Halo Suamiku!

Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan



Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

2Mau tidak mau, Youyou menyeringai dengan binar kebahagiaan, "Oh, itu sangat manis dan membahagiakan. Aku akan menjadi pengiring pengantin!"     

Setelah mengatakannya, ia dengan cepat berkata serius pada Xiaoli setelah terpikir akan cincin yang baru saja terjatuh itu, "Kak Xiaoli, berikan padaku. Aku akan mengantarnya ke atas. Jika Su Xun tidak dapat menemukannya, dia pasti ketakutan."     

Youyou mengatakannya dengan antusias yang begitu tinggi.     

Tapi saat ia mengulurkan tangan untuk meraihnya, Su Li mengangkatnya tinggi-tinggi hingga ia tidak dapat menyentuhnya barang seinci pun.     

Alhasil, di detik berikutnya.     

Ketika Youyou masih berusaha menggapainya, ia melihat bahwa Su Li dengan kuat menggenggam kotak itu, lalu memasukkannya ke dalam saku pakaiannya sembari tersenyum bagaikan iblis, "Aku harus meminta adikku yang ada di lantai atas untuk berlutut dan memohon padaku."     

Kemudian ia berbalik dan pergi dari sana.     

Meninggalkan Youyou yang hanya mampu menatap punggung belakangnya, menelan ludah, dan bergumam, "Hei, bagaimana Su Xun bisa menjadi pria seperti itu?"     

  ...     

Rumah keluarga Su Li memang sangat besar. Bangunan ini merupakan sebuah villa di tepi laut yang memiliki empat lantai dan itu belum termasuk loteng.     

Dan tentu saja, di sini mereka memiliki semua yang diperlukan.     

Tepat di hari itu, mereka akan makan bersama di ruang makan yang terletak di lantai bawah. Ditambah dengan Bo Jing yang akan segera tiba, jadi kali ini akan ada sembilan atau sepuluh orang yang tergabung. Dengan begitu, Youyou membantu bibinya menyiapkan makanan di lantai bawah.     

Youyou memang gadis yang cantik, bermulut manis dan sopan, yang membuat orang tua sangat menyukainya.     

Sementara itu di lantai atas.     

Di kamar Su Xun, ia sedang mengganti pakaian yang ia tinggalkan di sini sebelum kembali menemui Ye Zi. Lalu Ye Zi membantunya menyisir rambut pendek Su Xun yang lembut dan halus. Meski ia melakukannya dengan lembut, namun Su Xun tampak mengelak.     

"Jangan."     

"Mengapa jangan?!" Ye Zi melepaskan tangannya dengan sedih, lalu meliriknya ke samping, dan perlahan-lahan tangannya tergelincir. Saat itu juga, ia segera berhasil melihat perubahan wajah Su Xun yang sedikit tertekan dan terdistorsi, "Kamu… kamu gadis liar."     

Namun Ye Zi justru mengaitkan lengannya ke leher Su Xun, lalu melemparkannya ke tempat tidur, dan dengan sengaja tersenyum, "Itu reaksi. Jika aku mengetahui kamu 'jajan' di luar, aku tidak akan mengampunimu. Terlebih lagi, jika kamu berani tidak menyukai dadaku yang kecil, aku akan lebih tidak mengampunimu."     

Seketika, Su Xun tampak sangat marah padanya, "Apa yang kamu katakan? Siapa lagi yang bilang dadamu kecil? Apa aku masih belum cukup keras saat melakukannya? Aku akan menggosoknya tanpa ampun, tidak peduli seberapa kecilnya itu dalam banyak malam yang akan kita lewati bersama."     

Ye Zi menutupi wajahnya yang terasa panas, kemudian ragu-ragu untuk bertanya pada Su Xun, "Lalu mengapa kamu tidak ingin melakukannya denganku? Sudah beberapa hari berlalu. Kemarin saat aku menyentuhmu, kamu mengerang keenakan. Tapi siapa sangka kamu justru berbalik dan pergi ke kamar mandi, dan begitu kembali, kamu langsung tidur seperti babi mati!"     

Di akhir kalimat, wajah Ye Zi menunjukkan antara rasa malu dan kesal yang bercampur menjadi satu hingga gertakan giginya tak lagi bisa dihindarkan.     

Su Xun tidak bisa menahan tawa di sudut mulutnya ketika ia melihat keinginan dan ketidakpuasan kekasihnya, "Kalau enak memang enak. Apalagi, aku tidak pernah menganggapmu sebagai wanita cantik sebelumnya."     

Sontak, Ye Zi memukulnya, "Kamu yang menyentuhku lebih dulu malam itu."     

Apa yang terjadi ketika ia pergi setelah menggoda? Bahkan sangat sulit untuk sekedar menahan napas.     

Namun, Su Xun tampak tersenyum, "Lagi pula, bukan sekarang, jadi harus ditahan dulu. Ini akan memakan waktu."     

Setelah masa kritis yang dialaminya.     

Ia harus kembali mengatur ulang semuanya.     

 "Apa, kenapa harus mengulur waktu, brengsek? Demi Tuhan, seluruh dunia benar-benar menganggap jika kamu satu-satunya pria, percaya atau tidak-"     

"Beraninya kamu!"     

Salah satu sisi di tempat tidur itu berderak--     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.