Halo Suamiku!

Maaf, Kami Sudah Mencoba Yang Terbaik (2)



Maaf, Kami Sudah Mencoba Yang Terbaik (2)

1Tetapi saat ini, dokter di belakang wajah Su Li berteriak, bahkan dengan sedikit tergesa, "Anggota keluarga dimohon untuk tenang, situasi pasien saat ini ..."     

Tanpa menunggu dokter selesai mengatakannya, kursi roda Jun Hang masuk tanpa ada ekspresi di wajahnya.     

Di lantai atas, di unit perawatan intensif.     

Sang Xia tiba. Saat ini, dia bersama dengan Youyou menemani Ye Zi, bersama dengan kedua orang tua Ye Zi.     

Li Hanfei membawa buah saatmasuk. Begitu melihat Ye Che tampak lelah, mau tidak mau dia berjalan ke sisinya, lalu mencoba untuk memberikan kekuatan untuknya, "Ada aku di sini, pulanglah untuk beristirahat dulu."     

Tapi Ye Che membuka suaranya sembari melambai, "Meskipun pulang, aku tetap tidak bisa istirahat. Aku akan di sini saja, menunggu di sini."     

Menunggu, seperti menunggu sebuah hasil yang mendebarkan.      

Setelah mendengar penuturan itu, wajah tampan dan dewasa Li Hanfei tiba-tiba menunjukkan kemarahan yang tak terkendali. Dia tidak berbicara lagi dan langsung berjalan ke bangsal.     

"Paman Li."     

Saat Youyou melihat Li Hanfei masuk, dia dengan cepat berdiri untuk menyapanya.      

Li Hanfei mengangguk, tetapi matanya tertuju pada putrinya.     

Dia melemparkan barang-barang yang dibawanya ke satu sisi, mendekat ke ranjang Ye Zi dengan kepala tertunduk dan tidak berbicara. Dia dengan sayang menyentuh rambutnya, dan akhirnya berjongkok perlahan di depannya.     

"Sayang, tunggu saja, Ayah akan menunggu binatang buas itu keluar, dan aku akan memukulnya hingga cacat!"     

Ye Zi perlahan mengangkat kepalanya dengan air mata berlinang. Meskipun dia baru saja menangis di pelukan ayahnya, tapi saat ini, dia masih tidak bisa menahan air matanya.     

Dia seperti layang-layang yang rusak.     

Entah kenapa, tangan Ye Zi meringkuk dan gemetar. Sejak dia menikamkan pisau itu, tangannya terus menggenggam layaknya memegang belati, dan gemetar tak terkendali.     

Ini seperti saraf yang ada di kedalaman jiwanya menggantung ketat.     

Sembari berpegangan tangan dengan Ye Che, dia takut melihat kondisi anak perempuannya. Saat ini, Li Hanfei benar-benar marah.     

Jauh di dalam hatinya, kesakitan yang dalam lebih mendominasi sekarang.      

Akhirnya, dia memeluk anaknya dengan tangannya yang panjang, kurus, sembari membelai rambutnya.     

Hatinya benar-benar sakit.      

Bukan hanya karena Ye Zi, tetapi juga karena masalah ini.     

Sang Xia yang melihat pemandangan ini, lubuk hatinya juga sedih. Tepat saat itu, ponselnya tiba-tiba berdering.     

Ponsel Sang Xia yang tiba-tiba berdering saat ini seolah memberikan pertanda sesuatu, sehingga semua orang di bangsal tercengang.     

Sang Xia mengeluarkan ponselnya dan melihat bahwa itu adalah telepon dari Rong Zhan.     

Dia pergi ke satu sisi jendela dan menjawab telepon dengan suara rendah, "Halo? Bagaimana?"     

Jelas pertanyaan ini menanyakan tentang siapa.     

Dan di sini, di unit perawatan intensif, semuanya sangat sunyi.     

Sang Xia menjawab telepon sambil melihat ke luar jendela dengan alis sedikit terangkat.     

Namun, entah apa yang dikatakan Rong Zhan di ponsel, tapi Sang Xia sontak membeku.     

Bibirnya bergerak, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Sebelum dia berhasil menutup telepon, ponsel di tangannya mulai meluncur perlahan dari telinganya...      

 "..."     

Saat ini, tidak ada yang bisa berbicara. Tampaknya mereka semua ingin bertanya, tetapi mereka tidak berani.     

Sang Xia berbalik perlahan dan menurunkan ponselnya. Dia tidak melihat orang lain, tetapi matanya perlahan jatuh ke wajah Ye Zi.     

Sementara Ye Zi telah mengangkat kepalanya dari pelukan ayahnya——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.