Halo Suamiku!

Rong Zhan Menghancurkan Keharmonisan (6)



Rong Zhan Menghancurkan Keharmonisan (6)

2Sebenarnya, secara logika, tentu ia tidak akan membiarkannya. Ia tidak ingin putrinya bersama orang yang tidak normal, apalagi jika kelainan itu terbukti memengaruhi gen dari generasi ke generasi.     

Tapi secara emosional, belum tentu.     

Ia sangat mencintai putrinya. Dibandingkan dengan segalanya, ia lebih mempedulikan kebahagiaan putrinya. Jika Xiaobai adalah kekasih yang ia inginkan, tidak peduli bagaimana kondisi orang itu, tentu ia tidak akan menghentikannya.     

Selama ia sendiri tidak menyesalinya.     

Pada akhirnya, ia pasti akan mengesampingkan semuanya.     

Tak bisa disangkal, Sang Xia sendiri jelas mengakui bahwa ia juga menyukai monster kecil, anak yang introvert dan pintar ini.     

Ketika ia akhirnya kembali ke rumah, Xiao Meibao tampaknya sudah kelelahan karena menangis dan telah ditidurkan oleh Rong Zhan.     

Sementara Xiao Ba Wanghua yang biasanya suka berkicau dan berlari kesana-kemari, tiba-tiba saja hanya diam membisu saat Sang Xia kembali. Bocah itu duduk di sofa dalam diam, menundukkan kepala, dan bermain dengan Superman kesayangannya.     

Saat Sang Xia memanggilnya, ia masih duduk di sofa, tidak bergerak dan tetap diam.     

Andai saja Sang Xia tidak tahu apa yang terjadi, sudah pasti ia akan terkejut melihatnya seperti ini, tetapi sekarang ia hanya merasa tertekan.     

Sungguh, ia menyayangi Xiaobai, Xiao Meibao, dan putranya.     

Saat ia mendengar Su Li mengatakan bahwa anak kecil itu membawa garpu untuk melukai anak-anaknya, Sang Xia benar-benar terkejut dan cukup kebingungan. Setelah beberapa saat, baru ia merasa takut dan menyesali mengapa dirinya harus keluar saat itu.     

Sekarang ia masuk setelah mengganti sepatunya, mendekat ke sofa di depan anaknya, dan membungkuk untuk melihatnya.     

"Nak, biarkan Ibu melihat apakah kamu terluka atau tidak? Kamu baik-baik saja?" bisik Sang Xia sembari ia ingin memeriksanya.     

Saat Xiao Ba Wanghua membiarkan ibunya memeriksa, Sang Xia tiba-tiba mendengar isakan pelan.     

Sontak, Sang Xia tertegun dan langsung menghentikan aksi di tangannya. Hatinya mulai terasa ngilu.     

Tanpa ragu, ia memeluk tubuh kecil anaknya dan mencoba menenangkannya.     

Xiao Ba Wanghua yang terkubur di leher Sang Xia terisak semakin keras, hingga akhirnya tersedak dengan celah yang tidak jelas, "Bu... Bu... Aku ingin bermain dengan Xiaobai, aku ingin bermain dengannya."     

Xiaobai bukan hanya saudaranya, tetapi juga teman baiknya.     

Anak itu juga telah melindungi dirinya dan adiknya. Jadi sudah pasti ia menyayangi Xiaobai.     

Entah kenapa, hantaman benda keras seolah melukai hati Sang Xia. Mau tak mau, ia bernapas dengan susah payah, baru kemudian mencium kening putranya dan berkata, "Sayang, Yunyun, Ibu akan membiarkan kalian bermain bersama."     

Mulut kecil Xiao Ba Wanghua masih tampak mengerut, matanya pun masih memerah, kemudian tangan kecilnya mengusap air matanya perlahan, baru ia terisak sedih, "Tapi Ayah menolak. Ayah marah, aku takut..."     

Bahkan Sang Xia sudah bisa menebak sikap Rong Zhan hanya dari kata-kata putranya.     

Terlebih lagi, ia sangat mencintai Xiao Meibao. Jika kondisinya demikian, bagaimana mungkin ia membiarkan Xiaobai dan Xiao Meibao bermain bersama.     

Kini, wajah Sang Xia sedikit rumit. Meskipun tidak berarti bahwa apa yang dilakukan Rong Zhan pasti salah, dan belum tentu salah, namun... pasti ada solusi yang tepat bukan?     

"Jangan takut, Yunyun, itu adalah ayahmu. Apa yang kamu takutkan? Jangan khawatir, Ibu akan berbicara pada Ayah agar membiarkan kamu dan adikmu bermain dengan Xiaobai."     

Sembari mengatakannya, Sang Xia membawa anaknya ke lantai atas.     

Sedangkan Xiao Ba Wanghua hanya mengangguk berat dengan kepala kecilnya disandarkan di bahu Sang Xia. kali ini, ia memegang ibunya erat-erat.     

Dan begitu Sang Xia naik ke atas, ia melihat Rong Zhan.     

Ia berdiri di lantai dua dengan tangan di pegangan tangga sembari memandang mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.