Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Yang Sebenarnya di Dalam



Yang Sebenarnya di Dalam

2Bi Sheng dan Wu La Mai melihat ke arah yang Sima You Yue tunjuk. Mereka melihat banyak hal yang tergantung di serabut akar, ada yang panjang, pendek, besar dan kecil.     

Tanah di samping juga penuh dengan hal-hal tersebut.     

"Ini tulang manusia!" Bi Sheng menarik napas dalam-dalam. Ia tidak menyangka akan melihat pemandangan yang begitu mengerikan di situ.     

"Itu memang tulang manusia," timpal Sima You Yue. "Akar ini pasti diberi makan oleh orang-orang dari Arena Darah selama beberapa tahun terakhir ini."     

"Ada begitu banyak tulang manusia di sini, aku bertanya-tanya apakah di tempat lain juga begini." Bi Sheng mengerutkan kening.     

"Nanti kita akan pergi untuk melihat di tempat lain," kata Sima You Yue. "Untuk saat ini, kita periksa dahulu keadaan di sini."     

Mereka berjalan berkeliling di sekitar tulang-tulang itu sambil terus berjalan maju. Mereka menyadari bahwa akar tersebut naik ke atas dari situ dan mencabangkan banyak akar tipis di depan, akar-akar tipis itu melingkari akar utama ke atas, akar itu saling terjalin dan membentuk jaring yang terjalin erat. Di atas jaring itu ada sebuah lingkaran cahaya, yang membuatnya tampak seperti sebuah permukaan datar.     

"Tujuh Kecil, serang, pukul dia sampai kepalanya berdarah!" Terdengar teriakan-teriakan dari atas.     

Teriakan-teriakan itu kemudian diikuti oleh suara gedebak-gedebuk pertarungan dari atas.     

Karena mereka berada dekat Arena Darah di atas, Sima You Yue dan yang lainnya tidak berbicara, mereka bertukar pandang dan lanjut menyelam ke bawah.     

Sesampainya tiba di bawah tanah yang dalam, barulah mereka menarik napas dalam-dalam, tidak seperti tadi ketika mereka sangat berhati-hati.     

"Tebakanmu benar, gelanggang pertarungan itu memang perpanjangan Pohon Iblis Darah." Bi Sheng masih tidak memercayai apa yang dilihatnya. Kalau ia tidak menyaksikan hal itu dengan mata kepalanya sendiri, ia bahkan tidak akan mungkin memercayainya.     

"Akar Pohon Iblis Darah menjalar sampai ke sini. Dengan hasil perubahan wujud yang seperti ini, sepertinya Pohon Iblis Darah sangat kuat," kata Sima You Yue. "Apakah kalian tadi mencium bau yang samar?"     

"Ya."     

"Menurutku, bau itulah alasan kenapa orang-orang itu berubah menggila," tebak Bi Sheng.     

"Seharusnya begitu," timpal Sima You Yue. "Tidak mungkin akarnya bisa berubah wujud menjadi gelanggang pertarungan yang sempurna. Seharusnya bau itulah yang membuat orang berhalusinasi selama bertahun-tahun, sampai tidak ada yang menyadari kalau gelanggang pertarungan itu merupakan hasil perubahan wujud. Campuran bau dan darah akan memancing keadaan mental orang dan membuat orang jadi lebih gila dan hilang kewarasan, menyebabkan mereka hanya bernafsu untuk membunuh. Ayo kita pergi ke tempat lain dan memeriksanya."     

Mereka berjalan di bawah tanah semalaman, apa yang mereka lihat membuat mereka syok.     

"Akar Pohon Iblis Darah hampir menutupi seluruh bawah tanah Kota Iblis Darah," kata Bi Sheng dengan heran. "Tak kusangka Pohon Iblis Darah punya begitu banyak sistem akar di bawah tanah meskipun dari luar pohonnya tidak tampak terlalu tinggi."     

"Pohon itu menuangkan kekuatannya ke dalam sistem akarnya, karena kalau pohon itu tumbuh terlalu tinggi, pohon itu akan menarik perhatian. Mustahil bagaimana sepak terjang pohon itu tetap tersembunyi dan tidak diketahui setelah bertahun-tahun ada di kediaman Penguasa Kota," komentar Sima You Yue.     

"Ada senjata di sana!" Wu La Mai mengingatkan.     

Sima You Yue dan Bi Sheng menoleh dan melihat sebuah senjata roh gelap yang terkubur di dalam tanah.     

"Ini …!" Bi Sheng bereaksi dengan berlebihan. Setelah ia melihat senjata roh tersebut, ia mondar-mandir dengan cepat. Ia mengambil senjata roh itu dan dengan saksama memeriksa cahaya yang disinarkan oleh senjata roh tersebut.     

Sima You Yue dan Wu La Mai berjalan mendekat, lalu bertanya, "Kau tahu senjata apa itu?"     

"Ini senjata milik seseorang yang kukenal," jawab Bi Sheng. "Kemudian, dia menghilang saat terjadinya salah satu peristiwa bulan merah. Tak kusangka senjata rohnya ada di sini."     

"Ada sisa rangka di sana," kata Sima You Yue sambil menunjuk ke suatu tempat tidak jauh di belakang Bi Sheng.     

Bi Sheng berbalik badan. Sudah tidak ada daging dan darah yang tersisa pada rangka itu, yang tersisa hanyalah tulang belulang yang terbungkus pakaian usang.     

"Ini baju orang yang kukenal itu!" kata Bi Sheng. "Ini sisa-sisa rangkanya!"     

"Sepertinya dia tidak hilang karena bulan merah, tetapi dia dibunuh oleh Pohon Iblis Darah," kata Sima You Yue.     

Bi Sheng melihat betapa terpelintirnya sisa-sisa rangka itu dan berkata, "Sepertinya orang-orang yang hilang di bulan merah semuanya dibunuh oleh Pohon Iblis Darah. Malam bulan merah, malam yang mematikan!"     

"Beberapa hari lagi malam bulan merah, berarti itu akan menjadi malam yang mematikan," kata Wu La Mai.     

"Ya, mengingat hal-hal yang tadi dikatakan Li Zhi, kali ini malam bulan merah akan lebih banyak memakan korban," kata Bi Sheng.     

"Dia juga bilang kalau kita tidak bisa pergi dari sini," tambah Sima You Yue.     

"Sebelum kita menemukan semua ini, kata-kata itu seperti tidak ada artinya. Namun, sekarang setelah kupikir-pikir, memang ada yang tidak beres," kata Bi Sheng.     

"Kita sudah selesai memeriksa di sini, kalau kita kembali sekarang, kita bisa membicarakan hal ini dengan Shi Chen dan yang lainnya," saran Sima You Yue.     

"Baiklah."     

Mereka mengikuti arah, lalu tiba di pelataran belakang penginapan untuk keluar.     

Shi Chen dan yang lainnya sedang bersama Mu Lian Xin dan Wang Mou, membicarakan pertarungan tadi malam. Tiba-tiba, tanah di samping mereka berubah jadi berlumpur lalu ada tiga bola cahaya yang keluar dari dalam.     

"Bos? Kenapa kalian semua keluar dari sini?" tanya Feng Kai dengan penasaran.     

"Ini, ini …." Wang Mou melihat Sima You Yue, lalu melihat Seribu Gaung. Keduanya terlihat persis sama, dengan aura yang sama. Ia tertegun.     

"Seribu Gaung, terima kasih atas kerja kerasmu." Sima You Yue mengangguk ke arah Seribu Gaung. Tubuh Seribu Gaung memancarkan cahaya perak, lalu ia berubah wujud ke penampilan aslinya.     

"Sima You Yue yang ini palsu?" Hu Yang menatap Seribu Gaung. "Bagaimana kau bisa berubah wujud dengan identik, bahkan aura kalian pun sama?"     

"Seribu Gaung ini Binatang Roh kontrakku," jelas Sima You Yue. "Itulah kenapa kami bisa punya aura yang sama."     

"Yue Yue, apakah kalian mendapatkan sesuatu?" tanya Tujuh Kecil.     

"Ya. Dan ini sangat penting."     

Sima You Yue dan Bi Sheng pun menjelaskan keadaan yang mereka jumpai sejauh itu. Semua orang syok.     

"Maksudmu, bulan merah itu hanyalah kedok bagi Pohon Iblis Darah untuk memakan manusia setiap bulan?" Pertanyaan Wang Mou sederhana, tetapi ia berhasil menyimpulkan semuanya.     

"Ya." Bi Sheng mengeluarkan sisa-sisa rangka dan senjata orang yang ia kenal. "Kalian pasti ingat dia."     

"Ini Bai Tua!" Hu Yang langsung mengenali senjata roh dan pakaian tersebut. "Ini senjata rohnya, pakaian ini adalah pakaian yang dia kenakan sehari sebelum dia menghilang!"     

"Jenggot Tebal, apa kau yakin?" tanya Wang Mou sambil mengerucutkan bibirnya.     

"Kenapa aku bisa tidak yakin?! Sehari sebelum dia menghilang, aku baru saja minum-minum bersamanya!" jawab Hu Yang sambil berseru. "Hari itu dia bilang dia mau pulang, aku bilang padanya kita belum selesai dan kita harus lanjut minum-minum. Dia bilang malam itu bulan merah jadi dia harus pulang lebih awal. Aku belum bertemu lagi dengannya sejak saat itu!"     

"Beberapa orang memang menghilang selama bulan merah." Wajah Wang Mo tampak tidak terima. "Namun, setelah bertahun-tahun, kita selalu mengira itu karena bulan merah, kita selalu menganggap itu sebagai kejadian misterius yang sebaiknya tidak kami bahas."     

"Sial! Malam ini bulan merah!" Tiba-tiba Hu Yang berseru!!     

"Apakah kita akan melanjutkan pemusnahan di Arena Darah malam ini?" tanya Mu Lian Xin.     

"Aku ingin tahu siapa saja yang akan ada di sana malam ini." Hu Yang mengembuskan napas.     

"Kurasa tidak akan mudah bagi kita untuk melewati malam ini. Dan tidak akan semudah terakhir kali," komentar Sima You Yue.     

"Kenapa?"     

"Wang Mou, suruh beberapa orang itu keluar untuk pergi ke gerbang kota, coba cek apakah kita bisa keluar dari kota," pinta Sima You Yue pada Wang Mou.     

Wang Mou mengangguk, lalu keluar. Tak lama kemudian ia kembali dan berkata, "Aku minta mereka untuk berpisah dan pergi ke gerbang kota yang berbeda, sekarang kita tinggal menunggu kabar dari mereka."     

Tak lama kemudian, orang-orang suruhan Wang Mou itu kembali membawa berita.     

"Kita tidak bisa keluar lagi! Tidak peduli berapa pun banyaknya kristal tingkat atas yang kami taruh, gerbang kota tetap tidak bisa dibuka!"     

"Penghalang roh sudah dipasang di atas seluruh tembok kota, kita sama sekali tidak bisa terbang ke luar!"     

Mendengar berita tersebut, wajah orang-orang yang ada di pelataran itu pun berubah muram.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.