Sengaja Ingin Balas Dendam
Sengaja Ingin Balas Dendam
Melihat ketegangan di antara mereka berdua, Sima You Yue berkata, "Izinkan aku memperkenalkan kalian. Paman Liu Feng, ini sepupuku, Di Zhe. Sepupu, ini paman dari pihak ayahku, Sima Liu Feng."
"Keluarga ibumu," kata Sima Liu Feng sambil menyipitkan matanya.
Di Zhe membalas tatapan tersebut. Ia tidak balas mengatakan kalau Sima Liu Feng berasal dari pihak ayah Sima You Yue. Karena baginya, ayah Sima You Yue tidak berhak berhubungan dengan bibi bungsunya.
Sima You Yue berdiri di tengah keduanya dan memotong ketegangan di antara kedua orang itu dengan bertanya, "Paman Liu Feng, apa yang kau lakukan di sini seorang diri? Di mana yang lainnya?"
Sima Liu Yun mengembuskan napas, lalu menjawab, "Aku juga tidak tahu mereka di mana. Aku terlempar ke sini selama aliran ruang yang kacau. Pada akhirnya, aku bahkan belum sempat menguasai diri sebelum aku bertemu dengan mereka. Mereka mau menangkapku, jadi kubiarkan saja mereka melakukannya."
"Apakah kau bisa ditangkap dengan semudah itu?" Sima You Yue memelototi Sima Liu Feng.
"Tentu saja tidak. Namun, berada di sini sendirian berarti aku harus melakukan semuanya seorang diri. Kalau aku pergi bersama mereka, aku bisa dengan santai menunjukkan jalan tanpa perlu melakukan banyak hal lain. Aku jadi tidak perlu menghindari jebakan ruang atau membunuh orang-orang yang kutemui."
"Jadi, dengan kata lain, kau malas," kata Sima You Yue.
"Ada beberapa hal yang cukup kita ketahui saja, kita tidak perlu mengatakannya. Kalau tidak, kata-kata itu jadi tidak ada artinya," kata Sima Liu Yun.
"Kenapa mereka mau menangkapmu?" Sima You Yue agak penasaran.
Biasanya, ketika sekelompok orang menghadapi situasi semacam itu, mereka akan langsung membunuh orang yang mereka temui di jalan, bukannya justru menculik orang tersebut.
"Kau tidak tahu?" Sima Liu Feng menatap Sima You Yue dengan bingung.
"Tahu apa?" Sima You Yue balik bertanya.
Kenapa pertanyaan-pertanyaan semacam ini selalu muncul? Ia benar-benar tidak tahu apa-apa!
"Sepertinya kau benar-benar tidak tahu," kata Sima Liu Feng ketika ia melihat reaksi Sima You Yue.
Dahi Sima You Yue berkerut. Kata-kata itu! Memangnya ia benar-benar kurang informasi dan tidak berpengalaman?
Namun, kenyataannya memang benar demikian!
"Aku benar-benar tidak tahu, bisakah kau berhenti membuatku penasaran?"
"Kalau begitu, apakah kau tahu ini tempat apa?" tanya Sima Liu Feng.
Kalau Sima You Yue bahkan sampai tidak tahu mereka ada di mana, Sima Liu Feng pasti jadi sangat malas untuk menjelaskan panjang lebar.
"Tentu saja aku tahu. Namun, apa hubungannya ini dengan mereka yang menculikmu?"
"Kau tahu kalau tempat ini adalah sebuah medan perang kuno, tetapi tahukah kau kalau nenek moyang Klan Sima pernah datang, menyusuri dan pergi dari tempat ini dengan lancar?" tanya Sima Liu Feng. Melihat Sima You Yue mengatupkan bibirnya, Sima Liu Feng berkata, "Oh, kau tidak. Namun, yang lain tahu. Aku juga tidak tahu bagaimana informasi ini bisa bocor."
Sima You Yue tidak bisa berkata-kata. Ia kan belum mengenal Klan Sima dengan baik, bagaimana mungkin ia bisa tahu mengenai cerita leluhur mereka dari delapan belas generasi yang lalu?
"Sejak saat itu, ceritanya telah diputarbalikkan, dibumbui, dan disebarkan. Sekarang semua anggota klan kita seolah-olah seharusnya tahu apa yang dahulu terjadi di sini. Bahkan ada desas-desus bahwa semua Artefak Ilahi milik klan kita diambil dari medan perang kuno ini. Itulah kenapa mereka memintaku memimpin jalan, eh, memintaku menunjukkan arah yang benar."
"Jadi, apakah kau benar-benar tahu arahnya?" tanya Sima You Yue.
Kalau Sima Liu Feng tahu, maka Sima You Yue tidak perlu bersusah payah mengambil rute yang jauh dan bisa langsung menuju ke sana.
"Bagaimana mungkin aku bisa tahu?!" jawab Sima Liu Feng. "Kalau aku tahu, bagaimana mungkin aku tidak bisa kembali ke sana lagi setelah pingsan?"
"Apa maksudmu kau tidak bisa kembali ke sana lagi setelah pingsan?" tanya Sima You Yue.
"Kami sudah mencapai medan perang kuno, tetapi ruang di sana tidak stabil dan ada banyak jebakan. Bahkan ada aliran ruang! Aku tersapu dalam aliran ruang dan mendarat di sini," jawab Sima Liu Feng.
"Kalau begitu, kau beruntung," kata Sima You Yue. "Kau berhasil menemukan sesuatu yang langka macam aliran ruang."
"Aliran ruang itu apa?" tanya Di Zhe.
"Itu seperti sebuah tsunami dan badai. Hanya saja aliran ruang terbentuk karena adanya terlalu banyak aktivitas di ruang," jelas Sima You Yue. "Aliran ruang itu mending daripada perpecahan ruang, aliran ruang tidak akan membuat kita jatuh ke dalamnya dan mati. Namun, celakanya aliran ruang mungkin akan mengirim kita ke tempat lain. Untuk orang seperti Paman Liu Feng, kenyataan bahwa ia tidak ditendang jauh sampai kembali ke pintu masuk tempat ini saja sudah dianggap beruntung sekali."
Tidak ada aturan tetap lain mengenai perilaku aliran ruang. Kalau mereka tidak terbiasa dengan lingkungan sekitar, mereka mungkin benar-benar akan dikirim ke tempat lain, dan tidak ada yang tahu di mana tempat itu berada.
"Maka dari itu, kau juga tidak tahu di mana medan perang kuno itu." Sima You Yue mengembuskan napas.
"Siapa bilang aku tidak tahu?" bantah Sima Liu Feng. "Kalau kau mau tahu, ada banyak cara. Aku cuma terlalu malas untuk melakukannya."
"Kalau begitu, apa rencanamu?" tanya Sima You Yue.
"Kelebihan Klan Sima adalah kami bukanlah kekuatan kecil. Kami punya cara sendiri untuk menangani masalah ini," jawab Sima Liu Feng. "Aku bersikap seperti sebelumnya karena orang-orang bodoh itu masih ada di sekitarku, jadi aku tidak perlu buru-buru kembali. Namun, kalau kau mau pergi, aku juga bisa membawamu ke sana."
"Pasti ini alasan sebenarnya kenapa kau membiarkan dirimu ditangkap, aku yakin," komentar Sima You Yue. "Kau cuma tidak mau kembali ke sana jadi kau terus berkeliaran di sini."
"Orang-orang tua itu … bukannya aku tidak menyukai mereka, tetapi bahkan Liu Yun saja harus bersusah payah menahan diri untuk tetap tenang setiap kali dia melihat mereka. Aku jauh lebih tidak sabaran dibandingkan dia, jadi aku memutuskan untuk menunggu di sini saja," kata Sima Liu Feng.
"Kenapa?"
"Karena mereka dahulu meninggalkan ayahmu," jawab Sima Liu Feng. "Demi keuntungan mereka sendiri, mereka meninggalkan ayahmu."
"Itu benar-benar tidak bisa dibiarkan," kata Sima You Yue. "Karaktermu juga berbeda dengan Paman Liu Yun."
"Kami ini tetuamu, kau tidak bisa bilang begitu," kata Sima Liu Feng.
"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya." Sima You Yue mengangkat bahu. "Kalau kau tidak mau kembali ke sana, kau tinggal memberitahuku bagaimana cara pergi ke sana. Jadi, kau tidak perlu ikut ke sana."
"Tidak mungkin," kata Sima Liu Feng. "Kau tidak bisa merasakan keberadaan Liu Yun atau yang lainnya. Kalaupun kau tahu jalannya, kau tetap tidak akan bisa menemukan mereka."
"Jadi, kau pasti harus ikut pergi?"
"Tentu saja."
"Kalau begitu, kau bisa memimpin jalan ke sana," kata Sima You Yue tanpa segan.
"Mintalah padaku dengan sopan," goda Sima Liu Feng.
Sima You Yue melirik Sima Liu Feng dengan tenang lalu tersenyum simpul. "Kalau aku sampai terluka, aku pasti akan menceritakan semuanya pada Paman Liu Yun setelah aku bertemu dengannya."
"…. Kau memang licik!" Melihat senyum di wajah Sima You Yue, Sima Liu Feng pun mengeluh, "Ayahmu bisa dianggap sebagai lelaki yang jujur dan benar. Bagaimana mungkin dia bisa punya seorang anak perempuan yang begitu cerdik?"
"Mutasi genetik. Kau tahu?"
"Mutasi genetik? Apa itu!"
"Jadi, kau tidak tahu! Mutasi genetik itu … kau pun tidak akan paham meskipun aku memberitahumu," jawab Sima You Yue sambil tersenyum.
"…."
Bocah ini memang sengaja mau balas dendam!
Memperhatikan sikap Sima Liu Feng, Di Zhe merasa agak lega. Sepertinya bukan ia satu-satunya yang tidak bisa menghadapi Sima You Yue. Sima Liu Feng ternyata juga sama saja!
Namun, ia juga penasaran. Sebenarnya mutasi genetik itu apa?