Halo Suamiku!

Kecemburuan Bo Jing (1)



Kecemburuan Bo Jing (1)

2Kini, gerakan gadis di depan api unggun itu terlihat dinamis dan energik.     

Meski hanya dengan mengenakan jeans ketat, kemeja putih, dan wajah sederhana tanpa riasan, tapi tetap membuatnya terlihat menawan, seksi dan memesona. Bahkan berbagai gerakan yang ia lakukan dengan menggoyangkan rambutnya dan mengayunkan pinggulnya di depan api unggun membuat Bo Jing semakin mengaburkan pandangannya.     

Adegan ini secara otomatis disimpan rapat dalam benaknya seperti sebuah klip dalam film.     

Harus diakui, Josh memang benar-benar memesona, menarik, mengagumkan dan begitu memikat. Sama seperti saat ia berada di trek balap, yang membuat orang berteriak dan bersorak liar saat melihatnya.     

Tapi Bo Jing berharap bahwa penampilan Josh yang memancarkan pesona seksi yang tak ada habisnya ini hanya boleh dinikmati olehnya sendirian tanpa campur tangan dari orang lain.     

Apalagi, ia tidak bisa menampik kenyataan bahwa pria-pria itu terlihat sangat terobsesi saat menatap istrinya, dan hal itu benar-benar membuatnya sangat geram.     

Sampai di akhir tarian, terdengar sorak sorai keras dan teriakan.     

Dalam suasana ini, tampaknya tidak ada artinya memilih siapa yang ada di sisi siapa, karena sudah ada terlalu banyak kesenjangan di antara dua orang itu. Bagaimana lagi? Tarian seksi Linda memang agak menggoda dan hanya menarik kebanyakan pria. Tidak seperti Josh, yang membuat baik pria maupun wanita berteriak dan bersorak tiada henti.     

Dan sesaat sebelum tarian Josh berakhir, ia masih mempertahankan posisi sebelumnya, hingga menarik banyak orang untuk menari bersama.     

Tampaknya, ketidakbahagiaan kecil yang ia rasakan sebelumnya telah dilampiaskan melalui tarian ini.      

Dan ketika semua yang ada di sana menari bersama, Linda seperti orang yang dikecualikan saat ini. Sekarang, siapa yang membuat mereka berbalik ke pihak Josh?     

Bahkan, karena suasana malam ini begitu asyik dan panas hingga membuat penyelenggara pesta api unggun itu tidak akan pernah bisa melupakannya. Setelah berteriak untuk meminta mereka menari bersama malam ini, banyak orang bersorak di sekitar Josh.     

Sedangkan Linda yang melihat pemandangan ini benar-benar sudah tidak tahan lagi. Wajahnya telah memanas, seperti baru saja ditampar dengan keras.     

Ia hanya merasa bahwa ketika orang lain melihat dirinya setelah ini, mereka hanya akan menyindir atau mengejeknya. Dan yang lebih menyedihkan adalah ketika semua orang hanya mengasihaninya.     

Tapi sesuai dengan aturan yang berlaku. Siapa pun yang menang dapat memilih pria idamannya untuk diajak menghabiskan malam setelah menari. Tentu saja, banyak pria berharap mendapatkan wanita yang seksi macam Josh.     

Bahkan entah dari mana seseorang mendapatkan mawar, ia langsung saja menyerahkannya pada Josh.     

Dalam pandangan tipis dari adegan yang terjadi, Bo Jing sontak menahan napas, tetapi hal yang lebih menarik justru terjadi setelahnya. Saat itu, Josh tampak tersenyum manis pada pria itu dan mengambil buket mawar yang dihadiahkan untuknya.     

Seketika itu juga, wajah Bo Jing berubah merah padam dalam sekejap dan segera mendorong orang-orang di depan untuk menyingkir agar ia bisa maju ke depan.     

Namun, sesaat setelah Josh membuka bungkusan buket itu, dalam suasana yang masih menggairahkan, tiba-tiba ia melemparkan mawar ke udara. Dalam sekejap, mawar yang tak terhitung jumlahnya beterbangan, dan semua orang langsung berebut untuk menangkapnya.     

Apa yang baru saja dilakukan Josh tentu membuat semua orang semakin riuh dan tak terkendali. Hanya saja, hal itu justru membuat Bo Jing sempat tidak bisa menangkap sosok Josh dalam pandangannya.     

Segera, rasa gugup menyelimutinya dan ia hanya mampu berdiri di tempat sembari melihat sekeliling untuk mencari sosoknya.     

Namun saat kekhawatiran itu semakin meremas hatinya, tiba-tiba seseorang menepuk bahu kirinya dari belakang. Tanpa sadar ia berbalik, namun tidak ada seorang pun di sana. Dan tepat di detik berikutnya, sentuhan hangat tanpa diduga terasa di pipi kanannya!     

Bo Jing tersentak di tempat. Dalam sekejap, orang yang ia cari kini telah muncul di hadapannya.     

Dengan mawar di mulut, Josh menatap Bo Jing sambil tersenyum. Bahkan terlihat sorot cibiran dan kepuasan kecil di matanya.     

Namun, titik yang lebih berarti dari ini adalah perasaan yang dalam di dasar matanya.     

Tepat di saat itu, waktu seolah berhenti.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.