Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Pencarian Malam Hari



Pencarian Malam Hari

1Pelataran kecil itu masih sama dengan pelataran kecil tempat mereka minum teh kemarin, dan juga pohon itu, meja batu di bawah pohon, bangku batu perak dan orang yang duduk di sana, semuanya masih sama.     

Namun, rasanya semuanya berubah.     

Perasaan yang diberikan orang itu kemarin suci dan murni, tetapi perasaan yang mereka rasakan sekarang lebih jahat dan kejam.     

Sima You Yue menatap Li Hong, bukan, melihat getarannya. Getarannya sekarang tidak sama dengan orang yang ia temui sore kemarin, itu pasti roh lain yang ada di tubuhnya, Li Zhi.     

Li Zhi memegang cangkir batu akik hijau giok. Di dalamnya ada darah merah segar.     

"Pohon Kecil, apakah pertarungan sudah dimulai?" tanya Li Zhi dengan lembut sambil menyesap darah tersebut.     

"Sss -"     

Pohon Iblis Darah bergetar dan mengeluarkan suara.     

"Aku penasaran berapa banyak darah segar orang yang bisa kuminum malam ini …. Pohon Kecil, apakah kau senang?"     

"Blep blep blep -"     

"Aku juga senang! Dua hari lagi dan malam bulan merah akan datang kembali …."     

"Swuuush swuuush -"     

"Kau tinggal melalui babak ini supaya bisa berubah wujud, kan?"     

"Swuuush swuuush -"     

"Aku tahu, aku akan membiarkanmu memakannya. Aku menantikan penampilanmu setelah kau berubah wujud."     

"Swuuush swuuush -"     

"Hehehe …."     

Sima You Yue dan Bi Sheng bertukar pandang, itu jelas bukan orang yang Sima You Yue temui kemarin!     

"Mereka pergi ke Arena Darah lagi?"     

"Swuuush swuuush -"     

"Biarkan saja mereka bermain selama dua hari lagi, mereka tidak akan bisa keluar dari Kota Iblis Darah."     

"Swuuush swuuush -"     

Tiba-tiba Pohon Iblis Darah berubah marah, banyak daun-daunnya yang jatuh dari cabang dan melesat ke arah Sima You Yue.     

Mereka ketahuan!     

Sima You Yue langsung menarik Bi Sheng dan Wu La Mai, lalu menghilang seketika. Akhirnya dedaunan itu hanya menabrak dinding, menusuk ke dalam dinding dengan kejam.     

Dengan kekuatan semacam itu, jika dedaunan tersebut menyerang manusia, mereka pasti sudah terluka parah.     

"Ada orang di sana?" Li Zhi meletakkan cangkir darahnya.     

"Swuuush swuuush -"     

"Kau bahkan tidak bisa menangkap mereka dan mereka bisa melarikan diri dari perangkapmu. Sepertinya kekuatan orang-orang yang datang ke sini barusan tidak rendah," komentar Li Zhi dengan suara berat.     

"Swuuush swuuush -"     

Lupakan saja. Tidak masalah.     

"Benarkah?"     

"Swuuush swuuush -"     

"Ya mungkin, mereka bisa lolos dari jebakanmu kali ini, tetapi mereka tidak akan bisa lolos dari Kota Iblis Darah."     

Sima You Yue dan yang lainnya muncul di luar kediaman Penguasa Kota. Saat mereka ketahuan, Sima You Yue menggunakan manik spasial supaya mereka bisa keluar.     

"Sekarang setelah kita memeriksanya, memang ada yang tidak beres di kediaman Penguasa Kota," kata Sima You Yue. "Begitu pula dengan Arena Darah, kalau tidak pohon itu tidak akan bisa tahu segalanya dengan jelas."     

"Namun, bagaimana pohon itu bisa tahu?"     

"Pohon itu …." Wu La Mai mengerutkan kening. "Sepertinya aku pernah melihatnya sebelumnya."     

"Ayah Angkat pernah melihatnya sebelumnya?" Sima You Yue menatap Wu La Mai dengan penasaran.     

"Aku pernah pergi ke sebuah tanah abadi dan melihat pohon semacam itu. Namun, itu sudah lama sekali, kira-kira dua ribu tahun yang lalu," kenang Wu La Mai. "Karena aku telah melihatnya di tanah abadi, itulah kenapa pohon itu terasa lebih mudah diingat."     

"Di tanah abadi?"     

"Ya. Saat itu aku mengikuti ayahku dan yang lainnya ke dalam, kudengar ayahku bilang bahwa itu adalah pohon iblis, biasanya pohon iblis semacam itu seharusnya tidak ada di alam manusia."     

"Pohon iblis?"     

"Mm, kurasa aku tidak salah mengenalinya," kata Wu La Mai.     

"Bukankah pohon iblis seharusnya milik Alam Iblis?" tanya Sima You Yue. "Bagaimana mungkin pohon itu bisa tumbuh sampai sebesar itu di alam manusia?"     

"Aku tidak tahu. Yang membuatku lebih penasaran adalah, bagaimana pohon itu bisa meninggalkan tanah abadi," kata Wu La Mai.     

"Kenapa?"     

"Meskipun orang-orang dari alam manusia, Iblis, dan Hantu bisa pergi ke tanah abadi, aturan tanah abadi berbunyi kalau semuanya harus kembali ke tempat asal masing-masing. Jadi, bagaimana mungkin pohon itu bisa melanggar aturan?" tanya Wu La Mai.     

"Mungkinkah melalui sebuah kontrak?" tanya Sima You Yue. "Pohon itu datang ke sini melalui sebuah kontrak dengan manusia, pohon itu jadi terbebas dari aturan tanah abadi."     

Begitulah cara Flowey Kecil mengikuti Sima You Yue ke alam manusia. Namun, Flowey Kecil tidak dianggap termasuk sebagai makhluk hidup yang dibatasi, ia dapat hidup di alam mana pun.     

Wu La Mai menggeleng. "Tanah abadi dan alam kecil itu berbeda, kita tidak bisa membuat kontrak dengan apa pun di tanah abadi."     

"Aneh," komentar Sima You Yue. "Pohon iblis itu pasti melakukan sesuatu supaya bisa sampai ke sini."     

"Jika itu memang pohon iblis, wajar kalau pohon itu mengisap dan memakan daging dan darah manusia," kata Bi Sheng.     

"Benar."     

"Namun, itu tidak sesuai dengan apa yang biasanya dilakukan oleh Klan Iblis," lanjut Bi Sheng. "Kalau pohon iblis ada di sini, bukankah seharusnya ia langsung melakukan pembantaian? Namun, kenapa ia menggunakan Arena Darah? Itu terlalu lambat."     

"Hukuman dari Hukum Langit," jawab Wu La Mai. "Untuk pohon iblis semacam itu, jika ia membantai di alam manusia, atau membawa bencana kepada manusia, mereka akan mendapatkan hukuman dari Hukum Langit. Jika ia sampai mencuri perhatian kilat kesengsaraan, mereka akan langsung disambar dan hancur jadi abu dan asap. Lagi pula, kilat kesengsaraan merupakan musuh bebuyutan Klan Iblis!"     

Sima You Yue jadi teringat akan Mo Sha. Awalnya ketika Klan Iblis membunuh orang di alam manusia, Klan Iblis juga diserang oleh Awan Roh.     

"Orang biasa yang hidup di alam ini rentan, kita dilindungi dari makhluk hidup penyusup dari alam lain. Semakin kuat makhluk hidup penyusup itu, semakin mereka takut mencari perhatian," kata Bi Sheng.     

Sima You Yue cemberut. Ia merasa bahwa apa yang dikatakan Bi Sheng tidak sepenuhnya benar. Contohnya, sebelumnya ketika orang-orang dari Alam Hantu membunuh begitu banyak orang di alam manusia, toh ia tidak bala bantuan dari Langit yang hendak melindungi manusia yang lemah?     

"Kita sudah ketahuan, kita tidak bisa kembali ke dalam sana, apakah kita akan pulang sekarang?" tanya Bi Sheng. "Atau kalian masih ingin mencari di tempat lain?"     

"Aku mau melihat apa yang ada di bawah pohon iblis," jawab Sima You Yue.     

"Pergi ke bawah tanah?"     

"Ya," jawab Sima You Yue. "Ada elemen tanah yang bisa melindungi kita, jadi kita tidak akan bisa ketahuan dengan semudah itu."     

"Bisa saja," kata Wu La Mai. "Namun, akar pohon iblis itu rumit dan penuh tipu daya, harap berhati-hati saat kita turun nanti."     

"Kau punya energi roh Atribut Tanah?" tanya Bi Sheng.     

Bukankah Shi Chen dan yang lainnya semua mengatakan kalau Sima You Yue beratribut Api?     

"Ya," jawab Sima You Yue. "Ayo kita turun dan memeriksanya."     

Mereka bertiga mewujudkan penghalang pelindung. Kemudian Sima You Yue mewujudkan energi roh Atribut Tanah dan masuk ke dalam tanah, tanahnya menjadi lunak dan membuka, membentuk sebuah lingkaran.     

Setelah mereka melompat ke bawah, tanah di sekitar mereka langsung berpindah ke samping dengan sendirinya. Tidak lama setelah mereka turun, mereka melihat banyak akar pohon.     

"Ini pasti akar Pohon Iblis Darah, sangat subur!" Sima You Yue mengembuskan napas.     

"Masih banyak akar yang memanjang ke luar." Bi Sheng menunjuk akar-akar yang lebih tebal, membentang dari tengah ke semua sisi.     

"Akar ini pasti menyebar ke berbagai tempat di kota," tebak Bi Sheng.     

"Seharusnya begitu. Bagaimana kalau kita mengikuti salah satu akar untuk melihat seberapa jauh ujung akar ini?" usul Sima You Yue. "Kita akan mengikuti arah menuju Arena Darah dan memeriksanya."     

"Baiklah."     

Mereka mencoba membedakan arah akar yang mengarah ke Arena Darah. Tidak lama setelah mereka berjalan, mereka menyadari ada salah satu akar utama yang membentang ke arah Arena Darah, seharusnya itulah akar yang mereka cari.     

Mereka mengikuti akar tersebut ke arah Arena Darah. Di tengah, akar tersebut bercabang ke arah luar, tetapi akar utamanya masih menjalar lurus ke depan, hanya saja akarnya menjadi lebih tipis.     

"Mengingat jaraknya, Arena Darah seharusnya berada di atas kita," kata Bi Sheng.     

"Teman-teman, lihat!" bisik Sima You Yue, tiba-tiba menunjuk ke depan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.