Halo Suamiku!

Menginap Saja Malam Ini (4)



Menginap Saja Malam Ini (4)

1Padahal sebelumnya, gadis yang suka berbicara dan tertawa itu tampak memiliki perbedaan dibandingkan dengan wanita-wanita lainnya.     

Salah satu yang paling kentara adalah membuat pria itu memanjakannya secara tak terduga, lebih tenggelam dan lebih dalam lagi.     

An Yan sudah berjalan ke depan untuk mengantar mereka ke dalam mobil dengan payung. Ketika pergi dengan payungnya, An Yan telah melepas jasnya, lalu meletakkannya di bahu Ye Zi.     

Napas hangat seketika berembus, sekaligus mengusir hawa dingin di tubuhnya.     

Ye Zi menatapnya dengan penuh rasa terima kasih.     

Karena hujan turun dengan deras, tangan besar An Yan menutupi bahu dan lengan Ye Zi, yang tentu saja juga tetap menjaga jarak tertentu untuk melindunginya.     

Semua perhatian An Yan sangat detail dan sering kali hal itulah yang paling bisa menggerakkan hati wanita.     

Namun, An Yan tidak melakukannya dengan sengaja.     

Itu semua berkat didikan yang dia dapatkan sedari kecil.      

Mobil itu melewati sebuah toko obat di tepi jalan. Seketika, Ye Zi meminta berhenti, lalu masuk ke sana untuk membeli sekantong obat-obatan. Bisa dikatakan, Ye Zi sangat cocok dengan kehidupan An Yan sekarang.     

Dia baru saja pindah ke sini, jadi dia tidak punya waktu untuk mempersiapkan semua kebutuhan dasar yang diperlukan untuk keluarganya.     

Setelah memasuki mansion di daerah elite di Roma, tepatnya di lantai 55, An Yan naik dengan Xiao Huahua digendongannya.     

Rumah An Yan sangat luas, bergaya Eropa sederhana, dan suasananya tampak asri.     

Tapi Ye Zi tidak ingin tinggal lebih lama. Setelah masuk, dia segera mulai membujuk Xiao Huahua untuk meminum obatnya.     

Rupanya Xiao Huahua mengalami demam. Selain meminta An Yan membawakan alkohol untuk menjaga fisik putrinya agar tetap dingin, dia juga pergi ke dapur untuk membuat kuah jahe demi menghilangkan flu dan menyeduh beberapa rempah-rempah untuk obat.     

Kuah yang dibuatnya sangat lezat.      

Setelah memberikan sedikit makanan pada Xiao Huahua, suhu tubuhnya mulai stabil, dan keadaannya sudah mulai membaik.      

Hujan deras di luar masih belum juga mereda, tapi hari sudah semakin gelap. Ketika mereka kembali setelah makan malam, waktu sudah menunjukkan lebih dari jam delapan malam, dan sekarang jarum jam sudah sampai di angka sebelas.     

An Yan tidak akan membiarkan Ye Zi pulang sendirian. Setelah Ye Zi selesai dengan kesibukannya mengurus Xiao Huahua, An Yan membawakan Ye Zi secangkir jahe panas dari dapur. Lalu, dia berkata dengan lembut, "Aku akan menangani sisa rempahnya. Ini semua sudah sangat merepotkanmu, jadi aku akan mengantarmu pulang."     

Kali ini, Ye Zi sudah benar-benar lelah. Bahkan saat ini, tidak ada lagi kesopanan ataupun kata terima kasih yang terucap dari bibirnya.     

"Ini benar-benar sudah sangat larut. An Yan, aku akan pulang sendiri. Aku tidak yakin gadis kecil itu akan mau tinggal di rumah sendirian. Lihatlah dia."     

"Bagaimana bisa seperti itu? Kamu seorang gadis dan harus pulang sendirian? Itu tidak nyaman bagiku." Terlebih lagi, dia tidak bisa tenang.      

An Yan mengatakan yang sebenarnya, tetapi dia melihat Ye Zi tampak malu. An Yan terdiam beberapa saat. Ketika dia menatapnya lagi, matanya tiba-tiba berubah sedikit dalam, "YeZi, aku harap kamu tidak keberatan. Meskipun aku agak lancang, tapi aku berharap kamu bisa menginap di sini jika kamu mau. Kamu bisa tidur di kamar dan aku akan tidur di sofa."     

"Hah?"      

Wajah Ye ZI seketika berubah dan pijakan kakinya tiba-tiba goyah.     

Bagaimanapun, meskipun dia tinggal sendirian, tapi dia tidak pernah terbiasa menginap di luar.     

Dan saat ini, meskipun kedatangannya ke sini karena Xiao Huahua, tapi bagaimanapun juga, ini adalah rumah seorang pria dewasa. Selain Xiao Huahua, mereka berdua bisa disebut "pria dan wanita lajang".     

Meskipun Ye Zi tahu bahwa tidak ada yang akan terjadi padanya dan An Yan, tapi dia akan tetap seperti ini ... Nah, jika ayahnya tahu, dia pasti akan diundang untuk minum teh.     

Namun, di luar hujan masih mengguyur sepanjang waktu. Sangat berbahaya untuk mengendarai mobil sendiri.     

Lagipula, dia tidak terlalu kuno. Dia juga percaya dengan karakter An Yan. Setelah ragu-ragu sejenak, dia mengangguk dan tersenyum padanya, "Yah, aku akan menginap. Terima kasih."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.