Halo Suamiku!

Panggil Aku Suami Lagi (3)



Panggil Aku Suami Lagi (3)

0Saat ini, Josh sudah benar-benar sadar sepenuhnya.     

Jadi bukan saat yang tepat untuk berpura-pura tidak tahu atau bersikap bodoh.     

Akhirnya, dengan sekuat tenaga, Josh menolak dan mencoba menghentikan tubuh Bo Jing yang sedang berusaha meremas kakinya.     

Mendapati bahwa sekujur tubuh Josh memerah dan menegang, bahkan matanya tertutup rapat, Bo Jing langsung menghentikan aksinya, dan kemduian sengaja berbisik pelan, "Kamu benar-benar… malu?"     

Sontak, Josh mengusap wajahnya dengan gusar. Wajah, leher, dan telinganya telah memerah. Dengan sedikit menggertakkan gigi, ia melontarkan dua kata dengan geram, "Omong kosong!"     

Begitu Josh mengatakan ini, tangan Bo Jing yang membelenggu dirinya tiba-tiba mengendur.     

Bahkan Bo Jing juga tidak lagi menekannya.     

Hanya saja, tepat ketika Josh mengira bahwa Bo Jing sudah menyerah, suaranya tiba-tiba terdengar tepat di telinganya, "Aku akan membantu saat kamu sudah tertidur."     

Napas Josh serasa terhenti sesaat, "..."     

Dan wajahnya yang sudah semerah udang rebus semakin terbakar.     

Apalagi sekarang, ia hanya mengenakan handuk mandi dan keduanya berada di tempat tidur. Alhasil, suasana yang tercipta juga menjadi sangat berbeda, jauh lebih memalukan daripada saat malam.     

Setelah Bo Jing berbalik, ia langsung melepas belenggunya dan berakhir memeluknya erat. Kini, keduanya tampak saling bergantung satu sama lain. Terlebih lagi, tampilan Josh yang bersandar lemah di lengan Bo Jing yang ramping membuatnya seolah telah memasrahkan diri seutuhnya pada suaminya. Jarak antara mereka pun begitu dekat, sangat dekat.     

Saking dekatnya hingga membuat Bo Jing bisa mencium kening Josh hanya dengan sedikit menundukkan kepala.     

Saat ini, keduanya tidak ada yang berbicara. Bagi mereka, setelah sama-sama membuka hati satu sama lain selama dua hari ini, keduanya perlahan menjadi mesra dan hanya dengan berdua saja tanpa melakukan apa-apa sudah mampu menentramkan hati.     

Tangan Bo Jing yang lain juga perlahan terangkat, lalu jari-jarinya menyelinap ke rambut hitam panjang milik Josh, kemudian memainkannya dengan lembut.     

Bahkan kini, kepala keduanya semakin dekat dan lebih dekat lagi.     

Begitu Bo Jing menundukkan matanya yang ramping, ia dengan lembut langsung mengecup bibir Josh.     

Kecupan itu terus berlanjut hingga akhirnya semakin dalam dan bahkan Bo Jing memagutnya dengan lebih liar     

Dua orang itu seperti jatuh ke dalam dunia milik mereka sendiri. Awalnya, mereka sama-sama berhati-hati, tetapi kemudian perlahan bergerak lembut dan sekarang semakin tak terpisahkan.     

  **     

Saat ini, Bo Jing masih bersikukuh untuk mengobati jejak yang ia tinggalkan di tubuh Josh. Ketika Josh masih dilanda kebimbangan, Bo Jing berbisik di telinganya bahwa tidak akan nyaman jika harus mengemudi tanpa mengobatinya terlebih dulu, bahkan ia juga telah membuat berbagai alasan. Sampai akhirnya, Josh tidak punya pilihan selain mendorong dan menolak dengan wajah memerah.     

Namun tak bisa disangkal, setelah keduanya melakukan apa yang memang seharusnya dilakukan, tampaknya hubungan mereka menjadi jauh lebih dekat.     

Seluruh vila besar ini juga nampaknya penuh dengan pesona cinta.     

Dan setelah selesai makan, mereka tidur di vila sembari menunggu dimulainya acara balap mobil nanti malam. Lagi pula, Bo Jing sudah terlanjur mendaftarkan Josh kemarin.     

Menjelang malam.     

Langit berwarna oranye menghiasi pulau Bahama.     

Karena keterbatasan medan di sini, alhasil mobil harus melewati trek pasir yang sangat tidak mudah untuk dilewati oleh pengemudi. Para pembalap diharuskan untuk mengelilingi pulau, dan siapa pun yang tiba dengan kecepatan tercepat adalah pemenangnya.     

Banyak turis datang untuk mendaftar, kebanyakan dari mereka ikut bersenang-senang untuk memancing pariwisata.     

Namun, di antara begitu banyak orang, pasti akan ada beberapa orang yang kuat, entah mereka benar-benar pembalap atau bukan.     

Sama seperti Josh, yang merupakan kapten Kimi dari tim FocA. Biasanya ia akan memakai topeng selama balapan. Sedangkan saat ini, ia terlihat seperti gadis yang sangat cantik dan begitu menawan. Jadi siapa yang mengira bahwa ia telah berada di ambang kematian berkali-kali dalam karir balapnya.     

Dan keikutsertaan Josh kali ini hanya untuk menemukan kegembiraan dan bersenang-senang. Tidak masalah apakah ia mendapat tempat pertama atau tidak.     

Hanya saja, ia sama sekali tidak menyangka akan bertemu dengan "teman lama".     

"Teman lama" itu juga seorang pembalap dan pernah bersaing bersama di sirkuit Monza saat di Italia sebelumnya.     

Dan Josh mengenalinya karena orang itu terlalu menonjol.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.