Halo Suamiku!

Minta untuk Ditemani (3)



Minta untuk Ditemani (3)

1Kali ini, Bo Jing mengeratkan mantelnya ke tubuh, seolah takut jika tubuhnya dilihat oleh orang luar. Lagi pula, kemeja basah di dalamnya benar-benar menggambarkan sosoknya yang anggun.     

Sebuah gambaran keindahan yang menawan, luar biasa, dan menggairahkan.     

Sementara Linda yang sibuk menari seketika melihat ke arah Bo Jing segera setelah ia muncul. Padahal ia benar-benar tidak mencarinya malam ini, tetapi itu memang disengaja.     

Karena terlalu sering tampil di depan pria, sepertinya ia terlalu murahan. Sedangkan pesta api unggun ini adalah tempat tersibuk di sini saat malam, jadi ia sangat yakin jika Bo Jing dan Josh pasti akan datang.     

Jadi ia menari di sini, menunggunya datang, mencoba menarik perhatian Bo Jing, dan menunjukkan betapa tidak sedikit pria yang mendambakannya.     

Tapi yang mengejutkan, pria itu hanya melihat satu wanita di matanya, dan sorot mata itu selalu tertuju padanya.     

Sontak saja Linda mencibir dalam hati.     

Sejujurnya, satu hal yang sangat tidak terduga, setelah keduanya kembali siang tadi akibat pertengkaran hebat, mereka justru semakin menempel. Dan begitu melihat wajah menawan wanita itu, tak perlu memikirkan apa yang terjadi pada mereka saat sore hari.     

Kini, kilatan kecemburuan di mata Linda tak lagi bisa disembunyikan.     

Jangan pikir ia akan melupakannya begitu saja.     

Ia sudah berikrar bahwa tidak ada pria yang tidak bisa ia jerat. Karena itu, tepat ketika ia memikirkan tentang aturan menari malam ini, sentuhan pengkhianatan melintas di matanya.     

Di akhir tarian itu, Linda berkompetisi dengan seorang gadis yang menyajikan tarian retro. Setelah semua yang ada di sana memberikan penilaian, akhirnya Linda-lah yang memenangkan kompetisi itu.     

Dan voting yang mereka lakukan untuk menentukan pemenangnya adalah dengan melihat sisi mana yang lebih banyak orangnya.     

Saat ini, penyelenggara tarian pertarungan berteriak, "Apakah ada yang ingin berpartisipasi lagi untuk dansa malam ini? Siapa lagi yang bisa bersaing dengan induk semang kita yang cantik, Linda?!"     

Sementara itu, kedatangan Josh kemari hanyalah untuk menikmati kesenangan sembari menghangatkan tubuhnya di dekat api unggun.     

Bahkan tidak ada niat sama sekali untuk melakukannya.     

Tapi di detik berikutnya, penyelenggara tersenyum jahat, "Kita semua tahu aturannya. Setelah tarian kemenangan malam ini, kita semua telah bersedia mengakui kekalahan. Jadi pemenang kita bisa memilih pria tampan di sini untuk diajak bermalam. Jika tidak ada yang bersedia bersaing dengan pemenang, maka pertarungan tarian kita saat ini telah usai."     

Begitu kata-kata ini terlontar, orang-orang berteriak dan menjerit lagi dan lagi.     

Inilah waktu terpanas dan saat yang paling kritis. Pada dasarnya, semua pria yang ada di sana berharap pemilik dari bar wanita di pantai Bahama akan memilih dirinya.     

Dan ketika semua orang berteriak untuk membujuk, Josh tercengang di tempat.     

Ini, ini benar-benar lelucon.     

Apa-apaan ini?     

Bagaimana bisa pesta api unggun indah ini memiliki aturan seperti itu!!     

Kemudian, Josh berbalik untuk melihat penampilan Bo Jing sembari menahan napas, "Untuk apa kamu melihatku?! Kenapa tidak cepat-cepat pergi?!"     

Tapi sepertinya Bo Jing tidak mendengar apa yang dikatakan orang lain selain Josh. Alhasil, ia membuka mulutnya dengan tenang, "Kalau kamu di sini, ke mana aku harus pergi?"     

Kini, Josh benar-benar menyesalinya!     

Dengan cepat ia berdiri dan buru-buru merendahkan tubuhnya karena takut terlihat.     

Lalu, ia menarik Bo Jing keluar dari kerumunan sambil berkata dengan penuh semangat, "Wanita itu akan memilih seorang pria di lingkaran api unggun untuk menemani malam ini. Kamu tahu sendiri dia sudah mengincarmu sejak dulu. Jadi bagaimana mungkin kamu tetap tinggal di sini dan menunggu dia datang kepadamu?"     

Kali ini, Josh semakin ketakutan, seolah takut ketahuan.     

Tapi kenyataannya memang begitu.     

Setiap detik yang menyapa, ia seperti dihadang ketakutan akan apa yang akan terjadi.     

Segera setelah Josh menariknya dan baru mengambil beberapa langkah, tiba-tiba, suara menawan terdengar dari belakang. Suara itu terdengar manis dan menggoda sampai ke tulang.     

Tak luput juga mata orang-orang yang tertuju ke mana arah suara itu ditujukan.     

Wajah Josh seketika membeku dan berubah dingin.     

Karena suara Linda yang terdengar dari belakang memanggil satu nama, "Bo Jing."     

Sontak, kerumunan yang mengerubungi Linda bubar secara otomatis dan mereka semua memandang Bo Jing serta Linda secara bergantian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.