Menghajarmu sampai Kau Menangis Memanggil Orang Tuamu
Menghajarmu sampai Kau Menangis Memanggil Orang Tuamu
Eh, sungguh sebuah penolakan yang jujur.
Meskipun Xu Gang agak tidak tahu malu, ia tidak bisa terus mempertahankan kepura-puraannya. Ia mengarahkan pandangannya ke Mao San Quan lalu bertanya, "Direktur Mao, apakah kau bersedia bergabung dengan kami?"
Mao San Quan melihat senyum cemerlang yang terpampang di wajah Xu Gang dan langsung merasa jijik. Ia menggeleng. "Tidak, tidak, tidak, aku tidak mau melihat wajah jelekmu."
"…."
Mao San Quan bahkan lebih blak-blakan daripada Zhang Fei.
"Kalau begitu, kami tidak punya pilihan selain mencari teman lama kami," kata Xu Gang dengan agak malu.
Namun, meskipun Xu Gang telah banyak berkata-kata yang baik, mereka tidak kunjung bergerak. Sepertinya ia tidak menunjukkan niat untuk pergi dan justru menunggu anggota Istana Bintang Laut dan Sekte Langit mendesak mereka untuk tinggal.
Sima You Yue melihat Xu Gang dan muncul sebuah seringai di bibirnya. Ia berjalan turun dari lembah dan mendekati Mao San Quan, lalu berkata, "Direktur Mao, bukankah kau bilang semakin banyak jumlah anggota, semakin kuat kita?"
"Hmm?" Mao San Quan mengangkat alisnya karena terkejut. Melihat air muka yang ditunjukkan Sima You Yue padanya, akhirnya ia mengerti. Memutuskan untuk mengikuti permainan Sima You Yue, ia menjawab, "Mm. Aku memang pernah bilang begitu."
Mendengar kata-kata tersebut, air muka Xu Gang tampak gembira, ia menimpali, "Benar, Direktur Mao. Kekuatan bergantung pada jumlah. Kalau kau bertemu dengan Binatang Roh, akan lebih mudah untuk menghadapinya kalau jumlah anggotamu lebih banyak!"
"Sepertinya memang begitu," timpal Mao San Quan. "Namun, jumlah orang yang banyak harus diimbangi dengan kualitas yang bagus pula."
"Namun, untuk saat ini kita tidak bisa pilih-pilih, kan?" tanya Sima You Yue. "Keadaan di sini tidak terlalu bagus, kita harus menambah jumlah anggota kita."
Xu Gang tidak menyangka kalau Sima You Yue akan mendukung mereka. Ia berkata sambil tersenyum, "Teman muda ini benar. Saat ini keadaannya berbeda. Sebaiknya kita semua bersatu."
Mao San Quan menoleh menatap Zhang Fei, menanyakan pendapatnya.
Zhang Fei mempertimbangkan hal itu sejenak, lalu berkata, "Kalau kau mau bergabung bersama kami, kami akan memperlakukanmu seolah-olah kau tidak bersama kami."
Pernyataan itu bisa dianggap sebagai sebuah persetujuan tidak langsung.
Karena Sima You Yue ingin supaya anggota Istana Elang Tiram bergabung bersama mereka, Zhang Fei menghormati permintaannya.
Terlebih, setelah percakapan mereka hari itu, Zhang Fei sangat percaya pada Sima You Yue. Sima You Yue tidak akan membiarkan Xu Gang dan yang lainnya bergabung bersama mereka tanpa alasan yang jelas.
"Karena Master Istana sudah berkata demikian, baiklah. Kalian boleh bergabung dengan kami. Namun, jangan pikir kalian bisa sembunyi di balik perlindungan kami ketika bahaya datang." Mao San Quan mendengus, ia tampak tidak senang melihat Istana Elang Tiram bergabung bersama mereka.
Xu Gang sangat senang ketika mendengar kalau mereka semua setuju. Ia berkata sambil tersenyum, "Tentu saja, tentu saja."
Sambil berkata demikian, Xu Gang menatap Tujuh Kecil.
Dengan harta karun sehebat itu, dengan adanya Tujuh Kecil di sekitarnya, tidak peduli seberapa kuat Binatang Roh yang mereka temui nanti, mereka tidak perlu melarikan diri lagi.
Bocah kecil itu membuat Xu Gang sangat bersemangat! Kalau ia bisa memiliki Tujuh Kecil, ia pasti akan naik jabatan menjadi seorang Master Istana. Ia tidak perlu lagi menjadi Master Istana Cabang sialan ini.
"Kalau begitu, ayo kita lanjutkan perjalanan kita," ajak Mao San Quan.
"Lanjutkan perjalanan kita? Kita mau pergi ke mana?"
"Kami belum menemukan apa pun di sini, jadi kita akan pergi ke wilayah yang lebih dalam lagi," jawab Sima You Yue. "Master Istana Cabang Xu, apakah kau yakin mau bergabung dengan kami?"
Air muka orang-orang Istana Elang Tiram berubah. Mereka sudah bertemu dengan banyak sekali Binatang Roh. Kalau mereka melangkah lebih dalam, bukankah mereka akan bertemu dengan Binatang Roh yang lebih kuat? Bukankah akan lebih berbahaya lagi kalau mereka pergi bersama Mao San Quan dan yang lainnya?
"Master Istana Cabang?" Seorang murid Istana Elang Tiram mendesak Xu Gang untuk mundur saja.
Xu Gang ragu-ragu sejenak, lalu mengertakkan giginya, ia menjawab, "Kami mau ikut pergi bersama kalian."
"Sudahkah kau memikirkannya dengan matang?" tanya Mao San Quan. "Kalau kalian bertemu dengan Binatang Roh, kami mungkin tidak bisa melindungi kalian."
"Sudah," jawab Xu Gang menegaskan. Ia yakin bahwa, selama ada Tujuh Kecil dan Mao San Quan, ia dan murid-muridnya akan baik-baik saja.
Namun, semua yang terjadi kemudian benar-benar di luar dugaan Xu Gang.
Sejak orang-orang Istana Elang Tiram bergabung bersama mereka, mereka sesekali bertemu dengan Binatang Roh. Namun, semua Binatang Roh itu selalu menyerang Istana Elang Tiram, dan hanya beberapa yang mencari masalah dengan Istana Bintang Laut, dan bahkan lebih sedikit lagi yang menyerang anggota Sekte Langit.
Tujuh Kecil hanya berdiri di belakang Sima You Yue dan sama sekali tidak melibatkan diri.
"Direktur Mao, bagaimana mungkin kau bisa mengabaikan penderitaan kami?" teriak seseorang.
"Kami bukannya mengabaikan kalian. Kami juga harus menghadapi Binatang Roh yang menyerang kami," jawab Mao San Quan dengan sangat polos.
Xu Gang sangat gusar sampai-sampai ia nyaris meledak. Apa maksud perkataan Mao San Quan kalau mereka juga harus menghadapi Binatang Roh? Apakah maksudnya satu Binatang Roh yang sedang membelalak memandangi Tujuh Kecil? Mereka juga menghitung satu Binatang Roh itu sebagai sesuatu yang harus mereka hadapi bersama?! Begitu?!
Jangan pikir karena mereka sibuk menghadapi Binatang Roh jadi mereka tidak memperhatikan hal-hal di sekeliling mereka. Mereka tahu kalau anggota Sekte Langit hanya berdiri dan mengabaikan penderitaan mereka!
Bahkan anggota Istana Bintang Laut setiap kali harus mengerahkan dua sampai tiga orang untuk melawan seekor Binatang Roh. Namun, seringkali mereka hanya bertarung melawan satu atau dua ekor Binatang Roh.
Apa sebenarnya yang sedang terjadi? Kenapa Binatang Roh itu terus mengejar anggota Istana Elang Tiram, tetapi tidak menyerang yang lain? Apakah Binatang Roh itu tidak menyerang manusia?
Sima You Yue dan kelompoknya berdiri di lembah, menikmati peristiwa menarik yang terjadi di bawah.
"Apakah kita sedikit tidak tahu malu dengan bertindak seperti ini?" Su Xiao Xiao menggaruk kepalanya, tetapi ia juga tidak berniat turun untuk membantu anggota Istana Elang Tiram.
"Kita kan tidak melakukan apa-apa. Kita hanya menaburkan sesuatu pada tubuh kita." Han Miao Shuang memeluk kedua lengannya sendiri sambil mengikik.
"Karena anggota Istana Bintang Laut berjalan berdekatan dengan kita, mereka juga sedikit kena aroma kita. Jadi, Binatang Roh itu tentu tidak akan menyerang mereka," kata Wei Zheng. "Namun, ini sangat membingungkan. Bagaimana kalian bisa tahu tentang jenis bubuk obat yang dibenci oleh Binatang Roh yang gila ini?"
"Guru suka menemukan hal-hal aneh seperti ini," jawab Su Xiao Xiao.
Wei Zheng mengangkat bahu, lalu berkata, "Ya, seharusnya aku memang langsung memikirkan Xu Jin. Cara berpikirnya memang selalu aneh."
"Bubuk obat yang dibenci oleh Binatang Roh yang gila. Guru memang punya ide-ide yang menarik." Memikirkan Xu Jin, Sima You Yue mau tak mau tersenyum.
Orang yang meneliti bubuk obat dalam kaitannya dengan Binatang Roh biasanya akan meneliti tentang Binatang Roh yang sedang dalam keadaan normal dan tenang. Siapa orang yang mau fokus meneliti bubuk obat untuk Binatang Roh yang gila?
"Bagaimanapun, bubuk obat ini sangat berguna bagi kita," kata Mao San Quan. "Oh ya, apakah kalian masih punya obat itu? Beri aku sedikit. Aku mau menggunakannya nanti."
"Masih. Guru membuat obat ini dalam jumlah banyak." Sima You yue mengeluarkan beberapa botol dan memberikannya kepada Mao San Quan.
Mao San Quan berseri-seri saat menerima botol-botol tersebut. Sebelumnya Xu Jin tidak pernah memberikan obat itu kepadanya dan guru-guru lainnya. Siapa sangka ternyata Xu Jin memberikan obat tersebut kepada murid-muridnya sebanyak itu.
"Biar orang-orang itu kena batunya. Biar mereka sepenuhnya mengalami bagaimana rasanya jadi tameng manusia," kata Sima You Yue.
"Anggota Istana Bintang Laut pasti senang melihat hasilnya. Ini rasanya jauh lebih baik daripada memaksa mereka menjauh dari kita!" kata Han Miao Shuang.
Orang-orang Istana Bintang Laut memang tahu kalau Sima You Yue tidak berniat baik ketika ia membiarkan orang-orang Istana Elang Tiram bergabung dengan mereka. Meskipun demikian, mereka tetap tidak menyangka kalau Sima You Yue akan melakukan ini!
"Siapa suruh mereka penuh kebencian," kata Tujuh Kecil sambil berbalik setelah menyingkirkan satu Binatang Roh yang menyerang mereka.
Air muka Sima You Yue tiba-tiba berubah, lalu ia memberi tahu mereka semua, "Lebah-lebahku telah mengirim kabar. Mereka berhasil menemukan jejak Ketua Serikat."