Ia Bertakhta di Hatinya
Ia Bertakhta di Hatinya
Kong Xiang Yi berniat untuk pergi saat itu, tetapi ia datang untuk menemui Ximen Feng karena suatu hal, jadi ia tidak punya pilihan selain tetap di pelataran dan menunggu Ximen Feng dengan wajah memerah.
Ximen Feng langsung membawa dan membaringkan Sima You Yue ke atas tempat tidur dan mengganti selimutnya.
"Aku tahu Xiang Yi datang mencarimu karena suatu hal. Pergilah," kata Sima You Yue kepada Ximen Feng setelah ia berbaring.
Sima You Yue barusan terus-menerus menggoda Kong Xiang Yi. Namun, Kong Xiang Yi, yang telah lama pergi untuk mencari tahu berita tentang masalah penyerangan mereka dahulu, pasti telah membawa kembali beberapa berita untuk ia rundingkan dengan Ximen Feng.
Ximen Feng juga telah menebak hal itu. Ia membantu Sima You Yue merapikan selimutnya sebelum berpesan, "Istirahatlah yang cukup. Kalau kau mau keluar, aku bisa membawamu keluar untuk berjemur lagi besok."
"Baiklah," jawab Sima You Yue.
Ximen Feng pun berjalan keluar. "Kalau kau mau keluar, ingatlah untuk membawa Burung Roc Kecil bersamamu," pesan Sima You Yue saat Ximen Feng membuka pintu.
"Baiklah." Ximen Feng tahu bahwa jika ia membawa Burung Roc Kecil bersamanya, sekelompok burung tua pasti juga akan ikut. Kalau tidak, ia juga pasti menemukan beberapa klan burung lain yang akan menemani mereka.
Sima You Yue benar-benar mengkhawatirkan Ximen Feng. Ia menduga bahwa orang yang menyerang Ximen Feng saat itu pastilah sangat kuat, dan tahu bahwa Ximen Feng akan kembali untuk membalas dendam. Karena Ximen Feng tidak akan bisa membasmi mereka sampai ke akar-akarnya, paling tidak, Ximen Feng harus melakukan sesuatu untuk melukai mereka sampai parah.
Burung Roc Kecil tidak harus terlibat dalam medan perang secara langsung, tetapi tidak begitu halnya bagi mereka yang melindunginya. Terutama ketika terjadi sesuatu pada Sima You Yue. Mengingat pihak musuh telah memaksa Ximen Feng sampai harus melepaskan segelnya, Burung Roc Kecil dan yang lainnya jadi ingin membalas dendam atas nama Sima You Yue juga!
Sima You Yue menyadari bagaimana perasaan Burung Roc Kecil dan yang lainnya, itulah alasan mengapa ia mengatakan apa yang ia katakan sebelumnya.
Sima You Yue mengingat bagaimana Ximen Feng terlihat sangat khawatir ketika ia pergi, dan pelan-pelan mengembuskan napas. "Huh, luka-luka jiwa dan kesadaranku benar-benar bermasalah kali ini."
Sima You Yue merupakan orang yang sulit untuk duduk diam, jadi tirah baring secara paksa beberapa hari itu telah benar-benar menyiksanya!
Ximen Feng tiba di pelataran, dan ketika Kong Xiang Yi melihat Ximen Feng, semburat merah yang tadi berhasil ia singkirkan, lagi-lagi muncul di pipinya.
"You Yue sedang bosan beberapa hari ini, jadi dia hanya bercanda denganmu," jelas Ximen Feng langsung ketika ia melihat perilaku Kong Xiang Yi yang demikian.
"Kalau begitu … sebenarnya menurutmu bagaimana?" Meskipun pipi Kong Xiang Yi merah padam, ia tetap menatap mata Ximen Feng dengan tajam.
Hanya tinggal mereka berdua yang tersisa di pelataran. Ximen Feng sudah sangat tahu bagaimana perasaan Kong Xiang Yi, jadi Kong Xiang Yi tentu ingin mendengar jawabannya juga.
Jika Kong Xiang Yi memang bertakhta di hati Ximen Feng, semua perasaannya selama beberapa tahun terakhir akhirnya akan bersambut. Namun, jika ia memang tidak bertakhta di hati Ximen Feng, apa yang harus ia lakukan? Menyerah?
Tidak! Kong Xiang Yi menyukai Ximen Feng, dan ia tidak akan melepaskan Ximen Feng begitu saja. Jika Ximen Feng memang sungguh tidak peduli padanya, ia akan tetap ada di sisinya, sehingga ia akan jadi satu-satunya perempuan yang dapat Ximen Feng lihat. Mungkin dengan begitu, keinginan hatinya akan terkabul suatu hari nanti ?
Meskipun Kong Xiang Yi sudah mempersiapkan hatinya, jantungnya mau tidak mau tetap berdetak lebih cepat. Apakah Ximen Feng akan menanggapi pertanyaannya? Atau akankah Ximen Feng menghindarinya lagi seperti biasa?
Di luar dugaan Kong Xiang Yi, Ximen Feng mengangkat tangan dan menyelipkan sehelai rambutnya, yang tadinya dimain-mainkan angin, ke belakang telinganya. "Aku yang sekarang masih belum layak untukmu."
Hati Kong Xiang Yi, yang telah terbang melayang di langit karena tindakan Ximen Feng tadi, langsung terhempas jatuh ke tanah. Jadi, itulah jawaban Ximen Feng ….
Namun, Ximen Feng sungguh telah menyelipkan rambut Kong Xiang Yi ke belakang telinganya. Itu adalah sebuah kemajuan besar dibandingkan yang sudah-sudah.
Kong Xiang Yi diam-diam menyemangati dirinya sendiri ketika Ximen Feng berbicara lagi.
Ximen Feng menarik tangannya, lalu berkata, "Jika aku mau bersamamu, aku harus memantaskan diri untuk bisa bersanding denganmu. Namun, ini mungkin butuh waktu yang lama. Apakah … apakah kau mau menungguku?"
Hati Kong Xiang Yi yang tadi telah terhempas ke tanah, sekali lagi terbang tinggi di langit. Ketika ia melihat tatapan serius Ximen Feng, tiba-tiba air mata bahagia bercucuran di pipinya, ia pun memeluk Ximen Feng. Ia menjawab dengan bahagia, "Aku mau menunggumu. Tidak peduli seberapa lama. Ah, Feng, aku sangat bahagia. Aku sungguh sangat bahagia. Kupikir kau sama sekali tidak peduli padaku. Apa yang harus kulakukan? Aku bahagia setengah mati!"
Kong Xiang Yi biasanya bersikap sombong dan dingin terhadap orang lain. Ximen Feng terbiasa memperlakukan Kong Xiang Yi sebagai tuannya, yang selalu harus memerintah dalam amarah. Ketika ia melihat Kong Xiang Yi menjelma menjadi seorang gadis yang begitu bersemangat sampai-sampai tidak tahu harus berbuat apa, ekspresi Ximen Feng yang dingin mau tidak mau melunak juga.
"Uhuk uhuk …."
Ketika Jing Wen memasuki pelataran dan melihat mereka berdua, ia berdeham dengan pelan. Kong Xiang Yi pun langsung melepaskan pelukannya dari Ximen Feng.
Kong Xiang Yi ingin tetap memeluk Ximen Feng, tetapi ia tahu kalau Ximen Feng tidak suka berperilaku seperti itu di depan orang lain.
"Kalian di sini saling membisikkan hal-hal yang romantis dan manis, tetapi apa kalian sudah selesai membahas hal yang utama?" komentar Jing Wen sambil berjalan mendekat. Ketika ia melihat betapa keduanya sangat salah tingkah, ia tahu bahwa mereka belum membahas hal tersebut.
Pasti!
"Jing Wen, kau di sini?" Terdengar suara Sima You Yue dari dalam rumah, tetapi suaranya terdengar lemah seperti biasa. "Karena kau sudah datang, kemarilah dan mengobrol denganku."
"Baiklah!" Jing Wen berjalan masuk dengan gembira, tetapi sebelum ia masuk, ia tidak lupa untuk berbalik dan berpesan pada Ximen Feng dan Kong Xiang Yi, "Jika kalian ingin lanjut berduaan, ingatlah untuk membahas hal yang utama terlebih dahulu!"
"Kalau kau memang tahu bahwa mereka ingin berduaan, lalu kenapa kau tidak cepat-cepat ke sini!" perintah Sima You Yue dari dalam.
"Haiyaaa, bukankah aku sudah di sini?" Jing Wei mendorong pintu sampai terbuka dan melangkah masuk, tetapi ia tidak menutup pintu di belakangnya.
Meskipun Jing Wen tidak sering ke situ, hubungannya dengan Sima You Yue telah berkembang semakin dekat.
Sima You Yue tidak tahu siapa itu Jing Wen ketika ia kembali dari sekte. Namun, melihat bagaimana Jing Wen merawat Ximen Feng, ia menebak bahwa Jing Wen pastilah seorang tabib. Kemudian, setelah meminta Jing Wen untuk membantunya mengobati Ximen Feng, terbukti bahwa tebakan Sima You Yue memang benar. Setelah itu, ketika ia bangun dari koma, akhirnya ia tahu bahwa Jing Wenlah yang telah membuat Pil Perlindungan yang berkhasiat melindungi jantung Feng'er sebelumnya.
Terlebih, Jing Wen sendiri yang telah menyempurnakan Pil Perlindungan tersebut, yang berarti ia juga adalah seorang Alkemis!
Pada awalnya, Sima You Yue mengira kalau Jing Wen adalah seseorang dari Lembah Kong. Kemudian, ia baru tahu kalau Jing Wen adalah teman Ximen Feng dan Kong Xiang Yi, dan seseorang yang berhubungan baik dengan keduanya.
Karena Jing Wen adalah teman baik adiknya, Sima You Yue juga menerima Jing Wen sebagai teman. Setelah ia bangun dan Jing Wen menjenguknya, ia dengan santai berbincang dengan Jing Wen mengenai beberapa pertanyaan tentang seni pengobatan dan Alkimia.
Jing Wen awalnya kagum pada Sima You Yue, dan setelah lebih banyak berinteraksi dengannya, rasa kagum itu berubah menjadi rasa memuja. Karena Jing Wen tidak tahu bahwa ia sebenarnya adalah seorang perempuan, Jing Wen sering datang untuk mengobrol dengannya. Ximen Feng juga tidak bisa memberi tahu Jing Wen tentang fakta itu, jadi Ximen Feng hanya bisa meminta Jing Wen untuk tidak menutup pintu setiap kali masuk ke dalam rumah tersebut.
Jing Wen merasa bahwa permintaan Ximen Feng agak aneh, tetapi ia tetap menyetujuinya.
Sekarang, setelah mendengar bahwa Sima You Yue sendiri yang telah memanggilnya untuk mengobrol, wajar saja jika Jing Wen langsung masuk tanpa ragu-ragu!
Setelah digoda sekali lagi, Kong Xiang Yi benar-benar merasa luar biasa malu. Ximen Feng sekilas menatap kamar Sima You Yue sebelum berkata dengan santai, "Ayo kita bicara di luar."
Ketika Ximen Feng menunjukkan bahwa ia ingin membicarakan masalah penyerangan mereka sebelumnya, Kong Xiang Yi langsung bersikap seperti biasa. Ia mengikuti Ximen Feng keluar setelah mengangguk menyetujui.
Mereka meninggalkan pelataran Sima You Yue dan pergi ke sebuah tempat terpencil, di mana Ximen Feng akhirnya bertanya, "Apa yang kau temukan kali ini?"