Halo Suamiku!

Bulan Madu dan Pesona Seorang Pria (2)



Bulan Madu dan Pesona Seorang Pria (2)

0Ketika Bo Jing melihat pemandangan itu, matanya yang ramping seketika menyipit dan sedikit menyorotkan aura dingin.     

Hanya saja, ini baru permulaan.     

Wajahnya baru terlihat merah padam saat melihat Josh dan dua pria itu telah mengambil inisiatif untuk mengobrol bersama sambil tersenyum.     

Seorang gadis seperti Josh yang memiliki tubuh seksi dan wajah cantik, didekati oleh pria di tempat seperti itu! Tidakkah ia mengerti artinya?     

Baik turis lokal maupun luar tentu ingin memiliki pengalaman yang luar biasa di sini.     

Tapi Josh dengan sadar mengambil inisiatif untuk berbicara dan berkomunikasi dengan mereka!     

Dan saat ini.     

Entah apa yang sedang mereka bicarakan, yang pasti, salah satu pria itu tampak menunjuk ke sebuah bar terbuka yang tidak jauh dari sana, seolah-olah ia ingin mengundang Josh untuk minum bersama.     

Dan kenyataannya memang demikian.     

Jangan pergi.     

Jangan pergi.     

Begitu Bo Jing melihat adegan itu, ia menahan napas seraya mengepalkan tinjunya tanpa sadar.     

Tapi tepat di saat itu, Linda yang ada di sisi Bo Jing juga melihat pemandangan yang sama dan tampak terpana. Kemudian, ia tersenyum puas seolah ingin menambahkan minyak bakar di hati Bo Jing yang sedang kepanasan, "Bo Jing, istri barumu sangat menyebalkan. Dia selalu saja menarik banyak pria tampan setiap kali kalian datang ke tempat ini. Sungguh, aku sangat iri padanya."     

Meski Bo Jing mengabaikannya, tapi kini ia menatap ke arah Josh dengan lebih berapi-api.     

Mungkin karena sorot pandangannya terlalu panas, alhasil mampu membuat Josh berbalik, dan garis pandanganya kini saling bersirobok dengan milik Bo Jing secara tidak sengaja.     

Saat itulah ia mendapati Bo Jing terlihat sedang menatap ke arahnya dengan wajah muram dan berdiri di samping Linda.     

Melihat itu, tentu Josh tak kalah tajam bailk menatap. Jelas bahwa ia sedang dalam suasana hati yang buruk sekarang, tetapi ia mencoba yang terbaik untuk berpura-pura tenang. Kemudian dengan sengaja ia mendongak, lalu tersenyum pada dua pria tampan di hadapannya saat ini, "Terima kasih atas undanganmu."     

Memang, dua pria tampan itu datang menemuinya untuk mengajak minum bersama.     

Dan karena Bo Jing ada di sini untuk menarik para wanita yang tergila-gila padanya, jadi kenapa ia harus menolak penawaran bagus ini?!     

Alhasil, setelah ia bersepakat untuk pergi bersama kedua pria itu, mereka sangat senang. Satu per satu dari mereka berjalan dengan mengapit Josh di tengah. Seperti yang terlihat, kedua pria tampan itu berasal dari Eropa Barat, yang memiliki postur tinggi dan kekar.     

Tulang hidungnya sangat tinggi, rongga matanya dalam, dan mata birunya sangat menawan.     

Kini, ketiga orang itu saling bersenda gurau dan berjalan bersama tidak jauh di depan Bo Jing.     

Baru beberapa langkah berjalan, seorang pria dengan rambut cokelat pendek tersenyum dan berkata, "Nona, apa kamu sudah punya pacar? Kuakui, kamu benar-benar menawan. Jika boleh jujur, aku sudah memperhatikanmu sejak tadi, dan aku rasa, aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama."     

Pria di Eropa Barat memang selalu bersikap terbuka, antusias, dan berani.     

Meski suaranya tidak keras, tapi saat melewati Bo Jing, tentu ia bisa mendengarnya dengan sangat jelas.     

Pacar?     

Seketika itu juga, Josh tampak berkedip dengan diiringi cahaya gelombang mengalir. Sorot mata itu benar-benar membuat pesonanya semakin tak terbatas, "Tidak, aku tidak punya pacar."     

Itu benar. Ia memang tidak memiliki pacar, tapi suami.     

Tepat ketika percakapan itu terlontar, Bo Jing yang berada tidak jauh dari mereka tentu mendengarnya, dan wajahnya yang tampan tiba-tiba menggelap. Kali ini, binar di matanya telah menghilang, digantikan dengan sorot yang menyeramkan, seperti badai topan yang siap menerjang kapan saja.     

Sedangkan mata Josh yang sengaja menatap ke arahnya langsung mendapati bahwa ekspresi wajah Bo Jing sangat muram sekarang. Sontak rasa puas menyelimuti hatinya.     

Kenikmatan atas balas dendam yang berhasil ia lakukan seketika menyebar ke seluruh bagian tubuhnya, yang membuatnya merasa jauh lebih bahagia.     

Dan begitu pria tampan di sebelahnya mendengar jawaban Josh, ia sangat terkejut dan buru-buru berkata, "Bolehkah aku mengejarmu untuk bisa mengenal lebih dalam?"     

Namun—     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.