Rong Zhan Menghancurkan Keharmonisan (4)
Rong Zhan Menghancurkan Keharmonisan (4)
Selama bertahun-tahun, selama ia dan Su Li saling mengenal lebih dari enam atau tujuh tahun, Su Li tidak pernah begitu acuh pada dirinya.
Hanya saja saat ini.
Sang Xia mengabaikan kata-kata Su Li dan langsung berbalik untuk mengejar, menyambar Xiaobai dari pelukannya, kemudian berkata tanpa melihat ke belakang, "Mobilku ada di depan! Masuk ke mobil bersamaku!"
Kini, Su Li menatap nanar ke arah Sang Xia yang telah membawa putranya pergi. Sosoknya hanya berdiri di sana selama beberapa detik, baru kemudian ia mendongak sembari mengedipkan mata merahnya, sebelum akhirnya ia berjalan ke mobil seraya menahan air matanya yang hampir pecah.
**
Di sebuah kafe di pinggir jalan.
...
"Apa yang aku pikirkan di awal terlalu sederhana. Aku hanya berharap dia menjalani kehidupan biasa seperti orang normal. Tapi selama ini, aku selalu menipu diriku sendiri dan terus mengatakan bahwa dia tidak berbeda dari anak-anak lain. Dia bisa bermain bersama, makan dan minum bersama, belajar bersama, dan bahkan memiliki keluarga di masa depan... Menikah dan memiliki anak dengan lancar... Tapi ini semua hanyalah harapanku."
Di sebuah kafe, tampak dua wanita duduk di dekat kaca bening, dengan seorang anak yang tertidur di pelukan Ibunya.
Su Li mengatakan semuanya dengan suara serak. Dengan lembut, ia pun mengusap sudut matanya dengan tissue sembari menundukkan kepalanya dengan senyum yang tajam. "Ini semua salahku. Semua salahku. Seharusnya aku tidak membiarkan dia lahir dan datang ke dunia ini hanya untuk mendapatkan penderitaan, juga lebih banyak kerugian di masa depan. Jika dia benar-benar membunuh nantinya, maka hal itu juga akan berbahaya bagi orang lain."
Mungkin, ia memang benar-benar terlalu egois…
Dan setelah Sang Xia mendengar apa yang dikatakan Su Li, matanya kini dipenuhi dengan sedikit kabut. Dengan yakin, ia menggelengkan kepala, memegang tangan Su Li yang terkepal erat dan berkata perlahan, "Su Li, itu bukan salahmu. Kamu baru saja melakukan semua yang harus dilakukan seorang ibu. Kamu telah melakukan lebih baik daripada ibu-ibu lain di luar sana. Jangan katakan itu lagi, kumohon."
Sang Xia sangat tahu bahwa Xiaobai selalu berada di bawah pengawasan Su Li sejak ia lahir.
Sang Xia sendiri juga sangat menyukai Xiaobai yang pendiam dan pintar, tertutup juga lembut. Tapi sebenarnya, jika Su Li tidak mengakui kepadanya bahwa putranya adalah manusia serigala, tentu Sang Xia tidak bisa memercayai apa yang terjadi beberapa saat lalu di vila.
Mau tak mau, ia harus percaya bahwa Xiaobai, yang terlihat sangat normal dan tampan, memiliki gen manusia serigala di tubuhnya.
Bahkan bisa dibilang, gen manusia serigala itu adalah yang paling murni.
Harus diakui, ini adalah contoh paling sukses dalam sejarah dan satu-satunya di dunia. Sang Xia tahu bahwa Su Li sebenarnya ingin memahami semua kemungkinan kemampuan Xiaobai, alasan emosionalnya, dan sebagainya.
Tapi ia memiliki cara lain. Apalagi, ia tidak ingin jika identitas asli putranya diketahui oleh mereka, terlebih jika putranya harus memasuki laboratorium di usia muda dan diperlakukan sebagai tubuh eksperimental, dengan berbagai tes darah dan berbagai kabel yang dimasukkan ke dalam tubuhnya untuk diperiksa.
Ia tidak bisa menahanya.
Dan tentu saja, Sang Xia pun sangat mencintai Xiaobai dan Su Li.
"Jangan terlalu khawatir. Kita semua adalah keluarga. Tidak apa-apa jika kamu ingin mengutarakan apapun, toh, kita semua juga akan saling berbagi padamu. Xiaobai juga anak kami. Kami akan merawatnya seperti anak kami sendiri dan merawatnya dengan baik bersama-sama. Bahkan jika dia tumbuh lebih kuat saat dewasa nanti, kami tidak akan membiarkan dia dimanfaatkan oleh orang lain."
Kali ini, Sang Xia sudah berjalan ke sisi yang berlawanan dan duduk di sana. Kemudian, tatapan seriusnya di arahkan tepat pada Su Li dengan matanya yang juga telah memerah.
Sementara itu, tampak bibir Su Li bergerak-gerak gelisah seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya semua kalimat itu tersangkut di tenggorokan.