Halo Suamiku!

Monster Kecil Mencium Xiao Meibao (1)



Monster Kecil Mencium Xiao Meibao (1)

2Setelah Su Xun dan Ye Zi memiliki bayi perempuan, semua kerabat dan teman mereka mengirim pesan ucapan selamat dan amplop merah besar. Bahkan Keluarga Rong Zhan datang langsung untuk melihat anggota keluarga baru mereka.     

Kelahiran bayi baru tentu akan mengisi Roma dengan suasana hangat yang berbeda.     

Sementara di utara China sedang berlangsung musim dingin yang mencekam, sehingga tidak nyaman untuk pergi keluar.     

Selain itu, Sang Xia sendiri juga akan berkumpul dengan anggota band-nya di Roma untuk pelatihan intensif selama jangka waktu tertentu. Akan ada pertunjukan besar di seluruh dunia. Bahkan beberapa bulan kemudian akan diadakan konser di Kota G, jadi keluarga mereka cukup pergi ke Roma sebentar.     

Setelah Rong Zhan membawa kedua anaknya ke Roma, Roma menjadi jauh lebih hidup.     

Bagaimanapun, kini ada empat orang di keluarga Rong Zhan. Jun Hang dan Youyou telah tiba sebelumnya. Sedangkan Leng Yunchen akan datang setelah ia menyelesaikan kesibukannya dengan pasukannya dalam beberapa hari ke depan.     

Di musim dingin Roma, dibandingkan dengan Kota T di Cina, di sana cukup dengan hanya mengenakan jaket, mantel wol, dan sepatu bot. Hanya saja, karena Xiao Ba Wanghua dan Xiao Meibao selalu ingin keluar dan bermain serta berlarian di salju saat di Kota T, alhasil, mereka terserang flu dan hidung kecil mereka mengalirkan ingus dari waktu ke waktu.     

Sampai mereka datang ke Roma, keduanya belum sepenuhnya membaik.     

Hari itu, Xiao Ba Wanghua ada di rumah dan ingin pergi bermain. Tapi Sang Xia tidak ingin mengambil risiko, apalagi tanpa adanya Rong Zhan di rumah karena ia pergi ke markas.     

Jadi jika terjadi apa-apa dengan anak-anaknya, maka Sang Xia akan lebih kewalahan. Namun, bocah lelaki itu membuatnya sakit kepala, hingga tiba-tiba bel pintu berdering di vila.     

"Bu, Bu, aku ingin keluar." Rengeknya untuk yang kesekian kali.     

Saat itu, Xiao Ba Wanghua memegang pahanya dengan erat, sembari menangis dan terus berkicau.     

Padahal Sang Xia baru saja meletakkan Xiao Meibao di sofa sebelahnya, memberikan obat untuk dimakan, menutupi tubuhnya dengan selimut, baru ia beralih untuk menanggapi Xiao Ba Wanghua, "Lihat, adikmu lebih sakit daripada kamu. Tidak bisakah kamu membiarkannya istirahat dengan baik? Jika kamu terus merengek, Ibu akan pergi mencari ayahmu dan lihat saja apakah dia akan mematahkan pantat kecilmu."     

Setelah mengatakannya, Sang Xia menggosok pelipisnya yang sakit seraya bangkit untuk membuka pintu.     

Xiao Ba Wanghua mengikuti di belakang. Kini, bocah kecil itu turut penasaran dan ingin melihat siapa yang datang.     

Sesaat setelah Sang Xia melihat pengunjung dari layar monitor, ia tampak segera mengangkat alis. Kemudian keterkejutan di wajahnya tak lagi bisa terhindarkan.     

Dengan cepat ia segera membuka pintu.     

Seorang wanita dengan mantel punk hijau militer tiba-tiba muncul. Tampak ia menarik sudut bibirnya dan tertawa dengan makna yang mendalam, menambah kesan di wajahnya yang cantik.     

Terlihat ia juga menggendong seorang pria kecil di lengannya, yang mengenakan mantel krem, syal Inggris, sepasang sepatu bot kulit kecil, rambut hitam yang lembut, kulit putih dan tampan, tak lupa penampilan kecilnya yang indah dan memesona. Sungguh, entah berapa banyak penggemarnya kelak ketika ia dewasa nanti.     

"Halo, Bibi. Aku Su Mubai."     

Monster kecil itu mengangkat wajahnya dan berbicara dengan sopan.     

Kebahagiaan Sang Xia benar-benar meluap hingga ia segera membungkuk dan memeluknya, dan kemudian meminta kedua orang itu untuk masuk dengan cepat.     

"Ye Zi telah melahirkan seorang putri. Kamu sudah melihatnya atau datang ke sini dulu?" Di saat Sang Xia sedang berbicara dengan Su Li di sini, Xiao Ba Wanghua justru tampak agak konyol melihat kedatangan monster kecil sekarang ini.     

Sepertinya ia tidak menyangka akan melihat pasangan kecil adiknya yang tersayang di sini!     

Alhasil, Xiao Ba Wanghua yang baru saja ingin keluar untuk bermain langsung melompat. Xiaobai pun dirobohkan tanpa persiapan. Untungnya, ia mengenakan pakaian tebal dan masih ada karpet di lantai. Sontak, kedua orang dewasa itu menoleh ke belakang dan melihat dua anak laki-laki kecil mereka tertawa dan berkelahi bersama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.