Halo Suamiku!

Menariknya Ke Neraka (5)



Menariknya Ke Neraka (5)

0Mulutnya juga ditutup rapat.      

Su Xun takut Ye Zi akan menghilang ketika dia kembali, jadi hanya itu yang bisa dia lakukan.     

Setelah dia selesai dengannya, terlepas dari wajah Ye Zi yang pucat, juga tidak ada ekspresi apapun di wajahnya, Su Xun berangkat untuk pergi berbelanja.     

Dia membeli banyak barang dengan naif, seolah-olah mereka akan tinggal di sini selamanya.     

Ketika Su Li tiba, sangat kebetulan sekali Su Xun juga baru saja beranjak keluar.      

Ketika Su Li membuka pintu, dia merasa entah kenapa suasana di vila itu tidak beres.     

Ini sedikit aneh.     

Lantai pertama tampak baik-baik saja, tapi kenapa semua tirai harus ditutup di siang bolong begini?     

Su Li melihat ke atas dan tanpa lagi ragu-ragu lagi, dengan cepat dia langsung naik ke atas.     

Karena tidak tahu apa yang sedang terjadi, Su Li tidak mengatakan sepatah kata pun.     

Hanya saja sebagai agen, dia sangat sensitif terhadap perasaan tertentu.     

Begitu naik ke atas, dia mengeluarkan pistol.     

Karena dia telah memperhatikan bahwa situasinya berbeda dan dia bisa merasakan itu.     

Hatinya khawatir tentang kemalangan apa yang akan dihadapi Ye Zi. Bagaimanapun, pekerjaannya sangat ketat dan rahasia sehingga orang dengan kecerdasan tinggi seperti itu mungkin berbahaya jika ditemukan oleh musuh.     

Tapi Su Li tidak terlalu banyak berpikir.     

Karena Ye Zi juga masih bisa menghubungi mereka semua dan dirinya.     

Lalu orang seperti apa yang bisa melakukan itu!?     

Namun.      

Meski Su Li siap untuk situasi yang mungkin terjadi, dia tetap terkejut ketika perlahan membuka pintu kamar dengan pistol di satu tangan dan melihat pemandangan di dalamnya.     

Dia melihat seorang gadis diikat di tempat tidur besar. Dia mengenakan baju tidur putih bersih dengan kaki telanjang, tetapi anggota tubuhnya diikat dan mulutnya ditutup dengan pita perekat.     

Hanya matanya yang melihat ke langit-langit seolah-olah tidak memiliki tatapan fokus.     

"Ye Zi, Ye Zi…..!"      

Su Li benar-benar terkejut, lemas, dan bergegas mendekat.     

Namun, saat sudah berada di samping tempat tidur, dia melihat tanda ambigu di leher Ye Zi. saat itu juga, Su Li seperti tidak bisa berdiri tegap.      

Dengan cepat dia memotong tali dengan belatinya dan suaranya bergetar, "Siapa, siapa, Ye Zi, katakan padaku bajingan mana yang melakukannya! Aku akan membunuhnya, aku akan membunuhnya --!"     

Di akhir kalimatnya, Su Li berteriak marah.      

Ye Zi adalah adik perempuan yang tumbuh bersamanya ketika dia masih kecil. Su Li sendiri seperti seorang kakak perempuan bagi Ye Zi. Ye Zi selalu menceritakan segalanya, keluhan maupun hal-hal bahagia yang dialaminya.     

Tapi sekarang, apa yang terjadi?     

Apa yang sebenarnya terjadi?      

Siapa yang melakukannya?      

Su Li benar-benar menggila.     

Setelah pita perekat itu robek, Ye Zi tetap tidak berbicara. Gadis itu tampak seperti tidak memiliki kehidupan dan hanya berbaring di sana seperti boneka.     

Mata Su Li merah, tidak hanya karena sakit hati, tetapi juga kemarahan yang tak terkendali.     

Ye Zi masih tidak berbicara, sementara Su Li hanya bisa duduk di sampingnya, memeluk Ye Zi erat, terus-menerus membelai rambutnya, menenangkannya, dan bergumam, "Maaf, maaf, Ye Zi, aku terlambat, kami terlambat."     

Sampai akhirnya, Su Li menundukkan kepalanya dan tidak bisa berbicara lagi. Suaranya hampir tersedak.     

Dia tidak bisa membayangkan kehidupan macam apa yang Ye Zi jalani dan apa yang dia derita selama ini.     

Sedangkan Ye Zi, entah apa yang dia rasakan, suasana hatinya akhirnya sedikit berubah.     

Ada kedipan samar di matanya. Akhirnya, dua garis air mata yang jernih jatuh diam-diam.     

Ketika Su Xun kembali, setengah jam sudah berlalu——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.