Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Ingin Mengikutinya



Ingin Mengikutinya

1Sima You Yue tidak mengkhawatirkan perihal sisa akar Pohon Iblis Darah. Karena Awan Roh sudah bilang kalau tidak ada yang tersisa, berarti memang benar-benar tidak ada yang tersisa.     

Awan Roh mengambil berkendi-kendi anggur itu lalu pergi. Awan kesengsaraan menyebar, cahaya bulan bersinar, menerangi Kota Iblis Darah yang berantakan.     

"Awan kesengsaraan sudah pergi, berarti sudah selesai," kata seseorang dengan datar.     

"Setelah menyambar selama itu, akhirnya selesai juga."     

"Ya, akhirnya semuanya selesai. Apa yang akan kita lakukan sekarang?"     

"Mari kita periksa dahulu siapa-siapa saja yang mati, kita bicarakan hal itu lagi nanti."     

"Hei lihatlah, Si Yue!"     

Semua orang melihat ke arah langit, Sima You Yue baru saja terbang turun. Melihatnya aman dan sehat, tiba-tiba semua orang merasa takzim padanya.     

Dia mampu duduk di atas awan kesengsaraan selama itu dan tetap terlindung dan sehat, siapa yang berani bermusuhan dengan orang macam itu? Biasanya, orang yang bersentuhan dengan awan kesengsaraan pasti langsung mati!     

Sima You Yue mendatangi orang-orangnya dan berkata, "Pohon iblis dan Li Zhi sudah musnah."     

"Kilat kesengsaraan yang luar biasa menakutkan, mustahil mereka bisa selamat melaluinya," komentar Feng Kai.     

Kilat kesengsaraan kali itu lebih dahsyat daripada yang di Hutan Gelap. Saat itu, begitu banyak pendekar peringkat Mulia yang bahkan tidak bisa melarikan diri, jadi bagaimana mungkin pohon iblis bisa lolos dari kilat kesengsaraan yang sekarang?     

"Tak kusangka hal semacam itu akan terjadi di sini." Shi Chen mengembuskan napas.     

"Ya, aku juga," timpal Sima You Yue. "Tak kusangka kedatangan kita akan mempercepat proses kejadian-kejadian di sini."     

"Bos, Tujuh Kecil itu sebenarnya siapa? Sampai-sampai dia bisa memancing peristiwa yang sebesar ini!" tanya Hu Yang.     

"Identitas Tujuh Kecil cukup rumit, sebaiknya kalian tidak usah tahu untuk sementara ini. Lain kali kalau ada kesempatan, aku akan memberi tahu kalian," jawab Sima You Yue.     

Hu Yang dan yang lainnya mengalihkan pandangan mereka pada Shi Chen. Shi Chen menggeleng, mengisyaratkan kalau ia sendiri juga tidak tahu.     

"Kilat kesengsaraan itu menyambar tanpa ampun," kata Bi Sheng. "Apa yang akan kita lakukan sekarang?"     

Sima You Yue melihat wajah-wajah yang sedih karena trauma. Ia mengusap dahi dengan pilu dan bertanya, "Berapa banyak dari kita yang tersisa?"     

"Kurang dari seratus," jawab Shi Chen.     

"Pohon Iblis Darah sudah membunuh begitu banyak orang, kalau bukan karena kilat kesengsaraan, aku takut bahkan satu kekuatan sekte sekalipun tidak akan bisa melawannya," kata Sima You Yue. "Apakah kalian tahu jumlah total penduduk kota ini?"     

"Sebelumnya ada beberapa ratus ribu, setelah setengahnya meninggal, sisanya kira-kira empat ratus ribu orang." Feng Kai tahu apa yang dipikirkan Sima You Yue, ia berkata, "Ada begitu banyak orang, mungkin kita tidak bisa menerima semuanya."     

Sima You Yue mengangguk. Ada beberapa ratus ribu orang, tidak mungkin ia bisa menerima mereka semua. Setelah kejadian itu, kalau ia membawa kembali dua puluh sampai tiga puluh ribu orang saja, orang-orang di Lembah Patah Hati pasti akan terkejut. Belum lagi tentang beberapa ratus ribu penawar yang harus dibuat untuk memasuki Lembah Patah Hati, memikirkannya saja sudah cukup mengerikan.     

Namun, orang-orang itu memang kehilangan tempat berlindung mereka di Kota Iblis Darah karena kelompok Sima You Yue, karena Tujuh Kecil. Ia tidak bisa cuci tangan begitu saja dan pergi.     

"Tuan Si Yue." Sekelompok orang berjalan mendekar dan menatap Sima You Yue dengan penuh semangat.     

Sima You Yue menatap mereka. Melihat wajah orang-orang itu yang tampak begitu memujanya, ia merasa ketakutan.     

"Ada apa?" Ia tersenyum.     

"Tuan Si Yue, kami dengar kau sedang merekrut orang, kami ingin mengikutimu," jawab seseorang.     

"Mengikutiku?"     

"Ya, bolehkah kami mengikutimu?"     

"Ini …." Sima You Yue melihat sekelompok orang tersebut, jumlah mereka cukup banyak. Ia ragu-ragu. "Maaf, kami perlu membicarakannya dahulu."     

"Sebaiknya kalian cepat ambil keputusan, karena kalau kalian tidak mau, kami harus segera melarikan diri sebelum musuh-musuh kami tiba," kata seorang lelaki yang jangkung dan kurus.     

Sima You Yue menatap lelaki itu, lalu mengangguk dan membawa orang-orangnya kembali ke penginapan Bi Sheng.     

Penginapan Bi Sheng hancur sampai tak bisa dikenali. Rumah dan pelataran yang sebelumnya nyaris hancur total, hanya satu lantai dan setengah dari rumah yang tersisa.     

"Bi Tua, pelataranmu akhirnya hancur karena sudah lapuk," goda Feng Kai setelah melihat keadaan di situ.     

"Ketika akar Pohon Iblis Darah muncul dari dalam tanah, akar-akar itu langsung menghancurkan setengah dari rumah-rumah di kota, tidak ada satu rumah pun yang tidak tersentuh," kata Wang Mou.     

"Toh, aku memang mau pergi dari sini." Bi Sheng mengangkat bahu dengan acuh tak acuh. "Untungnya masih ada setengah pelataran yang masih bisa kita duduki."     

Memperhatikan seluruh pelataran, di mana-mana tampak pagar yang runtuh dan dinding yang bobrok. Pelataran itu tidak rata dengan tanah saja sudah untung.     

Mereka semua mengambil kursi dan duduk.     

"Sekarang, katakan padaku bagaimana menurut kalian," pinta Sima You Yue.     

"Tanpa perlindungan Kota Iblis Darah, kehidupan penduduk kota yang tenang pasti lenyap," kata Mu Lian Xin. "Meskipun aku tidak terlalu banyak berhubungan dengan penduduk lain, menyimpulkan dari beberapa temanku, mereka semua masih menginginkan kehidupan yang tenang."     

"Ya, benar." Wang Mou mengangguk. "Meskipun ini tidak enak didengar, kehidupan mereka semua memang hancur gara-gara kalian. Kalian harus bertanggung jawab."     

Kebetulan Tujuh Kecil barusan keluar dari Pagoda Roh. Mendengar kata-kata tersebut, ia mengerucutkan bibirnya dengan jengkel.     

"Karena kalian sedang merekrut orang, merekrut satu orang dengan merekrut seratus ribu orang sama saja. Terimalah mereka yang bersedia mengikutimu," saran Hu Yang.     

Sima You Yue menggeleng dan berkata, "Situasi sekarang masih tidak memungkinkan, ini bukan soal apakah kami mau atau tidak."     

"Situasi apa?"     

"Kami tidak punya banyak penawar," jawab Sima You Yue. "Jadi, meskipun kami mau merekrut mereka semua, mereka tetap tidak akan bisa masuk ke markas sekte."     

"Penawar? Penawar apa?" Mu Lian Xin dan beberapa orang menatap Sima You Yue.     

"Awalnya kami ingin menyelesaikan perekrutan terlebih dahulu, baru setelah itu memberi tahu kalian semua. Jadi, kami belum memberi tahu kalian tentang situasi yang sebenarnya," jelas Shi Chen. "Kami telah mendirikan sebuah sekte, sekarang kami sedang merekrut orang. Markas kami dibangun di lokasi yang lebih rahasia, tidak semua orang bisa pergi ke sana."     

"Mendirikan sebuah sekte?" Hu Yang membelalak.     

"Kalau begitu, berarti kami telah bergabung ke dalam sebuah sekte," kata Wang Mou.     

"Tempat di mana kami tidak bisa pergi ke sana begitu saja? Di mana itu?" tanya Mu Lian Xin.     

"Lembah Patah Hati," jawab Sima You Yue.     

Kali itu, Wang Mou dan Mu Lian Xin tercengang.     

"Lembah Patah Hati? Salah satu dari tiga tempat yang paling beracun di benua? Apakah kalian sedang bercanda? Bagaimana mungkin ada orang yang bisa tinggal di dalam sana!" seru Hu Yang.     

"Itu faktanya, kami baru dari sana sebelum kami datang kemari," kata Feng Kai.     

"Bagaimana kalian bisa mendirikan sebuah sekte di sana?" tanya Wang Mou.     

"Bos mencari penawar untuk racun di sana," jelas Shi Chen. "Setelah meminum penawarnya, kau bisa berjalan-jalan dengan bebas di Lembah Patah Hati."     

"Penawar yang kau bilang tadi itu maksudmu yang ini?" Mu Lian Xin menatap Sima You Yue.     

"Iya," jawab Sima You Yue. "Awalnya kami berencana merekrut seribu orang. Namun, kalau orangnya terlalu banyak, kami tidak dapat melakukan apa-apa kalau penawarnya tidak cukup."     

"Ternyata Lembah Patah Hati. Pantas saja kau bilang, kami tidak perlu takut akan musuh yang mengejar-ngejar mau membunuh kami kalau kami mengikutimu. Ternyata di Lembah Patah Hati, siapalah yang berani masuk?"     

"Tepat sekali," timpal Bi Sheng. "Tempat itu merupakan benteng alami."     

"Namun, tanpa penawar dalam jumlah banyak, kita tidak bisa menerima semua orang itu," kata Wang Mou.     

"Mungkin belum tentu juga orang-orang itu mau mengikuti kita," celetuk Tujuh Kecil.     

"Tidak juga," bantah Hu Yang. "Kau tidak melihat tatapan orang-orang itu? Mereka semua sangat memuja Bos."     

"Jika itu tidak berhasil, aku punya ide," kata Bi Sheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.