Mencari Kuncinya
Mencari Kuncinya
Setelah satu jam berlalu, tiga puluh persen dari seluruh orang yang ada di situ telah pergi. Setelah memastikan orang-orang yang tersisa memang tidak mau pergi, Sima You Yue akhirnya memberi tahu mereka bahwa mereka semua menunggu di situ karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk membuka kalung budak. Toh, di sana terdapat formasi teleportasi, begitu mereka berhasil melepaskan kalung budak, mereka dapat meninggalkan tempat itu menggunakan formasi teleportasi tersebut.
Orang-orang itu merasa lega. Mereka telah mengambil keputusan yang tepat dengan memilih tetap tinggal di situ, dan bukannya berjalan tak tentu arah di Gurun Pesisir Barat. Terlebih, mereka bahkan memiliki formasi teleportasi.
Sima You Yue tidak memedulikan mereka yang telah pergi. Mereka semua tak saling kenal, hanya kebetulan bertemu satu sama lain, dan niat Sima You Yue untuk membebaskan mereka juga terjadi begitu saja.
Lagi pula, Sima You Yue sudah menjelaskan tentang apa yang akan terjadi, tetapi orang-orang itu tetap bersikeras pergi. Apakah mereka benar-benar bisa pergi atau tidak tergantung pada kemampuan mereka sendiri!
Namun, Sima You Yue juga mengingat fakta bahwa mereka tidak mampu meloloskan diri sejak awal, mungkin itu berarti mereka juga tidak akan mampu melarikan diri sekarang. Namun, apakah mereka mampu atau tidak, itu bukan urusannya.
Karena kapal perang tidak kunjung mengantar budak baru, penanggung jawab tambang mengutus beberapa orang ke kota untuk menyelidiki. Orang-orang itu sudah dikalahkan oleh Sima You Qi dan yang lainnya.
Penanggung jawab tambang mengirim sekelompok orang lagi, tetapi hasilnya sama saja.
Penanggung jawab tambang semakin khawatir memikirkan situasi di kota, tetapi ia harus tetap tinggal di situ untuk mengawasi para budak yang sedang menggali tambang. Ia benar-benar tidak bisa pergi. Karena itu, ia mengutus sekelompok orang lagi untuk memeriksa situasi di sana.
Hasilnya tetap sama. Tidak ada satu orang pun yang kembali.
Penanggung jawab tambang langsung tahu bahwa memang telah terjadi sesuatu. Mengingat keadaannya yang terpojok, ia terpaksa meninggalkan beberapa orang untuk mengawasi para budak di tambang, lalu pergi menuju ke kota sambil memimpin sekelompok pasukan.
Meskipun penanggung jawab tambang itu cukup kuat, ia pasti akan langsung kalah dalam dua pukulan jika berhadapan dengan para anggota Klan Burung Roc.
Tanpa adanya perubahan situasi, tak terasa dua hari pun berlalu.
"Hari ini adalah hari kembalinya Tetua Kesepuluh. Kalian berjaga-jagalah di formasi teleportasi. Begitu ia tiba, kalian harus langsung menahannya. Pada saat yang sama, kalian juga harus secepatnya menghancurkan formasi itu," kata Sima You Yue kepada Burung Roc Kehormatan dan yang lainnya.
"Ya, Tuan Muda," jawab Burung Roc Kehormatan.
Mereka sudah lama mempelajari potret Tetua Kesepuluh, jadi mereka tahu yang mana orangnya.
Sekitar tengah hari, formasi teleportasi kembali menyala dan orang-orang di tempat itu menunggu sambil menahan napas.
Kali itu orang yang muncul bukanlah Tetua Kesepuluh, melainkan pengelola yang juga bertanggung jawab bersama Tetua Kesepuluh. Pengelola itu langsung ditangkap dan dibawa ke samping.
"Di mana Tetua Kesepuluh?" tanya Sima You Qi.
"Tetua Kesepuluh mengatakan bahwa ada keperluan yang harus ia urus, jadi ia memintaku untuk kemari terlebih dahulu. Ia akan datang besok," jawab pengelola itu dengan hati-hati.
Sima You Qi dan yang lain saling bertukar pandang, lalu berkata, "Tunggu di sini."
Pada pagi hari kedua, formasi teleportasi menyala lagi, menarik perhatian semua orang di tempat itu.
"Dia sudah tiba."
Ketika siluet Tetua Kesepuluh muncul di formasi teleportasi, seorang Tetua Sekte Bulan Perkasa yang lain sedang bersamanya.
"Siapa kalian?" hardik Tetua Kesepuluh ketika mereka melihat orang-orang asing di pelataran.
"Serang," perintah Sima You Yue dengan dingin. Seketika itu juga Burung Roc Kehormatan dan yang lainnya langsung menangkap kedua orang tersebut lalu menghancurkan formasi teleportasi.
Itu semua terjadi dalam sekejap mata, Tetua Kesepuluh ditangkap bahkan sebelum ia sempat mendaratkan satu serangan pun.
Tetua Kesepuluh dan yang lainnya bisa dianggap sebagai kaum tua yang telah hidup selama ribuan tahun, tetapi mereka sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi di situ saat mereka melihat begitu banyak orang di hadapan mereka.
"Siapa kalian? Kenapa kalian ikut campur urusan Sekte Bulan Perkasa?"
"Bukannya kami sengaja datang dan mau ikut campur. Hanya saja kalian yang seharusnya tidak membeli dan membawa kami kemari," jawab Sima You Yue. "Kami tidak mau berbasa-basi dengan kalian. Di mana kunci kalung budak?"
"Aku tidak punya kuncinya." Tetua Kesepuluh menolak untuk mengaku.
Jika para budak itu mendapatkan kembali kebebasan mereka, maka semua yang telah Sekte Bulan Perkasa lakukan selama bertahun-tahun itu akan ketahuan dan pewaris Sekte Bulan Perkasa akan menerima kemarahan semua klan!
"Kau pikir aku percaya kau tak punya kuncinya hanya karena kau bilang begitu? Kuncimu pasti ada dalam cincin interspasialmu, jadi kalau kubunuh kau, cincin itu akan kehilangan pemiliknya. Apa kau pikir kami tidak akan bisa menemukannya?" ancam Wei Zi Qi.
"Benar juga," komentar Sima You Yue sambil mengangguk.
"Tunggu!" seru Tetua Kesepuluh. "Aku akan memberikan kuncinya kepada kalian."
Dengan satu pikiran, sebuah kunci hitam muncul di tangan Tetua Kesepuluh.
"Cepat hentikan dia!" teriak Fatty Qu langsung begitu melihat kunci hitam tersebut.
Sima You Yue dan yang lainnya tidak tahu mengapa, tetapi mereka cepat-cepat menyerang Tetua Kesepuluh.
"Ah!"
Tangan kiri Tetua Kesepuluh memegang lengan tangan kanannya. Hanya setengah dari lengannya yang tersisa, sementara setengahnya lagi tergeletak di atas lantai. Fatty Qu berlari mendekat dan mengambil kunci itu.
Sedikit energi roh telah dimasukkan ke dalam kunci itu, dan tiba-tiba kunci itu bersinar merah. Tidak jelas apa yang dilakukan Fatty Qu terhadap kunci tersebut sebelum akhirnya kunci itu dapat kembali ke bentuk semula.
Ketika Fatty Qu akhirnya mengembuskan napas panjang, mereka semua akhirnya bertanya padanya.
"Fatty, ada apa?"
"Ini sama sekali bukan kuncinya. Mereka menggunakan benda ini untuk mengendalikan kalung budak. Jika benda ini meledak, semua yang memakai kalung budak juga akan ikut meledak," jawab Fatty Qu.
Jika kalung budak meledak, jelas bahwa semua orang yang ada di situ pasti akan mati.
Tetua Kesepuluh memandang Fatty Qu dengan penasaran. Ia tidak menyangka kalau Fatty Qu tahu tentang benda itu meskipun masih sangat muda. Pada saat yang sama, ia juga kesal karena rencananya telah terungkap.
"Langkah yang bagus." Jing Huan berjalan mendekat dan menendang perut Tetua Kesepuluh, menghempasnya terbang.
"Di mana kuncinya?" tanya Sima You Lin.
Tetua Kesepuluh berlutut di lantai, menolak untuk menatap mereka.
"Karena kau tidak mau berbicara, kami tidak akan memaksamu," kata Sima You Yue. "Kirimkan saja dia ke Alam Hantu!"
Tetua Kesepuluh tidak seperti Wu Tua. Ia tampak nekat, jadi metode yang mereka gunakan terhadap Wu Tua tidak akan berhasil.
"Namun, kita tidak tahu apakah kuncinya benar-benar ada di cincin interspasialnya."
Jika kunci kalung budak ternyata tidak ada di cincin interspasial Tetua Kesepuluh, mereka tidak akan tahu di mana cincin itu berada jika mereka membunuhnya.
"Tidak masalah, aku tahu caranya," kata Sima You Yue.
Sima You Yue melirik Burung Roc Kehormatan. Ia menerima perintah Sima You Yue lalu meninju jantung Tetua Kesepuluh, langsung mengambil nyawanya.
Tetua Kesepuluh tidak menyangka kalau nyawanya akan melayang seperti angin lalu. Ia menatap langit dan perlahan pandangannya mengabur.
Sima You Yue berjalan ke samping Tetua Kesepuluh, lalu meletakkan kedua tangannya di pelipis Tetua Kesepuluh. Kemudian, ia menarik keluar kesadarannya dan masuk ke dalam pikiran Tetua Kesepuluh.
Ketika Fatty Qu dan yang lainnya melihat apa yang Sima You Yue lakukan, mereka tertegun. Terakhir kali, nyawa Sima You Yue nyaris melayang karena melakukan hal itu!
Namun, tidak ada yang berani mengatakan sepatah kata pun, takut kalau mereka akan membahayakan Sima You Yue jika mereka berbicara.
Setelah beberapa saat berlalu, Sima You Yue melemparkan tubuh Tetua Kesepuluh ke lantai. Ia mengeluarkan air roh dan mencuci tangannya, lalu menyekanya dengan handuk. Kemudian, ia berbalik menghadap Fatty Qu dan yang lainnya, lalu berkata, "Kuncinya ada di kotak rahasia di bawah tempat tidur di rumah Tetua Kesepuluh."
Sima You Le dan Jing Huan pun langsung pergi ke rumah Tetua Kesepuluh.
"You Yue, terakhir kali kau terluka parah karena melakukan ini, kenapa kau masih …?" tegur Sima You Qi dengan dingin.