Halo Suamiku!

Kecupan Malu-malu (2)



Kecupan Malu-malu (2)

2"Bu, kakak dan adik mengabaikanku. Mereka bersembunyi dan bermain berdua saja sambil berciuman..."     

Sesaat setelah suara serak yang diiringi tangisan terdengar, tercipta keheningan di udara, dan percakapan mereka tiba-tiba berhenti di Sang Xia.     

Saat itu, Su Li-lah yang pertama kali bereaksi. Ia tampak tersenyum menanggapi keluhan bocah kecil itu, "Apa, anakku mencium adikmu?"     

Selama ini, putranya selalu pemalu dan tertutup. Tapi sekarang, ia benar-benar berubah dan berani mengambil inisiatif?!     

Bagus, bagus, ini sangat luar bisa! Akhirnya Su Li benar-benar memiliki keturunannya!     

Sementara itu, sangat berbanding terbalik dengan wajah Rong Zhan yang tiba-tiba berubah rumit. Apalagi, begitu melihat bayi perempuannya yang sudah tidak ada lagi di sekitarnya, ia langsung menoleh untuk mencari ke sekeliling.     

Dan tepat di detik berikutnya, ia mendengar putranya terisak sambil mengeluh, "Bukan monster kecil yang menciumnya! Tapi adikku yang menciumnya!"     

Begitu kata-kata ini terlontar, sudut mata Rong Zhan berkedut dua kali!     

Gadis kecil itu benar-benar... sudah keterlaluan.     

Bagaimana bisa kekasih kecilnya sendiri begitu terpikat oleh anak laki-laki lain.     

Tak ayal lagi, Su Li pun bahkan hampir tersedak oleh air liurnya sendiri dan mendesah dalam diam.     

Ternyata ia hanya terlalu berharap.     

Kini, Sang Xia-lah yang akhirnya mengambil langkah. Tanpa ragu, ia sontak berbalik untuk memanggil putrinya. Dalam sekejap, dua sosok kecil itu muncul dari sebuah ruangan dan keluar sambil bergandengan tangan. Bahkan saat ini, Xiao Meibao yang memegang erat tangan monster kecil benar-benar sepenuhnya mengabaikan sorot sedih yang terpancar dari mata ayahnya.     

Kemudian, monster kecil dengan lembut mengatupkan mulutnya dan diikuti oleh tangan kecilnya. Wajahnya pun tampak tenang dan terkendali, tetapi jika dilihat dengan cermat, telinganya akan tampak sedikit memerah.     

Rong Zhan yang sudah sangat kesal langsung memisahkan tangan mereka, "Nak, ayah dengar kamu mencium adik laki-lakimu? Bukankah Ibu sudah memberitahumu bahwa kamu tidak boleh mencium seseorang, apalagi laki-laki begitu saja?"     

"Tapi aku menyukainya." jawab Xiao Meibao tanpa rasa bersalah sedikit pun.     

Menyukai monster kecilnya, menyukai suami kecilnya.     

"Kamu—-!" Sekuat tenaga Rong Zhan menahan gejolak kuat di hatinya saat ini.     

Sementara Xiao Meibao yang menatap kemarahan ayahnya segera mengerutkan kening samar dan matanya melayang jauh untuk menatap ibunya. Kemudian, suara kecilnya kembali terdengar, "Ayah, Ibu juga selalu menciummu. Ibu bilang dia menciummu karena dia menyukaimu, dan Ibu bilang dia hanya bisa mencium orang yang dia suka..."     

Ya!     

Sesaat setelah kata-kata itu keluar dari mulut kecil Xiao Meibao, Su Li tertawa terbahak-bahak, dan bahkan Chen Nianbai pun tampak sedikit mengangkat bibirnya.     

Seketika itu juga Sang Xia sedikit malu, tetapi intinya di sini adalah Rong Zhan. Wajahnya yang masih diselimuti awan mendung baru saja dipermalukan oleh putrinya sendiri. Dengan lirikan tajam yang ditujukan untuk istrinya, Rong Zhan dengan lembut menarik sudut bibirnya.     

Dan ia hanya mendapati istrinya yang berbalik, terbatuk-batuk, dan menahan malu.     

Akhirnya, Xiao Meibao mengambil kesempatan itu untuk menerkamnya dan mencium leher Rong Zhan dengan tiba-tiba. Matanya yang menawan kini juga tampak berbinar, "Ayah, aku juga menyukaimu."     

Kali ini, reputasi Rong Zhan benar-benar hancur.     

Buruk,benar-benar buruk.     

Sungguh, istri dan putrinya memang yang paling bisa membuatnya tak karuan.     

Ditambah dengan Xiao Ba Wanghua yang berlari saat ini dengan mata merah dan berkata dengan mulut kecilnya, "Adik tidak pernah menciumku."     

"Karena aku tidak menyukaimu." jawab Xiao Meibao dengan santai.     

Begitu Xiao Ba Wanghua mendengar ini, seketika ia melebarkan matanya dan bereaksi, bahkan tangisannya tak lagi bisa dihindarkan. Kini, tubuh kecilnya menangis putus asa sekaligus malu.     

Tetapi semua yang ada di sana justru merasa geli setengah mati. Sampai akhirnya, Xiao Ba Wanghua yang masih menangis mencoba berbicara pada ibunya dengan terisak, "Bu, Bu, aku tidak akan pernah bersikap baik pada adik lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.