Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Memukuli Fatty Qu



Memukuli Fatty Qu

1Bibi Ketiga Du tidak bisa menahan tawa melihat kejadian yang dahulu juga sering ia saksikan tersebut.     

Dahulu, Raung Kecil juga sering dilempar oleh Ximen You Yue ketika Raung Kecil berlari ke dalam pelukan Bibi Ketiga Du. Bibi Ketiga Du tidak menyangka kejadian itu akan terjadi lagi.     

"Sudahlah, memang begitu sifat Raung Kecil. Tidak perlu diributkan." Bibi Ketiga Du terkekeh.     

"Bibi Ketiga, kesabaranmu membuatnya manja," komentar Sima You Yue tanpa daya.     

"Kau juga memanjakannya." Bibi Ketiga melihat Bei Gong Tang yang duduk di samping, lalu bertanya, "You Yue, ini siapa?"     

"Ya ampun, aku terlalu gembira sampai-sampai aku lupa memperkenalkanmu," jawab Sima You Yue. "Bibi Ketiga, ini teman baikku, Bei Gong Tang, yang tumbuh besar bersama denganku. Ia mengetahui tentang semua masalahku. Bei Gong, ini bibi ketigaku, istri dari paman ketigaku."     

Bei Gong Tang melangkah maju dan memberi hormat kepada Bibi Ketiga Du. Ia menyapa, "Bibi Ketiga."     

"Gadis yang baik, terima kasih telah menjaga You Yue selama bertahun-tahun." Bibi Ketiga Du mengangguk pada Bei Gong Tang.     

"You Yuelah yang telah menjaga kami," kata Bei Gong Tang. "You Yue, kau baru saja bertemu dengan Bibi Ketiga. Pasti ada banyak hal yang ingin kalian bicarakan, tetapi jika kita tidak segera pulang, yang lainnya pasti khawatir. Bagaimana kalau kau tinggal di sini saja, sementara aku kembali dan memberi tahu mereka?"     

Awalnya Sima You Yue ingin mengatakan kalau mereka bisa menggunakan batu induk-anak untuk mengabari yang lain dengan cepat. Namun, mengingat ada banyak hal yang ingin ia bicarakan dengan Bibi Ketiga, ia pun setuju.     

"Bibi Ketiga, Bei Gong pamit dahulu." Bei Gong Tang memberi hormat kepada Bibi Ketiga Du.     

"Aku akan meminta Wu'er untuk mengantarmu keluar," kata Bibi Ketiga, lalu memanggil, "Wu'er."     

Wu Kecil pun masuk, ia tidak lagi mengenakan pakaian laki-laki. "Guru."     

"Wu'er, antarkan Nona Bei Gong keluar," pinta Bibi Ketiga Du.     

"Ya, Guru." Wu Kecil melirik Sima You Yue dengan waspada. Kenapa orang itu tetap tinggal bersama Guru untuk waktu yang lama?     

"Pergi dan antarkan Nona Bei Gong. Kemudian kembalilah untuk menemui keponakan Guru." Setelah Bibi Ketiga Du berkata demikian, Wu Kecil pun jadi tahu jelas tentang identitas Sima You Yue.     

"Ya, Guru." Wu Kecil akhirnya tersenyum dan mengantar Bei Gong Tang keluar.     

Setelah keduanya pergi, Sima You Yue menatap Bibi Ketiga Du, lalu berbicara sambil tersenyum, "Bibi Ketiga telah menemukan seorang murid yang baik."     

"Ya, Wu'er sangat berbakat. Meskipun aku belum mulai mengajarinya sulaman keluarga Du, aku sudah mengajarinya beberapa metode sulam yang lain. Dia telah mempelajari semuanya dengan sangat cepat." Bibi Ketiga Du sangat puas melihat muridnya tersebut. Kemudian ia menatap Sima You Yue, lalu berkata, "Kau, ketika aku pertama kali memintamu belajar menyulam, kau bertingkah seolah-olah aku memintamu meminum racun."     

"Aku tidak berbakat menyulam. Bibi Ketiga, apa kau belum paham juga? Kau lupa dengan dua sisi sulamanku yang terbalik?" Sima You Yue tidak malu mengingatkan Bibi Ketiga Du akan kekurangannya.     

Bibi Ketiga Du tidak bisa menahan tawa ketika ia membayangkan lagi bagaimana Ximen You Yue memegang jarum sulam dahulu.     

"Ah kau ini, jarum sulam sama saja dengan bertarung."     

"Namun, itu lebih sulit daripada bertarung," balas Sima You Yue sambil menyeringai.     

"Dasar kau ini!" Bibi Ketiga Du mencolek kening Sima You Yue. "Ceritakan padaku bagaimana kau hidup selama bertahun-tahun ini, bagaimana kau terlahir kembali, dan kenapa kau ada di sini? Dan Feng'er, bagaimana kabarnya?"     

"Bibi Ketiga, jangan terburu-buru, mari kita buat teh terlebih dahulu dan mengobrol pelan-pelan …."     

Ketika Bei Gong Tang kembali ke penginapan, Tujuh Kecil memperhatikan kalau Sima You Yue tidak ikut pulang. Awalnya ia tersenyum, tetapi kemudian ia mengerutkan kening.     

"Di mana Yue Yue?"     

"Belum pulang."     

"Belum pulang? You Yue masih di sana? Aku akan mencarinya." Tujuh Kecil melompat turun dan langsung berlari keluar.     

"Jangan khawatir, You Yue sudah tidak di sana lagi." Bei Gong Tang menarik Tujuh Kecil untuk menghentikannya.     

"Tidak di mana? Lalu di mana?" tanya Fatty Qu.     

"Duduklah dan dengarkan aku." Bei Gong Tang melepaskan Tujuh Kecil. Ia menceritakan kepada mereka tentang bagaimana mereka tidak sengaja masuk ke toko Kain Roh dan menjelaskan bagaimana Sima You Yue bertemu dengan Bibi Ketiga Du.     

Setelah mendengarkan Bei Gong Tang, mereka semua mengembuskan napas. Fatty Qu menepuk meja, lalu mengembuskan napas juga, ia berkata, "You Yue beruntung. Dia bahkan bisa bertemu dengan orang-orang yang dicintainya seperti ini? Awalnya, kupikir semua keluarganya sudah meninggal, tetapi tak kusangka adiknya masih hidup, dan sekarang bibinya juga."     

"Kau bilang semua keluarga You Yue mati?" Tujuh Kecil menatap Fatty Qu dengan bingung.     

Fatty Qu menutup mulutnya dan terus menerus menggelengkan kepala ke arah Tujuh Kecil.     

"Kau mau bilang atau tidak? Kalau tidak, aku akan memukulimu!" Tujuh Kecil memelototi Fatty Qu.     

"Tidak, meskipun kau memukuliku, aku tidak akan mengatakannya. Jika kau ingin tahu, tanya sendiri kepada You Yue," jawab Fatty Qu sambil melarikan diri jauh-jauh.     

"Bilang, bilang!" Tujuh Kecil mengejar Fatty Qu. Ketika kepalan tangannya mendarat mengenai Fatty Qu, ia berteriak kesakitan.     

"Tidak, aku tidak akan bilang apa-apa meskipun kau membunuhku," teriak Fatty Qu.     

Bei Gong Tang dan yang lainnya menggelengkan kepala sambil tertawa. Fatty Qu tidak pikir panjang sebelum berbicara. Ketika Bei Gong menjelaskan tadi, ia tidak secara langsung mengatakan kalau Sima You Yue telah kehilangan seluruh keluarganya di masa lalu. Namun, Fatty Qu justru berkata demikian. Bukankah itu membuat Tujuh Kecil jadi penasaran?     

Untungnya, pukulan Tujuh Kecil memang kuat, jadi pukulan itu cukup berdampak ketika mendarat di tubuh Fatty Qu. Meskipun ia berteriak kesakitan, ia tidak terluka parah.     

Pada malam hari hari kedua, ketika Sima You Yue akhirnya pulang ke penginapan, Fatty Qu masih berbaring di tempat tidur. Mendengar Sima You Yue berbicara dengan yang lainnya, ia berteriak lagi.     

"Apa yang terjadi pada Fatty?" Sima You Yue melirik ke arah kamar Fatty Qu.     

Mereka semua menyeringai dan Tujuh Kecil mengangkat dagu dengan bangga.     

"Kau tidak pulang kemarin. Fatty Qu salah bicara, jadi ia dipukuli oleh Tujuh Kecil," jawab Bei Gong Tang.     

"Tujuh Kecil?" Sima You Yue menggosok kepala Tujuh Kecil, lalu bertanya, "Kenapa kau memukuli Fatty?"     

"Dia tidak mau memberitahuku tentang kisahmu," dengus Tujuh Kecil. Lalu ia meraih tangan Sima You Yue dan berkata, "Ceritakan padaku."     

"Tentang kisahku?" Sima You Yue melirik yang lainnya dengan bingung.     

"Kemarin, Fatty tidak sengaja bilang kalau semua keluargamu telah terbunuh. Setelah itu, Tujuh Kecil ingin tahu tentang kisahmu. Fatty tidak mau menjawab lebih lanjut, jadi Tujuh Kecil memukulinya," jelas Bei Gong Tang.     

"Kau memukuli Fatty hanya karena itu?" Sima You Yue menunduk dan mencubit hidung Tujuh Kecil.     

"Dia layak mendapatkannya." Tujuh Kecil melihat ketidaksetujuan di mata Sima You Yue. Tujuh Kecil memalingkan muka.     

"Fatty teman kita," nasihat Sima You Yue. "Jika kau jadi Fatty, apa kau mau aku hanya mengabaikanmu saja atau memukulimu?"     

Tujuh Kecil cemberut dan tidak menjawab.     

"Aku akan memeriksa Fatty dahulu, setelah itu aku akan menceritakan padamu tentang masalahku, oke?" hibur Sima You Yue.     

"Huh."     

"Apa kau mau ikut denganku?"     

"Tidak, aku tidak mau," dengus Tujuh Kecil, lalu berlari ke kamarnya.     

Sima You Yue tertawa kecil dan menyapa yang lainnya sebelum masuk ke kamar Fatty Qu.     

"Aduh, aduh …."     

"Baiklah, jangan teriak-teriak terus. Kan aku sudah di sini? Berhentilah berteriak." Sima You Yue memutar mata ke arah Fatty Qu yang sedang berbaring di tempat tidur.     

"You Yue, cepat kemari dan periksa aku. Aku hampir dipukuli sampai mati oleh si kecil itu," erang Fatty Qu.     

"Eranganmu penuh semangat. Kau masih terlalu dini untuk mati." Sima You Yue berjalan mendekat. Ia memeriksa denyut nadi Fatty Qu. Setelah mengetahui kondisi fisik Fatty Qu, kedua alisnya langsung terangkat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.