MENGEJAR CINTA

Melamar Around



Melamar Around

1Aroun yang berdiri tidak jauh dari mereka dapat mendengar ocehan dari bulan.     

Ia pun tersenyum mendengar perkataan gadis itu. Memang benar bahwa gadis itu sangat cantik. Mungkin saja sebagian dari pria yang hadir hanya akan menjadikannya pajang saja.     

" Tapi ia memang gadis yang aneh," gumam aroun sambil tersenyum.     

Bulan yang sedang mengobrol bersama sang ibu, melihat Aroun yang sedang menyendiri. Karena kesal selalu saja di omeli, bulan pun memiliki ide agar ibunya bisa diam.     

"Tapi ma, sepertinya bulan lihat seorang pria yang lucu banget deh," ujar bulan sambil menunjuk kearah Aroun.     

" yang mana nak ? " tanya sang ibu.     

Bulan kembali menunjuk pria yang ia lihat dari atas panggung tadi, pria itu sedang berdiri tanpa di temani siapapun.     

Sebenarnya bulan telah memperhatikan Aroun sejak tadi, dan yang membuat bulan tertarik karena semua wanita pergi begitu saja dari pria itu. Padahal aroun begitu tampan menurutnya tapi sayang tidak ada senyuman di wajah tampannya itu.     

" Yang mana nak ? mama tidak bisa melihat dengan jelas. kamu tunggu di sini,"ucap sang ibu pada bulan.     

Ibunya melangkah pergi mendekat Aroun yang sedang duduk menikmati minimnya.     

Bulan begitu tercengang ketika ibunya membawa Aroun menghampirinya.     

" Mama! Apa yang mama lakukan? Kok langsung di samperin gitu?! Hiks," ujar bulan pada ibunya. Ia begitu malu hingga tidak bisa menatap wajah Aroun.     

Aroun Tersenyum lirih melihat wajah gadis itu yang merona karena malu.     

Bulan hendak berbalik pergi karena terlalu malu,namun ibunya dengan cepat menarik tangan bulan.     

" Ingin kemana bulan? katanya kamu ingin berkenalan dengan pria ini, jadi mama ajak kemari anak tampan ini untukmu," ucap sang ibu dengan percaya diri.     

Sementara bulan ingin sekali rohnya terlepas dari raganya saat itu. Ia tidak sanggup lagi memperlihatkan wajah pada pria yang berdiri dibelakang sang ibu. Pria itu bahkan tidak mengatakan apapun.     

'pria bodoh dari mana yang mama ajak ini?!padahal aku hanya asal bicara saja,tapi mama benar menyeretnya kemari,hiks,"Kelu batin bulan.     

" oh, ini anak Tante, " ucap Aroun dengan suara rendah dan terdengar begitu enak di telinga bulan. hingga tanpa sadar ia terus memandangi Around. sang ibu yang melihat anaknya seperti itu tersenyum lebar.     

" Benarkan yang Tante bilang nak, kalau anak Tante sangat menyukaimu. lihat saja dia begitu terpana padamu, bahkan tanpa sadar air liur hampir keluar, " kata sang ibu sambil tertawa.     

Bulan lebih malu lagi mendengar perkataan ibunya dan berbalik pergi sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Karena ibunya terlalu terus terang di depan Aroun.     

Around kembali tersenyum melihat sikap bulan yang seperti itu.     

'gadis yang aneh,tapi begitu lucu.'batin Around.     

bulan bergegas meninggalkan ibunya dan juga Aroun karena merasa sangat malu. namun tanpa sengaja ia menabrak seseorang.     

Brukkkkk, suara gelas yang jatuh kelantai, hal itu menarik perhatian semua orang.     

" Maafkan aku, aku tidak sengaja,"kata bulan pada orang itu, tanpa melihat wajah orang yang ia tabrak.     

Ia pun terus mengelap pakai pria yang ada di hadapannya itu.     

" tidak masalah nona, bajumu akan rusak!"ucap pria itu pada bulan.     

" tidak masalah, akulah yang salah! maafkan aku tuan," ungkapan penyesalan bulan pada pria itu.     

Bulan tidak tahu lagi harus berbuat apa, sungguh malam ini merupakan malam yang sial untuknya, karena menahan rasa malu untuk kedua kalinya.     

pria itu yang melihat bulan tidak berhenti walau ia mintanya, Manarik tangan bulan.     

Aroun yang melihat sikap kasar pria itu, melangkah ingin membantu bulan, namun ia di hentikan oleh ibu dari wanita itu(bulan).     

"Aku bilang berhenti nona.! " ucap pria itu yang risih dengan perlakukan bulan.     

Bulan masih tertunduk diam dengan rasa malu.     

semua mata tertuju pada bulan. Sang ibu yang melihat anaknya menjadi pusat perhatian orang-orang ikut sedih dan perlahan menghampiri bulan.     

Namun langka sang ibu terbentuk ketika melihat Aroun yang lebih dulu maju mendekat pada bulan.     

"Hai.., nona cantik. maukah kau berjalan-jalan keluar bersamaku?? aku sungguh ingin mengenalmu lebih jauh lagi," ajak Aroun pada bulan. Ia sendiri merasa kasihan melihat bulan yang tertunduk malu dan menjadi pusat perhatian orang-orang.     

Aroun langsung merangkul bahu bulan dan mengajaknya pergi dari tempat itu.     

Bulan masih tidak percaya dengan apa yang di lakukan oleh pria yang baru saja ia kenal itu. Tapi ia juga tidak ada pilihan lain selain ikut pergi bersama Aroun. Setidaknya ia bersyukur karena pria itu ingin membantunya.     

Setelah mereka keluar, Aroun melepaskan tangannya dadi bahu bulan lalu meminta maaf karena bersikap tidak sopan.     

" Maafkan aku nona, Aku harap kau tidak tersinggung dengan sikapku!" Ucap Aroun dengan tulus meminta maaf.     

Sementara bulan masih menundukkan kepalanya.     

Aroun sangat tahu apa yang sedang di alami bulan, karena ia sendiri adalah seorang dokter. Ia bisa melihat dari raut wajah bulan yang murung.     

 " Nona.., ap..," pertanyaan itu belum selesai di ungkapkan tapi sebuah pelukan membuat Aroun terdiam.     

"Kau adalah pria yang baik paman, sepertinya aku menyukaimu!" Ujar bulan,      

Around sangat-sangat terkejut di buatnya. Bahkan jantung yang selama ini tidak pernah berdetak kencang saat bersama seorang wanita selain hey kha. Tiba-tiba saja berdetak kencang.     

Bukan pun memeluk Aroun dengan erat, Aroun masih sangat syok saat itu.     

" Paman, jantungmu berdetak kencang! Bahkan ia dapat menggerakkan wajahku yang sedang bersandar di dadamu saat ini." Ujar bulan lalu mengangkat kepalanya melihat Aroun.     

Bulan tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat itu. Wajah Aroun begitu merona hingga ke telinganya.     

Aroun pun tanpa sengaja mendorong bulan karena ia sendiri terkejut ketika bulan menatapnya seperti itu.     

Bulan yang memakai sepatu hak tinggi, akan jatuh ketika aroun mendorongnya karena terkejut.     

Aroun pun dengan cepat kembali menarik tangan bulan.     

Wajah mereka saling berhadapan dan mata mereka saling bertatapan.     

Sinar bulan yang begitu terang bagaikan sinar mentari di pagi hari, membuat wajah Bulan yang terpancar cahaya bulan semakin cantik.     

Aroun sungguh terpana melihat wanita yang begitu cantik seperti namanya bulan.     

" Cantik...," gumam aroun tanpa sadar.     

" Apa?!!" Tanya bulan yang cukup kaget dengan perkataan aroun.     

Aroun pun tersadar dari lamunannya.      

" Maafkan aku nona, aku harus pergi. Sebaiknya nona masuk kedalam dan segerah beristirahat!" Kata Aroun pada bulan.     

Ia pun pergi meninggalkan bulan sendiri di teras rumah.     

Bulan Tersenyum senang melihat Around yang salah tingkah terhadapnya.     

" Keinginan mama akan segera terwujud..," gumam bulan.     

Bulan menatap langit malam saat itu. Dimana ada bulan yang begitu besar sedang memancarkan cahayanya.     

" Ini, pertama kalinya aku melihatmu setelah hati itu. Ini juga pertama kalinya aku bersyukur akan cahayamu, karena sebelumnya aku sangat membencimu! Tapi kini aku menyukaimu, karena cahayamu membuatku menemukan hidupku kembali, setelah apa yang kau tegur waktu itu. Terima kasih bulan!" Ucap bulan.     

Sebenarnya bulan sangat membenci bulan yang ada di langit,terlebih lagi cahayanya.     

Karena cahaya bulan merenggut cahaya yang ada dimatanya saat itu.      

Cahaya yang membantunya melihat warna dari cinta. Tapi hanya kecewa yang ia dapatkan.     

Tapi kini tidak lagi. Karena cahaya yang sempat hilang itu, kembali lagi dengan munculnya pria yang buka cahaya di matanya. Ia memutuskan untuk pergi melamar Aroun secepatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.