Halo Suamiku!

Kisah Cinta Manis di Hari Natal (3)



Kisah Cinta Manis di Hari Natal (3)

0"Ppffft!"     

Rong Zhan yang melihat pemandangan ini dan baru menyadarinya hanya bisa mendesis tidak sopan.     

Sementara Sang No menahan sakit di kakinya yang ditendang dan berdiri berjinjit dengan kaki yang melompat beberapa kali, sedang wajah halus An Xiaoyang sudah memerah, seolah hendak meneteskan darah. Bahkan ia ingin mengubur dirinya dalam-dalam.     

Ya, Sang No, sungguh luar biasa.     

Dan saat ini, An Xiaoyang sepertinya tiba-tiba menyadari apa yang dimaksud kakak Sang No yang bermakna "intimidasi".     

Kedua tangan kecil itu hanya dipelintir menjadi satu dan wajahnya yang sangat malu benar-benar tak terdefinisikan.     

Sungguh, apa yang dikatakan Sang No sangat ambigu.     

"Tidak, kakak, sebenarnya aku..." Dengan lemah Sang No mengangkat tangannya.     

"Diam! Aku akan mengajak Xiaoyang untuk istirahat dulu." sahut Sang Xia sembari memandang Rong Zhan, dan kemudian melanjutkan, "Suami, bantu aku membereskan anak ini. Aku akan memberinya pelajaran besok. Ini sudah keterlaluan. Aku ingat bagaimana dia berjanji padaku sebelum aku pergi… Benar-benar bajingan yang tidak bisa diandalkan. !"     

Sang Xia kemudian menatap Sang No, baru setelahnya, menarik tangan An Xiaoyang dan segera membawanya pergi.     

Dalam hati, An Xiaoyang meyakini bahwa kayak Sang No pasti salah paham, tetapi masalahnya telah sampai pada titik ini. Bahkan meski ia menjelaskan sesuatu, Sang Xia pasto tidak akan mendengarkannya. Apalagi, An Xiaoyang masih malu dan lebih takut jika kakak Sang No mengira ia hanyalah gadis biasa.     

Tiba-tiba.     

Dalam perjalanan menuju ke kamar, Sang Xia menarik napas panjang untuk menenangkan diri. Tanpa sadar, ia mengepalkan tangan kecil lembut gadis kecil itu dan perlahan berkata, "Xiaoyang, kakak tahu kamu dan Sang No belum sama-sama dewasa, kan? Jadi kakak harus mengingatkan tentang beberapa hal. Sekarang kamu masih muda dan dalam tahap kunci dari tahun ketiga SMA. Sebenarnya, kakak telah memberitahunya sejak lama, tapi kakak tidak menyangka dia... "     

"Kakak tidak menyangka dia...!" Kali ini, Sang Xia tidak bisa mengucapkan kata-kata lanjutannya untuk yang kedua kali. Bahkan wajahnya sudah merah padam.     

Sementara An Xiaoyang buru-buru berkata, "Kakak, sebenarnya, masalah ini tidak seserius yang kakak pikirkan. Kami berdua, kami berdua, tidak... tidak seperti yang kakak pikirkan ... Jadi kakak tidak perlu khawatir..."     

Sontak, Sang Xia terkejut ketika mendengar pernyataan itu.     

Namun, An Xiaoyang tidak bisa menahan diri untuk terus menjelaskan, "Sang No, dia terkadang datang untuk membantuku, tetapi terkadang waktunya sudah sangat larut. Di saat-saat seperti itu, biasanya dia tidak mau repot-repot pergi..."     

Saat An Xiaoyang menjelaskannya, entah kenapa ia masih merasakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan. Sampai akhirnya, ia menundukkan kepalanya sedikit dan wajah kecilnya yang halus tampak semakin memerah, "Singkatnya... singkatnya, kita tahu..."     

Pada titik ini, Sang Xia tidak bodoh. Bisa dilihat bahwa apa yang dikatakan An Xiaoyang itu benar. Jadi, diam-diam ia menghela napas lega. Sebenarnya, ia tidak terlalu peduli dengan langkah yang telah dicapai kedua orang ini, tapi ia hanya takut bahwa mereka tidak dapat bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan.     

"Xiaoyang, aku tidak percaya pada Sang No. Anak laki-laki itu mudah tersesat di usia-usia seperti ini. Yang paling kakak pedulikan sekarang adalah kamu. Bagaimanapun, anak perempuan selalu menderita lebih banyak kerugian daripada anak laki-laki dalam hal ini dan banyak hal yang merepotkan. Bagaimana jika kalian tidak dapat menangani ini dengan baik dan berakhir dengan hamil? Itulah kenapa kakak ingin memberitahumu tentang beberapa hal karena itu juga untuk kebaikan kalian. Belum terlambat untuk membicarakan beberapa hal sebelum kalian lulus."     

Meskipun An Xiaoyang merasa malu, tapi ia tetap mengangguk dengan cerdik, "Jangan khawatir, kakak. Aku mengerti."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.