dengan sabar, ia membelai kepala kecil anak-anaknya, menundukkan kepalanya sembari bergumam. Rong Zhan tidak tahu apa yang Sang Xia bicarakan dengan mereka. Yang jelas, kedua anaknya kini benar-benar memandang ayah mereka secara berbeda.     

Xiao Ba Wanghua-lah yang lebih dulu bangkit, memegang lengan ayahnya dan bertanya, "Ayah, apa kamu sakit? Ibu bilang kamu terluka hari ini. Apa kamu berdarah?"     

Selama beberapa saat, Rong Zhan tidak menanggapi, tetapi kemudian, ketika menyadari apa yang sedang terjadi, ia menjawab dengan kaku, "Tidak apa-apa. Hanya sedikit sakit. Tidak ada yang berdarah."     

Tidak akan ada satu pun yang bisa melihat darah di tubuhnya, karena jantungnya-lah yang berdarah.     

Meskipun Xiao Meibao masih terkubur dalam pelukan ibunya, tapi ia juga sudah menjulurkan kepala kecilnya untuk melihat ayahnya seraya mendengarkan apa yang ayahnya katakan.     

Sang Xia yang memandangi wajah imut gadis kecil itu tampak mengerutkan kening. Karena takut dan khawatir, jadi ia menepuk bahu kecilnya. "Cepat, ayahmu semakin mencintaimu dari hari ke hari."     

Atas desakan Ibu, akhirnya Xiao Meibao mau tidak mau ikut bangkit.     

Dan di bawah perhatian mata rumit Rong Zhan, gadis kecil itu sedikit mengerucutkan mulut kecilnya, matanya yang besar dan berair berubah menjadi merah, lalu menatapnya seolah sedang mencari di mana ia terluka, dan kemudian bertanya dengan suara gemetar, "Ayah, Ayah… Ayah baik-baik saja?"     

"Ayah bilang dia sakit." Sela Xiao Ba Wanghua.     

Begitu Xiao Meibao mendengarnya, tangisnya pecah dalam sekejap. Tanpa ragu, ia mengangkat tangan besar Rong Zhan dan dengan suara kecilnya, ia terisak, "Ayah, di mana yang sakit? Aku akan mengobatinya."     

Ketika Rong Zhan mendengarkan kata-kata ini sembari memandangi penampilannya yang ketakutan, gugup, dan menangis, hatinya seperti merasakan roller coaster, naik turun dengan hebat. Beberapa saat yang lalu, hatinya benar-benar dingin dan sakit, tetapi sekarang, hal kecil itu berhasil membuatnya sangat tersentuh.     

Jika sudah putrinya yang bertindak, maka pertahannya akan benar-benar runtuh.     

Sungguh, ia tidak bisa menahannya. Padahal dulunya, Rong Zhan adalah orang yang kejam, tetapi sekarang putrinya dapat dengan mudah mengendalikan suasana hatinya.     

Dengan sigap, Rong Zhan memeluknya erat, menundukkan kepalanya, dan mencium wajah kecilnya, lalu mengusap rambutnya yang lembut, "Sayang, tidak apa-apa. Ayah baik-baik saja. Hanya hati Ayah yang terluka."     

Gadis kecil itu menarik lengan rampingnya dan seperti ingin memberikan tiupan menenangkan. Dalam kesannya, ketika ia terluka dan menangis, Ayah akan meniup di tempat mana ia terluka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.