Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Kakak Beradik Berkumpul



Kakak Beradik Berkumpul

1Sima You Yue memberi tatapan 'kau seharusnya tahu' kepada Shi Chen sambil tersenyum dengan percaya diri. Sima You Yue memang terlihat agak menyebalkan.     

"Kita sungguh tidak kenal satu sama lain, aku tidak bisa menebak apa yang kau pikirkan," kata Shi Chen.     

"Bagaimana mungkin kau tidak tahu? Kau hanya bisa berkata begitu karena kau tahu apa yang kupikirkan," kata Sima You Yue sambil tetap tersenyum.     

"Aku hanya tahu kalau kau datang ke rumahku hari ini dengan suatu tujuan. Selain itu, kau menggunakan penyakitku sebagai sarana untuk mencapai tujuanmu," kata Shi Chen dengan yakin.     

"Sungguh bijak. Memang tak sia-sia aku berbicara dengan orang sepertimu," komentar Sima You Yue sambil tetap tersenyum. "Kalau begitu, kita sebaiknya menunggu."     

"Menunggu apa?"     

"Kakak sulung dan kakak kedua kalian."     

"Kenapa kita harus menunggu mereka?"     

"Tentu saja, masing-masing dari kalian bersepuluh harus ada di sini untuk mendengarkan apa yang ingin kusampaikan," jawab Sima You Yue. "Menurutku, merekalah yang bisa mengambil keputusan atas keadaan kalian."     

"Keadaan kami? Keadaan apa?"     

"Apakah kakak sulung dan kakak kedua kalian akan kembali hari ini atau besok?" tanya Sima You Yue.     

"Jika semuanya berjalan sesuai rencana, mereka akan pulang malam ini," jawab You Si.     

"Kalau begitu kita tunggu mereka." Sima You Yue tidak terburu-buru dan ia tidak berencana untuk berbicara dengan mereka sebelum kakak sulung dan kakak kedua mereka kembali. "Kami akan datang berkunjung kembali begitu mereka kembali. Bei Gong, ayo pergi."     

"Kalian tidak boleh pergi." Dai Yi menghalangi pintu, tidak mau membiarkan Sima You Yue pergi.     

"Kalian tenang saja, kami pasti akan kembali besok." Sima You Yue mengelus kepala Ular Emas Kecil, yang langsung menjulurkan lidahnya pada mereka.     

Tatapan yang sangat ganas!     

Dai Yi membeku melihat tatapan Ular Emas Kecil, tiba-tiba tidak bisa bergerak.     

Sima You Yue melewati Dai Yi, berjalan keluar pintu dan tiba-tiba berhenti. Ia melemparkan botol giok yang ia pegang ke Shi Chen.     

"Masih ada dua pil lagi di situ. Kau tidak akan batuk lagi pagi ini, minumlah satu pil ketika kau batuk pada malam hari. Itu akan cukup sampai besok pagi. Jadi ada sisa satu pil lagi untuk besok pagi."     

Setelah berbicara, Sima You Yue mengajak Bei Gong Tang pergi bersamanya meninggalkan pelataran itu.     

"Kakak Ketiga? Mereka …?" Shui Qing Yang menyaksikan Sima You Yue dan Bei Gong Tang pergi, lalu berbalik dengan cemas dan menatap Shi Chen.     

"Biarkan mereka pergi." Shi Chen memperhatikan botol giok di tangannya. Gambar pohon prem di botol itu memberi kesan dingin.     

"Kakak Ketiga, bagaimana keadaanmu sekarang?" Kong Ren menatap Shi Chen, memperhatikan bahwa Shi Chen memang terlihat mendingan daripada sebelumnya.     

"Pil ini memang manjur. Walaupun aku merasa agak lemas, aku tidak merasa kedinginan lagi," jawab Shi Chen.     

"Jadi maksudmu orang tadi itu memang bisa menyembuhkan Kakak Ketiga?" Dai Yi teringat bagaimana Ular Emas Kecil menatapnya, dan masih agak linglung.     

"Tubuh Kakak Ketiga sudah lama sekali menderita akibat Qi dingin tersebut. Meskipun itu Qi dingin, kebanyakan orang tidak mampu mengetahuinya. Bahkan, kalau bukan karena aku tahu bahwa Kakak Ketiga jatuh ke tempat itu, aku juga tidak akan tahu. Kita telah bertemu banyak orang selama bertahun-tahun, tetapi tidak ada satu pun yang dapat mengetahuinya. Namun, orang tadi hanya memeriksa denyut nadi Kakak Ketiga, tetapi dia langsung bisa mengetahui kondisinya," jawab Kong Ren.     

"Maka dari itu, berarti dia benar-benar mampu menyembuhkan Kakak Ketiga," kata You Si.     

"Dengan suatu syarat," tambah Hong Wu. "Namun, kita masih belum tahu apa syaratnya."     

"Tidak peduli apa pun syaratnya, aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi pada kalian," kata Shi Chen. "Awalnya aku ingin membersihkan nama kalian sebelum aku mati, tetapi mengingat bagaimana keadaan kita sekarang, rasanya itu tidak memungkinkan."     

"Kakak Ketiga, omong kosong apa yang kau bicarakan!" seru Ni An Yi sambil memelototi Shi Chen dengan kesal.     

Shi Chen tertawa, tidak mengatakan apa-apa. Ia merenung sambil melihat botol giok di tangannya, wajahnya menunjukkan kegetiran.     

Ketika malam tiba, dua laki-laki memasuki pelataran kecil itu bersama-sama. Mereka mengetuk pintu beberapa kali sebelum You Si akhirnya membukakan pintu.     

"Kakak Sulung, Kakak Kedua, kalian sudah pulang." You Si melongok keluar, lalu menutup pintu setelah memastikan bahwa tidak ada orang lain.     

Kedua lelaki yang sangat tampan itu melepas jubah mereka, lalu bertanya, "Bagaimana keadaan selama dua hari ini? Bagaimana kabar Saudara Ketiga?"     

You Si bertanya-tanya dalam hati bagaimana ia sebaiknya memberi tahu Kakak Sulung dan Kakak Kedua mengenai kejadian hari itu, tetapi sebelum ia sempat menjawab, ia mendengar Kakak Kedua bertanya kepadanya, "Ada apa? Apakah telah terjadi sesuatu?"     

"Ya."     

"Apakah terjadi sesuatu pada Saudara Ketiga?" tanya Kakak Sulung.     

"Ada sesuatu yang terjadi hari ini. Yang lain masih di ruang tamu. Ayo kita bicara di sana saja," jawab You Si.     

"Kalau begitu, ayo cepat," kata Feng Kai.     

Pada hari kedua, sama seperti hari pertama, terdengar suara ketukan yang datang dari pintu.     

Kali itu, You Si-lah yang tetap membukakan pintu. Saat ia membuka pintu, ia melihat Sima You Yue dan Bei Gong Tang berdiri di luar, dan You Yue tetap bermain-main dengan Ular Emas Kecil di tangannya.     

You Si mengingat betapa terkejutnya ia ketika Dai Yi memberitahunya tentang Ular Emas Kecil itu, dan tidak bisa menahan diri untuk menatap Ular Emas Kecil tersebut berulang kali.     

"Apakah kakak sulung dan kakak kedua kalian sudah pulang?" tanya Sima You Yue, mengangkat kepalanya untuk menatap You Si.     

"Mereka tiba kemarin. Masuklah." You Si membuka pintu, mempersilakan keduanya masuk.     

Sima You Yue dan Bei Gong Tang memasuki pelataran dengan tenang dan melihat kedua kakak beradik itu berdiri di luar. Sima You Yue berseru, "Awalnya aku membayangkan kesepuluh penjahat besar akan terlihat seperti bandit, terutama yang tertua. Kupikir kalian berdua yang akan tampak paling mengerikan dari antara mereka semua, dengan perut buncit. Bagaimana mungkin kalian berdua ternyata justru sangat tampan?"     

"Kakak Sulung, apakah kita sedang dilecehkan secara seksual oleh seorang bocah?" tanya Feng Kai dengan agak geli.     

"Apakah kalian datang kemari hari ini untuk menyembuhkan Saudara Ketiga?" tanya Feng Zhi dengan serius, mengabaikan pertanyaan Feng Kai.     

Sima You Yue menatap Feng Zhi. Feng Zhi dan Feng Kai kembar, jadi mereka terlihat sama persis. Namun, kepribadian mereka sangat berbeda. Feng Kai sulit diatur, sementara Feng Zhi tenang dan bijaksana.     

"Aku datang untuk merundingkan sesuatu dengan kalian," jawab Sima You Yue.     

"Masuklah, kalau begitu." Feng Zhi tidak banyak bicara, memilih untuk langsung mengantar mereka berdua ke aula utama.     

Sima You Yue dan Bei Gong Tang masuk. Kesepuluh kakak beradik itu sudah berkumpul.     

"Kami semua sudah hadir di sini sekarang." Feng Zhi mengambil peran sebagai pemimpin mereka. Ia bertanya, "Apakah kau benar-benar bisa menyembuhkan saudara ketigaku?"     

"Itu tidak sulit," jawab Sima You Yue dengan percaya diri.     

"Syaratnya?"     

"Izinkan aku menggunakan kalian!" Sima You Yue langsung menyatakan tujuannya.     

Begitu Sima You Yue mengatakan itu, mereka semua langsung terdiam. Setelah itu, terdengar ledakan tawa.     

"Hei bocah, kau tidak gila, kan?" Ni An Yi menampar pahanya, seolah-olah barusan ia mendengar lelucon paling lucu sedunia.     

"Kau benar-benar suka berkhayal!" Hong Wu tertawa dengan dingin.     

Yang lainnya menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda, tetapi masing-masing dari mereka tidak menganggap apa yang Sima You Yue katakan dengan serius.     

"Aku tidak setuju." Shi Chen-lah yang pertama menolak. Ia lalu berkata, "Bagaimanapun, aku tak peduli apakah aku hidup atau mati. Aku tak mau membebani kalian semua."     

"Kakak Ketiga!"     

Shi Chen melambaikan tangan. "Jika aku membiarkanmu memanfaatkan kami semua hanya demi aku, meskipun aku dapat terus hidup, aku tidak akan bahagia."     

"Saudara Ketiga, jangan khawatir. Pertama-tama, mari kita dengarkan apa yang ingin dia katakan. Dia datang ke sini dengan sangat percaya diri, aku ingin tahu alasannya," kata Feng Kai. "Mungkin kita bisa mendengar sebuah sudut pandang yang berbeda!"     

"Itu benar, Kakak Ketiga, jangan khawatir. Biarkan dia bicara. Mari kita lihat apa sebenarnya yang dia maksudkan dengan kata-kata bahwa dia ingin menggunakan kita," timpal Shui Qing Yang.     

Feng Zhi menatap Sima You Yue, lalu berkata, "Katakanlah. Kenapa dan apa maksudmu menggunakan kami."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.