MENGEJAR CINTA

Rayuan Yang Gagal



Rayuan Yang Gagal

1Hey kha mengajak Juan dan juga hy Ju kembali kerumah.     

Juan pergi kekamar untuk mandi, begitu juga dengan Hy Ju.     

Namun beberapa saat kemudian, hey kha mendengar jeritan dari dalam kamar hy Ju.     

Hey kha bergegas menaiki tangga, para pelayan tampak panik dan meminta hey kha untuk tidak berlari.     

" Nona hey kha, mohon tidak berlari.!" Kata kepala pelayan.     

Hey kha tidak menghiraukan perkataan bibi Han, dan segera berlari melihat hy Ju.     

" Hy Ju, ada apa nak.??" Tanya hey kha.     

Hey kha melihat hy Ju di gendong oleh seorang pengawal ketempat tidurnya.     

Hey kha berteriak meminta pelayan untuk mengambil tas dokter miliknya.     

Semua orang sangat panik, sementara hy Ju terus memegang perutnya.     

" Hy Ju sayang,tahan sedikit sayang.!!!"      

Hey kha mengelus perut hy Ju, setelah ia menggosok-gosok kedua tangannya, hingga hangat lalu menempelkan ke perut hy Ju, sambil menunggu peralatan medisnya.     

Juan pun ikut panik ketika di beritahukan oleh seorang pengawal.     

" Bagaimana keadaan hy Ju.?!" Tanya Juan.     

Saat itu hey kha sedang memeriksa keadaan hy Ju, lalu memberikan obat penghilang rasa sakit pada hy Ju.     

Hy Ju perlahan mulai tenang dan terlelap tidur.     

" Ini salahku, aku terlalu senang hingga melupakan bahwa hy Ju baru saja sembuh."     

Juan memeluk hey kha, Ketika hey kha bersedig melihat keadaan hy Ju.     

" Ini salahku yang terlalu keras padanya. Maafkan aku."     

Hey kha menangis di pelukan Juan, dan ketika mendengar perkataan Juan. Hey kha menggelengkan kepalanya.     

" Tidak. Ini salah kita berdua.!! Padahal hy Ju percaya dan ingin tinggal dengan kita,tapi..."     

Juan hanya bisa mencoba untuk menenangkan hey kha.     

" Hy Ju, beruntung karena memiliki ibu yang merupakan seorang dokter hebat. Jika tidak entah apa yang akan terjadi." Ucap Juan pada hey kha.     

Waktu telah menunjukkan pukul delapan malam, hey kha masih saja terjaga, begitu juga dengan juan yang selalu berada disampingnya.     

Hy Ju sempat sadar, setelah itu tidur lagi.     

" Malam ini aku akan tidur bersama dengan Hy Ju, kau pergi Istirahatlah." Kata hey kha pada Juan.     

" Aku akan tidur dikamar ini juga, menemani kalian berdua."     

Juan meminta hey kha untuk istirahat setelah menghabiskan susunya.     

Hey kha mematuhi perkataan Juan, lagi pula hy Ju sekerang baik-baik saja.     

Juan memakai selimut pada hey kha dan memintanya untuk menutup mata, sementara Juan melakukan tugas yaitu mengelus perut hey kha hingga hey kha tertidur.     

" Terima kasih Juan." Ucap hey kha.     

Juan tersenyum pada hey kha,lalu mengecup kening hey kha.     

" Cepat tidur."      

Beberapa saat kemudian hey kha tertidur.     

Juan pun duduk di samping hy Ju, lalu mengelus kepala hy Ju.     

" Kau bahkan tidak menangis saat di pukuli oleh teman-temanmu dulu, padahal lukamu cukup parah. Tapi jika di depan hey kha, kau terus saja merengek.!! Aku tidak akan mengambil ibumu, setidaknya kita berdua bisa berbagi bersama.!!" Kata Juan pada hy Ju.     

Juan mengambil leptop dan melanjutkan pekerjaannya.     

Pekerjaannya semakin menumpuk ketika Robin,meminta ijin untuk cuti dalam jangka waktu yang cukup panjang sampai Elisa pulih.     

Padahal Robin yang selalu membantu Juan, mengurus pekerjaan lain. Sekarang pekerjaan Juan jadi lebih banyak dan menumpuk.     

Tapi Juan juga kasihan pada Robin, di saat Robin sadar akan perasaannya, Elisa malah akan pergi untuk selamanya.     

Juan bersyukur karena masih diberikan kesempatan oleh Tuhan,untuk bersama istri dan juga anaknya.     

***     

Waktu menunjukan pukul 11 malam waktu kota E, namun Elisa masih tidak bisa tidur.     

Robin yang baru saja keluar dari kamar mandi, melihat Elisa kebingungan, bertanya pada Elisa.     

" Apakah kau membutuhkan sesuatu.?!"     

Robin pun menghampiri Elisa.     

" Tidak. Aku ingin tidur. Tapi aku tidak mengantuk." Ucap Elisa      

" Apakah kau telah meminum obatmu.?!" Tanya Robin.     

Elisa pun mengangguk kepalanya.     

" Bagimana jika kita nonton film.?!" Kata Robin.     

" Tidak perlu. Kau harus kerja besok. Seharusnya kau istirahat."      

" Aku tidak akan kemana-mana." Kata Robin.     

Elisa bingung menanggapi ucapan Robin.     

" Apakah tuan Juan, memecatmu.?!" Tanya Elisa.     

Robin tertawa mendengar pertanyaan Elisa.     

" Mana mungkin.!! Aku mengajukan cuti, dan tuan Juan menyetujuinya. Kau tidak perlu Takut, ini hanya untuk sementara. Setelah kau sembuh aku akan..." Ucapan Robin terhenti ketika melihat Elisa menundukkan kepalanya.     

" Apakah aku bisa sembuh??!" Tanya Elisa pada Robin.     

Robin cukup kaget dengan pertanyaan yang begitu tiba-tiba itu. Namun Robin tidak ingin Elisa putus asa.     

" Tentu. Kau harus sembuh.!! Karena aku akan mengajakmu melihat musim semi di kota mapel. Bukankah kau sangat menyukai pohon mapel.??" Tanya Robin.     

Elisa pun menganggukkan kepalanya.     

" Berjanjilah bahwa kaubakan sembuh, dan kita akan pergi melihat musim semi yang indah."     

" Baiklah,!!" Kata Elisa pada Robin, sambil melingkarkan jari kelingking mereka.     

'maafkan aku Robin.!! Aku hanya bisa berbohong padamu, aku tidak ingin kau khawatir dan bersedih. Karena nyatanya penyakitku ini tidak akan sembuh.!!' batin Elisa.     

Robin meminta Elisa untuk memilih film yang ingin Elisa tonton. sementara Robin pergi kedapur untuk membuatkan jus buah untuk Elisa.     

Elisa melihat beberapa film yang akan mereka tonton.     

" Apa aku harus memili film romantis atau film horor?! Ah...aku tidak tahu Robin suka film bergenre apa.! Selama ini kami hanya pergi 2 kali ke bioskop, itupun hanya menonton film kesukaanku." Gumam Elisa, yang masih bingun memilih film yang harus mereka tonton.     

Robin tidak mengatakan hal itu pada Elisa, karena Elisa pasti akan melarangnya.     

Elisa telah memiliki film uang ingin ia tonton, tapi Robin belum juga tiba.     

" Apa yang sedang ia lakukan.?!" Gumam Elisa.     

Beberapa saat kemudian Robin datang dengan membawa segelas jus alpukat dan juga buah yang telah dicuci bersih oleh Robin.     

" Ini untukmu." Ucap Robin sambil memberikan jus alpukat itu untuk Elisa.     

" Habiskan."      

Elisa pun menghabiskan jus yang Robin buat untuknya.     

Ketika Elisa sedang meneguk jus itu, Robin menyentuh wajah Elisa yang membuat Elisa tersedak karena terkejut.     

Uhuk...uhuk. Robin menepuk pundak Elisa.     

" Kau tidak apa-apa.??" Tanya Robin yang tampak khawatir.     

" Aku, baik-baik saja. Tapi apa yang kau lakukan.??"     

" Apa yang aku lakukan.?!!" Tanya balik Robin.     

" Mengapa kau mengagetkan aku.!" Ucap Elisa.     

" Aku tidak mengagetkanmu." Jawab Robin.     

" Sudahlah.!!" Ucap kesal Elisa, karena  Robin tidak mengaku.     

Robin yang melihat Elisa marah, meminta maaf padanya.     

" Aku salah,aku salah.! Maafkan aku." Kata Robin lalu menyentuh tangan Elisa dan mengecupnya.     

Elisa juga terkejut saat itu, lalu langsung menarik tangannya.     

" Ka-kau.?!!" Kata Elisa pada Robin.     

Robin hanya tersenyum, melihat Elisa yang tampak kesal karena terkejut.     

" Ada apa denganmu Robin.?? Kau tidak salah minum obat bukan.?!"tanya Elisa.     

" Mana mungkin. Aku hanya ingin melihat wajahmu dengan sentuhan tanganku. Apakah itu salah.??" Kata Robin yang mengangkat tangannya untuk menyentuh wajah Elisa.     

Elisa menghindari Robin saat itu.     

Ia masih belum bisa menyesuaikan dirinya dengan perlakuan Robin yang lebih seperti itu.     

" A-aku, akan ke toilet dulu.!!" Kata Elisa dan bangkit dari tempat duduknya menuju toilet.     

Robin yang melihat Elisa seperti itu, merasa bingung.     

" Bukankah menurut google, bahwa menyetuh wanita saat mereka sedang makan dan minum akan membawah suasana romantis.?! Tapi malah hampir mencelakai Elisa. Mengecup tangan,mengecup pipi, menarik kepelukan.!! Jika aku melakukan itu semua, pasti Elisa akan dirawak kembali di rumah sakit.! karena kaget dengan yang aku lakukan. Elisa pasti berpikir bahwa aku adalah pria mesum.!! Hhm, seharusnya aku berguru pada tuan Juan.!!" Gumam Robin, sambil merebahkan tubuhnya di lantai.     

Karena petunjuk cara merayu dan membuat hati wanita berbunga-bunga, semuanya gagal dan malah membuat Elisa takut padanya.     

Bukan suasana romantis yang tercipta tapi menjadi Susana yang canggung dan juga menyeramkan bagi Elisa.     

" Mengapa, aku sangat payah dalam hal ini.!!hah...apa yang harus aku lakukan padamu Elisa?!" Gumam Robin.     

Ia mulai kebingungan sendiri, Tentang bagaimna cara merayu Elisa. Karena dirinya kurang berpengalaman dalam hal ini.     

* Maklum.! Nasib jomblo bertahan-tahun... he-he-he*     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.