Halo Suamiku!

Kemudian sebuah kekuatan yang cukup besar mendorongnya menjauh dengan pukulan tumpul. Karena ia berbaring di sisi luar, alhasil ia jatuh ke lantai tanpa persiapan.     

Sementara sosok kecil di tempat tidur seketika berbalik dan menghadapnya, dan selimut itu membungkus dirinya dengan erat.     

Sang No hanya bisa terdiam di tempat, "..."     

Saat itu juga wajahnya juga tampak memerah.     

Karena ia tahu bahwa An Xioayang sudah bangun.     

Suara batuk yang disengaja tak lagi bisa dihindarkan, seolah suara itu mencoba untuk menyembunyikan rasa malu yang dirasakan Sang No. Sampai akhirnya, ia bangkit, langsung berjalan ke pintu, dan bersiap untuk pergi.      

Hanya saja, jika ia pergi seperti ini, sepertinya sangat tidak etis dan tidak bertanggungjawab.     

Seolah tidak terjadi apa-apa.     

Jadi ketika sampai di pintu, Sang No tiba-tiba berbalik, menuju ke sisi tempat tidur, membungkuk untuk mencium wajah An Xiaoyang, kemudian berucap, "Tidurlah lagi dan aku akan membangunkanmu setelah aku kembali."     

Namun, An Xiaoyang hanya berpura-pura tidak mendengarnya sembari mengubur dirinya ke dalam selimut.     

Mendapati itu, Sang No mengecup akar telinganya lagi dan dua kata kembali terlontar, "Sangat lembut."     

Sontak, An Xiaoyang tertegun sejenak dan menyadari apa yang Sang No bicarakan. Rona kemerahan di wajahnya juga tidak lagi bisa disembunyikan, sedangkan Sang No justru mengangkat sudut bibirnya sebelum berlalu pergi.     

Sungguh, ia benar-benar puas kali ini.     

  ＊＊     

Meskipun An Xiaoyang curiga bahwa Sang No memiliki hubungan dengan orang-orang dari organisasi V, ditambah dengan luka di tangan Sang No yang hampir sama dengan milik pria itu, tetapi ia tidak dapat membuat kesimpulan langsung karena tidak memiliki bukti nyata.     

Lagi pula, Sang No sendiri juga memiliki banyak alibi.     

Dan saat ini, An Xiaoyang memutuskan untuk tidak berspekulasi apa pun sebelum adanya bukti.     

Cukup. Ia tidak ingin memikirkan masalah ini lagi.     

Karena ujian sekolah pertama akan datang segera setelah bulan Desember.     

Terlebih lagi, Sang No dan An Xiaoyang memiliki tujuan dan masa depan yang sama. Jadi mereka ingin memanfaatkan waktu yang singkat ini sebaik-baiknya.     

Baik cinta maupun studi harus saling melengkapi dan mendorong satu sama lain. Tak bisa disangkal, di saat-saat seperti ini adalah waktu terbaik dalam memori masa muda mereka. Meskipun jadwal keduanya sibuk dan penuh, tapi mereka sangat berbahagia dan senang menjalaninya.     

Pada akhir Desember, Sang No menerima telepon dari kakak iparnya yang menanyakan apakah ia bersedia mengambil cuti sekolah untuk pergi ke Kota T tepat di tanggal 25, di mana hari itu bertepatan dengan hari Natal.     

Awalnya, karena sekolah tidak memiliki hari libur, jadi Sang No ingin menghabiskan waktu yang ada bersama dengan An Xiaoyang.     

Lagi pula, ini akan menjadi Natal pertama mereka.     

Tapi apa yang dikatakan kakak iparnya cukup mengejutkan.     

Pasalnya, kakak iparnya baru saja mengatakan bahwa ia akan menggelar pesta pernikahan untuk kakaknya sendiri.     

Tentu saja Sang No tercengang saat mendengar kabar itu.     

Pernikahan.      

Sebenarnya, ia tahu bahwa mereka pernah mengadakan pernikahan sebelumnya, tetapi naasnya, terjadi kecelakaan yang tak terduga. Kemudian, setelah sekian lama, Sang No sama sekali tidak menyangka bahwa kakak iparnya berencana untuk menebus pernikahan yang sempat gagal.     

"Ya, tentu saja aku mau, tapi—"     

"Apa?"     

"Bolehkah aku, bolehkan..."     

"Bawalah dia ikut serta." Sebelum Sang No mampu menyelesaikan pertanyaannya, Rong Zhan lebih dulu menjawab dengan yakin.     

Tapi setelahnya, masih ada kelanjutan yang terlontar dari mulut Rog Zhan, "Jangan beritahu kakakmu tentang pernikahan itu. Dia tidak tahu apa-apa."     

Kini, Sang No tidak tahu harus berkata apa, "..."     

Tanpa memedulikan apa pun, hati Sang No saat ini sudah berdebar hebat. Tentu saja ia ingin hadir dan harus pergi, tapi di lain sisi, ia juga harus membawa An Xiaoyang turut bersamanya.     

  ＊＊     

Lokasi: Bahama.     

Bahama terletak di pantai barat Samudra Atlantik.     

Tepat di utara Laut Karibia.     

Negara ini berisi 700 pulau yang memiliki banyak terumbu karang.     

Sebagian besar warga di Bahama berkulit hitam dan hanya sedikit yang memiliki kulit putih, beberapa juga termasuk ras Tionghoa, India, dan campuran, selain itu——