Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Berangkat ke Kota Samudra Awan



Berangkat ke Kota Samudra Awan

2Sima You Yue tidak bisa berkata-kata. Reaksi macam apa yang baru saja ditunjukkan oleh Roh Kecil itu?     

Ia sendiri juga penggemar bahan ramuan, tetapi berani-beraninya Roh Kecil menganggapnya kasar?     

Namun, melihat pancaran kecemasan di wajah Roh Kecil, ia juga tidak bisa merebut benih itu lagi.     

"Apakah kau tahu cara menanam benih itu?"     

"Aku pasti tahu lebih banyak daripada kau," jawab Roh Kecil meyakinkan Sima You Yue. "Kau tidak usah mengkhawatirkan hal ini, serahkan saja padaku."     

"Apakah kau tahu bahan ramuan itu untuk apa?"     

"Aku tahu. Ini pengobatan untuk bibimu," jawab Roh Kecil. "Yakinlah, serahkan saja padaku dan tidak akan ada masalah. Aku tidak akan menyepelekan masalahmu."     

Sima You Yue memperhatikan bahwa Roh Kecil tidak tampak seperti sedang bercanda, jadi ia mengangguk dan berkata, "Kalau begitu, kuserahkan masalah ini padamu, tanamlah benih itu dengan baik."     

"Beres," jawab Roh Kecil. Setelah itu, ia membawa cincin itu dan pergi.     

"Hei, cincinku!" Sima You Yue baru sadar kalau Roh Kecil membawa cincinnya sekaligus.     

"Aku akan mengembalikan cincin ini padamu lain kali." Terdengar suara Roh Kecil bergema. Sedikit pun ia tidak menoleh ke belakang.     

Melihat bahwa belum tiba waktunya bagi mereka untuk berangkat pergi, ia pun masuk ke ruang penyempurnaan pil untuk menyempurnakan pil selama dua hari.     

Ia selalu sibuk selama dua tahun terakhir. Selain pil-pil yang memang sedang ia butuhkan, ia tidak punya waktu untuk berlatih menyempurnakan pil lain. Oleh karena itu, ia tidak benar-benar mengalami banyak peningkatan pada penyempurnaan pil tingkat delapan. Untungnya dasar-dasar Alkimia-nya bagus, jadi ia tidak kekurangan apa-apa dalam dua tahun terakhir.     

Pada pagi hari kedua, ia keluar dari Pagoda Roh, tepat saat Su Xiao Xiao dan yang lainnya juga keluar dari ruang penyempurnaan pil.     

"Saudara Senior, Saudari Senior, bagaimana penelitian kalian?"     

"Masih belum ada petunjuk utama," jawab Han Miao Shuang. "Kami benar-benar tidak tahu apa penyebabnya."     

"Bahkan Serikat Alkemis dan orang-orang dari Subbagian Pil saja tidak tahu apa penyebabnya. Kalian baru menelitinya selama semalam, jadi wajar kalau belum ada hasilnya. Jangan berkecil hati," hibur Sima You Yue.     

"Apakah karena kau tahu bahwa tetap tidak akan ada hasilnya, maka dari itu kau tidak ikut meneliti bersama kami?" tanya Han Miao Shuang setelah ia memikirkan hal tersebut.     

Sima You Yue tersenyum tanpa mengatakan apa pun, menyiratkan bahwa ia mengiyakan pertanyaan Han Miao Shuang.     

"Wah, bagus ya. Kau tahu kalau penelitian kami itu sia-sia saja, tetapi kau bahkan tidak mau repot-repot memperingatkan kami." Han Miao Shuang menatap Sima You Yue dengan kesal.     

"Kalian berdua sangat bersemangat kemarin. Kalaupun aku memberi tahu kalian, kalian pasti tidak akan mendengarkanku," kata Sima You Yue. "Untuk apa aku repot-repot memperingatkan kalian."     

"…."     

"Bagaimana urusan-urusanmu?" tanya Su Xiao Xiao sambil menyerahkan kotak yang berisi Rumput Janggut Naga kepada Sima You Yue.     

"Hanya masalah kecil, sudah kuselesaikan," jawab Sima You Yue. "Ayo kita bersih-bersih dan siap-siap, lalu kita temui Direktur Mao."     

"Mm."     

Saat mereka hendak pergi, Sima You Yue memasang penghalang roh untuk melindungi pelataran Taman Perpisahan. Tidak ada orang luar yang berani masuk ke sini, tetapi penghalang roh itu bisa mencegah munculnya tumpukan debu.     

Mereka tiba di kantor Mao San Quan. Selain Mao San Quan dan Fan Lei, ada beberapa guru dan murid lainnya.     

Setelah mereka masuk, Mao San Quan berkata, "Karena semua orang sudah di sini, ayo kita pergi. Fan Tua, tolong jaga sekte, kuserahkan semuanya padamu."     

Fan Lei mengangguk.     

Mao San Quan membuka sebuah lorong ruang dan membiarkan semua murid masuk lebih dahulu. Sima You Yue dan yang lainnya datang terlambat, jadi mereka hanya bisa mengikuti dari belakang.     

Fan Lei berjalan ke depan dan memperingatkan, "Kalian bertiga, kalian harus siap mental untuk menghadapi semua yang terjadi di Kota Samudra Awan. Kalau ada bahaya, jangan terburu-buru maju, ikuti semua orang dari belakang. Para tetua di sana akan mengamati semuanya! Tujuh Kecil, kau juga harus hati-hati, jangan sampai orang lain tahu identitasmu."     

"Ya, Wakil Ketua Fan, kami akan mengingatnya." Sima You Yue membenarkan, kalau terjadi sesuatu, mereka tidak akan bertindak gegabah.     

"Pergilah."     

Yang lainnya sudah pergi lebih dahulu. Dengan Mao San Quan yang mendesak mereka, Sima You Yue dan yang lainnya pun masuk ke dalam lorong ruang.     

"Jaga mereka baik-baik. Merekalah murid-murid yang paling berbakat dalam Alkimia." Fan Lei memberi tahu Mao San Quan.     

"Ya." Mao San Quan menanggapi, lalu berbalik dan masuk ke lorong ruang. Setelah mereka masuk, lorong ruang mulai menutup dengan perlahan.     

Fan Lei khawatir akan terjadi sesuatu mengingat sifat Mao San Quan, tetapi sekte membutuhkannya untuk mengurus semuanya. Yuan Shao Jie dan yang lainnya belum kembali, jadi satu-satunya cara adalah membiarkan Mao San Quan memimpin.     

"Mao Tua, semoga saja kau bisa mengendalikan amarahmu!" Fan Lei mengembuskan napas dan keluar dari pintu.     

Ketika Sima You Yue keluar dari lorong ruang, mereka pun mendarat di atas sebuah padang es.     

"Ini Kota Samudra Awan?" tanya seseorang.     

"Bukan." Salah seorang guru menggeleng dan berkata, "Ladang es ini berada di sebelah selatan Kota Samudra Awan."     

"Kalau begitu, letak Kota Samudra Awan ada di mana? Rasanya sepertinya kita ada di lorong ruang untuk waktu yang lama."     

"Iya, peta juga tidak menunjukkan letak Kota Samudra Awan. Kami tidak tahu arahnya yang mana."     

"Apa gunanya mengetahui begitu banyak hal?" tegur salah satu guru. "Kalian dengan sendirinya akan tahu ketika saatnya tiba."     

Kedua murid yang bertanya-tanya tersebut langsung ditegur. Mereka pun menundukkan kepala karena malu.     

Sima You Yue memikirkan hal itu. Menurut waktu yang mereka habiskan di lorong waktu, jarak antara tempat itu dan Sekte Langit setidaknya sekitar jutaan kilometer dan mereka tidak tahu mereka ada di mana.     

"Direktur Mao, apakah ini tempat peristiwa itu terjadi?" tanya seorang guru.     

"Tidak. Kita akan pergi ke Kota Samudra Awan dahulu." Mao San Quan memanggil keluar seekor Binatang Roh terbang dan meminta semua orang untuk naik ke atasnya.     

Para murid yang ikut ke situ tidak tahu apa yang telah terjadi, tetapi melihat betapa muramnya wajah para guru, mereka mau tidak mau bertanya, "Guru Wei, apa peristiwa yang kalian singgung sebelumnya? Apakah itu alasan mengapa kita datang ke sini lebih awal?"     

Nama Guru Wei adalah Wei Zheng. Ia memiliki reputasi yang cukup tinggi di Serikat Alkemis. Posisi dan kekuatannya sedikit lebih rendah daripada Xu Jin.     

Wei Zheng menatap Mao San Quan. Melihat bagaimana Mao San Quan tidak memberikan tatapan yang berarti, ia kemudian menjawab pertanyaan murid tersebut, "Sesuatu telah terjadi di Kota Samudra Awan, tanaman yang tumbuh di sekitar kota itu telah berubah jadi hitam dan Binatang Roh jadi lebih mudah marah. Kami masih belum tahu apakah itu menyasar pertandingan Alkimia, tetapi Serikat Alkemis menyuruh kita datang ke sini terlebih dahulu untuk menyelesaikan masalah ini …."     

Mereka semua diam dan mendengarkan Wei Zheng. Setelah itu, mereka semua menunduk, tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.     

Bahkan Serikat Alkemis saja tidak bisa mengetahui apa penyebabnya? Apakah ada gunanya meminta mereka pergi ke sana?     

"Direktur Mao, tampaknya ini mencurigakan," komentar salah satu murid. "Kenapa kita disuruh ke sini ketika bahkan Serikat Alkemis dan Subbagian Pil saja tidak dapat menyelesaikan masalah ini?"     

"Memang mencurigakan, tetapi sebelum kita sampai di sana, kita tidak akan tahu keadaan yang sebenarnya," kata Mao San Quan.     

"Kalau begitu, mungkinkah seseorang telah berpura-pura mengirim pesan dari Serikat Alkemis untuk kita?" tanya Han Miao Shuang.     

"Aku mengenal orang yang menyampaikan berita itu kepada kita, dia memang dari Serikat Alkemis," jawab Mao San Quan. "Dia mendapat perintah langsung dari asisten ketua paviliun dan dia tidak akan disuap oleh pihak lain."     

"Dia tidak akan disuap oleh pihak lain, tetapi siapa yang tahu kalau yang disuap adalah asisten ketua paviliun?" celetuk Tujuh Kecil dengan santai. Melihat mereka semua menatapnya, ia tertawa nakal dan berkata, "Aku hanya asal menebak."     

"Bagaimanapun keadaannya, kita hanya akan tahu setelah kita memeriksanya," kata Wei Zheng.     

"Berapa lama lagi kita akan sampai di Kota Samudra Awan?"     

"Setelah kita melewati padang es ini."     

Setelah tiga hari, akhirnya mereka terbang keluar dari padang es dan melihat sebuah kota yang bertengger di atas awan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.