Melindungi Kekasihku (3)
Melindungi Kekasihku (3)
Senyum di bibir Sang Xia sungguh terlihat ironis, "Aku tidak perlu berbohong. Kamu bisa tidak mempercayaiku dan meragukanku, tapi tolong jangan menghinaku. Terima kasih."
Entah kenapa, kata-kata Sang Xia membuat orang yang mendengarnya merasa tidak nyaman.
Seolah-olah mereka telah melakukan sesuatu yang tak termaafkan, seolah-olah mereka benar-benar salah, salah paham, dan benar-benar menyakiti hatinya.
Melihat adegan ini, Cheng Donglin-lah orang yang merasa lebih buruk.
Kakak iparnya telah disinggung dengan begitu kejam. Karena kecelakaan mobil, dia harus mengalami penyakit yang serius dan itu sudah cukup untuk membuat orang sedih. Namun sekarang bajingan ini masih menggertaknya, jadi dia benar-benar tidak bisa terima dengan itu.
Begitu Sang Xia memanggil namanya saat ini, Cheng Donglin langsung datang dengan tas kerja di tangannya.
Lalu dia memberinya sebuah dokumen dari rumah sakit.
Sebelumnya, ponsel Cheng Donglin tampak sunyi dan tenang, tapi saat ini, dia tidak tahu bahwa teleponnya seakan akan diledakkan, dan dia telah mengabaikan selusin panggilan.
Jika bukan Rong Zhan yang meneleponnya, siapa lagi?
Dan tepat ketika Sang Xia mengeluarkan laporan itu di depan umum, mata semua orang tampak membelalak, dan tiba-tiba ada suara di luar.
Juga langkah kaki yang cepat.
Cheng Donglin segera mengerutkan kening dan membuka pintu untuk melihatnya.
Namun, begitu membuka pintu, dia hampir terpental.
Dengan diiringi suara "brak", sosok tinggi muncul di luar pintu.
Wajah halus sekaligus jahat penuh dengan aura dingin terlihat. Siapa lagi yang bisa memiliki nafas mengerikan selain Rong Zhan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran Rong Zhan langsung mengalihkan fokus semua orang dan sosoknya langsung difoto oleh banyak orang, karena setiap kali tunangan misterius Sang Xia muncul, dia membawa hot spot-nya sendiri.
Sementara Sang Xia yang melihat kemunculan Rong Zhan, hanya mengerutkan alisnya.
Dan saat Rong Zhan menatap Sang Xia yang berdiri di sana dengan perut besar untuk menjelaskan, kemarahan pada saat sebelumnya berubah menjadi sakit hati pada saat ini.
Seperti ribuan jarum yang menusuk hatinya tanpa ampun.
Rong Zhan melangkah mendekat, meraih pergelangan tangan Sang Xia, dan berkata dengan tegas, "Ikut aku, sekarang pulanglah bersamaku!"
Sang Xia justru menarik tangannya. Ketika mendongak ke atas, dia dengan lembut menarik sudut bibirnya, seolah-olah untuk menenangkan Rong Zhan. Lalu, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak apa-apa, Rong Zhan. Ini bukan masalah besar sama sekali. Siapa yang membuatku menjadi figur publik? Aku yang membuatnya sendiri. Bagaimana mungkin mereka tidak ada hubungannya denganku? Tapi aku tidak ingin kamu juga terlibat masalah karenaku."
Setelah mengatakannya, mata Sang Xia langsung tertuju pada media, membidik tepat di kamera, lalu dengan tegas berkata, "Apalagi dengan kalimat-kalimat itu, kekasihku, tidak bisa dihina dengan ucapan apapun, aku tidak mengizinkan itu terjadi."
Kata-kata Sang Xia membuat suasana menjadi hening.
Lubuk hati Rong Zhan gemetar tanpa ampun dan tanpa sadar menggenggam tangannya dengan erat.
Mau tak mau, dadanya juga naik turun dengan keras.
Setelahnya, Sang Xia langsung mengeluarkan buku diagnosis rumah sakitnya, lalu ditunjukan pada para wartawan, juga ditunjukan pada para penggemar di Internet yang tak terhitung jumlahnya.
Suaranya yang ringan dan hampir tanpa emosi berkata, "Ini adalah diagnosis ku dari rumah sakit yang menunjukkan gambar otakku. Sebulan yang lalu, tepat ketika hari pernikahanku akan digelar, sebuah kejadian mengejutkan terjadi, aku mengalami kecelakaan mobil. Pernikahanku dibatalkan sementara, dan untunglah anakku baik-baik saja, tetapi setelah kecelakaan itu, aku menderita penyakit yang sangat langka, amnesia wajah."
Begitu kalimat itu terlontar, semua orang tercengang, dan satu per satu mengangkat kamera dan menatapnya.
Amnesia wajah?!!