Halo Suamiku!

Menghadiri Makan Malam Internasional (6)



Menghadiri Makan Malam Internasional (6)

0Keduanya saling menggoda dengan kehangatan yang terpancar.     

Dan sesaat setelah Youyou cukup kenyang dengan makanan yang dihidangkan, Jun Hang tiba-tiba menggendongnya, membawanya pergi, naik ke atas, dan memasuki kamarnya.     

Dengan tersipu malu, Youyou hanya bisa pasrah dan seketika melupakan lukisannya saat Jun Hang telah ada di hadapannya. Jadi begitu Jun Hang masuk dan melihat lukisan cat minyak yang megah sekaligus menakjubkan di atas kertas khusus yang terlipat setengahnya, ia sedikit terpana.     

Tanpa ragu, Jun Hang langsung menatap Youyou yang sudah terbaring di ranjang, kemudian beralih menatap lukisan itu sambil bertanya, "Kamu yang melukisnya?"     

"Siapa lagi? Siapa yang akan secerdas aku?"     

Kini, Youyou melingkarkan tangannya di leher Jun Hang dan cahaya licik melintas dari sorot matanya.     

Hanya saja, karena Youyou tidak memberitahu Jun Hang mengapa ia menggambar lukisan ini, alhasil, pria itu mengira Youyou terlalu kesepian, jadi ia mencari sesuatu untuk menghilangkan kebosanannya.     

Benar saja, tanpa banyak bertanya, Jun Hang tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menggosok telinganya sambil berbisik, "Menurutku, kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau selama itu tidak mengganggu."     

"Apa?"     

Youyou tentu melukis bukan tanpa alasan.     

Dan tiba-tiba, kembali teringat ucapan tersirat Putri Anne sebelum ia pergi bahwa ia berpikir dirinya terlalu santai di sini.     

Sialan!     

Ia benar-benar sial!     

Padahal ia melukis untuk pamannya yang menjabat sebagai Perdana Menteri.     

Dan sepertinya, Jun Hang tahu apa yang ia pikirkan. Sembari membelai dengan lembut, sebuah ciuman jatuh di dahinya, "Tidak apa-apa, Sayang. Jika kamu pikir sangat membosankan berada di sini, kamu bisa melukis."     

Sontak, kerutan dalam tergambar di dahi Youyou dan lubuk hatinya tiba-tiba berbisik tanpa alasan. Ia tahu Jun Hang lelah, tapi kenapa ia berpikir dirinya akan menyerah?     

Hari-hari ini akan segera berakhir.     

Mungkin setelah Ibu mengajaknya makan malam yang digelar oleh pamannya.     

 ...     

Jun Hang terlihat membungkuk dan berkata bahwa waktu sudah siang.     

"Aku tidak sabar."     

Kemudian, ia mengecup akar telinga Youyou dan memberinya kenikmatan yang menyegarkan.     

Kini, tubuh Youyou mau tak mau tenggelam bersamanya.     

 **     

Awalnya, Youyou berniat untuk mengaku pada Jun Hang, tapi kemudian ia menyerah.     

Tapi ia tidak pernah menipu Jun Hang. Justru Jun Hang-lah yang menjauhkannya dari dunia politiknya yang rumit.     

Jika saja Jun Hang tidak tahu identitas aslinya sendiri, maka Youyou pasti akan lebih banyak memberitahu tentang dirinya.     

Waktu berlalu dengan cepat dan pesta makan malam internasional yang digelar di Inggris sudah di depan mata.     

Malam itu, Jun Hang sedang menemaninya. Kemudian, Putri lama dan Putri Anne mengundangnya lagi.     

Hanya saja, mereka tidak hanya memanggil Jun Hang, tetapi juga meminta Youyou untuk pergi bersama.     

Ketika mereka akhirnya bertemu, kebanyakan Putri lama menyuruh Jun Hang untuk memanfaatkan kesempatan menjalin hubungan baik dengan para selebriti internasional nantinya.     

Sampai akhirnya, Putri lama berucap, "Jun Hang, Anne akan pergi bersamamu. Meskipun kalian belum menikah, tapi Anne akan hadir sebagai Putri masa depan dan menemanimu."     

Tepat ketika Youyou mendengar ini, ia benar-benar tercengang.     

Benarkah seperti itu?     

Siapa pun tahu, jika Anne diizinkan muncul dalam perhelatan internasional ini, maka identitasnya tidak dapat diubah pada saat pernikahan akbar. Kalau tidak, bukankah itu akan menjadi lelucon bagi orang-orang di dunia?     

Namun tampaknya, Jun Hang hanya membuat suara samar dan menyetujuinya.     

Seketika itu juga, Youyou dengan lembut mengerutkan bibirnya dan tidak berbicara.     

Tanpa diduga, Putri lama tiba-tiba bergerak untuk menatap ke arahnya, "Sedangkan kamu, Nona Bo, aku harap kamu bisa menjaga posisimu saat ini. Karena kamu tinggal di sini, jangan keluar dari istana dan jangan biarkan orang menangkap basah hubunganmu dengan Yang Mulia, terutama ketika negara lain berpartisipasi dalam pesta makan malam."     

Begitu kata-kata itu terlontar, wajah Youyou tampak sedikit berubah.     

Tetapi dalam sekejap, ia tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir, Tuan Putri. Demi Jun Hang, tentu saja aku tahu mana yang lebih penting."     

Benar.     

Makan malam itu lebih penting.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.