Penghentian Waktu
Penghentian Waktu
"Ah ha — aku bebas lagi!"
Suara petir ungu kelas atas terdengar lantam dan Sima You Yue ikut bersemangat mendengarnya.
Dengan adanya petir ungu kelas atas, hidupnya pasti selamat!
Ia meminum pil, berharap pil itu akan membuat tubuhnya merasa lebih baik.
Ia tidak menyangka kalau kekuatan rohnya akan pulih saat itu juga, atau mungkin ini adalah rencana tao langit; ia harus melalui kesengsaraan langit terlebih dahulu sebelum energi rohnya bisa pulih.
Atau mungkin karena kali ini, tao langit tahu kalau ia akan disambar demi menyelamatkan orang-orang, jadi tao langit menghentikan hukumannya.
Namun, ia tidak ambil pusing dengan itu semua, yang penting energi rohnya sudah pulih.
Energinya benar-benar terkuras setelah minum pil. Ia berbaring di lantai, memandang awan kesengsaraan yang gelap di atasnya, bertanya-tanya kapan kilat kesengsaraan akan berakhir.
Petir ungu kelas atas merangkak keluar dari tubuhnya, berdiri di dahinya, memandangi awan kesengsaraan di langit dengan mata yang rakus.
"Degar!"
Kilat kesengsaraan menyambar. Kali ini, sebagian besar diserap oleh petir ungu kelas atas dan hanya sedikit yang masuk ke dalam tubuhnya.
"Sss —"
Walaupun kilat yang masuk ke tubuhnya hanya sedikit, saat ini tubuhnya sudah tidak bisa menahannya lagi. Ia sangat kesakitan sampai mau pingsan rasanya.
Pada saat itu, langit bergoncang dan terbuka. Kemudian, tampak sebuah siluet manusia yang berjalan keluar. Semua orang terkejut melihat pemandangan tersebut.
"Siapa itu? Dia benar-benar bisa masuk ke area kilat kesengsaraan!" teriak seseorang.
Setelah kilat kesengsaraan mulai menyambar, area kilat kesengsaraan dipisahkan dari area luar untuk mencegah orang-orang yang mau cari masalah masuk ke area tersebut.
Namun, orang tersebut ternyata bisa merobek langit di sana dan langsung bergegas menuju Sima You Yue.
Sungguh luar biasa!
"Itu Yang Mulia Putra Suci!" kata para anggota Paviliun Bijaksana dengan penuh semangat, mengenali sosok itu.
Tang Yun langsung mengenali Wu Lingyu ketika ia muncul. Sudut bibirnya melengkung membentuk senyum penuh arti, "Lingyu. Ah …. Sudah lama sekali aku tidak melihatnya …."
Sima You Yue menatap kosong ke arah Wu Lingyu yang muncul dari atasnya dan menuju ke sampingnya.
"Apakah aku berhalusinasi?" tanyanya dengan lemah. "Apakah aku terlalu merindukanmu?"
Wu Lingyu yang awalnya memancarkan kemarahan melalui matanya menjadi tidak berdaya dan melembut setelah mendengar perkataan Sima You Yue.
Ia berjongkok di samping Sima You Yue. Melihat betapa parahnya kondisi tubuh Sima You Yue setelah disambar, ia menggendong Sima You Yue, lalu bertanya dengan pedih hati, "Kenapa kau selalu melakukan ini pada dirimu sendiri?"
Dengan sentuhan yang nyata, kehangatan yang akrab, Sima You Yue mengedipkan matanya dan memancarkan kebahagiaan. Ia tersenyum, lalu berkata, "Ini benar-benar kau!"
Dengan kondisi wajah Sima You Yue yang sedemikian rupa, satu-satunya area yang masih baik-baik saja adalah bola matanya. Bagian wajahnya yang lain sudah disambar dan sama sekali berubah sampai tidak bisa dikenali.
Meskipun Sima You Yue tampak sangat menakutkan, Wu Lingyu sama sekali tidak merasa jijik. Ia membelai wajah Sima You Yue yang seluruhnya nyaris terbakar, lalu berkata, "Mm, ini aku. Aku sudah pulang."
'Aku sudah pulang'. Kalimat tersebut langsung membuat mata Sima You Yue berkaca-kaca. Ia bahkan tidak menangis ketika seluruh tubuhnya penuh dengan memar akibat sambaran kilat. Langit tahu betapa ia merindukan Wu Lingyu. Tidak ada kabar tentang Wu Lingyu selama bertahun-tahun. Ia tidak bisa mendengar suara Wu Lingyu, tidak bisa menyentuh Wu Lingyu. Akhirnya, Wu Lingyu mengatakan padanya kalau dia sudah pulang.
Sebelumnya Wu Lingyu sedang mengamati sejenak di ruang kosong. Ia menyaksikan saat Sima You Yue meringis kesakitan ketika disambar. Ia melihat bagaimana Sima You Yue harus menahan rasa sakit dan bahkan tidak mengeluh atau menangis. Ia tidak menyangka kalau kalimat yang ia ucapkan barusan justru bisa membuat mata Sima You Yue memerah.
Awalnya, ketika ia melihat Sima You Yue memanggil kilat kesengsaraan, dan melihat ada banyak sekali orang, ia tidak berniat untuk keluar. Ia keluar karena ia merasa kasihan melihat kondisi Sima You Yue yang begitu memprihatinkan.
"Jangan menangis. Hatiku sangat sakit kalau kau menangis." Ia menyeka air mata dari sudut mata Sima You Yue. Air mata mengandung garam, jadi kalau tetesan air mata itu mendarat di wajah Sima You Yue, Sima You Yue pasti akan semakin kesakitan.
"Kenapa kau baru pulang sekarang!" keluh Sima You Yue tiba-tiba.
"Aku datang begitu keadaan di sana sudah stabil. Kalau sejak awal aku tahu kalau kau ternyata akan berada dalam situasi macam ini, aku pasti pulang lebih cepat," jelas Wu Lingyu dengan cepat begitu Sima You Yue mengeluh.
Sima You Yue tidak mau mendengar penjelasan Wu Lingyu. Ia berkata, "Aku disambar kilat sampai jadi begini. Sekarang kau kan jadi mau tidak mau melihat penampilanku yang paling jelek karena kau baru pulang sekarang."
Wu Lingyu tercengang. Ternyata itu maksud Sima You Yue. Melihat rasa malu di mata Sima You Yue, ia tersenyum dengan menawan, lalu berkata, "Di mataku kau selalu cantik, tidak peduli bagaimanapun penampilanmu."
Setelah berkata demikian, ia bahkan mencium bibir Sima You Yue.
Hati Sima You Yue meleleh akibat ciuman tersebut. Bibirnya melengkung membentuk senyum bahagia setelah melihat kelembutan di mata Wu Lingyu.
"Sss —"
Gerakan bibir Sima You Yue mau tidak mau menyentuh daging di wajahnya. Ia pun bernapas dengan kesakitan.
"Jangan bergerak dahulu. Biarkan aku merawatmu," kata Wu Lingyu.
"Jangan!" Sima You Yue menghentikan Wu Lingyu. "Kilat kesengsaraan masih berlangsung! Kau keluarlah dahulu, kau pasti akan dihukum karena langsung masuk begitu saja. Cepatlah keluar sebelum kilat kesengsaraan menyambar."
"Tidak apa-apa," kata Wu Lingyu dengan acuh tak acuh.
Wu Lingyu memegang tangan Sima You Yue, dan tepat ketika ia bersiap untuk menyalurkan energi rohnya kepada Sima You Yue, kilat kesengsaraan di atas kepala mereka pun menyambar, kira-kira setebal setengah meter.
"Lingyu!" teriak Sima You Yue dengan kaget. Orang-orang di luar pun terkejut.
Sepertinya kesengsaraan langit tidak senang melihat orang yang datang masuk dengan sembarangan. Kilat kesengsaraan tersebut jauh lebih tebal daripada yang biasa, artinya kekuatan di dalamnya jauh lebih besar.
Melihat kekhawatiran di mata Sima You Yue, Wu Lingyu tersenyum dan melambaikan tangannya. Kilat kesengsaraan tersebut membeku di udara.
Tidak hanya kilat kesengsaraan, seluruh area awan kesengsaraan, kilat kesengsaraan dan anggota Klan Hantu, semuanya terhenti.
"Ini!"
Orang-orang pun tercengang, Tang Yun yang biasanya tenang dan acuh tak acuh berdiri dari kursinya dan melihat pemandangan yang terhenti tersebut dengan tak percaya.
"Ini, ini … penghentian waktu?!"
Tang Yun menatap Wu Lingyu. Ia tidak percaya ia sedang melihat pemandangan yang sedemikian rupa.
"Penghentian … waktu?!"
Meskipun orang-orang di sekitar tidak tahu apa itu penghentian waktu, ketika mereka mendengar Tang Yun, mereka mengerti apa maksudnya.
Kunci spasial dan penghentian waktu. Keduanya merupakan kemampuan yang digunakan untuk mengendalikan area sekitar. Banyak orang yang sudah mengetahui tentang kemampuan kunci spasial, tetapi untuk penghentian waktu, Wu Lingyu-lah yang pertama!
Orang-orang yang di luar pun tercengang, tetapi bukan karena Wu Lingyu menggunakan penghentian waktu.
"Lingyu, ini …." Sima You Yue menatap Wu Lingyu dengan kosong.
"Hush — jangan tanya apa-apa dahulu sekarang. Kita tidak punya waktu. Biarkan aku merawatmu terlebih dahulu."
Wu Lingyu tersenyum pada Sima You Yue dengan lembut, dan memeluk bahu Sima You Yue menggunakan tangan kirinya, sementara tangan kanannya ia letakkan di dahi Sima You Yue. Sebuah sensasi yang hangat mengalir dari kepala Sima You Yue ke kedua tangan dan kakinya, serta ke tulangnya. Rasa sakit yang Sima You Yue rasakan di tubuhnya sudah sangat berkurang.
Dua menit kemudian, Wu Lingyu melepaskan tangannya, meletakkan Sima You Yue di tanah, lalu berkata, "Hanya ini yang paling tidak bisa kulakukan, tetapi ini cukup bagimu untuk melewati kilat kesengsaraan. Kutunggu kau di luar."
Setelah Wu Lingyu berbicara, ia menghilang dari sisi Sima You Yue dan muncul di luar awan kesengsaraan. Pada saat yang sama, kilat kesengsaraan di udara langsung menyambar dengan cepat.