Rong Zhan Merasa Tak Berdaya (2)
Rong Zhan Merasa Tak Berdaya (2)
Kini, mereka saling berhubungan erat dan saling bergantung.
Dalam kehangatan dan kasih sayang.
Detik setelahnya, Rong Zhan membuka ikatan pakaian milik Sang Xia satu per satu. Bibirnya yang tipis meluncur ke lehernya dan tulang selangkanya yang seksi.
Jari jemari Sang Xia juga perlahan-lahan menarik lembut rambutnya yang halus, memperlambat saraf tegangnya dan mencoba yang terbaik untuk menenangkan suasana hatinya.
Dan saat itu.
Tiba-tiba ada ketukan di luar pintu.
Seketika Rong Zhan menghentikan aksinya.
Sang Xia sendiri juga mulai mengatur napasnya yang mulai terengah. Perlahan-lahan, ia mulai kembali menguasai diri dan melihat ke arah pintu.
Terlihat jelas ada seseorang yang mengetuk pintu.
"Siapa?"
Apakah itu pengasuh?
Tentu Sang Xia berhasil dibuat terkejut.
Tapi begitu pemikiran itu muncul, suara kecil anak laki-laki tiba-tiba dari pintu, "Bu..."
Rong Zhan yang sebelumnya menekan tubuh Sang Xia dengan pakaian berantakan samar-samar mengutuk. Bahkan hasrat yang menggelora dalam dirinya seketika padam.
Sang Xia pun tidak bisa berkata-kata, "..."
Tanpa ragu, ia segera mendorong Rong Zhan untuk bergegas membuka pintu sambil berkata, "Oke, Ibu akan segera ke sana."
Awalnya, Rong Zhan begitu enggan untuk bangkit hingga kehabisan kata. Bukankah kedua anak itu sedang tidur?
Ini benar-benar menggelisahkan.
Dan ketika Rong Zhan membuka pintu, Sang Xia sudah merapikan kembali pakaiannya.
Saat ini tepat di depan pintu, dua sosok kecil berdiri di sana dengan tampilan imut.
Terlihat tangan kecil Xiao Ba Wanghua mencoba memegang bantal besar, menatap mata tajam ayahnya, dan segera mengatupkan mulut kecilnya seraya berkata dengan berani, "Ayah, adik ingin tidur dengan Ibu."
"Hm, bagaimana denganmu?"
Tanya Rong Zhan pada Xiao ba Wanghua, kemudian tatapannya beralih pada Xiao Meibao. Saat ini, gadis kecil itu berdiri di sana, memegang pintu dengan tangan kecilnya, melihat ke dalam dan menolak untuk menatap ke arah ayahnya.
Melihat itu, Rong Zhan hanya bisa terdiam, "..."
Sedangkan Xiao Ba Wanghua yang melihat ketidakbahagiaan di raut wajah ayahnya segera mengulurkan tangan untuk menarik ujung pakaiannya. "Ayah... aku juga ingin tidur dengan Ibu. Aku dan adik ingin tidur bersama."
Rong Zhan menatap keduanya dengan hangat. Bahkan meski mereka mengganggunya, tapi kebencian itu telah hilang.
Dan ketika ia melihat Xiao Meibao mengabaikannya, ia takut gadis kecil itu akan meronta jika ia memeluknya. Betapa sedihnya ia.
Alhasil, Rong Zhan berkata langsung, "Baiklah. Ayo, Ayah gendong ke sana."
Saat mengatakan ini, ia membungkuk untuk menggendong dua bocah itu, seolah-olah itu adalah hal yang biasa.
Tapi ia jelas merasa bahwa tubuh gadis kecil itu meronta. Biasanya, Xiao Meibao akan memeluk lehernya dengan patuh, tetapi sekarang ia hanya meletakkan tangan kecilnya di bahunya dan menarik diri darinya.
Hati Rong Zhan serasa tertusuk ribuan jarum.
Bahkan untuk bernapas saja rasanya begitu sakit.
Dan setelah ia meletakkan mereka di tempat tidur empuk, ia buru-buru memanggil Sang Xia.
Dengan lembut Sang Xia memeluk kedua anaknya untuk tidur bersama.
"Kalian merindukan Ibu?"
"Ya, Bu, aku mencintaimu." Xiao Meibao langsung mengubur dirinya ke dalam pelukan Sang Xia dan memeluknya erat-erat.
"Ibu juga mencintai kalian."
Setelah kalimat itu terlontar, Xiao Meibao dan Sang Xia pergi saling memberikan ciuman satu sama lain, begitu pun Xiao Ba Wanghua yang juga mendekat meminta ciuman.
Sementara Rong Zhan yang melihatnya langsung membuang muka. Ia tidak bisa menahan perasaan sedih di lubuk hatinya saat ini.
Hanya karena ini, kedua anaknya tidak mencium dirinya?
Semua orang mulai takut padanya dan tidak mau berhubungan dengannya. Apakah mereka tidak mengingat dulu? Apa mereka tidak ingat bagaimana ia dulu merawat dulu di rumah?
Hati Rong Zhan benar-benar sesak.