Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Tidak Dipedulikan



Tidak Dipedulikan

2"Apa?! Kedua orang itu mencoba menangkapmu?! Dan memaksamu? Kenapa kau tidak memanggilku! Akan kuhajar mereka, kupastikan orang tua mereka sendiri tidak akan bisa mengenali mereka lagi, setelah itu kita lihat saja bagaimana mereka mau memaksamu!"     

Suara Tujuh Kecil berkumandang dari pelataran. Wajah kecilnya penuh dengan amarah.     

"Jangan marah-marah!" Sima You Yue menarik Tujuh Kecil untuk duduk kembali ketika Tujuh Kecil bangkit berdiri dari kursi. Entah kenapa ia menyesal sudah memberi tahu Tujuh Kecil.     

Setelah ia kembali, Tujuh Kecil bertanya mengapa ia pergi begitu lama. Lalu ia menceritakan pada mereka tentang Wei Besar dan Wei Kecil yang memintanya untuk pergi bersama mereka. Ia tidak menduga Tujuh Kecil langsung meledak marah setelah mendengar ceritanya.     

"Kedua orang itu memang selalu tampak licik, mereka benar-benar tidak berguna!" seru Tujuh Kecil. "Yue Yue, lain kali ke mana pun kau pergi, aku ikut. Coba tadi aku ada di sana, kita lihat saja apakah mereka masih berani menyerangmu!"     

"Baiklah, baiklah, lain kali aku akan mengajakmu, jangan marah-marah lagi, makan Buah Roh dan tenanglah." Sima You Yue menyisipkan Buah Roh ke samping mulut Tujuh Kecil, berhasil menghentikan ocehan Tujuh Kecil.     

"Menurutku Wakil Ketua Fan dan yang lainnya benar, sebaiknya mulai dari sekarang kau jangan sampai bepergian seorang diri," kata Su Xiao Xiao sambil mengerutkan alis. "Meskipun hanya sedikit orang di dunia yang tahu tentang Seratus Pintu yang Berubah, semua orang tahu fakta bahwa mereka kuat! Kalau mereka memusatkan perhatian mereka padamu, aku khawatir mereka tidak akan menyerah sampai mereka bisa menangkapmu."     

"Aku juga tahu," kata Sima You Yue tak berdaya. "Namun, buku itu dihadiahkan kepadaku oleh saudara seniorku, dia tertangkap dan nyaris kehilangan nyawanya demi mencarikan buku itu untukku. Bagaimana mungkin aku bisa menyerahkan buku itu begitu saja hanya karena aku dalam bahaya?"     

"Kalau begitu, bagaimana dengan pilihan untuk bergabung dengan mereka?" tanya Han Miao Shuang menyarankan. "Kau juga cerita kalau mereka memintamu untuk kembali bersama mereka."     

"Ya, kembali ke sekte mereka, tetapi begitu aku pergi ke sana, aku mungkin tidak akan bisa keluar lagi," jawab Sima You Yue. "Tidak banyak yang tahu tentang Seratus Pintu yang Berubah. Salah satu alasannya adalah karena anggota mereka jarang berkeliaran di benua. Namun, aku punya urusanku sendiri, aku tidak mungkin ikut pergi ke sekte mereka."     

"Iya." Han Miao Shuang setuju. "Kalau begitu, kau hanya bisa melakukan apa yang seharusnya kau lakukan. Omong-omong, bagaimana perkembangan pendirian sektemu? Aku belum mendengar kau bercerita tentang itu. Kami sudah setuju untuk bergabung dalam sektemu."     

"Sekte sudah didirikan. Semuanya sudah berjalan dengan lancar," jawab Sima You Yue.     

"Kukasih tahu kalian ya, kami telah melakukan sesuatu yang luar biasa!" kata Tujuh Kecil dengan bangga.     

Sima You Yue cemberut. Apa maksud Tujuh Kecil mereka telah melakukan sesuatu yang luar biasa? Mereka kan tidak membunuh atau merampok siapa pun!     

"Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian tidak mengajak kami?" Han Miao Shuang menatap mereka.     

"Apa kalian tahu tentang berita terbaru?" tanya Tujuh Kecil dengan misterius.     

"Berita terbaru?" Han Miao Shuang menyipitkan mata dan memikirkan jawabannya. Kemudian kedua tangannya meraih bahu Tujuh Kecil dan bertanya, "Sial, apakah kalian yang menyebabkan kejadian di Kota Iblis Darah itu?!"     

Setelah mendengar pertanyaan Han Miao Shuang, Su Xiao Xiao juga menoleh dengan terkejut.     

"Jangan terlalu bersemangat. Itu tidak sepenuhnya karena kami!" seru Tujuh Kecil karena ia takut melihat air muka Han Miao Shuang.     

"Tidak sepenuhnya karena kalian, artinya, benar-benar kalianlah yang melakukannya?" tanya Han Miao Shuang dengan bersemangat.     

"Ya, saat kami pergi merekrut orang di sana," jelas Tujuh Kecil.     

"Ceritakan pada kami, apa yang kalian lakukan?"     

Kemudian, Tujuh Kecil menceritakan pada mereka tentang apa yang terjadi di Kota Iblis Darah. Tatapan Su Xiao Xiao dan Han Miao Shuang kosong ketika mendengarkan ceritanya.     

"Sial, sudah kubilang kan, pasti seru kalau kami ikut dengan kalian. Berani-beraninya kalian tidak mengajak kami untuk melakukan sesuatu yang seluar biasa itu!" keluh Han Miao Shuang.     

"Hehehe, sekarang kalian kan sudah tahu apa yang telah terjadi," kata Tujuh Kecil sambil menepuk pundak Han Miao Shuang. "Jangan merajuk, lain kali kalau ada sesuatu, kami akan mengajak kalian."     

"Namun, kami jadi tidak bisa ikut mengalami peristiwa yang terakhir itu!" keluh Han Miao Shuang dengan murung.     

"Masa lalu biarlah jadi masa lalu, tidak ada gunanya kau kepikiran. Sebaiknya kau menantikan apa yang terjadi nanti di masa depan!" kata Tujuh Kecil dengan tulus dan sungguh-sungguh sambil menepuk pundak Han Miao Shuang.     

"…." Han Miao Shuang terdiam. Bocah itu memang pantas dipukul.     

"Kalau kau mau ikut cari pengalaman, kau pasti lebih tertarik pada yang berikutnya," kata Sima You Yue sambil tersenyum melihat betapa tak berdayanya Han Miao Shuang.     

"Apa yang berikutnya? Apa itu?"     

"Apakah Direktur Mao memberitahumu sesuatu?" Su Xiao Xiao sangat menyadari bahwa pasti ada sesuatu yang terjadi.     

"Ya," jawab Sima You Yue. "Coba lihat ini."     

Sima You Yue mengeluarkan Rumput Janggut Naga dan memberikannya pada Su Xiao Xiao.     

"Bagaimana mungkin Rumput Janggut Naga bisa berubah jadi seperti ini? Dan baunya busuk!" Han Miao Shuang menutup hidung dan melambaikan tangan. Wajahnya penuh dengan rasa jijik melihat Rumput Janggut Naga yang ada di dalam kotak.     

"Direktur Mao memberikan ini padaku ketika aku ke kantornya," jelas Sima You Yue. "Apakah kalian tahu? Apa yang terjadi pada Rumput Janggut Naga ini?"     

Han Miao Shuang dan Su Xiao Xiao memperhatikan Rumput Janggut Naga tersebut dengan saksama. Keduanya menggeleng dan berkata, "Kami belum pernah melihat ini sebelumnya, masih perlu diteliti lagi. Dari mana asalnya?"     

"Direktur Mao bilang ini adalah bahan ramuan dari dekat Kota Samudra Awan," jawab Sima You Yue. "Kejadian ini tidak hanya memengaruhi bahan ramuan, tetapi juga Binatang Roh di sana."     

"Kota Samudra Awan? Apakah ini sengaja dilakukan untuk menentang pertandingan Alkimia?" tebak Su Xiao Xiao.     

"Aku tidak tahu. Kudengar Serikat Alkemis dan orang-orang dari Subbagian Pil sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa. Mereka mengumpulkan setiap kekuatan besar untuk merundingkan bagaimana menangani masalah ini. Karena itu, mereka meminta kita untuk pergi lebih dahulu ke sana."     

"Kalau ini benar-benar ditemukan di dekat Kota Samudra Awan, maka mungkin saja ini memang dilakukan untuk menentang pertandingan Alkimia," kata Han Miao Shuang.     

"Saudara Junior, apakah kau sudah menemukan sesuatu terkait ini?" tanya Su Xiao Xiao.     

Sima You Yue mengangkat bahu dan menjawab, "Belum. Orang-orang dari Alam Iblis dan Alam Hantu dapat menyebabkan peristiwa ini, bahkan racun juga bisa."     

Su Xiao Xiao merobek daun Rumput Janggut Naga dari batangnya, menyadari bahwa bagian dalamnya juga berwarna hitam. Ia berkata, "Sepertinya bukan hanya bagian luarnya, bahkan bagian dalamnya juga berwarna hitam. Berarti daun itu telah terjangkit."     

"Kalau begitu, kita akan mencari tahu lebih lanjut tentang ini," kata Han Miao Shuang. "Saudara Junior, kau mau ikut?"     

"Tidak. Aku harus pergi lebih awal besok, masih ada beberapa hal yang harus kuselesaikan," kata Sima You Yue memberi alasan.     

"Baiklah, Xiao Xiao, ayo pergi dan meneliti Rumput janggut Naga ini," ajak Han Miao Shuang pada Su Xiao Xiao sambil berjalan pergi ke ruang penyempurnaan pil.     

"Yue Yue, kita mau pergi ke mana?" tanya Tujuh Kecil.     

"Pagoda Roh …."     

Roh Kecil melihat benda yang dipegang Sima You Yue. Ia pun terpana. Setelah beberapa saat, akhirnya ia berhasil bersuara untuk bertanya, "Master, apakah itu sungguh-sungguh … Birat Ilahi?"     

"Ya," jawab Sima You Yue. "Saudara Senior memberikannya kepadaku sebelumnya, tetapi aku sibuk dan jadi lupa. Sekarang, ayo kita taburkan benih ini."     

Setelah berbicara, ia hendak menghancurkan permata merah tersebut.     

"Jangan!" teriak Roh Kecil.     

"Apa maksudmu, jangan?" Sima You Yue menatap Roh Kecil dengan penasaran.     

"Jangan bergerak! Serahkan itu padaku. Jangan sentuh!" jerit Roh Kecil. Ia pun berlari mendekat dan mengambil permata itu, sambil menatap Sima You Yue dengan waspada, khawatir Sima You Yue akan merebutnya.     

"Eh … kau kenapa? Reaksimu sampai seperti ini." Sima You Yue menatap Roh Kecil dengan heran.     

Roh Kecil dengan hati-hati melindungi benih Birat Ilahi tersebut. Ia melambai pada Sima You Yue sambil menjawab, "Serahkan saja ini padaku. Kau kasar sekali, bisa-bisa kau merusaknya. Kau tidak usah ambil pusing soal benih ini lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.