Bolehkah Aku Mendapat Ciuman Sekali Lagi (2)
Bolehkah Aku Mendapat Ciuman Sekali Lagi (2)
Saat ini, Su Xun sedang mendengarkan apa yang Ye Zi katakan. Seketika, matanya benar-benar santai, dan beberapa emosi yang tak terkendali muncul.
Lalu ia memegang tangannya sedikit dan berkata perlahan, Yah, aku tidak akan khawatir... tapi Ye Zi, bisakah kamu..."
"Apa?"
Matanya jatuh di bibir Ye Zi. Tatapan itu terlihat panas dan dalam, tetapi juga ada sentuhan rasa malu dan gelisah, "Bisakah kamu ... membiarkanku menciummu sekali lagi?"
Ia ingin mencium lagi bibir manisnya.
Rasanya terlalu nikmat, membuat hatinya seolah dipenuhi kembang api yang tak terhitung jumlahnya dan beriak tak henti-hentinya.
Begitu mendengarnya, telinga Ye Zi memerah. Ia hanya tinggal beberapa saat saja di sini tapi hubungan mereka dengan tiba-tiba tak terasa telah sampai di satu langkah ini?
Mau tak mau, ia menundukkan kepalanya dan ingin menolak. Sejujurnya, ia juga tidak setuju.
Tapi ketika akhirnya ia menyetujuinya, Su Xun perlahan mendekatinya. Jari-jemarinya mengangkat dagu Ye Zi, dan Ye Zi juga menatap Su Xun dengan malu-malu. Bibirnya terkatup dan ciuman keduanya tidak lagi seperti sebelumnya. Perlahan-lahan Su Xun membawa Ye Zi ke dalam pelukannya dan memberinya ciuman manis.
Bibir dan lidah mereka saling terjerat, sementara Ye Zi sendiri juga menjadi sedikit emosional, karena ia benar-benar tahu perasaannya terhadap Su Xun.
Tangan besar Su Xun juga bermain-main dengan liar ke pinggangnya, menempel di kulitnya yang halus, perlahan-lahan naik ke tepi, namun tiba-tiba saja Ye Zi menjauhkan dirinya sambil terengah-engah.
Lalu bibir Su Xun mendekat pada telinganya, "Tinggallah malam ini."
"Hah? Apa?"
"Jangan khawatir, aku tidak akan melakukan apa-apa ... Yah ... maksudku, meskipun aku bisa melakukan sesuatu, tapi aku tidak akan melakukannya sekarang. Aku hanya khawatir, tidak aman bagimu untuk pulang malam-malam. Ini sudah larut dan akan menjadi semakin larut. Kamu bisa tidur denganku dan baru pergi besok pagi."
Sesaat setelah kata-kata itu terlontar, Ye Zi sama sekali tidak merasa ragu. Akhirnya, ia hanya bisa berkata sedikit, "... Coba aku lihat dulu apakah bibi sudah selesai mengeringkan pakaianku."
Sebenarnya ia secara tidak sadar juga sudah memutuskan.
Tubuh Su Xun sedang tidak baik-baik saja sekarang. Kali ini, ia hanya bisa menunjukkan kelemahannya. Berdasarkan situasi saat ini, ia tidak akan bisa melakukan apa-apa.
Bahkan ia tidak akan bisa mengalahkan dirinya sendiri.
Dan saat ini, Su Xun hanya berharap ibunya belum selesai mengeringkan pakaian milik Ye Zi.
Tapi ia sama sekali tidak berpikir jika semua ini adalah tipuan yang direncanakan ibu dan kakaknya.
Ia pikir dirinya hanya berjalan sendiri dengan caranya.
Setelahnya, Ye Zi turun untuk mencari ibu Su Xun.
"Bibi, bagaimana? Apa pakaianku sudah kering? Maaf sudah sangat merepotkanmu." Ye Zi muncul secara tiba-tiba dengan kalimat demikian.
Sontak, hal itu membuat bahu Fu Jiu terangkat akibat dikejutkan olehnya.
Kemudian ia terus meniupkan pengering rambut untuk pakaian Ye Zi dan bahkan menjawab, "Tidak, tidak, ini tidak merepotkan. Kamu bisa menunggu sebentar lagi..."
Setelah menyelesaikan kalimatnya, ia sengaja mendongak untuk melihat jam sambil berkata, "Oh, ternyata sudah sangat larut. Kamu bilang paman belum juga kembali, kan, jadi dia tidak bisa mengantarmu. Atau begini saja, nak. Kamu menginap di sini saja malam ini?"
Kali ini, Ye Zi merasa ada yang tidak beres, tetapi pakaiannya belum juga kering. Lalu, ia mengulurkan tangan untuk menyentuh pakaiannya. Akhirnya, ia berkata, "Itu akan merepotkan, bibi."
"Tidak apa-apa, sama sekali tidak merepotkan. Mintalah Su Xun untuk menyediakan kamar untukmu malam ini." Ibu Su Xun sangat gembira sehingga ia mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia katakan.
Seketika, Ye Zi menarik samar sudut mulutnya.
Ye Zi berulang kali mengatakan rasa penyesalannya karena telah menyusahkan Fu Jiu, tapi wanita itu selalu mengatakan sama sekali tidak keberatan dengan itu.
Dan tepat ketika ia membalikkan tubuhnya, akhirnya Ye Zi berpikir jika benar-benar ada yang tidak beres——