Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Awan Roh yang Aneh



Awan Roh yang Aneh

1Sima You Yue juga sangat cemas sekarang. Ia tidak bisa mengeluarkan barang apa pun dari Pagoda Roh yang bisa menahan sambaran kilat dan ia tidak punya kekuatan. Belum lagi petir ungu kelas atas juga tidak ada. Apa yang bisa ia pakai untuk menahan kekuatan kilat kesengsaraan?     

Semakin ia memikirkannya, semakin ia kesal. Ia benar-benar menyesalinya dalam hati.     

Kalau ia tahu, ia tidak akan datang untuk menemui burung bodoh itu!     

Seluruh area kilat kesengsaraan dipenuhi dengan elemen petir sekarang. Tanpa kekuatan apa pun, kalau ia menyentuhnya, tubuhnya pasti akan langsung terluka.     

"Pantas saja anggota Klan Hantu takut sekali pada kilat." Ia meringis saat rasa sakit menyerangnya, penindasan alami semacam itu benar-benar tidak nyaman.     

Tiba-tiba, ia merasa elemen-elemen atribut petir tersebut mulai menggali masuk ke dalam tubuhnya dan seluruh tubuhnya terasa seperti tercabik-cabik. Seolah-olah jiwanya bisa hancur kapan saja.     

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?" Ia berteriak dalam hati dan meratap, "Kenapa bahkan ketika aku sudah di Alam Hantu, aku tetap sensitif sekali pada kilat …."     

Awalnya, itu menguntungkannya, tetapi sekarang karena ia sudah jadi hantu, itu justru sangat menyakitkan baginya.     

Apakah ia akan meninggal bahkan sebelum kilat kesengsaraan mulai?     

Ia belum lama tiba di Alam Hantu. Ia bahkan belum mulai berkultivasi dan ia belum menemukan ibunya atau punya waktu untuk kembali menemui teman-temannya yang dahulu. Apakah ia akan mati dengan cara seperti ini?     

Hatinya terasa lebih sakit daripada tubuhnya.     

"Hmm …." Terdengar desahan yang senang di telinganya. Hatinya yang putus asa langsung melihat secercah cahaya.     

"Ungu Kecil, kaukah itu?" tanyanya dengan penuh semangat.     

Tidak ada Jawaban.     

Namun, kecepatan elemen petir di sekitarnya masuk ke dalam tubuhnya dengan sangat cepat dan rasa sakit yang parah membuatnya menderita. Ia bahkan sama sekali tidak kuat untuk berpikir. Ia hanya merasa tubuhnya akan terkoyak-koyak sekarang.     

Tepat ketika ia merasa tubuhnya sudah mencapai batas dan ia pasti meninggal kalau ia menyerap sedikit lagi elemen petir, elemen petir yang terus mengalir masuk tersebut berhenti. Sebuah kekuatan yang lembut menyebar dari perutnya, menguatkan kembali tubuhnya yang nyaris ambruk dan rasa sakitnya perlahan menghilang.     

"Meong …. Bayi ini akhirnya bangun! Yue Yue, apa kau merindukan bayi ini?" Suara yang bersemangat itu terdengar jelas. Sima You Yue yakin kalau ia tidak sedang berhalusinasi. Bocah itu benar-benar mengikuti jiwanya dan masuk ke dalam Alam Hantu.     

Meskipun rasa sakitnya hilang, ia tetap masih lemah dan terbaring di tanah, sama sekali tidak bisa bergerak.     

"Merindukanmu? Huh, aku rindu sekaligus benci padamu!" jawabnya dengan lemah.     

Kalau bukan karena Ungu Kecil, ia tidak perlu menderita dan tersiksa seperti tadi. Namun, kalau Ungu Kecil tidak ada, setelah beberapa saat, kilat kesengsaraan akan menyambar dan kemungkinan besar ia tidak akan mampu bertahan hidup.     

"Hah?" Ia melihat awan kesengsaraan di langit. Bagaimana mungkin ia merasa awan kesengsaraan tersebut tidak asing? Mungkinkah itu Awan Roh?     

Sebelum ia merasa yakin, sebuah kilat menyambar dari langit, membungkus tubuhnya dan mengangkatnya langsung ke udara.     

Melihat mata kecil Awan Roh yang familier, ia yakin kalau itu memang Awan Roh.     

"Kenapa kau jadi begini?" Awan Roh menatap Sima You Yue dengan jijik. "Kalau kau tidak membangkitkan petir ungu kelas atas, mana berani kuangkat kau ke atas. Kalau tidak, petir itu saja pasti langsung menghancurkanmu berkeping-keping."     

"Hahaha, keadaanku memang sedang menyedihkan sekarang." Sima You Yue tidak menyangkal kalau kondisinya agak menyedihkan saat itu. "Kenapa kau datang ke Alam Hantu?"     

"Sejak awal ini memang tempatku," jawab Awan Roh. "Kenapa kau meninggal? Siapa yang bisa membunuhmu?"     

"Aku tidak bisa mengendalikan kekuatan di dalam tubuhku …. Aku meledak."     

"…." Awan Roh hanya menatap Sima You Yue, ia tidak bisa berkata-kata. "Jarang sekali ada orang yang meninggal dengan cara macam itu."     

"Hei, seorang pahlawan tidak akan membual tentang keberaniannya saat ia hidup!" kata Sima You Yue dengan tak berdaya. "Namun, tak kusangka kaulah kenalan pertama yang kutemui setelah aku mati, lumayan juga."     

Setidaknya hari itu ia tidak akan meninggal.     

"Huh, kalau kau bertemu orang lain, kau pasti mati!" Awan Roh mendengus. "Dengan kekuatan selemah ini, masih berani-beraninya kau memanggil kilat kesengsaraan perubahan wujud."     

"Kalau begitu, kau harus angkat tangan kali ini. Toh, aku berutang budi pada seseorang!" kata Sima You Yue.     

"Kenapa kau mau aku yang membalas utangmu sendiri?" Awan Roh menatapnya.     

"Hei, bukankah kita berteman baik?" jawab Sima You Yue sambil tersenyum. "Teman baik harus saling membantu, kan?"     

"Huh! Kau bilang kau akan memberiku anggur buah sebelumnya, tetapi kau malah sama sekali tidak muncul untuk menepati janjimu!" kata Awan Roh dengan cemberut.     

Sima You Yue tersenyum. "Waktu itu aku sibuk, tetapi sekarang aku bebas. Akan kubuatkan beberapa anggur buah untukmu nanti."     

"Persediaanmu habis?" Awan Roh sudah menjilati bibirnya.     

"Semuanya terkunci. Tanpa energi roh, ruang penyimpananku tidak bisa terbuka." Sima You Yue mengembuskan napas. "Tunggulah sebentar, waktu aku sudah mengultivasi energi roh, penyimpananku akan terbuka. Aku sudah menyiapkan banyak persediaan selama bertahun-tahun dan akan kuberikan semuanya untukmu."     

"Ingat janjimu! Jangan sampai kau tinggalkan aku dan tidak muncul, jangan sampai kau ingkar janji! Kalau tidak, akan kubunuh kau dan kubiarkan jiwamu tercerai-berai, tidak akan ada sepotong pun yang tersisa." Awan Roh benci sekali karena Sima You Yue tidak menepati janjinya yang sebelumnya!     

"Baiklah, kali ini kujamin, akan kutepati janjiku," janji Sima You Yue.     

"Huh, aku akan memercayaimu sekali lagi," kata Awan Roh. "Namun, kau sama sekali tidak punya kekuatan sekarang. Mungkin kau tidak akan bisa mengultivasi sedikit pun energi roh dan mungkin kau akan meninggal sebelum bisa menepati janjimu."     

"Kalau begitu, aku tidak bisa apa-apa." Sima You Yue menunjukkan gestur tidak berdaya. Walaupun orang menginginkan kekuatan, mereka tidak bisa begitu saja memilikinya.     

"Ikuti aku." Setelah itu, Awan Roh berbalik pergi.     

Sima You Yue melangkah di atas awan. Ini pertama kalinya ia tidak kuat berjalan di atas awan. Ia selalu merasa kalau ia akan jatuh.     

Ia mengikuti Awan Roh ke tengah-tengah awan. Melihat sebuah mimbar di tepi kolam, ia ingat itu tempat apa.     

Terakhir kali, Awan Roh punya cukup banyak cairan petir di sini.     

"Keluarkan bocah yang ada dalam tubuhmu itu," kata Awan Roh dengan enggan.     

Sima You Yue terkejut. Ia mengerti kalau yang Awan Roh maksud adalah Ungu Kecil.     

"Bukankah ini seperti sebelumnya?" Ia mengeluarkan petir ungu kelas atas.     

Saat itu, Ungu Kecil masih berupa awan gas ungu. Meskipun Ungu Kecil bisa bicara, ia belum berubah wujud.     

"Memangnya tubuhmu bisa tahan?" Awan Roh memutar matanya, meraih Ungu Kecil, dan melemparkan Ungu Kecil ke dalam kolam petir. Raut wajah Awan Roh yang tampak aneh tersebut menunjukkan betapa tertekannya ia atas pengorbanan itu. Hatinya terluka!     

"Meong … nyaman sekali!" Setelah petir ungu kelas atas masuk ke dalam kolam petir, ia langsung cepat-cepat minum cairan petir yang ada di dalam. Kemudian, sebelum Awan Roh sempat bicara, ia keluar dari kolam petir dan melompat ke dalam tempat yang lebih tengah.     

Sima You Yue sadar kalau semakin banyak cairan petir yang petir ungu kelas atas minum, semakin padat tubuh Ungu Kecil. Akhirnya, Ungu Kecil berubah wujud jadi seekor anak kucing berwarna ungu.     

Ketika Ungu Kecil selesai meminum semua cairan petir, Awan Roh nyaris menangis.     

Sima You Yue mengulurkan tangan untuk menyentuh kepala Awan Roh dan berkata, "Nanti kuberi kau lebih banyak anggur buah. Jadi, kau bisa minum anggur buah setiap hari."     

"Akan kudatangi kau nanti!" Awan Roh menatap Sima You Yue dengan pasti. Melihat tatapan mata Awan Roh yang dalam, Sima You Yue mendapat firasat buruk.     

"Baiklah, waktunya hampir habis, kau bisa turun." Setelah bicara, Awan Roh mengirim Sima You Yue kembali ke tanah.     

Begitu Sima You Yue bangkit berdiri, ia mendengar teriakan dari atas kepalanya. Ketika ia menengadah, ia melihat petir ungu kelas atas dilempar ke bawah dengan kasar.     

"…."     

Awan Roh benar-benar Awan Roh kecil yang aneh dan bertindak sesukanya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.