Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Mati atau Enyahlah!



Mati atau Enyahlah!

1Mendengar berita tentang Ketua Serikat, Mao San Quan dan yang lainnya langsung melihat ke arah Sima You Yue.     

Berita itu tidak bisa dianggap mendadak. Ada lebah di mana-mana, jadi menemukan Ketua Serikat dan yang lainnya hanyalah masalah waktu.     

"Kita harus segera mencari tahu di mana lokasi Ketua Serikat. Berdasarkan kabar yang dikirim lebah-lebahku, keadaan mereka tidak baik-baik saja," kata Sima You Yue.     

"Ada apa?" tanya Wei Zheng.     

"Lebahku mengatakan kalau mereka sudah dikepung. Ada yang mengincar mereka," jawab Sima You Yue. "Berdasarkan kejadian saat ini, mereka bukannya tidak mau kembali, tetapi tidak bisa."     

"Ada yang berani-beraninya mengincar Ketua Serikat Alkemis dan Ketua Subbagian Pil di bagian luar Kota Samudra Awan?" tanya Han Miao Shuang dengan kaget.     

"Akan selalu ada orang-orang yang menyimpang," jawab Sima You Yue. "Setelah kita membersihkan Binatang Roh di sini, kita akan secepatnya pergi ke sana."     

"Apakah kita tidak perlu langsung pergi ke sana untuk segera menyelamatkan mereka?" tanya Wei Zheng.     

"Mereka masih bisa bertahan sedikit lebih lama," jawab Sima You Yue. "Pertama-tama, kita harus menyingkirkan orang-orang di belakang kita itu. Membawa mereka bersama kita akan merusak pemandangan."     

"…."     

Kalau kehadiran orang-orang Istana Elang Tiram merusak pemandangan, untuk apa Sima You Yue mempertahankan keberadaan mereka selama itu?     

Anggota Istana Bintang Laut bertarung berdua-dua dan bertiga-tiga untuk mengalahkan seekor Binatang Roh, dan mereka dengan sangat cepat bisa mengalahkan Binatang-binatang Roh tersebut. Tak lama kemudian, hanya tinggal anggota Istana Elang Tiram yang masih menghadapi kawanan Binatang Roh.     

"Direktur Mao, kami sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Apakah kau tetap akan berdiri di sana tanpa membantu kami?" seru Xu Gang pada Mao San Quan, melihat bahwa orang-orang Istana Bintang Laut sudah selesai bertarung, dan kelompoknya-lah yang satu-satunya masih bertarung.     

"Tidakkah kau suka mengorbankan orang lain demi kepentingan kalian, menjadikan orang lain sebagai tameng untuk melindungi diri? Sekarang kau tahu bagaimana rasanya, bagaimana menurutmu?" Zhang Fei mencibir.     

"Master Istana Zhang, aku tidak pernah mengucapkan kata-kata itu. Kenapa kau terus memfitnah kami?!" teriak Xu Gang.     

"Kau-lah yang paling tahu, apakah kau mengucapkan kata-kata itu atau tidak," jawab Zhang Fei. "Kau sudah meninggalkan anggota kelompokmu yang lain dan sekarang kau bisa merasakan bagaimana rasanya ditinggalkan."     

"Kau tahu?!" Pupil Xu Gang menyusut. Zhang Fei dan yang lainnya jelas tidak ada di sana pada saat itu, jadi bagaimana mungkin mereka bisa berkata demikian seolah-olah mereka melihatnya dengan mata kepala mereka sendiri?     

"Tentu saja," jawab Zhang Fei. "Aku juga tahu bagaimana kalian menjebak mereka. Aku tahu kalian memanfaatkan mereka sebagai tameng untuk melindungi diri. Xu Gang, kau telah melakukan semua hal itu sebelumnya. Apakah kau pikir kau bisa melakukannya lagi?"     

"Bagaimana mungkin kalian bisa tahu itu?" Xu Gang tidak berani memercayai kata-kata Zhang Fei.     

"Tentu saja kami punya cara kami sendiri. Kalau kau bisa berdiri di sana untuk berteriak-teriak pada kami, kenapa kau tidak menghabiskan waktumu untuk menyingkirkan para Binatang Roh itu? Siapa tahu, mungkin di sini-lah akhir hidupmu."     

Xu Gang nyaris meledak mendengar kata-kata Zhang Fei. Dalam sekejap mata, seekor Binatang Roh menyerang dan menghempasnya. Kebetulan ia mendarat di depan seekor Binatang Roh Sakti peringkat tinggi. Binatang Roh itu mengangkat kakinya yang besar dan menginjaknya dengan kuat. Pada saat Binatang Roh Sakti itu mengangkat kakinya, Xu Gang sudah berubah menjadi daging cacah.     

Master Istana Cabang mati begitu saja. Kalau kabar itu tersiar, itu pasti sangat memalukan.     

Melihat pemimpin mereka sudah meninggal, keinginan anggota Istana Elang Tiram untuk bertarung juga lenyap. Kawanan Binatang Roh dengan sangat cepat memusnahkan mereka semua.     

Ketika kawanan Binatang Roh sudah selesai membunuh semua orang yang ada di lembah, mereka mulai menyerbu ke arah orang-orang yang berdiri di tempat yang lebih tinggi.     

Tujuh Kecil melepaskan auranya, membuat kawanan Binatang Roh itu terjerembap ke tanah, gemetaran.     

"Mati atau enyahlah!"     

Meskipun kawanan Binatang Roh itu gila karena racun, mereka tidak sepenuhnya kehilangan akal sehat mereka. Begitu Tujuh Kecil menakuti mereka seperti itu, mereka semua melarikan diri dengan sangat ketakutan. Saat Tujuh Kecil melepaskan tekanannya, mereka semua berbalik dan berlari tanpa menoleh ke belakang.     

Sima You Yue membakar semua mayat yang ada di situ. Ia memastikan semua mayat sudah terbakar sampai jadi abu, lalu memanggil Halcyon keluar. Ia menoleh kepada mereka semua, lalu berkata, "Ayo pergi."     

Awalnya orang-orang Istana Bintang Laut tidak tahu apa yang telah terjadi, tetapi akhirnya mereka tahu tentang berita Ketua Serikat selama di perjalanan.     

Mereka terbang menuju ke wilayah yang lebih dalam dan bertemu dengan banyak Binatang Roh di sepanjang jalan. Namun, dengan Tujuh Kecil bersama mereka, kawanan Binatang Roh itu jadi gelisah dan menyingkir dari jalur mereka.     

Saat itu, Ketua Serikat Alkemis, Xia Chang Tian, dan Ketua Subbagian Pil, Zhao Xiang Qi, sedang memimpin pasukan mereka dalam pertarungan di sebuah pegunungan.     

Masing-masing mereka menderita luka parah dan hampir kehabisan energi roh. Untung mereka masih memiliki banyak pil roh, sehingga memungkinkan mereka untuk mengisi kembali energi roh mereka berulang kali.     

"Ketua Serikat, Ketua Subbagian, kita tidak bisa terus seperti ini. Kalian harus pergi terlebih dahulu!" kata Gao Zhi Hong, pemimpin pasukan Serikat Alkemis, pengawal pribadi Xia Chang Tian.     

"Hahaha, kalian mau melarikan diri? Dengan jumlah kami yang sebanyak ini, apa kalian pikir kalian bisa melakukannya?" Seorang lelaki berpakaian hitam tertawa terbahak-bahak. "Jumlah kami sangat banyak. Kalian tidak akan bisa melarikan diri kalaupun kalian punya sayap!"     

"Siapa yang mengutus kalian?" tanya Zhao Xiang Qi sambil mencengkeram dadanya, kulitnya pucat pasi. Ada seorang perempuan berpakaian merah yang menopangnya. Ia tampak goyah, sepertinya lukanya cukup parah.     

"Kau akan tahu siapa yang mengutus kami begitu kau tiba di neraka," jawab si lelaki berpakaian hitam. "Kau memang bisa bertahan dengan baik, tetapi siapa suruh kau tidak patuh!"     

"Kau dari tempat itu!" Xia Chang Tian langsung bereaksi begitu mendengar kata-kata lelaki tersebut.     

"Aku selalu bilang kalau Ketua Xia adalah orang bodoh yang tergila-gila dengan pil. Tak kusangka kau ternyata sepintar ini! Karena kau sudah tahu, maka pergilah saja ke neraka dengan patuh!" Si lelaki berpakaian hitam melepaskan niat membunuh yang kuat. "Setelah kau mati, tidak akan ada yang akan menghalangi jalan kami."     

"Jadi, kaulah biang kerok semua ini!" Xia Chang Tian terluka. Darahnya mengalir naik dari dadanya ketika ia berbicara, tetapi ia menahannya dengan paksa.     

"Betul sekali." Si lelaki berpakaian hitam melepas topeng yang menutupi wajahnya, lalu berkata, "Itulah kenapa kau seharusnya langsung menyetujui permintaan ketua kami. Dengan begitu, kau tidak akan berakhir seperti ini sekarang. Dengan demikian, kau juga akan menerima kehormatan dan kemuliaan yang tertinggi! Sayang sekali, kesempatan untuk menyesal pun sekarang kau tak punya!"     

"Cih!" Xia Chang Tian meludahi mereka. Tingkahnya yang kekanak-kanakan membuat orang-orang yang bersembunyi di dekatnya terkekeh.     

"Jangan tatap aku seperti itu. Kau mau aku melakukan permintaanmu? Mustahil!" Zhao Xiang Qi melihat air muka para lelaki berpakaian hitam yang memancarkan penghinaan.     

"Huh, kami tidak membutuhkanmu lagi untuk melakukan apa pun untuk kami." Senyuman lebar menggantung di bibir si lelaki berpakaian hitam. "Asal kau mati, seseorang akan bangkit menggantikan kedudukanmu dan membuat keputusan atas namamu."     

"Aku selalu tahu kalau kau bersekongkol dengan orang-orang itu. Kalau tidak, tidak mungkin kau bisa selalu tahu tentang semua yang kami lakukan. Song Chang Jie, dasar bajingan, lihat saja, aku akan langsung membunuhnya begitu aku pulang!"     

"Hahaha, pertama-tama kau harus tetap hidup untuk bisa melakukan itu!" Si lelaki berpakaian hitam tersenyum lebar. "Sayang sekali itu hanyalah khayalan. Kami akan mengirimmu ke neraka sekarang juga! Serang!"     

"Ketua Subbagian, pergilah bersama Ketua Serikat. Aku akan menahan mereka!" Perempuan berpakaian merah yang menopang Zhao Xiang Qi melepaskannya dan menyerahkannya kepada orang lain.     

"Merah, jangan. Kau-lah yang seharusnya pergi! Berdasarkan kemampuanmu, kau masih bisa melarikan diri!" Zhao Xiang Qi meraih tangan Merah, mencegah Merah untuk terburu-buru lari ke depan.     

"Huh, tidak ada satu pun dari kalian yang bisa kabur hari ini," kata si lelaki berpakaian hitam. "Serang, jangan biarkan seorang pun hidup!"     

"Ya, Tuan!"     

Sepuluh orang berperingkat Paragon Dewa pun menyerang Xia Chang Tian. Situasinya berubah menjadi sangat mengerikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.