Dua Detak Jantung (2)
Dua Detak Jantung (2)
Lalu dengan lembut Su Xun menautkan jemarinya. Meskipun Ye Zi tertegun setelah beberapa saat, namun ia tidak melepaskannya, dan justru semakin mengeratkan genggaman itu.
Tepat saat itu, mata Su Xun tampak sedikit basah dan tak bisa dipungkiri, hatinya berdebar cepat. Terlalu banyak emosi bercampur menjadi satu dan itu yang membuat bulu matanya bergetar.
Perlahan Su Xun mendongak untuk melihat Ye Zi.
Ada ketidakpercayaan di sana.
Ye Zi, apa ia benar-benar menggenggam tangannya saat ini?
Di sisinya, Ye Zi menyadari tatapan itu. Matanya yang cerah berkedip beberapa kali.
Sudut bibirnya juga ikut terangkat.
Seketika, lengan baju Su Xun meluncur ke bawah lengannya yang kurus, memperlihatkan tali merahnya.
Sekarang, tangan mereka terikat bersama.
Dan Ye Zi menatapnya sambil tersenyum.
Dalam beberapa kasus.
Tampaknya semuanya akan terbukti dengan sendirinya.
Mereka telah mengalami terlalu banyak siksaan dan kesengsaraan, sekarang, keduanya hanya ingin berjalan dengan sederhana dan aman.
Siapa sesungguhnya yang tidak bisa lepas dari siapa.
Demi Ye Zi, Su Xun telah berubah. Padahal, saat-saat di neraka baginya bukanlah saat ia terpisah dari Ye Zi, melainkan saat ia terjangkit virus mematikan itu.
Saat itu, ia tidak berani membebani Ye Zi atau bahkan bertemu dengannya.
Karena ia takut menulari Ye Zi.
Jika ia benar-benar orang yang abnormal dan egois, bagaimana mungkin ia akan melakukan itu semua.
Ia juga terpacu untuk melakukan hal semacam itu pada dirinya sendiri. Namun bagaimanapun juga, ialah yang melakukan kesalahan. Bahkan saat itu, ia memenjarakan Ye Zi karena tidak ada jalan keluar baginya. Meskipun Ye Zi tidak bisa memaafkan itu, tapi apapun yang terjadi setelahnya membuat Ye Zi mengenali Su Xun yang asli.
Terutama, semua itu terlihat… setelah Su Xun terinfeksi virus itu.
Bahkan Su Xun berharap Ye Zi bisa menemukan seseorang yang bisa memberinya kebahagiaan.
Pada titik tertentu, Ye Zi mengakui bahwa ia ingin mengajari Su Xun apa itu cinta sejati.
Untungnya, Su Xun sendiri sudah tahu apa itu cinta sejati.
Oleh karena itu, ini juga alasan mengapa Ye Zi mencoba yang terbaik untuk menyelamatkannya meskipun setelah Su Xun menyakitinya.
...
Akhirnya Ye Zi mengantar Su Xun pulang.
Ayah, ibu, kakak dan ipar Su Xun masih belum kembali.
Jadi hanya ada mereka berdua di vila tepi laut yang begitu besar itu.
Ketika Su Xun pulang, ia merasa seluruh tubuhnya seolah melayang.
Karena di sisinya, Ye Zi memegang tangannya dan tersenyum padanya sepanjang waktu.
Ini membuatnya tidak berani membayangkan apapun lagi.
Dan ketika sampai di rumah, Ye Zi masih mengantarnya kembali ke kamar. Pada akhirnya, Su Xun memberanikan diri untuk bertanya pada Ye Zi, "...Ye Zi, kamu, kamu, kamu dan aku, kita, apa hubungan antara kita..."
Tapi sepertinya, Ye Zi tidak mendengarnya. Ia hanya menoleh padanya dan bertanya, "Bukankah kamu baru saja mengatakan jika kamu lelah? Istirahatlah lebih awal dan segeralah tidur sebelum mereka kembali."
Setelah mengatakannya, Ye Zi mendorongnya ke kamar tidur dan membantunya melepas mantelnya. Entah apa yang ia pikirkan, ia berkata, "Tubuhmu pasti sangat tidak enak sekarang. Siapa yang membersihkan tubuhmu setiap malam selama ini?"
Su Xun langsung terganggu oleh pertanyaannya, "Yang sering melakukannya ayahku, biasanya juga ibuku, tapi..."
Yang terpenting sekarang, karena Su Xun tidak ingin Ye Zi berpikir jika dirinya tidak berguna, jadi ia melanjutkan dengan berani, "Aku bisa melakukannya sendiri."
Tapi Ye Zi menatapnya sambil mengerutkan kening, "Yah, tapi bagaimana caramu mengusap punggungmu? Kamu tidak bisa banyak bergerak sekarang, jadi kamu harus lebih memperhatikan, jika tidak, tubuhmu akan basah kuyup seluruhnya."
Setelah Ye Zi menyelesaikan kalimatnya, ia meminta Su Xun--