Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Menyambar Habis-Habisan sampai Semuanya Gosong!



Menyambar Habis-Habisan sampai Semuanya Gosong!

0"Oh ya ampun! Bos sangat agresif!" seru Hu Yang dengan bersemangat ketika ia melihat Sima You Yue duduk di atas awan kesengsaraan.     

"Ternyata ada orang yang benar-benar bisa duduk di atas awan kesengsaraan!" seru yang lainnya dengan lantang.     

Mereka yang belum menyadarinya, ikut melihat ke arah yang dilihat Hu Yang dan melihat Sima You Yue duduk di atas awan kesengsaraan.     

"Ya ampun, ternyata dia benar-benar melakukannya!"     

"Siapa itu? Bagaimana mungkin dia bisa duduk di sana?"     

"Itu pasti Si Yue? Orang yang baru-baru ini terkenal di Arena Darah? Aku baru saja mendengar ada yang memanggilnya Bos."     

"Laki-laki yang sedang merekrut orang itu!"     

"Dia luar biasa gagah! Aku beruntung kalau dia mau merekrutku!"     

"Aku juga mau mengikutinya!"     

"Aku suka dia!"     

"Jangan jadi seperti orang bodoh yang dilanda cinta, apa kalian sebelumnya tidak mendengar persyaratannya? Dia hanya mau merekrut Raja Sepuluh Ronde ke atas."     

"Ah? Persyaratannya tidak bisa agak dipermudah? Aku benar-benar ingin mengikutinya."     

"Jangan pusingkan soal itu sekarang. Yang penting pikirkan bagaimana kita mencerna keadaan ini. Kota Iblis Darah ternyata adalah sebuah perwujudan dari pohon iblis, jadi apa yang akan kita lakukan setelah ini?"     

Banyak orang yang terdiam. Benar, apa yang akan mereka lakukan setelah itu?     

"Kita pikirkan ketika waktunya tiba saja. Mari kita pikirkan bagaimana kita bisa bertahan hidup melalui kilat kesengsaraan malam ini!"     

"Iya. Kilat kesengsaraannya sangat besar, itu bisa menyerang seluruh kota!"     

"Namun, dengan adanya penghalang roh, kita tidak bisa keluar."     

"Orang-orang dari luar juga tidak bisa masuk."     

"Namun, orang lain dapat melihat keadaan di sini."     

"Kalau mereka tahu tentang keadaan di sini, itu berarti kita tidak bisa tinggal lagi di sini untuk selanjutnya?"     

"Kalau begitu, apa yang akan kita lakukan setelah ini?"     

"Sudah kubilang tidak usah memikirkan masa depan dahulu, pikirkan saja bagaimana kita bisa melewati malam ini hidup-hidup!"     

"Benar."     

Sima You Yue tidak sengaja mendengar percakapan orang-orang itu saat ia duduk di atas awan. Alisnya sedikit berkerut.     

Apa yang mereka katakan memang masuk akal. Kalau orang-orang itu kehilangan tempat berlindung di Kota Iblis Darah, maka hidup mereka akan kembali seperti dahulu, dikejar-kejar untuk dibunuh oleh musuh mereka sendiri.     

Meskipun niat Li Zhi dan yang lainnya sebenarnya adalah untuk memberikan makanan yang bergizi bagi pohon iblis, sisi baiknya, dia memang secara tidak langsung memberikan kehidupan yang tenang bagi orang-orang tersebut.     

Meskipun karena itu, mereka jadi tidak bisa berkultivasi atau kehilangan nyawa.     

Namun, setelah malam ini, pilihan manakah yang akan diambil oleh orang-orang itu di masa depan?     

Jika Tujuh Kecil tidak datang ke situ, Kota Iblis Darah akan terus hidup seperti itu selama beberapa ratus tahun ke depan dan hari itu tidak akan datang secepat itu, jadi penduduk kota pun tidak perlu kembali ke kehidupan mereka yang dahulu dengan begitu cepat.     

Kalau dipikir-pikir, ia merasa kasihan pada mereka.     

"Pohon Kecil, apa yang harus kita lakukan?" Li Zhi menyaksikan kilat kesengsaraan, matanya dipenuhi rasa takut.     

Dan pohon iblis yang selama itu telah menjadi rekannya, tidak memberinya jawaban tegas kali itu.     

"Pohon Kecil?"     

"Kesengsaraan langit mengepung kita, tidak peduli ke mana kita melarikan diri, sama saja," jawab Pohon Iblis Darah. "Apa yang bisa kita lakukan sekarang ialah mengumpulkan semua energi dan melawan kesengsaraan langit."     

Kalau Pohon Iblis Darah berhasil, ia memang tidak membutuhkan energi sebanyak itu untuk bisa berubah wujud. Namun, kalau ia gagal, penderitaannya selama bertahun-tahun itu akan terbuang sia-sia.     

Sima You Yue menatap Awan Roh, si pecandu minuman alkohol, yang sedang minum anggur sambil bersembunyi di dalam awan, dan berkata, "Apakah kau berniat untuk memulai kilat kesengsaraanmu?"     

Awan Roh mengangkat kepalanya dari kendi anggur dan menjawab, "Tidak usah terburu-buru, aku baru saja mulai merasakan dosa-dosa mereka, ini masih pagi. Biarkan aku menenggak habis kendi ini dahulu."     

Sima You Yue mengerutkan kening dan berkata, "Bagaimana caramu mengukur dan menentukan besarnya sambaran kilat kesengsaraan?"     

"Sederhana saja! Setelah merasakan dosa-dosa mereka, kami dengan serta merta bisa menentukan besarnya sambaran kilat. Kami hanya bertanggung jawab untuk melepaskan energi yang terkumpul." Awan Roh sedang minum-minum, jadi ia tidak keberatan mendengar pertanyaan-pertanyaan Sima You Yue.     

"Kalau begitu, siapa yang memutuskan besarnya kilat kesengsaraan untuk dosa ini?" tanya Sima You Yue.     

"Langit," jawab Awan Roh mengerucutkan mulutnya. "Langit berkuasa atas semua kodrat, tidak ada yang luput dari matanya. Jika dia ingin tahu, tidak akan ada yang bisa disembunyikan darinya."     

"Apa yang akan terjadi dalam situasi seperti ini?" Sima You Yue menunjuk ke pohon di bawah.     

"Semua orang pasti kadang tidak perhatian," jawab Awan Roh. "Jika dia ingin tahu, dia pasti bisa tahu, tetapi dia bukan tempat sampah, jadi dia tidak akan memantau semuanya."     

Eh, tempat sampah, nama yang bagus.     

"Lihat dia. Sebaiknya kau mengerahkan energimu untuk melenyapkan mereka sepenuhnya," kata Sima You Yue.     

"Jangan khawatir, dosanya bukan hanya malam ini, dosa masa lalu juga sekaligus harus dia bayar. Mereka tidak akan bisa melarikan diri malam ini!" Awan Roh meyakinkan Sima You Yue.     

Sima You Yue mengangguk. Mendengar kata-kata Awan Roh, ia merasa lega.     

Setelah Awan Roh selesai minum-minum, ia berlari melewati Sima You Yue, melihat ke pohon dan manusia yang ada di bawah dan berkata, "Ayo mulai."     

Setelah selesai berbicara, petir yang tak terhitung jumlahnya menyambar ke arah Pohon Iblis Darah. Karena akarnya tertanam di seluruh kota, petir menyambar di mana-mana.     

Ribuan petir menyambar, berulang terus-menerus. Sekilas pandang, kejadian itu tampak seperti seluruh kota sedang mengadakan pertunjukan petir, pemandangan yang luar biasa!     

Begitu melihat petir menyambar, penduduk kota langsung memadatkan energi spiritual untuk melindungi diri. Melihat petir yang menyambar, beberapa orang yang penakut pun menjerit dengan keras. Namun, Awan Roh sudah mulai menyerang dan mereka tidak sadar kalau mereka tidak kena sambar.     

"Kita tidak kenapa-kenapa?"     

"Mengapa petir itu tidak menyambar kita sekaligus?"     

"Aku ingat, barusan Si Yue bilang begini di awan, dia meminta kilat kesengsaraan untuk tidak menyambar kita! Dia menyelamatkan kita semua!"     

"Sepertinya kita berhutang budi padanya!"     

"Memang."     

Melihat petir itu tidak menyambar mereka, mereka semua merasa lega dan dengan berani menyaksikan pemandangan yang indah tersebut.     

Mungkin itu satu-satunya kesempatan mereka untuk dapat menyaksikan sesuatu semacam itu seumur hidup mereka.     

Dan di luar jangkauan ribuan kilometer, semua orang juga melihat pemandangan yang mengesankan tersebut. Keingintahuan mereka muncul, tetapi karena mereka merasakan kekuatan yang sangat menghancurkan, tidak ada satu pun dari mereka yang berani mendekat.     

"Itu arah ke Kota Iblis Darah. Periksa apa yang terjadi di sana!"     

"Cepat, lihat apa yang terjadi di sana, mengapa kota itu menarik kilat kesengsaraan yang begitu kuat!"     

"Cepat, lihat apa yang terjadi!"     

Banyak orang datang mendekat ke Kota Iblis Darah dalam jarak yang aman. Mereka melihat gulungan awan hitam di sana. Mereka semua jadi tidak berani mendekat.     

Sejak peristiwa Hutan Gelap, yaitu ketika ratusan pendekar peringkat Mulia disambar sampai mati hanya karena serangan seorang murid, ketakutan semua orang akan kilat kesengsaraan pun meningkat. Sekarang kalau melihat kilat kesengsaraan, mereka hanya memikirkan bagaimana caranya bisa melarikan diri dengan cepat, sebisa mungkin menghindar dan tidak mau kena sambar.     

Namun, beberapa kekuatan yang lebih kuat, meskipun mereka tidak pergi mendekat ke Kota Iblis Darah, sepertinya mereka sudah tahu apa yang terjadi di sana.     

Setelah menyambar terus-menerus siang dan malam, awan gelap di langit akhirnya memudar. Awan Roh memastikan kalau tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan Pohon Iblis Darah di seluruh penjuru Kota Iblis Darah.     

"Aku pergi dahulu. Karena aku tidak menyerang orang-orangmu, beri aku anggur yang lebih banyak." Mata Awan Roh berbinar saat menatap Sima You Yue.     

Sima You Yue mengeluarkan berkendi-kendi anggur dan menaruhnya di atas awan sambil berkata, "Kau kan bisa menemuiku kapan saja dan di mana saja, cari aku kalau anggurmu sudah habis. Namun, jangan sambar aku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.